My Cute Wife - Bab 483 Aku Pergi Bersamamu

Sikap Stella memberikan sebuah pukulan yang besar kepada Stevanus, dia menyimpan kembali tangan yang memegang bahu Stella tadi lalu berkata : “Apakah kamu marah karena aku tidak mencarimu? Aku telah mencarimu di seluruh kota Xinghai.”

Stella hanya dengan tenang menganggukan kepalanya dengan tanda dia tahu.

Jujur saja, ini adalah pertama kalinya Lindsay melihat Stevanus seperti ini, walapun dia pernah bertemu beberapa kali dengan Stevanus tetapi pria ini sungguh sedingin giok apalagi di tambah dengan dia adalah kepala dari keluarga Hua di kota Xinghai, maka dari itu dia harus terlihat tinggi dengan tatapan yang tajam, lalu sekarang di depan orang banyak Stevanus seperti menjatuhkan dirinya ke lumpur.

Nayara yang melihat ini merasa sakit hati, di tambah lagi ketika dia ingin memegang lengan Stevanus dia malah sedikit menyingkir.

Wajah Nayara yang pucat tetap tersenyum : “Stella, aku merasa senang kamu bisa datang, karena hari ini ulang tahunku, bagaimana...”

“Kapan kalian bisa menghadapi dunia nyata.” Stella memotongnya : “Adikmu telah menculik nyonya Li, apakah hal ini bisa di lupakan? Kamu tidak mungkin mengundang aku di acara ulang tahun mu bukan? Dan juga kamu...” Stella berkata kepada Stevanus : “Aku telah mengatakan, jika kita telah berakhir.”

Stevanus terdiam dengan tatapan memerah juga dingin : “Begitu juga aku, kita tidak akan berakhir.”

“Kalian...” Ibu Huang sungguh merasa marah.

“Tidak akan berakhir?” Suara seseorang tertawa : “Apakah kamu dapat memutuskan ini?”

Lindsay seketika merasa kulit kepalanya terasa kebas, ini... Steven? !

Steven dengan rambut yang telah memanjang, dengan satu ikatan rambut berwarna cokelat, tetapi terlihat anggun dengan tatapan ingin menghadang, jika di bandingkan ketika berada di negara Fujia membuat orang merasa tidak bisa menebaknya bahkan terasa lebih dingin dari angin.

Bryan segera melindungi Lindsay, dengan wajah yang terlihat dingin dengan kemunculan Steven sungguh membuat batas kesabaran dia habis, hingga hari ini sikap Bryan ingin memiliki Lindsay seutuhnya seperti terbilang tidak terkontrol lagi maka dari itu jika ada orang yang menginginkan Lindsay maka dia tidak keberatan untuk membunuhnya.

Steven menghentikan langkah kakinya, dengan sungkan menundukan kepalanya kepada Bryan : “CEO Li, sudah lama tidak bertemu.”

Bryan tersenyum : “Apakah Negara Fujia tidak menerima kamu lagi?”

“Maaf.” Steven juga tidak bisa apa-apa : “Ada banyak hal yang tidak bisa di hitung dengan jelas dari tubuhku, kedatanganku kali ini untuk menangkap seseorang.”

Ketika mengatakan hal ini, dengan jelas jika dia bukan datang untuk menangkap Lindsay.

Dan di detik selanjutnya seseorang bergerak ada itu adalah Stella.

Wajah Steven berubah, sambil melihat punggung Stella : “Kamu masih berani lari!”

Stella dengan cepat memarahi dirinya, sepertinya Steven telah mengingat semuanya, tidak mungkin seharusnya Misela telah memberikan aroma terapi untuknya, Misela tidak bisa melepaskan, Steven hanya... cahaya petir, seketika Stella mengingat sesuatu, lalu melihat ke arah Lindsay, disini terlihat jelas jika Steven dan Lindsay saling mengenal, lalu Lindsay bisa ilmu meracik aroma terapi!

Lindsay : “...” Kenapa dengan tatapan itu?

Di saat seperti ini, membuat Steven bisa menangkap orang ini.

Tubuh Steven yang tinggi, langsung memegang pinggang Stella dan membawanya ke dalam dekapan, sambil melihat wanita yang terus saja meronta, Steven dengan dalam menarik nafasnya, “Jika kamu berani bergerak lagi, aku akan mematahkan lehermu!”

Beberapa tahun ini tubuh Stella cukup terluka dengan parah, tubuhnya ini belum bisa mengalahkan orang lain, dan ketika mendengarkan ini, dia akhirnya berhenti sambil melihat ke arah Steven, dengan mata merahnya.

Steven tertawa dengan dingin : “Apakah kamu lupa telah menaruh apa di tubuhku? Ini tidak berguna.”

Stella membeku, akhirnya dia dapat memastikan jika orang ini telah mengingat semuanya.

Stella berpikir surga akan memusnahkan dia.

Dari tatapan mata Stevanus yang dingin dia melihat Steven dengan kejam lalu berkata : “Lepaskan dia!” Sebenarnya hati Stevanus terbilang kacau, dia tidak tahu bagaimana mengatakan hal ini, di tambah lagi jarak di antara Stella dan Steven yang terbilang tidak jauh bahkan sedikit tersenyum, seketika membuat hati nya seperti kekurangan sesuatu, dia harus menarik Stella kembali.

Steven memutarkan kepalanya, lalu melihat ke arah Stevanus dengan tatapan penuh ancaman : “Aku sedang berbicara dengan tunanganku, apakah kamu perlu mengajariku?”

Jangankan Lindsay, tetapi Bryan juga tidak mengerti situasi ini.

“Tunangan...” Stevanus seperti mengulang kembali perkataannya, dengan tatapan penuh darah dan marah : “Omong kosong apa yang sedang kamu katakan ini? !”

“Stevanus, apakah kamu sepercaya diri itu?” Steven menggunakan perkataan yang lembut juga tenang dan hal ini terdengar membuat orang merasa kecewa, “Bagaimana sikap kamu kepada Stella, apakah aku harus menjelaskannya lagi? Kenapa kamu masih saja mengira Stella akan menerima kamu?” Steven menarik sudut bibirnya : “Kenapa, apakah aku lebih buruk dari dia?”

Pada saat dia mengatakan ini dengar erat dia memegang pinggang Stella, wanita ini merasakan bahaya yang menerka dengan segera dai mengelengkan kepalanya : “Tidak, tidak.”

Sebenarnya perkataan ini tidak hanya di lontarkan untuk Stevanus tetapi juga untuk Stella, Steven selamanya akan menjadi sebuah alarm untuk Stella, dan mengatakan kepada dia apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan.

Hati Stevanus merasa sangat sakit, ketika dia melihat Stella, wanita ini terus saja menjaga perasaannya Steven.

“Sejak kapan semua ini?” Stevanus dengan suara seraknya.

Stella tercengang dengan pertanyaan ini, tatapan matanya terlihat kacau, dia sungguh tidak tahu mengapa Stevanus begitu keras, bukankah pada saat itu dia mengatakan lebih baik mati dari pada mencintai dirinya? Bukankah dia mengatakan hatinya ini seperti ular berbisa, dan wanita yang jahat? Lalu Stella menyimpan kembali perkataan ini, kemudian berubah menjadi pisau dalam kehidupan Stevanus, lalu ketika pisau ini turun, dia memang tidak memiliki perasaan apapun lagi kepada Stevanus, Stella sendiri tidak ingin menjelaskan dan berkata : “Tidak ada hubungannya denganmu.”

Menjelaskan hanya untuk orang yang peduli saja dan Stevanus sudah tidak berhak lagi.

“Masih ingin tetap tinggal untuk di injak oleh keluarga Huang, lalu membuat pria ini tidak bisa membela?” Perkataan Stella membuat Steven merasa senang, lalu perlahan dia menundukan kepalanya sambil menghirup aroma wanita ini, “Bukan aroma yang sering kamu gunakan.”

“Di tempat pemandian air panas.” Stella menghelakan nafasnya, lalu berkata kepada Steven : “Aku pergi denganmu.”

Steven menganggukan kepalanya dengan puas : “Kamu memang seharusnya pergi denganku, di antara kita ada hal yang belum di selesaikan.”

Ketika Stella tidak sadarkan diri Lindsay sendiri berada di kota Nan, dan di pada saat itu, Lindsay selalu berkomunikasi dengan Steven dan di sana juga tidak bertemu dengan Stella, pada saat ini Lindsay mengambil sebuah kesimpulan : Stella dan Steven memang saling mengenal sebelum dia, dan mereka terlihat saling terjerat.

“Biarkan dia disini.” Stevanus berkata dengan pelan : “Biarkan Stella di sini, kamu pergi saja.”

“Berani sekali.” Steven tersenyum dengan dalam lalu melihat ke arah Bryan : “CEO Li, pergi bersama?”

Sikap posesif Steven kepada Stella membuat Bryan lebih tenang, dia sendiri mengerti jika dia seperti mengulurkan tangan untuk bekerja sama, apalagi disini bukan kota Nan atau negara Fujia.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu