My Cute Wife - Bab 391 Macam Dia

Gore Qi sejatinya tidak ingin mengambil langkah berbahaya ini, namun Cecilia Bai tidak bisa menunggu. Ketika hari itu pergi dengan marah, Celsea Bai sepertinya langsung menelepon Cecilia Bai. Entah apa yang dikatakannya padanya, yang jelas ibu Cecilia Bai sesudahnya menelepon dan mengabarkan bahwa anaknya jatuh sakit dan terus kehilangan kesadaran. Dia membutuhkan Lingxian secepat mungkin.

Alhasil, beberapa hari terakhir, Gore Qi terus berjaga di sekitar Red Continent hotel. Melihat Lindsay Chu dan keluarganya keluar hari ini, ia langsung merasa ada kesempatan.

Sayang, barusan, ia “diajarkan” sebenarnya seperti apa “iblis kecil” itu.

Jam tangan Alexander Jing memiliki fitur GPS. Fitur itu biasanya dimatikan, sebab fungsinya hanya untuk mengantisipasi penculikan semata. Tanpa disangka, si anak hari ini benar-benar dibawa pergi seseorang. Orang biasa mungkin tidak akan menaruh perhatian besar pada anak kecil, sebab mereka ditakuti sedikit juga langsung patuh. Yang jadi masalah, Alexander Jing bukanlah anak biasa. Anak itu melihat aksi Gore Qi seperti lagi menonton komedi. Di sekelilingnya pada dasarnya sudah ada orang-orang Riley Sun, jadi si penculik sebenarnya tidak bakal bisa menghilang dengan mudah. Ia tadi mengaktifkan GPS hanya untuk mempermudah proses pencarian saja.

Bagaimana pun juga, salah satu kata-kata yang sering Bryan Li ucapakan di depan anaknya itu adalah “jangan membuang-buang waktu untuk orang asing”.

Sekembalinya ke hotel, dengan alibi masih ketakutan, Alexander Jing meminta Lindsay Chu untuk membuatkan semangkuk puding, juga meminta es krim lebih banyak dari biasanya. Si istri tidak menyadari keanehan apa pun, sementara si suami menyadari sandiwaranya ini dengan sangat jelas. Ia mencubit hidung Alexander Jing: “Dasar bocah oportunis.”

Berhubung Trevor Bai belakangan bersekutu dengan Vino, Bryan Li malas melaporkan insiden penculikan ini ke polisi. Ia khawatir Vino akan menenggelamkan kasusnya tanpa proses lanjutan. Sebagai pengganti, si pria berniat untuk menyelesaikannya dengan caranya sendiri.

Trevor Bai sendiri sudah menyetujui tindakan Gore Qi dari awal. Melihatnya tidak balik-balik juga, ia ktahu sudah terjadi sesuatu, juga tahu bahwa suruhannya itu pasti berada dalam risiko besar. Tetapi…… walau jalan membuntu, ia tidak mau mengibarkan bendera putih.

Setelah mendengar penjelasan soal kronologis kejadian tadi, Lindsay Chu mengamati Gore Qi, yang berdiri di sudut ruangan dengan wajah memucat. Tahu pelakunya adalah orang ini, ia tidak merasa khawatir sama sekali. Gore Qi adalah seorang dokter, yang hidupnya penuh etiket dan kebijaksanaan. Ini pasti pertama kali dia melakukan hal macam ini seumur hidup. Apalagi, dia langsung ditangkap basah kurang dari sepuluh menit sejak menjalankan aksi, jadi keterampilan menculiknya pasti level rendahan. Pria itu murni ingin “meminjam” Alexander Jing untuk mendapatkan Lingxian……

Tepat ketika Gore Qi ditahan semalaman dalam keadaan cemas akan nyawanya, Trevor Bai dan keluarganya datang untuk memohon ampun.

Yang disebut keluarganya adalah istri Trevor Bai, juga putrinya si Cecilia Bai. Walau Trevor Bai selalu bilang dia berada dalam keadaan tidak sadarkan diri, si putri nyatanya bisa hadir.

Sebelum memasukkannya ke ruang kurungan, CEO Li sempat mengejek Gore Qi, “Kalau dari awal tahu bahwa menangkapmu sangatlah mudah, aku berharap kamu sudah datang dan mencari masalah denganku dari jauh-jauh hari. Kakimu bakal aku potong, terus Cecilia Bai meninggal karena tidak tertolong.”

Yang diejek terlalu gentar untuk memberi respon.

Hal pertama yang dilakukan keluarga Trevor Bai adalah menangis tersedu-sedu. Saking lebainya tingkah mereka, mereka bahkan mengais-ngais lantai dengan kedua tangan. Jika tidak tahu soal insiden penculikan Alexander Jing, Lindsay Chu pasti bakal mengira dirinya sudah melakukan sesuatu yang merugikan kelauarga Bai.

Alexander Jing menyaksikan adegan ini dengan tenang. Anak itu duduk di sofa sembari menggoyang-goyangkan betis. Karena tadi sudah menyaksikan sendiri bahwa Alexander Jing tidak sepolos penampilan luarnya, Gore Qi menatapnya dengan gelisah. Di matanya, anak ini sama sekali tidak mirip anak kecil.

“Nona Chu, aku minta maaf padamu. Aku sudah bertingkah kelewatan karena sebuah obsesi.” Trevor Bai melanjutkan, “Lepaskan Gore Qi, oke?”

“Kamu pikir rumahku ini tempat apa? Kok bisa-bisanya kamu menyuruh-nyuruhku di rumahku sendiri?” Bryan Li mengajukan tawaran gila: “Mau Gore Qi hanya punya satu lengan atau hanya punya satu kaki? Cepat tentukan.”

“Jangan, jangan, jangan. Mohon jangan lakukan itu!” Istri Trevor Bai melambaikan tangan dan menangis dengan pilu: “Sepasang tangan Gore Qi berguna untuk menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan orang. Itu tempat berkumpulnya semua keberuntungan!”

“Menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan orang? Tempat berkumpulnya semua keberuntungan?” Lindsay Chu tersenyum kecut, “Jangan nodai semua kata-kata baik ini bisa?”

Saat dia berbicara, Cecilia Bai yang bertubuh lemah pelan-pelan berlutut, “Aku mohon pada kalian.”

Bryan Li menoleh ke si Gore Qi: “Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Pilih, lengan atau kaki.”

Penculik itu melirik Cecilia Bai dengan iba. Paham dirinya tidak akan bisa meminta keringanan hukuman, apalagi memutar waktu, ia menggeretakkan gigi: “Kaki.”

“Riley Sun,” panggil Bryan Li dengan suara yang dalam.

Sekalinya Riley Sun mengangkat tangan, seseorang langsung muncul dan menyeret Gore Qi pergi. Orang-orang keluarga Bai ingin menghalanginya, namun orang itu tetap menjalankan perintah dengan tidak acuh.

Bryan Li sengaja menyuruh orangnya untuk membiarkan pintu “ruang penyembelihan” terbuka. Suara denguhan terdengar pertama, lalu munculah suara teriakan tidak karuan Gore Qi. Istri Trevor Bai seketika pingsan di tempat.

Si tuan rumah sebenarnya tidak perlu menghabiskan waktu dan usaha sebanyak ini untuk Gore Qi. Ia sendiri juga malas meladeni keluarga Bai. Walau begitu, mereka bagaimana pun juga lagi ada di Negara A. Di negara ini, keluarga kerajaan tidak hanya dianggap sebagai simbol kekuasaan, melainkan juga semacam kepercayaan yang mendarah daging di kalangan masyarakat. Berhubung Trevor Bai bersekutu dengan Vino, Bryan Li mau tidak mau memberi muka buatnya. Catat, ia memberi muka untuk Vino sebagai anggota keluarga kerajaan, bukan untuk Trevor Bai-nya sendiri.

Andai tempat ini merupakan teritorinya, Bryan Li pasti sudah bertindak jauh lebih kejam. Bisa dipastikan Gore Qi tidak akan melihat matahari di keesokan pagi!

“Aku sungguh tidak memahami jalan pikiran keluarga Bai!” Frans mengumpat kesal sambil duduk di kursi, “Mereka terpikir untuk menculik putra Bryan Li. Ini lelucon terbesar yang pernah kudengar dalam sepuluh tahun terakhir!”

Vino duduk di sebelah Frans dengan posisi satu tangan menyangga dagu. Alisnya terenyit, ekspresinya sangat sulit diprediksi.

Jujur, ia tidak merasa penanganan Bryan Li atas insiden ini keliru. Kalau yang diculik adalah putranya sendiri…… Vino tiba-tiba menghentikan pikiran ini, sebab wajah istri yang ia bayangkan bukanlah wajah Fiona Lin.

Vino menghembuskan napas pasrah dan merilekskan alis.

Frans menatapnya dengan sedikit muram: “Yang Mulia, Fiona Lin kemarin menghubungiku. Dia bilang…...”

“Bilang apa?” Vino mendongak.

“Dia bilang, kamu tidak peduli padanya seperti dulu lagi.” Setelah menimbang sejenak, Frans memutuskan untuk mengungkapkan yang sesungguhnya.

Tanpa diduga, Vino tersenyum dingin: “Apa itu peduli? Selalu ada di sekelingnya selama dua puluh empat jam dan tujuh hari?”

Si lawan bicara sangat terkejut: “Yang Mulia?”

“Frans, kamu benar-benar harus mencoba untuk diperdengarkan segala macam hal secara berulang-ulang. Kamu pasti akan muak dan kesal sendiri. Ia selalu menyuruhku untuk memikirkan cara membuatnya jadi anggota kerajaan, namun keputusan Ibu untuk melarang sudah bulat dan menyinggung-nyinggung status sosial yang sifatnya permanen. Kalau kamu adalah aku, masihkan kamu berpikir kamu bisa melakukannya?” cerita Vino dengan cemberut.

Frans tidak mampu berkata-kata.

“Aku jujur saja padamu, ada banyak anggota keluarga kerajaan yang tidak sreg dengan Fiona Lin. Nyaris semua dari mereka bahkan tidak pernah mau menghadiri rapat tentang rencana pernikahanku dengannya. Terus, beberapa hari yang lalu, perwakilan dari merkea menemuiku dan memintaku untuk berpikir jernih dan hati-hati. Bagaimana pun juga, semua tindak-tandukku akan mempengaruhi wajah kerajaan.” Vino menatap Frans: “Menurutmu, apa lagi yang bisa kulakukan?"

Yang ditanya sangat memahami situasi si penanya, jadi mampu bersimpati dengannya. Walau begitu, mereka hampir tidak pernah bisa duduk bareng dan berbicara dari hati ke hati seperti sekarang. Frans merespon, “Jadi, maksudmu…... kamu tidak akan menikahi Fiona Lin?”

“Bukan tidak akan, melainkan tidak bisa.” Vino mengoreksi. Pria itu bersandar ke belakang dan menatap langit-langit, “Aku super lelah…...”

Setelah berjumpa wanita-wanita yang luar biasa menarik, Vino perlahan mulai membuka diri buat dunia baru. Ia juga seorang manusia. Berulang kali dipaksa oleh Fiona Lin dengan berbagai petunjuknya, ia merasa muak dan terpikir sesuatu. Andai bisa menikahi wanita yang cerdas dan perhatian, bukankah situasinya akan jauh lebih baik?

Yang cerdas dan perhatian ya macam Lindsay Chu itu……

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu