My Cute Wife - Bab 427 Bawahanku Tidak Memiliki Aturan

Mendengar harganya, wanita itu tersedak sebentar, tidak tahu temannya teringat apa, langsung menyenggol dia, wanita itu bergegas berkata : “Aku keluarkan 20.000.”

Lindsay Chu berhenti, melihat pada pelayan : “Barang yang memiliki cap harga yang jelas, seharusnya yang pertama datang yang mendapatkan, bukan yang mengeluarkan harga tertinggi yang mendapatkan bukan?”

Pelayan lebih menjadi frustrasi, kenapa bertemu dengan situasi seperti ini lagi? Dua wanita kaya bertengkar! Dia bergegas berkata : “Aku pergi menanyakan pada manajer.”

Lindsay Chu sangat pengertian : “Pergilah.”

“Cuh! Ternyata kurang 10.000, bukannya aku membicarakan, tapi bila tidak mampu maka jangan membeli.”

Lindsay Chu tidak memedulikan mereka, dia tidak pernah mendengarkan anjing menggonggong.

Setelah Lindsay Chu selesai berganti baju, pelayan baru kembali, dia mengambil baju dan tersenyum pada Lindsay Chu berkata : “Nona, manajer kami berkata, Anda yang datang duluan, Anda yang membeli duluan, kalau begitu rok ini adalah milik Anda.”

“Terima kasih.” Kata Lindsay Chu tertawa.

Dia tidak tahu, manajer berdiri di lorong sebelah, toko di sekitar sini baik besar maupun kecil hampir semuanya memiliki investasi dari ET, sedangkan hari pertama senior manajer masuk kerja, harus mengenali wajah Nyonya Li, agar mudah memberikan pelayanan yang sepenuhnya.

“Hei hei hei! Apa kalian tidak ingin mendapat uang lebih ?!” Kedua wanita itu masih tidak melepaskan masalah ini.

Melihat keadaaan ini manajer bergegas berjalan menghampiri, mengawal Lindsay Chu ke bawah, sebelum berjalan dia melihat mereka sebentar, dengan tenang berkata : “Bila masih ribut, silahkan keluar.”

Tidak menghiraukan wajah terkejut mereka, manajer merasa dia sangat hebat! Bercanda, tidak berkata yang lainnya, paling tidak di Kota Nan tidak ada wanita yang bisa mengganggu Nyonya Li, bila hari ini Nyonya Li menerima ketidakadilan di sini, besok CEO Li akan memecat mereka semua!

Lindsay Chu tidak mengerti kenapa, tapi merasa pelayan di toko ini sangat perhatian, dengan tersenyum berkata : “Terima kasih.”

Manajer terkejut, merasa Nyonya ini sangat cantik!

Setelah Lindsay Chu kembali dari membeli rok, dia menceritakan hal ini pada Brian Li.

CEO Li menunjukkan sangat tidak senang: “Kenapa kamu tidak meningkatkan sampai 100.000 atau 100.000 lebih, biar mereka tutup mulut?”

“Kamu kira uang datang dari terbawa angin?” Lindsay Chu balik bertanya.

Brian Li sangat murung, bagaimana bila istrinya terlalu hemat? Menunggu jawaban, sangat mendesak.

Brian Li mengenakan apapun sangat tampan, setelan jas hitam sangat sepadan dengan Lindsay Chu, mereka kebetulan bertemu dengan sekelompok senior manajer saat berjalan ke aula, Melinda Li juga berada di antaranya, Randy Song seketika menjadi sangat waspada, dia khawatir wanita ini akan membuat masalah, untungnya, Melinda Li tetap sangat diam, seperti sudah mati rasa.

Pintar, pikir Randy Song.

Melinda Li tidak berani menatap langsung Lindsay Chu, dia tidak mengerti ternyata di dunia ini benar-benar ada orang sejenis ini, dia awalnya sudah sangat cantik, bila berdandan maka menjadi lebih cantik membuat orang tidak berani melihatnya.

Setelah mereka pergi, beberapa pria tidak tahan untuk membicarakan : “Pantas saja CEO Li begitu menjaga dirinya baik-baik, masuk akal, dengan tingkatan Nyonya yang seperti ini, siapa yang tega membiarkan dia sedih?”

“Benar, sangat iri pada CEO Li, di kehidupan sebelumnya mungkin menyelamatkan alam semesta.”

Di sini, Lindsay Chu dan Brian Li naik mobil, pria itu berpesan : “Nanti bila kamu ingin berbicara maka berbicaralah, bila tidak ingin berbicara maka sudahlah, tidak perlu memberi muka pada orang lain.”

Lindsay Chu menaikkan alisnya : “Bagaimana bila aku membuat masalah untukmu?”

“Terima kasih Tuhan.” Brian Li meneruskan berkata : “Kamu akhirnya bisa membuat masalah, Tuhan tahu betapa aku ingin membereskan kekacauan istriku.”

Lindsay Chu : “....”

Randy Song : “Haha.”

Brian Li : “Setir mobilmu, tertawa apa?”

Lindsay Chu bersandar di bahu Brian Li, memainkan jari tangannya yang panjang dan putih, mobil dengan cepat berhenti di depan pintu sebuah klub mewah.

Brian Li belum sampai, para pebisnis yang lain tidak berani duduk, diantaranya banyak orang setingkat CEO perusahaan, semuanya berdiri di pintu menunggu.

Sedangkan Lindsay Chu melihat seseorang yang familiar di antaranya.

Yaitu wanita yang berebut rok dengannya sore tadi, sepertinya pendamping wanita Tuan Zhong itu.

Wanita itu juga mengenali Lindsay Chu, seketika wajahnya menunjukkan tidak senang, dia menyenggol lengan Tuan Zhong, mendekat ke telinganya berkata sesuatu, Lindsay Chu mengalihkan tatapan, biarkan saja dia mengadu, dia tidak takut.

Siapa tahu detik berikutnya ada suara “Pyak”, Tuan Zhong mendaratkan tamparan keras pada wanita itu.

“Tuan Zhong, kamu ini....” Ada orang yang berseru.

“Barang bodoh!” Tuan Zhong menarik wanita itu ke hadapan Lindsay Chu, dan meminta maaf : “Maaf Nyonya Li, bawahanku

tidak tahu aturan, tadi siang menyinggung Anda.”

Mendengar ucapan ini Brian Li seketika mengerti, dia melihat raut wajah Lindsay Chu, dengan suara rendah berkata : “Sudahlah, ingin mendidik orang sendiri, pulang nanti mendidiknya, jangan di depan begitu banyak orang.”

Tuan Zhong mengangguk berkali-kali : “Benar kata Anda.” Tapi bila terjadi lain kali, dia akan tetap memukulnya, rasa malu hanyalah sesaat, namun bila CEO Li mengingatnya, maka semuanya akan tamat.

Lindsay Chu sangat canggung, apa dia dan Brian Li adalah orang yang begitu pelit?

Wanita itu mengikuti Tuan Zhong masuk, namun matanya merah, tidak berani berkata banyak lagi.

Orang-orang masuk dan duduk, Lindsay Chu mengambil mantel yang baru dilepas Brian Li, lalu menggantungkannya di rak baju di depan pintu, tidak ada sedikitpun kerutan, lalu pria itu menarik sedikit lengan bajunya, menujukkan kancing berwarna perak yang indah, namun terlihat cacat yang jelas, Lindsay Chu mengernyit melihatnya : “Kenapa tidak berganti baju? Aku ingat masih ada lima penggantinya.”

Brian Li bolak-balik melihat-lihat : “Aku paling suka yang ini.”

Lindsay Chu menyimpan masalah ini ke dalam hatinya, “Ya, pulang nanti aku akan pilih-pilih lagi.”

Pada saat yang bersamaan, pelayan membuka pintu masuk, dengan sopan bertanya pada pengunjung ingin minum apa, semua minuman di klub ini menggunakan pelayanan satu lawan satu, harganya tidak sedikit.

Ini adalah saat menunjukkan kemampuan ekonomi, pria di tempat tentu saja memesan yang paling mahal, bila bertemu dengan orang yang memesan yang lebih mahal darinya, maka akan saling bersulang.

Sedangkan Brian Lu tidak berbicara, Lindsay Chu yang membuka mulut : “Segelas air lemon, segelas teh, jangan memasukkan daun teh terlalu banyak, harus menggunakan air panas yang baru mendidih.”

Ada orang yang tidak tahan untuk bertanya : “CEO Li tidak minum alkohol, apa tidak meminum kopi juga?”

Brian Li tersenyum.

Ekspresi Lindsay Chu meminta maaf : “Akhir-akhir ini lambungnya tidak begitu baik, dan juga selalu merasa mulutnya hambar, kopi pasti tidak boleh, jadi meminum teh untuk menambah rasa.”

Pengunjung : “.......” Jelas-jelas CEO Li memesan yang paling murah, tapi mereka merasa tersedak.

Rasa kemesraan.

Apa CEO Li kekurangan uang? Tidak, tapi dari sikap Nyonya Li sejak masuk sampai sekarang, dia benar-benar memasukkan CEO Li ke dalam hati, mengetahui segalanya dengan jelas, sedangkan sampai di posisi mereka ini sudah tidak kekurangan uang lagi, hanya memikirkan semakin banyak uang maka semakin bagus, tapi bila sudah banyak uang? Walaupun lebih tidak kekurangan wanita, namun yang benar-benar perhatian tidak ada, sejujurnya, asal ada uang, wanita apapun pasti akan naik ke ranjang, paling buruk hanya menjadi guci pajangan, bila dibawa akan sangat memiliki gengsi.

Namun sekarang bila dibandingkan dengan Nyonya Li, tidak bisa dilihat....

Brian Li mendengus dingin di dalam hati, sampah, tidak ada yang bisa menandinginya.

Sedangkan saat berbincang, orang-orang semakin kagum dengan wawasan Lindsay Chu, tidak peduli seni, agama, ekonomi ataupun sejarah, Lindsay Chu bisa menyambung percakapan, ditambah lagi dipadukan dengan wajah itu.

Pengunjung : “.....” Iri, iri sekali.

Memanfaatkan semuanya sedang saling bersulang, Lindsay Chu bertanya pada Brian Li dengan suara kecil : “Tidak mempermalukan kamu bukan?”

“Nyonya memang hebat.” Kata Brian Li sambil tertawa.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu