My Cute Wife - Bab 120 Menyelamatkan!

Bryan dapat merasakan semua kebenciannya Lindsay.

Dengan merendahkan suaranya : “Aku pasti akan membawa anak ini kembali, percayalah padaku.”

Lindsay dengan dingin melihatnya dan memutarkan kepalanya.

Lucas membawa Lindsay ke sampingnya lalu berkata kepada Bryan : “Pergilah, Lindsay tidak ingin melihat kamu lagi.”

Bryan yang melihat tatapan mata Lucas, hatinya berpikir anak ini pasti miliknya.

Edward mulai merencanakan cara untuk menyelematkan, di tengah-tengah ini dia mendapatkan pesan dari Bryan, dia tahu jika orang ini tidak akan tinggal diam, lalu kedua pria ini terdiam cukup lama dan semua ini demi anak ini.

Pinggiran kota pemandian air panas, sebuah ruangan yang tenang hanya terdengar sebuah suara tangisan bayi, Vanny yang melihat anak ini lalu menutupinya dengan selimut, seorang pria yang berada di samping mengambil anak ini, “Van, hentikanlah!”

Vanny tersenyum dengan dingin, “Jika kamu takut mati pergilah, aku hanya meminta kamu menyelamatkan aku, tidak memintamu menemani aku.”

“Padahal kamu tahu...” Suara pria ini merendah, “Aku tidak akan meninggalkan kamu.” Semenjak dia memutuskan untuk menyelematkan Vanny, dia berpikir sudah tidak ada jalan lain lagi, padahal dirinya sendiri tahu kegilaan wanita ini, tetapi dirinya masih ingin menemani dia.

Vanny melihat tatapan ini, untuk pertama kalinya dia melihat pria ini dengan serius, bahkan hal ini tidak pernah di hiraukannya, dan juga tidak meletakkannya di dalam hati, tetapi ketika dirinya mengalami kesulitan dialah yang menolongnya, Vanny hanya merasa semua pria hanya menginginkan tubuhnya tidak terkecuali orang ini, lalu pada saat kedua orang ini berada di satu ruangan hati Vanny dapat merasakan hatinya, tetapi tentu saja semua ini tidak dapat memuaskan dendamnya!

Ketika mengingat Bryan, lalu Lindsay, tatapan tenang dari mata Vanny berubah menjadi penuh amarah dia berdiri lalu berjalan ke arah pria ini, sambil memegang wajah bayi ini, “Sungguh mengemaskan.”

Pria ini lalu sedikit melangkah mundur, “Vanny, anak ini tidak bersalah.”

Vanny berwajah serius, “Maka dari awal aku tidak mengapa-apakan dia.”

“Benarkah?” Pria ini memperlihatkan wajah curiga.

Vanny menjawab semua pertanyaan ini, “Aku lapar, aku akan turun kebawah dan kamu jagalah anak ini.” Dia dengan dalam melihat pria ini, “Charlie jangan mengkhinati aku.”

“Tidak mungkin.” Charlie berkata.

Setelah Vanny pergi, Charlie menidurkan anak ini dengan pelan dia berkata : “Maaf.” Dirinya bukan seseorang yang baik, tetapi dia juga tidak mungkin membuat seorang anak kecil ini kesusahan, Vanny juga terlalu bersemangat ketika mendapatkan anak ini, maka itu dia selalu menjaganya.

Charles sedang membayangkan dia berharap direktur Li yang melihat anak ini tidak kenapa-napa akan memberikan sebuah kesempatan untuknya.

Charles sendiri berpikir Vanny tidak menyakiti anak ini karena masih memiliki sebuah hati nurani tetapi dia tidak tahu jika Vanny sedang memikirkan hal yang kejam, dia ingin Lindsay melihat anak yang dilahirkannya itu mati di depannya.

Bagi Vanny lebih mementingkan harapan daripada kecewa, maka itu ini adalah kado terbaik untuk Lindsay dan Bryan.

...

Tengan malam di pemandian air panas terasa tenang, kedua orang ini saling berdekapan dengan tenang.

“Direktur Chu, penjaga di luar pemandian ini adalah orang-orangnya Charles, dapat di pastikan Vanny dan anak itu berada di dalam.” Ada seseorang yang melaporkan.

Edward menganggukkan kepalanya dan tatapan tepat bertemu dengan Bryan dan dirinya seperti tidak mengerti apa maksud dari tatapan dari Bryan ini.

Bryan menghindari tatapan mata ini lalu melihat ke arah Levana, “Bagaimana?”

Di lutut Levana ada sebuah laptop dan terdengar sesuatu, “Lindsay hubungi Vanny dan katakan padanya kamu telah tiba.”

Lindsay dengan tanpa ragu, “Baik.”

Setelah telepon ini terhubung, Lindsay terdengar grogi dia telah mendengar suaranya Jackson!

Setelah telepon ini di tutup, Levana berkata : “Jika dia tidak mengubah anak ini lagi, maka anak ini berada di lantai 2 di kamar kedua.”

Edward bertanya : “Pastikah itu?”

“Belum bisa di pastikan.” Levana membuka laptopnya, sambil mengikat rambutnya lalu menerima sebuah pistol yang diberikan dan di letakan di pinggangnya, seluruh auranya terlihat berbeda.

Edward sendiri merasa aneh dia mengingat ketika pertama kali bertemu dengan Levana, dia terlihat seperti seorang nona dari sebuah keluarga biasa terlihat begitu manja dan juga hanya cantik, tetapi perubahannya sekarang, Edward merasa terkejut dengan dandanannya.

Sebelum bergerak, Bryan memegang tangannya Lindsay lalu berkata, “Berhati-hatilah jangan membuat Vanny marah.”

Lindsay sendiri tidak melihatnya, dengan segera dia melepas tangannya dan pergi.

Walaupun berjalan beberapa tahun, Lindsay sendiri merasa menyesal kenapa pada saat itu tidak mengatakan satu kalimat kepada Bryan? Walaupun hanya satu kalimat.

Lindsay sendiri memasuki pintu pemandian air panas ini, lalu berjalan ke lantai dua, semuanya disini terbuat dari kayu, dan koridor yang panjang ini di penuhi ruangan-ruangan untuk pemandian air panas.

Dan Vanny berdiri di lantai dua, dan dapat melihat Lindsay dari sana lalu tersenyum : “Sudah datang?”

Dia tahu, apapun hasilnya hari ini dirinya pasti tidak akan bisa keluar dari sendiri tetapi semua itu tidak penting karena dia ingin membuat Lindsay seperti mati segan hidup tak mau!

Lindsay berkata dengan dingin : “Dimana anaknya?”

“Disini.” Vanny mengambil sebuah sesuatu dari pengawal, sambil mengoyangkannya di depan Lindsay lalu ketika semua orang belum memastikan kondisi ini, anak ini telah di lemparkan kebawah.

“Jangan! ! !” Lindsay dengan mata memerah dan dengan segera menuju kesana.

Anak ini terjatuh kelantai tanpa mengeluarkan suara apapun, Lindsay berlutut disana dengan tangan yang bergetar dan hatinya merasa sangat hancur.

“Lindsay!” Di telinganya terdengar sebuah suara dari Levana, “Kamu tenanglah! Itu bukan anakmu!”

Perkataan ini seperti sebuah api yang berada di tengah-tengah, lalu memberikan sebuah harapan dan Levana berkata : “Kamu lihatlah dengan jelas, yang kamu dengar itu seharusnya sebuah kayu.”

Lindsay dengan gugup membuka kain ini, lalu melihat sebuah kayu besar! Dia dapat merasakan hidupnya seperti kembali.

“Tetap mempertahankan sikap ini lalu menangis dengan keras, karena Vanny ingin membuat kamu merasa sakit, kamu ikuti drama yang dia inginkan!” Levana kembali berkata.

Lindsay berpikir jika ini adalah Jackson... hatinya merasa sangat sedih, dengan perlahan dia memeluk kayu ini dengan erat.

Dari mic terdengar jika Lindsay menangis dan hal ini membuat hati Bryan merasa sakit, padahal semua ini palsu tetap hatinya tetap merasa sakit, kesakitan hingga bergetar lalu pria ini menarik nafas dengan dalam lalu berusaha untuk tetap tenang.

“Hahaha...” Vanny tersenyum dengan puas lalu melihat, “Astaga aku sungguh amat bahagia! Lindsay melihat kamu menderita seperti ini, aku sangat amat bahagia!”

Walaupun ini seperti tuannya tetapi pengawal yang melihat tatapan mata Vanny yang berubah, apakah dia masih manusia? !

Di sisi lain, Charles sedang menunggu dan pada saat ini sebuah kaca di pecahkan! Dia memeluk anak ini ke sisi lain, dan merasa tidak ada pergerakan.

Charles sungguh merasa grogi, dia dapat memastikan terjadi sesuatu lalu perlahan dia mendekat dan ada seseorang yang masuk!

Gawat!

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu