My Cute Wife - Bab 59 Tidak Sampai 0.01% Kecantikan Istriku

Saat wanita itu telah berjalan menjauh, jendela mobil itu perlahan diturunkan, dan Bryan Li menatap Lindsay Chu sambil tersenyum dan berkata, “Sudah selesai?”

Setelah masuk ke mobil, Lindsay Chu bertanya, “Ia sejak tadi menggodamu, apakah kau tak melihatnya?”

“Aku melihatnya.” Bryan Li menyalakan mesinnya.

“Kau tak merasakan apapun?” tanya Lindsay Chu.

Bryan Li meliriknya, “Apakah kau sedang mengejekku?” lalu ia tersenyum, “Kecantikannya saja tidak sampai 0.01% dari kecantikan istriku, apa yang bisa dilihat?”

Mendengar Bryan Li memujinya, Lindsay Chu bergumam lirih, “Kau benar-benar merasa aku secantik itu?”

“Iya.” Lalu CEO Li tersenyum lebar, “Apalagi saat berusaha mencegah wanita lain mendekatiku.”

Lindsay Chu terdiam.

Lindsay Chu tak seperti wanita-wanita pada umumnya yang suka disanjung dan dipuji, ia cukup keras dan tegas, maka Bryan Li juga berhenti sampai di sini, ia tak ingin membuat Lindsay Chu marah.

Setelah Lindsay Chu memohon berkali-kali, barulah akhirnya Bryan Li setuju untuk tak lagi menjemputnya, dan rekan kerja itu tiba-tiba menjadi lebih tenang, ia terus berkata, “Anak-anak orang kaya jaman sekarang memang seperti itu, habis manis sepah dibuang, kekasihku jauh lebih baik, ia benar-benar mencintaiku.”

Lindsay Chu tak mempedulikannya, ia membiarkannya merasa senang.

Tapi ada juga beberapa orang yang tak tahan melihatnya dan membantu Lindsay Chu, “Wanita seperti Lindsay Chu ini, jika aku seorang pria aku pasti juga akan menyukainya, beberapa hal adalah anugrah dari Tuhan, kita tidak boleh bersikap iri.”

Saat ini, masa-masa paling sibuk telah berlalu.

“Lindsay Chu, ada sebuah dokumen yang mendesak, dan persyaratannya sangat tinggi, kami tak bisa menerjemahkannya, bisakah kau...”

Lindsay Chu mendongak dan melihat ia adalah Fani Yu yang sering membantunya, ia berkata dengan lembut, “Baiklah, aku akan mengerjakannya.”

“Baik!”

Siangnya, pemilik perusahaan datang sendiri untuk menanyakan proses penerjemahan dokumen itu, tepat saat Lindsay Chu baru selesai mengetik kata terakhir. Ia segera berdiri dan berkata, “Akan segera selesai, aku akan memeriksanya sekali lagi dulu.”

CEO Liu menoleh menatap Lindsay Chu, ia biasanya duduk di lantai atas, dan ia juga sangat jarang mengurus proses perekrutan pegawai, maka ia tak tahu sejak kapan wanita cantik ini bekerja di perusahaannya.

Lindsay Chu merasakan tatapan janggal CEO Liu, ia berpura-pura tak mengetahuinya, Lindsay Chu sudah sering mendengar, bahwa Harwin Liu ini agak... mesum.

“Sudah selesai, CEO Liu.” Lindsay Chu menyerahkan dokumen itu pada Harwin Liu.

Harwin Liu meraihnya dengan linglung, dan sebelum pergi ia berkali-kali menatap ke arah Lindsay Chu, masih merasa tak rela untuk pergi.

Fani Yu menghampirinya dan berbisik untuk memperingatkannya, “Kau juga tahu orang seperti apa CEO Liu... kurasa caranya menatapmu agak janggal, ke depannya kau harus lebih berhati-hati.”

“Aku tahu.” Lindsay Chu mengangguk.

Setelahnya, beberapa kali CEO Liu mencari alasan untuk menyuruh Lindsay Chu pergi ke kantornya, ia sangat terpesona pada Lindsay Chu. Sorenya, pukul 5, Sherly Zhang menghampirinya, selama bekerja ia sudah sering mengomeli Lindsay Chu, saat ini dengan arogan ia berkata, “Ini adalah klien yang dokumennya kau terjemahkan tadi, setelah selesai menerjemahkannya, antarkanlah ke alamat ini.”

Di atas dokumen itu terlampir sebuah pesan dan tertulis sebuah alamat di atasnya, dan ia harus mengantarnya pukul 8.

Lindsay Chu terkejut, “Perusahaan kita tidak bertanggung jawab untuk mengantarkannya.”

“Beraninya kau membantah.” Sherly Zhang mencemooh, “Dan lagi, jam segini para kurir kita sudah pulang, kau yang menerjemahkannya, tentu saja kau yang harus mengantarkannya.”

Lindsay Chu mengibaskan tangannya, “Baiklah, baiklah.”

Pukul 7 malam, Lindsay Chu mengirim pesan pada Bryan Li bahwa ia akan segera pulang, setelah mematikan lampu, ia keluar dari kantor.

Alamat yang tertera adalah sebuah restoran tak jauh dari situ, Lindsay Chu mengira mungkin kliennya hendak mendiskusikan isi dokumen itu dengan rekannya sambil makan malam, maka ia berencana meletakkannya di meja resepsionis lalu pergi. Tak disangka, pelayan restoran itu menyuruhnya naik.

Mungkin dokumen ini cukup penting, Lindsay Chu berusaha menghibur diri.

Pelayan itu membawa Lindsay Chu ke depan sebuah ruangan privat dan memberi sinyal bahwa kliennya di dalam.

Sejenak Lindsay Chu merasa curiga, tapi akhirnya ia membuka pintu.

Jelas-jelas ini adalah sebuah kamar tamu, Lindsay Chu segera merasa waswas, lalu kemudian pintu kamar mandi terbuka, dan Harwin Liu keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan selembar handuk.

Sebenarnya penampilan Harwin Liu lumayan juga, ia tinggi dan tegap, dan ia masih single. Para karyawan wanita yang baru masuk bekerja dan belum mengetahui seperti apa sikapnya pasti tergila-gila padanya, tapi tidak dengan Lindsay Chu. Setelah bertemu Bryan Li, semua pria lain tampak tak begitu menarik.

Harwin Liu menganggap dirinya sangat tampan, tapi bagi Lindsay Chu ia sangat memuakkan.

“CEO Liu.” Lindsay Chu mulai mengerti, dan dalam hati ia sangat geram pada Sherly Zhang, ia meletakkan dokumen itu lalu melangkah mundur, “Aku telah mengantarkannya, aku masih ada urusan, aku pergi dulu.”

“Hei, tak perlu terburu-buru.” Dengan langkah lebar Harwin Liu mengejarnya dan mencengkeram lengan Lindsay Chu, saat jarinya menyentuhnya, bulu kuduk Lindsay Chu merinding.

“Tidak bisa, CEO Liu, aku benar-benar ada urusan.” Tanpa ragu Lindsay Chu menyingkirkan tangannya.

Sikap Lindsay Chu membuat Harwin Liu marah, wajahnya menjadi suram dan ia berkata dengan mengintimidasi, “Kenapa, tidak bisakah aku mengajakmu duduk untuk minum teh sejenak?”

Lindsay Chu bersikeras, “Tidak bisa.”

Melihat Lindsay Chu bersikeras, ia menyentuh wajah cantiknya, lalu memeluknya dan mencium rambutnya dengan penuh hasrat, “Kau ingin bersikap jual mahal denganku? Jika kau tak menginginkan ini, lantas kenapa kau datang?”

“Sherly Zhang lah yang menyuruhku mengirimkan dokumen ini!” Lindsay Chu meronta, “Lepaskan!” dan di saat yang sama, ia merasakan ada sesuatu di belakang pinggangnya, ia tertegun sejenak, lalu tanpa berpikir panjang segera menginjak kaki Harwin Liu keras-keras.

Harwin Liu merasa kesakitan, Lindsay Chu menggunakan kesempatan ini untuk melepaskan diri darinya dan segera membuka pintu dan berlari keluar. Di belakangnya, Harwin Liu mengejarnya dengan marah, “Akan kulihat kau bisa berlari sejauh apa!”

Sudah lama Lindsay Chu tak dikejar-kejar oleh orang, ia berlari dengan nafas terengah-engah, tapi jarak Harwin Liu semakin dekat dengannya, di tengah kepanikan, ia tanpa sengaja menabrak seseorang. Orang itu mendengus dan berkata dengan dingin, “Pakai matamu.”

Lindsay Chu tertegun sejenak, lalu saat melihat rambut kuning yang khas itu, ia terkejut, “Alex Feng!”

“Kakak ipar?” Alex Feng juga terkejut, “Kenapa kau berada di sini?”

Saat mereka berbincang, Harwin Liu telah semakin mendekat, Lindsay Chu segera bersembunyi di belakang Alex Feng. Alex Feng menatap Harwin Liu lalu memicingkan mata, “Kakak ipar, apakah ia mengusikmu?”

“Iya.” Jawab Lindsay Chu.

Harwin Liu menuding Alex Feng, “Hei bocah, masalah ini tak ada hubungannya denganmu, serahkan wanita itu padaku.”

“Siapa yang kau tuding?” Alex Feng mendengus, ia melangkah maju dan mencengkeram jari Harwin Liu, terdengar suara “krak”, dan Harwin Liu membungkuk sambil menjerit kesakitan.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu