My Cute Wife - Bab 318 Tolong Tuan Aku

Bukan Lindsay ingin mengatakan anggota kesayangan Steven, tetapi pria yang gagah ini benar-benar tidak bisa menahan emosi, sebentar saja sudah ingin mengajak berkelahi. Tidak menunggu Bryan marah, Lindsay duluan marah, dia menggunakan pisau buah ini menusuk ke meja bundar, lalu melotot ke depan: "Aku sudah sangat sabar padamu!"

Anggota kesayangan Steven: "......" Apa benar-benar ada orang yang tidak takut pistol?!

Steven batuk dua kali, "Ray, aku sudah katakan berkali-kali, harus dengan sikap tenang menghadapi masalah."

Lindsay berkata, "Apa arti namamu adalah bodoh?"

Ray berkata, "Bukan, arti namaku adalah polos."

Setelah dilirk Bryan, Ray bergegas menyimpan pistolnya, tetapi tidak ingin membuat Steven malu. Tatapan Steven terlihat ada senyum dingin, lalu melihat Ray: "Simpan." Selesai mengatakan ini, dia berkata pada Lindsay, "Anggotaku sudah tidak sopan, berharap Nyonya Li jangan marah."

Lindsay bersuara hmmph, menggunakan pistol mengancam orang, termasuk tidak sopan? Jika dia bukan istri Bryan, hari ini dia pasti akan menjadi saringan.

Bryan meminum teh dan berkata, "Boleh saya tahu, kenapa Tuan Ray sangat marah?"

Ray berkata, "Dulunya suku ini......"

"Cukup!" Kata marah Steven, kemudian dengan senyum berdiri dan berkata: "Hari ini aku tidak enak badan, jadi tidak mengganggu lagi."

Bryan juga tidak bertanya lagi, "Silahkan."

Saat Ray mengeluarkan pistol, negosiasi kali ini sudah mendukung pihak sendiri, jadi Bryan tidak panik.

Jika sebelumnya masih curiga, maka sekarang dia bisa yakin bahwa Steven takut dengan suku Evan.

"Kenapa berkata jujur?" Bryan bertanya pada Lindsay.

Lindsay menggerakkan bahunya, "Jika mereka sudah bertanya, maka membuktikkan mereka sudah menebak sesuatu, jika tidak maka tidak bisa menjelaskan reaksi aneh Evan, dengan begini juga baik, kita tidak perlu mencari alasan lain untuk menutupi hal ini." Paling penting adalah Steven tidak bisa ditipu.

Bryan menggerakkan alis, "Apa masih ada yang lain?"

Lindsay langsung mengerti, kemudian ke depan memeluk lengan Bryan, "Adalagi suamiku sangat hebat, jadi aku tidak perlu takut pada mereka, katakan ya katakan, bisa kenapa?"

Bryan karena lucu tertawa.

Setelah kembali ke mobil, Ray bergegas mengatakan: "Tuan, apa Lindsay pandai membuat aroma terapi, jika dia bisa mengendalikan Evan, maka tubuhmu......"

"Dia adalah wanita Bryan!" Ekspresi Steven menjadi dingin, sehingga membuat Ray merasa sangat tertekan, "Di depan Bryan dengan di depan orang jahat membahas masalah, ada perbedaan apa?"

Ray bergegas diam, dia panik terhadap kondisi tubuh tuan, tetapi lupa......

"Sudahlah." Ekspresi Steven menjadi baik, "Aku tahu maksud baikmu, tetapi masalah ini tidak bisa buru-buru, apa kamu mengerti?"

Ray berkata, "Iya."

Beberapa hari cerah, tidak lama angin tornado datang. Lindsay dengan Bryan terus tinggal di dalam hotel, ada waktu pasti menelepon Alexander, anak semakin besar, perkataan dia juga semakin jelas dan lucu: "Ayah, ibu, aku rindu kalian!"

Elena di belakang panggilan video tertawa, "Mulutnya gemetar, tidak bisa dengan jelas mengatakan namanya, selalu membacanya namanya menjadi alender, tetapi sangat pintar, dia akhirnya tidak baca lagi."

"Ale......" Alexander dengan tidak mengalah ingin membaca, tetapi kata terakhir tidak bisa dikatakan keluar hanya bisa mengeluarkan ludah.

Bryan yang duduk di belakang Lindsay, juga bersandar dipunggung wanita dan tertawa.

"Jangan begini." Lindsay menahan rasa ingin tertawa, dia khawatir bisa membuat hati anaknya terluka jadi berkata, "Tidak apa-apa, tunggu Alexander sudah besar pasti bisa baca dengan baik."

"Ibu, cantik!" Kata Alexander sampai melambaikkan tangan.

Lalu berbincang dengan Elena, tetapi setelah melihat Alexander mengucek mata, Lindsay bergegas menyuruh dia tidur, kemudian saat menolehkan kepala baru menyadari orang yang di belakang sudah tidur.

Menggandeng Bryan berbaring di sofa, lalu Lindsay mengambil selimut, butiran pasir jatuh ke atas kaca, tetapi dalam ruangan sangat tenang.

Levana sangat kecewa, awalnya Edward berencana dua hari ini berangkat, tetapi pesawat diberhentikan.

"Cuaca hantu!" Levana sangat kesal.

Lindsay tahu dia merindukan Edward, jadi membujuknya, "Berita di TV sudah mengatakan, cuaca ini berlanjut selama satu minggu, tunggu sudah tenang, kakakmu akan kembali, nanti malam aku buat sup manis untukmu."

Levana tertawa: "Aku ingin dua mangkok!"

"Baik."

Malamnya Lindsay membuat sup manis, Bryan di ruang belajar mengurus pekerjaannya, sekarang CEO ET dengan asisten kabur, tentu saja ada setumpuk masalah perlu mereka urus.

Resepsionis menelepon, katanya ada Tuan Ray yang ingin bertemu dengan Nona Lindsay.

Lindsay tersenyum, seperti yang dikatakan Bryan mereka tidak bisa sabar lagi.

Lindsay merebus sup manis ini, juga tidak mengganggu Bryan hanya mengganti baju dan turun ke bawah.

Setelah pintu lift terbuka, Ray melihat Lindsay, wanita ini sangat ramping, wajah juga cantik, meskipun beberapa tahun ini dia melihat banyak wanita yang ingin naik ke tempat tidur tuan, tetapi Lindsay adalah wanita tercantik yang pernah dia lihat, yang paling membuat dia kaget adalah wanita ini juga pintar.

Hari itu Lindsay mengatakan dia bisa membuat aroma terapi, tetapi mereka saling mengerti, hanya teknik aroma terapi ini bisa mengendalikan Evan dan teknik aroma terapi Lindsay sudah sangat hebat dan mengerikan.

"Ji Ray." Lindsay duluan menyapa.

Ray melotot mata melihatnya, "Apa?"

"Ray Ji." Kata Lindsay dengan serius, lalu otaknya terpikir drama istana, merasa Ray cocok untuk tampak selir yang penuh cinta, jika sekarang dikatakan maka dia adalah orang yang memikirkan segala hal untuk Steven, jika perlu bertempur dia pasti orang pertama yang keluar. Steven juga melihat berat dia dan Ray terkadang akan menunjukkan ekspresi bangga.

Ray dengan ekspresi dingin melihat sekitar, "Di sini bukan tempat membahas masalah, kamu ikut aku."

Mereka ke kedai kopi hotel ini.

"Ada apa?" Lindsay meminum kopi, kemudian melihat waktu dan berkata, "Cepat, aku masih memasak sup manis."

Ray semakin panik sampai dahinya mengeluarkan keringat.

Setelah melihat ini, Lindsay menghela nafas berkata, "Apa kamu diam-diam keluar?"

Ray bergegas menjawab, "Bagaimana kamu tahu?"

Lindsay: "......" Siapa yang bisa terpikir? Steven yang berpikiran teliti dan dalam ini, di sampingnya ternyata ada orang yang imut.

Setelah selesai bicara, ekspresi Ray menjadi tidak baik, "Kamu sedang menjebak aku!"

Lindsay berkata: "......otakmu yang ada masalah."

Ray menahan sampai wajah merah, Lindsay akhirnya mengerti kenapa dia suka menggunakan kekerasan menyelesaikan masalah, karena otaknya tidak cukup digunakan.

"Aku......" Ray ingin meminta bantu orang, tidak lama dia seperti balon yang kempes dan berkata: "Aku ingin kamu membantu aku."

Lindsay menggerakkan alis: "Coba katakan dulu."

Ray dengan tulus berkata, "Tolong tuanku, jika kamu menolong tuanku, aku rela menjadi budakmu untuk seumur hidup!"

Lindsay menarik nafas dingin.

Setelah berbincang sejenak, tiba-tiba terdengar suara dingin: "Kamu diam-diam membohongi Bryan untuk bertemu dengan pria lain, apa dia tahu?"

Lindsay terkejut, saat menengadahkan kepala baru menyadari ini adalah Samuel.

Habis......bertemu dengan orang yang suka mencari masalah.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu