My Cute Wife - Bab 259 Memeluk Erat Suami

Lindsay memakai celana jeans berwarna biru muda, lalu memaki baju berwarna putih, rambut panjang, seperti seorang gadis yang belum dewasa, setelah dia mendengar dari belakang ada suara, dia juga menolehkan kepala, raut wajahnya sangat cantik, juga bersih sehingga membuat fotografer ingin memotret beberapa foto dan tidak perlu diedit lagi bisa langsung menjadi poster.

"Jangan memotret aku, simpan memorimu untuk memotret foto orang lain." Meskipun Lindsay berkata seperti ini, tetapi kakak fotografer tetap mengikutinya dan Lindsay tidak menghalang dia.

Lindsay kembali ke pasar, saat siangnya dia pergi, dia melihat ada beberapa ibu yang menjual bunga di sudut

adalah bunga xiwu berwarna ungu yang sering terlihat di Negara Fujia, adalagi bunga lavender yang berwarna biru, barang ini karena sering terlihat jadi harganya tidak terlalu mahal, dijual seikat-ikat, sampai malam hari harga akan lebih murah. Kebetulan saat Lindsay pergi pasar malam sudah mulai, jadi dia membahas harga dengan para nyonya, kemudian dengan harga 300 yuan membeli dua karung bunga.

Fotografer tidak mengerti kenapa Lindsay membeli bunga ini, bagaimana pun modal mereka hanya 2000 yuan, 300 yuan sudah termasuk mahal.

"Oh, apa kamu ingin menggunakan ini membuat karangan bunga? Lalu dijual?" Kata fotografer, tetapi merasa bisnis ini tidak mungkin, karena bunga akan layu.

Lindsay dengan senyum berkata, "Ternyata kak fotografer ikut, untuk membantu aku mengambil bunga ya."

Fotografer: "......" Pernahkah aku mengatakan ini?

Mereka berdua kembali ke apartemen, Lindsay menyeret dua karung bunga ini ke dalam dapur, lalu menghalang fotografer dan tim sutradara yang penasaran, tidak memberi mereka melihat.

Terhadap Lindsay bunga ini memang berguna, tetapi bukan membuat karangan bunga, malahan membuat sabun. Awalnya mencuci kelopak bunga, lalu dikukus, kemudian mengeluarkan air jernih, aroma sangat bersih dan alami. Lindsay diam-diam meletakkan obat ini ke dalam, mirip seperti natrium hidroksida, tetapi lebih ada berharga, akhirnya mencari beberapa cetakan es, kemudian masuk ke dalam dan tunggu sampai besok pagi.

Bunga-bunga ini, cukup Lindsay membuat dua kotak sabun, sisanya bisa membuat aroma terapi!

Lindsay baru selesai meletakkan cetakan, telepon Bryan tiba-tiba datang, dia langsung mengangkat.

"Apa yang kamu lakukan?" Suara serak pria ini terdengar, seharusnya baru selesai mandi, tubuh masih memakai jubah, rambut belum kering.

Lindsay memutarkan kameranya, "Sudah lihatkan? Aku sedang membuat sabun."

"Iya?" Bryan merasa kaget, "Apa tidak bisa dibeli?"

"Bisa, tetapi perlu menggunakan uang membeli barang ini." Lindsay berbaring di meja, lalu menunjukkan leher yang putih, saat menghadapi Bryan wajahnya menjadi lebih rileks dan manja, "Tim sutradara memberikan kami 2000 yuan saja."

Bryan mengerutkan dahi, "Kenapa kamu juga hitung di dalam?"

"Semua agen sama, bagaimana pun kita hidup bersama dengan artis." Lindsay tidak begitu peduli, "Masih bisa terkendalikan."

Bryan dengan sntai berbaring di sofa, lalu dengan senyum bertanya: "Jika tidak bisa dikendalikan?"

"Pulang memeluk kaki suamiku!"

Bryan dengan senang tertawa.

"Tok tok tok." Ada orang yang mengetuk pintu, dari luar terdengar suara wakil sutradara: "Lindsay, apa di dalam dapur ada orang? Kamu sedang bicara dengan siapa?"

Lindsay berteriak: "Bryan Li!"

Orang yang di luar menjadi tenang dan Lindsay mengatakan, "Namamu sangat berguna."

"Selesai buat harus pergi makan." Kata Bryan.

Lindsay melihat jam tangan, "Yah, di dalam negri sudah jam 12 malam kan? Kamu cepat istirahat, tidak boleh berdagang!"

"Baik nyonyaku." Bryan mencium layar ponsel, "Rindu kamu."

Lindsay terus melihat Bryan, kemudian berkata, "Aku juga rindu kamu." Sudah terbiasa setiap tidur memeluk dia, sekali tidak merasa dia ada di samping, hati merasa sangat kosong.

Tidak lama orang yang di apartemen juga bangun, selesai Lindsay membuat ini, dia membuka dapur, kemudian aroma yang wangi ini menyebar ke dalam ruangan.

"Oh tuhan......" Alice bergegas masuk ke dalam, "Kak Lin, apa yang kamu lakukan?"

"Buat sabun." Lindsay dengan tenang berkata, "Besok bisa dijual."

Vixon tidak ingin berbicara lagi, hanya bersandar di dinding, "Kak Lin, apa yang kamu tidak bisa lakukan?"

Kak Lin dengan malu berkata, "Yang aku bisa sangat banyak!"

Semua orang: "......" Jadi kita termasuk apa? Barang yang tidak berguna kah?

Sore tadi Lindsay membeli 10 kg mie, sehingga membuat fotografer sangat capek.

"Malam ini kita makan mie, lalu sup ayam tadi siang, ditambah dua sayur, bolehkan?" Lindsay bertanya pendapat semua orang.

Semua orang hanya menganggukkan kepala, awalnya mereka tidak bisa apa-apa, Lindsay yang menjaga mereka, sekarang menjadi menuruti pendapat Lindsay, merasa ada makan sudah hal yang baik, jadi tidak memilih.

Tidak lama Monik mengenakan terusan turun ke bawah, rambut sedikit keriting dan dia ekspresinya tidak baik seperti sedang sakit.

Monik sudah berpikir dengan baik, jika Lindsay tidak buat makan malam, jadi dia bisa bilang Lindsay tidak suka padanya, lalu menyebarkan berita ini di Weibo, tetapi tidak menyangka Lindsay ada membuat makan malam.

Lindsay bukan orang yang suka simpan dendam, dia berpikir jika Monik berani menyinggung dia, dia pasti akan balas dendam, tetapi jika tidak menyinggungnya, dia akan bersikap normal dengannya.

"Semua ada di sini ya." Lindsay melihat ke arah Monik, kemudian berkata, "Kalau begitu mulai makan dulu."

Rencana Monik tidak berhasil, hanya dengan tidak senang duduk, kemudian dengan sikap nona orang kaya dan seperti ingin menyuruh Lindsay mengangkat mangkuk ke sini.

Sup ayam ditambah mie sangat enak, sayur juga ada rasa, semua orang sangat senang juga puas, sudah istirahat seharian dan energi sudah kembali.

"Kak Lin, kita bisa memberi kamu uang makan." Remi baru masuk ke dunia entertainment, karena orang tuanya adalah aktor yang hebat, jadi dia dilindungi dengan baik, juga tahu tidak boleh asal mengambil barang orang.

Bay menelan kuah sup ayam, kemudian berkata, "Benar, makan dua kali ini sudah menggunakan uangmu, benar-benar tidak cocok."

Monik menyindir, "Aku hanya makan sekali saja."

Saat mendengar perkataan ini, Leony yang sikapnya terbuka ini melihat ke arah Monik, pepatah mengatakan makan makanan orang, akan malu menyinggung orang itu, mengambil barang orang, orang itu meminta tolong, kamu juga tidak berani menolak, jika bisa kamu seperti siang tadi keluar makan.

Lindsay hanya mengabaikan perkataan Monik lalu melambaikkan tangan dan berkata: "Tidak perlu, uangku masih cukup dipakai, tapi kalian harus hati-hati menggunakan uang ini."

Selesai makan semua orang berbincang, Lindsay ke dapur melihat tingkat bentuk sabunnya, kemudian dia menyampaikan pada sutradara agar malamnya membantu dia melihat ini, jika hujan ingat memanggil dia.

Sutradara tahu, sekarang Lindsay adalah ketua di dalam kelompok ini, sabun itu pasti bisa mendapatkan uang, jadi harus dijaga dengan baik. Jika tidak pasti akan dimarah penggemar keterlaluan, apalagi status Lindsay ini, jika dia tidak buat dengan baik, CEO Li pasti akan menghukumnya, maka akan menjadi neraka manusia!

Malamnya apartemen kembali menjadi tenang, semua orang mulai tidur.

Ada satu bayangan orang yang diam-diam turun ke bawah, lalu masuk ke dalam dapur, hanya saja belum dia membuka pintu sudah dipanggil, "Ai, siapa ini?"

Orang yang datang ini juga kaget, kemudian lampu yang di koridor hidup.

Anggota tim perencana mengerutkan dahi, "Kamu ini......agennya Monik kan?"

"Ah......benar, ini aku!"

"Untuk apa kamu malam-malam begini datang ke sini?"

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu