My Cute Wife - Bab 406 Penopang yang Terlalu Kokoh

Mendengar perkataan Randy, Bryan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja, "Aku mengerti."

Sejak Bryan mewarisi Keluarga Li, sampai ia mengembalikannya sepenuhnya pada Justin, lalu membangun ET, berkelana ke banyak negara, bukannya dia sombong, tapi memang kenyataannya seperti itu, julukan "Sulit Untuk Ditebak" yang dikatakan orang-orang sekitarnya itu sama sekali tidak berarti di telinganya.

Namun yang pasti, ia tidak boleh meremehkan lawannya.

"Dylan He......" Lindsay mengulang-ulang nama itu dengan pelan, sepertinya ia pernah bertemu dengannya atau mendengar namanya di suatu tempat, tapi sama sekali tidak ada bayangan, ia pun bertanya pada Tasya, "Apa kau punya masalah dengan Dylan He?"

Tasya tidak menjawab, sorotan matanya sangat rumit, sangking rumitnya sampai-sampai Lindsay pun langsung mengerti, sepertinya hubungan antara kedua orang ini memang sangatlah rumit dan tidak jelas.

"Tidak masalah." lanjut Lindsay, "Aku sudah sangat puas kau mau berkata jujur seperti ini padaku, sisanya, lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya."

Melihat reaksi Lindsay yang ramah itu, Tasya malah merasa agak sedikit tidak terbiasa, "Kak Lin, apa kau tidak khawatir aku menggigit balik?"

"Menggigit balik siapa? Aku atau Bryan?" kata Lindsay sambil tertawa, "Kau sangat pintar, tapi bagiku kau itu hanyalah seekor kucing kecil yang bergigi tumpul saja."

Tasya, "......" Kenapa tiba-tiba aku merasa terhina.

Tasya merasa sangat bersalah dalam hatinya, Lindsay langsung memberitahukan segalanya pada Vixon, dan Vixon pun sangat terkejut.

Tidak hanya Lindsay saja yang bisa melihat apa yang terjadi di balik kabar miring ini, Vixon pun begitu, kalau Tasya bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, Vixon malah akan menjauhinya, namun melihat sikap Tasya ini, Vixon pun hanya tersenyum dan berkata, "Ya sudah, aku mengerti, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi Tasya, jangan diulangi lagi."

Kalimat jangan diulangi lagi itu membuat Tasya ingin bersujud dan meminta maaf pada Vixon, katanya, "Kak Vixon......"

"Tapi terima kasih juga, berkat kau......" Vixon menggoyang-goyangkan handphonenya, "Percintaanku dengan Alice kini sudah dipublikasikan." Hati Vixon sangat senang, "Banyak sekali ucapan-ucapan selamat di internet."

Tasya pun segera berkata, "Kalau begitu saat kalian menikah nanti, aku akan memberi kalian angpao!"

Vixon menepuk kepala Tasya dengan pelan, "Sudahlah, jangan bebani dirimu sendiri, ingat angpaonya harus dua kali lipat."

"Iya!" Alis Tasya yang mengkerut itu pun segera kembali, bibirnya pun tersenyum senang.

Selama masih dalam batasan, entah itu memanfaatkan atau dimanfaatkan, sikap Vixon masih terhitung sangat gentlemen, kalau Lindsay tidak marah mesar karena masalah ini, itu artinya masalah ini tidak begitu parah, Vixon adalah seseorang yang telah berjuang dari bukan apa-apa menjadi sukses, oleh karena itu ia masih bisa menerimanya.

Setengah bulan kemudian, iklan Tasya pun dirilis, Lindsay menyuruh Clark untuk menahannya, jangan ada pemostingan ulang di media resmi, ia ingin melihat efek yang sebenarnya.

Di dalam video iklan itu, Tasya mengenakan sebuah gaun sederhana berwarna putih, rambutnya diikat satu, poninya yang tipis itu membuatnya terlihat lebih imut dan menggemaskan, di tengah-tengah kepolosan parasnya itu terselimut aura yang sedikit menggoda, itulah yang membuat Lindsay memilih Tasya, ia adalah orang yang bisa menggabungkan dua aura yang sempurna itu menjadi satu, postur tubuh dan wajahnya juga sangat khas dan unik.

Ternyata benar, hari itu, #wajahcintapertama# pun memasuki topik terpopuler, seketika pengikut Weibo Tasya pun bertambah 2 juta!

Sebagian besar di atnara mereka adalah para investor dan perusahaan iklan, Lindsay pun membawa laptopnya dan memilih-milih mereka satu per satu bersama dengan Tasya.

"Aku pernah perusahaan ini dari Clark, tidak begitu bagus, jangan lihat dia sombongnya seperti apa mereka ini."

"Aku pernah menemui penanggungjawab perusahaan ini, orangnya lumayan baik, bisa dijadikan salah satu alternatif."

Tasya mendengarkan perkataan Lindsay dengan sangat gembira, ia tampak mempercayai Lindsay sepenuhnya.

Kedua orang itu sedang berbincang-bincang, tiba-tiba handphone Tasya pun berbunyi, ia menganggukkan kepalanya ke arah Lindsay sejenak, lalu segera menerimanya, "Halo?"

Entah apa yang dikatakan orang di dalam telepon itu, seketika wajah Tasya pun berubah menjadi sangat aneh.

"Ada apa?" tanya Lindsay.

"Kak Lin......" Tasya sedikit bingung harus berkata apa.

Begitu melihat reaksi Tasya itu, Lindsay pun langsung merebut handphonenya dan bertanya, "Siapa kau?"

"Kau adalah......" nada sembrono orang itu masih terdengar jelas.

"Aku adalah manajer Tasya Liu." jawab Lindsay.

Orang itu tidak berusara lagi dan langsung mematikan teleponnya.

"Apa yang ia katakan?" tanya Lindsay.

"Dia mau mengajakku makan malam."

Lindsay, "Apa kau mau pergi?"

"Tentu saja tidak!" jawab Tasya, "Dia siapa saja aku tidak tahu."

Sambil mengirimkan nomor telepon itu pada Randy untuk diselidiki, LIndsay berkata, "Ada dua kejanggalan, pertama, bagaimana caranya dia tahu nomor teleponmu? Kedua, kau adalah artis di bawah naunganku, dan sangat dijunjung tinggi oleh God Entertainment, orang biasa pasti tidak akan ada yang berani mengganggumu."

Tasya menggigit bibirnya, "Kak Lin, apa aku ganti nomor saja ya?"

"Ganti saja." Lindsay mengembalikan handphone itu pada Tasya, "Kalau ada orang tak dikenal lagi yang meneleponmu, itu berarti ada mata-mata di dalam God Entertainment."

Tak lama setelah itu, Randy pun memberikan kabar penyelidikannya, katanya nomor itu adalah nomor telepon Vice CEO Sungwoo Media, Parker Li.

Parker Li dulu pernah bekerjasama dengan God Entertainment, Randy menyelidiki nomor itu dari data-data mereka terlebih dahulu, dan ternyata langsung membuahkan hasil.

Dan kali ini, Sungwoo Media juga memberi Tasya sebuah tawaran kerja, proposal iklan sebuah perhiasan yang sedikit ternama, tanpa melihat upahnya berapa, Lindsay pun langsung mengabaikannya mentah-mentah.

Tasya yang berdiri di sampingnya itu sungguh sangat berterimakasih.

Di dalam dunia entertainment ini, ada banyak hal yang tidak bisa kita lakukan sesuai dengan kemauan kita sendiri, ada beberapa manajer yang rela mendorong artis-artis di bawah naungannya ke dalam lubang penderitaan hanya demi mendapatkan uang, untung saja Lindsay bukanlah manajer yang seperti itu.

"Iklan Sunny Jewelry." keputusan terakhir Lindsay, "Bagaimana menurutmu?"

Tasya mengangguk-anggukkan kepalanya, "Baik, Kak Lin."

Di seberang sana, Parker sedang telepon dengan seseorang, wajahnya tampak sangat kesal, "Nona Xie, bukannya aku tidak mau membantumu, tapi topangan Tasya Liu sekarang ini sangatlah kokoh, manajernya sekarang adalah Nyonya Li! Kau tahu Bryan Li kan? Istrinya! Kalau Nyonya Li tidak mau melepaskannya, tidak ada orang yang bisa menyentuh Tasya Liu, tadi baru saja aku menelepon Tasya untuk merayunya, aku mengatakan bahwa aku bisa memberikan upah dua kali lipat, aku memintanya untuk makan malam bersamaku, tapi dia tidak mau, apa lagi yang bisa kuperbuat?"

Setelah mendengar orang di seberang telepon itu berbicara beberapa saat, tiba-tiba wajah Parker pun berubah suram, ia menggertakkan giginya dan berkata, "Baiklah, kucoba saja!"

......

Hari ini, ada sebuah pesta perjamuan yang diselenggarakan bersama oleh beberapa perusahaan entertainment, Lindsay mendapatkan sebuah surat undangan untuk Tasya, ia sudah melihatnya, orang-orang yang datang pada acara malam ini adalah orang-orang yang sangat terkenal, dan karena Tasya tidak memiliki teman di dalam dunia entertainment ini, tidak ada salahnya kalau ia berkenalan dengan satu atau dua orang.

"Kak Lin." Tasya mengenakan sebuah gaun panjang sabrina berwarna biru muda, tubuhnya tampak sangat sempurna, wajahnya apalagi, sejak ia turun dari mobil, tidak sedikit sorotan mata yang tertuju pada dirinya, bukannya Tasya tidak pernah dilihati oleh orang banyak, tapi dirinya tidak pernah menghadiri pesta sebesar ini, tanpa sadar ia pun merasa sangat canggung, "Tidak masalah kan kalau aku begini?"

"Bukankah biasanya nyalimu lumayan besar, apa yang kau takutkan?" canda Lindsay, "Bagus kan kalau auramu sangat terpancar, semua orang sedang melihat ke arahmu."

Tasya tidak bisa menahannya lagi, "Kak Lin, bergeserlah sedikit, dengan begitu kau akan menyadari bahwa separuh dari orang-orang itu sedang melihat ke arahmu."

Lindsay, "......"

Tiba-tiba telepon pun bergetar, Lindsay melihat layar handphonenya dan melihat sebuah pesan dari Bryan: Jam dua belas aku akan menjemputmu, dilarang menari dengan orang lain, langsung beritahu aku jika ada orang yang memandangimu, sesampainya aku di sana, aku akan langsung mencabut kedua bola mata orang itu.

Lindsay pun tertawa pelan: Iya, aku mengerti, suamiku tercinta.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu