My Cute Wife - Bab 126 Sudah Mengampuni

Lindsay Chu segera meluruskan punggungnya. Jantungnya berdetak cepat seperti bermain drum. Pandangan di depannya seketika menjadi kosong. Dia pun curiga bahwa dirinya sedang bermimpi, sampai-sampai aroma yang dikenalnya semakin mendekat, dimana tiba-tiba membuat matanya berair.

Bryan Li mengenakan setelan. Aura yang dipancarkan dingin dan mengintimidasi, dimana cukup untuk membuat orang-orang mengabaikan wajahnya yang terlihat sangat pucat.

“Aku bahkan tidak tahu...," Bryan Li meletakkan tangannya pada pundak Lindsay Chu, memberikan keberanian pada wanita itu. "Kehidupan dan kematian Li's Corp untuk kedepannya akan diputuskan oleh kalian berempat."

Para tiga pemegang saham yang muda pun bangkit berdiri dan berbicara tergagap-gagap. “CEO Li, ini adalah salah paham."

"Salah paham?" Bryan Li pun mengulangi perkataannya dengan penuh minat. “Kalian mendengarkan hasutan John Li dan datang kemari untuk memaksa keponakanku dan istriku karena berpikir aku akan mati di rumah sakit?!" Pada perkataan terakhir, nadanya terdengar dingin dan hampa, serta dicampur dengan aura yang dapat membuat orang terbeku di tempat.

Tubuh Lindsay Chu pun ikut gemetar begitu mendengar perkataan ini. Dia sangat ingin menutupi mulut sang pria. Kamu sembarangan berbicara apa ?!

Saat ini, para kedua pemegang saham pun juga tidak bisa terduduk diam. “CEO Li, ini benaran salah paham. Kami juga melakukannya untuk kepentingan kami sendiri. Mohon Anda dapat memahaminya.”

“Aku tentu saja memahaminya." Bryan Li berkata dengan nada rendah, “Pulanglah dan tarik kembali saham kalian. Selama beberapa tahun ini, kalian juga telah lumayan banyak berkontribusi pada Li's Corp. Aku pun akan menunjukkan kepada kalian, jika tanpa memiliki tiga puluh persen sahamnya, apakah Li's Corp akan tetap bertahan atau tidak!”

“Bukan. CEO Li, ini…”

“Pergi sana!”

Karena mengetahui orang seperti apa Bryan Li ini, wajah ketiga pemegang saham pun memucat. Ketika mereka menoleh ke John Li, mereka pun sangat ingin melahapnya hidup-hidup. Pada akhirnya, mereka pergi dengan malu.

"Kamu juga pergi sana." Bryan Li melirik John Li, seolah-olah sedang memandangi rumput dan bebatuan di pinggir jalan. “Aku harap kamu sudah meninggalkan kediaman Keluarga Li sebelum aku pulang nanti. Kalau tidak, aku pastinya akan memberimu hadiah besar.”

John Li juga termasuk sebagai pamannya Bryan Li. Tetapi pada saat ini, dia sama sekali tidak dapat menunjukkan martabatnya sebagai seorang senior. Ketika dia bangkit berdiri, dirinya pun hampir akan terjatuh. Li Chengjun juga adalah paman Li Yanci, tetapi saat ini, dia tidak dapat menunjukkan martabat sebagai penatua. Lalu dia pun berlari keluar, seakan sedang dikejar hantu.

Dari awal sampai akhir, Lindsay Chu pun terduduk diam. Dia khawatir begitu Bryan Li menguraskan tenaganya, maka dia akan menghilang.

"Apakah kamu tidak ingin melihatku?" tanya Bryan Li lembut.

Tubuh Lindsay Chu bergetar dengan kegembiraan yang meluap-luap dalam hatinya!

"Bryan..." Dia hanya berkata sekata, lalu terisak sampai tidak bisa mengeluarkan suara.

"Hah?!" Jarak Edward Chu yang terdekat dengan Bryan Li. Begitu melihat tubuh pria itu bergetar, Edward Chu segera maju untuk memapahnya.

"Bryan!" Lindsay Chu memeluk Bryan Li.

“Tidak apa-apa..." Bryan Li bersandar pada Lindsay Chu dan perlahan-lahan jatuh terduduk di bawah. Matanya dipejam dan jidatnya pun berkerut. “Berdirinya agak lama.”

Disaat dia seharusnya memperhatikan cedera serius yang baru pulih, dia malah mendengar Lindsay Chu telah dipaksa oleh beberapa orang tua di Li’s Corp. Dia pun tanpa berpikir panjang, lekas datang kemari. Karena dia masih hidup, dia tidak akan membiarkan wanita itu menderita lagi.

"Apakah kepalanya terasa pusing?" tanya Lindsay Chu cemas.

“Iya," ujar Bryan Li. Sebenarnya dia masih merasa agak memiliki kesulitan dalam bernapas dan lukanya perlahan terasa sakit.

"Balik ke rumah sakit." Melihat kondisi Bryan Li tidak baik, Edward Chu pun langsung membuat keputusan yang cepat.

“Iya," ujar Bryan Li. Sebenarnya dia masih merasa agak memiliki kesulitan dalam bernapas dan lukanya pun terasa sakit.

"Balik ke rumah sakit." Melihat kondisi Bryan Li tidak baik, Edward Chu pun langsung membuat keputusannya.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Bryan Li bersandar di bahu Lindsay Chu. Di saat dia kehilangan kesadaran, hatinya perlahan menjadi tenang. Bryan Li nyaris lolos dari kematian. Kalau begitu, apakah hubungannya dengan Lindsay Chu bisa dimulai dari awal lagi?

"Kamu tak mau hidup ya!" Setelah Lucas Pei memeriksanya, dia dengan ketidaksetujuan berkata, “Dengan cedera separah ini, tubuhmu masih memiliki banyak masalah, dan kamu masih berani bangun setelah berbaring selama setengah bulan?"

Bryan Li menyipitkan matanya, menatap Lucas Pei. Dia memiliki kesan buruk pada pria ini. lagi pula menurut pendapatnya, pria itu adalah musuh yang hampir merebut Lindsay Chu.

"Apakah separah itu?" Lindsay Chu terus menggenggam tangan Bryan Li, dimana hanya terasa dingin bagaikan es. Dia pun menjdi cemas begitu mendengarkannya.

"Tidak terlalu buruk, tapi juga tidak begitu baik." Lucas Pei membalik-balik halaman laporan inspeksinya.

"Aku baik-baik saja," ujar Bryan Li dengan suara rendahnya.

"Yang dokter itu kamu atau aku?” Kata Lucas Pei dingin.

"Aku yang paling mengetahui tubuhku."

Kamu justru yang paling tidak tahu! Semua orang pada meneriakkan perkataan ini dalam pikiran mereka.

Edward Chu pun tampak agak tak berdaya. Lucas, ikutlah aku keluar. Sisanya akan kuserahkan kepadamu, Linlin."

Lindsay Chu mengangguk kepalanya. "Baiklah."

Ketika bangsal itu hanya tersisa Lindsay Chu dan Bryan Li, dia pun baru menaruh pandangannua ke pria itu. Pada saat ini, matanya yang gelap itu sedang berkilap-kilap. Lindsay Chu sudah lama tidak melihat kilapan ini. Sebelumnya, dia pun merasa biasa saja, tapi sekarang hatinya malah terasa sangat sedih.

"Apakah masih sakit?" Lindsay Chu dengan lembut membelai tempat luka pria itu.

"Tidak," balas Bryan Li dengan suara rendah. Jika dengan harga seperti ini dapat menukar Lindsay Chu dan anaknya pulang kembali, dia pun akan rela melakukannya berkali-kali.

Bryan Li semenjak kecil memiliki kehidupan yang mewah, tetapi dirinya bukanlah pesolek semacam itu. Karena ibunya, ayahnya memperlakukannya dengan sangat ketat. Dia tahu bahwa sebelum Justin Li memiliki kemampuan yang cukup, maka beban Li's Corp. untuk kedepannya masih akan ditanggung olehnya dulu. Makanya Bryan Li sangat berhati-hati dalam segala hal. Kesombongan dan tirani yang ditunjukkan di depan orang-orang itu didasarkan pada perhitungan setiap saat. Dia selalu begitu, terkendali dan tak peduli.

Hingga sampai kemunculan Lindsay Chu, dimana telah menghancurkan kepercayaannya itu.

Setiap kali melihat berita tentang beberapa kekasih yang mati karena cinta, Bryan Li pun akan menghela napas dan berkata “anak muda” sambil mengejek mereka. Baginya, di dunia ini ada terlalu banyak barang yang dapat menarik perhatian orang, dan tidak ada sesuatu yang dia inginkan tetapi tidak bisa didapatkannya. Apa gunanya cinta, bukan? Bahkan masih ada orang yang sampai mengorbankan hidupnya. Asalkan kalian tahu, manusia hanya dapat hidup sekali saja. Jika itu hilang, maka itu akan hilang selamanya.

Tetapi pada saat dia kehilangan Lindsay Chu setahun yang lalu, dunianya seketika telah hancur, tidak lagi menjadi terang, seakan telah diselubungi oleh kabut asap yang gelap.

Ketika bertemu Lindsay Chu lagi, Bryan Li pun memperlakukannya dengan memberikan tubuh dan hatinya, tetapi Lindsay Chu malah menolaknya. Bryan Li pun paham bahwa tidak semua kesalahan akan diampuni begitu saja, bahkan jika dia adalah orang yang hebat.

Ketika Bryan Li memblokir peluru yang ditembak ke Jackson, dia sama sekalai tidak menyesalinya, melainkan merasa lega. Dia tahu bahwa dirinya mungkin tidak akan selamat, tetapi setidaknya dia telah mendapatkan kembali harapan Lindsay Chu. Ini pun sudah cukup, belum lagi bahwa Jackson adalah putranya.

Terjadi sesuatu perubahan, dimana segalanya akan berubah menjadi lebih baik, Bryan Li pun berpikir ini hanyalah demikian. Bahkan jika nantinya dia tidak lagi memiliki kualifikasi untuk menemani sisi Lindsay Chu, bahkan jika dia mulai saat ini akan memejamkan matanya.

Di dunia ini, terdapat puluhan ribu pilihan yang mengarah ke jalan yang indah. Tetapi bagi Bryan Li, jalannya hanya Lindsay Chu seorang.

"Uhuk...uhuk…" Bryan Li memandang Lindsay Chu, lalu dia tidak bisa menahan diri untuk memegang lukanya, terbatuk pelan.

Lindsay Chu seketika menjadi sangat gugup, jantungnya pun berdebar-debar, merasa sakit hati. “Apakah sangat sakit?”

"Tidak.” Cahaya di mata Bryan Li mulai memudar dan perlahan-lahan digantikan oleh kelelahannya.

Lindsay Chu pun menyadarinya. “Kamu tidur saja.”

Bryan Li memaksa dirinya untuk terbangun. "Jika aku bangun, apakah kamu akan tetap di sisiku?"

“Iya.”

“Linlin…”

“Ya?”

"Apakah kamu akan mengampuniku?" Bryan Li menatapnya dalam-dalam.

Lindsay Chu membungkuk tubuhnya, mencium lembut kening Bryan Li. "Aku sudah mengampuni."

“Prang” Bryan Li mendengar suara belenggu yang telah menahannya setahun itu akhirnya telah pecah. Dia memejamkan matanya, berpikir bahwa ketika dia terbangun, dia harus memberi tahu semua perkataan yang terpendam dalam hatinya, satu per satu mengatakannya kepada Lindsay Chu.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu