My Cute Wife - Bab 454 Temperamen Saat Hamil Itu Aneh

Hening sesaat, tatapan Ibu Feng perlahan tenang, lalu ia menarik nafas mendalam, melihat ke arah Alex, “Kamu kemari.”

Alex mendengarkan perkataan sang ibu dan berjalan kesana, dari kecil sampai dewasa, tidak seberapa brengsek nya Alex, Ibu Feng yang dari dulu tidak tega memukul anaknya itu tiba-tiba mengangkat tangan, bahkan Bryan pun tidak merespon, “Phiak” sebuah tamparan mendarat di wajahnya.

“Bibi!” Bryan langsung menghadang didepan Alex.

Ibu Feng menggelengkan kepala, menarik Bryan, menunjuk ke Alex yang kepalanya sedikit memiring, matanya pun sudah memerah: “Ibu dari dulu tidak pernah memukul mu, itu karena ibu jelas, seberapa kamu nakal, tetap adalah anak yang baik, kamu tidak seperti anak orang kaya itu, memberikan kerepotan kepada ku dan ayah mu, malah sebaliknya, kamu pintar, tahu kapan harus maju dan kapan harus mundur, meskipun keras, namun anak laki-laki, keras sedikit bukanlah masalah, namun Alex Feng, kamu bisa melakukan hal seperti ini?”

Alex mendengar kritikan sang ibu, dalam hatinya malah merasa lebih nyaman.

“Bibi.” Bryan memapah Ibu Feng duduk, “Masalah sudah seperti ini, anda redakan emosi terlebih dahulu, lalu berpikir, harus bagaimana dengan gadis dan anak itu.”

“Bisa bagaimana?” Nada bicara Ibu Feng tegas: “Dia seorang gadis ditindas oleh putra u, sekarang juga mengandung seorang bayi, asalkan ia tidak mengeluh , aku akan segera membawa nya masuk ke keluarga Feng!”

Cukup membuat Bryan juga tercengang, “Tidak bertanya tentang persalinan?”

“Tidak.” Sikap Ibu Feng teguh, setelah itu ia dengan tulus berkata: “Aset Keluarga Feng sekarang, tidak akan habis untuk beberapa generasi, tunggu setelah aku dan ayah mu meninggal , uang itu tidak akan dibawa ketika meninggal, kelak bagaimana dengan generasi yang mendatang kita juga tidak bisa mengurusnya!” Wanita elegan yang berusia 50 tahun lebih, dari dulu selalu menjadi ibu dan istri yang baik, namun dalam hal ini malah begitu leluasa: “Asalkan gadis itu mau, aku akan segera mempersiapkan pernikahannya.”

“Dia mau! Dia mau!” Kata Alex dengan impulsif: “Ibu, dia sangat menyukai ku!”

“Dia begitu menyukai mu tapi kamu masih saja menindasnya seperti ini?!” Kata Ibu Feng dan kekesalannya pun kembali datang menghampiri, “Anak brengsek!”

Alex bersedia mengikuti nasehat: “Iya, aku memang brengsek, ibu kamu jangan marah.”

Masalah ini berjalan lebih lancar dibandingkan dengan perkiraan Bryan, CEO Li bergumam untuk sesaat, lalu bertanya: “Bibi, jadi paman....”

Ibu Feng menunjuk ke Alex, juga tidak melihat putra nya: “Dia pasti tidak bisa lepas dari sebuah pukulan karena masalah ini! Tapi ayahnya sama dengan ku, hanya berharap Alex bisa stabil dan tennag, ngomong-ngomong, jadi sebenarnya bagaimana dengan gadis itu?” Ibu Feng menggenggam tangan Bryan: “Bryan cara kamu menilai seseorang dari dulu sangat baik, bagaimana menurut mu?”

Bryan memberikan sebuah penilaian dalam 1 kata: “Bersih.”

Hati Ibu Feng yang penuh kekhawatiran itu pun akhirnya tenang, menderita selama 2 hari ini, harus mencari waktu untuk pergi berobat ke rumah sakit.

Sebelum pergi Ibu Feng dengan kesal berkata pada Alex: “Belakangan ini jika ayah mu menelepon mu, kamu menurut lah dan pulang untuk menerima hukuman!”

Diganti dengan Alex yang dulu pasti akan sangat enggan, sekarang malah langsung menelepon kepada ayahnya: “Dengan begitu maka untuk sisanya aku serahkan pada mu ibu.”

“Jaga dengan baik putri orang!” Kata Ibu Feng dengan tidak rela.

Alex langsung melambai-lambaikan tangan.

Mengantar kepergian Ibu Feng, Bryan pun melihat ke arah Alex, dan tertawa: “Sudah bengkak, pergilah berobat ke rumah sakit.”

“Tidak apa-apa, Cindy juga akan segera bangun, sebentar lagi sekalian pergi kesana dan meminta dokter untuk kompres saja.” Alex tidak terlalu peduli: “Terima kasih kak.”

“Ayo lah.” Bryan berdiri di bawah Feng’s Corp, bahu yang lebar dan pinggang yang kecil dengan mantel yang berwarna hitam, postur tubuh yang tinggi: “Alex, kamu akan segera menjadi seorang ayah, sudah seharusnya lebih dewasa.”

Alex menganggukkan kepala: “Ya.”

Randy Song membuka pintu mobil, Bryan membungkukkan badan dan masuk.

“CEO Li, pergi ke perusahaan?” Tanya Randy.

“Tidak, pulang ke rumah.” Bryan menopang rahang bawahnya, tatapan matanya dengan penuh perhatian menatap ke luar, setelah mobil melaju selama beberapa menit, pria itu tiba-tiba menjerit: “Tunggu sebentar.”

“CEO Li?” Randy melihat ke kaca spion belakang.

“Kemarin malam Linlin berkata ingin memakanpancake mangga, bibi dirumah tidak pandai membuatnya, aku pergi membeli sedikit.” Kata Bryan dengan suara mendalam.

Randy melihat ke toko cemilan, orang-orang di dalam cukup ramai, oleh karena itu dia pun turun dari mobil terlebih dahulu: “CEO Li aku saja yang pergi.”

Bryan menaikkan alis: “Kamu tahu mau membeli yang mana?”

“Tahu tahu, rasa mangga bukan, jika ada rasa lain aku juga akan membelinya sekaligus.” Kata Randy.

“Tunggu tunggu.” Bryan menyipitkan mata: “Aku keluar membeli barang, apa yang membuat mu gugup?”

“Aku ...” Randy ditatap oleh Bryan, pun mulai gagap.

“Katakan yang sejujurnya.” Nada bicara Bryan tenang, namun rasa tekanannya sangat besar.

Randy menggaruk-garuk kepala, dengan merasa sedikit tidak enak berkata: “2 hari yang lalu nyonya mengingatkan ku, agar tidak membiarkan anda pergi ke tempat yang ramai.”

CEO Li pun merespon: “Kenapa?”

Randy menahan sebuah senyuman: “Anda sudah lupa, sebelumnya anda membawa nyonya pergi membeli tas, ada orang yang meminta kontak anda.” Yaitu seorang artis kecil yang baru saja mengikuti ajang pemilihan, bisa dikatakan semi selebgram

Apa yang dikatakan sebuah senyuman mengubah semuanya menjadi musim semi, Randy melihat CEO Li yang tersenyum ringan sekarang ini, akhirnya pun mengerti.

Bryan menggunakan 1 tangan menutupi bibirnya: “Pergi lah.”

Randy langsung membeli pancake mangga, dan juga membeli yang rasa stroberi, ketka Bryan mengatakan ingin pulang Lindsay sedang berbaring di sofa ruang tamu, mengenakan baju tidur yang berwarna putih, dilihat dari sudut pandang ini sebuah perut memenuhi radiannya, membuat hati Bryan meleleh.

“Makanan enak apa yang ayah beli?” Alexander maju dan memeluk kaki Bryan.

“Lepaskan.” Bryan bergetar: “Membelinya untuk mommy mu, setelah mommy makan barulah kamu boleh memakannya.”

Alexander juga tidah marah, bahkan merasa wajar, mommy sedang mengandung adik perempuan, sangatlah menderita.

Lindsay sudah bangkit dan duduk, menjulurkan kedua lengannya kepada Bryan, “Cepat cepat!”

Pria tersebut maju dan menggendongnya, Lindsay malah menjulurkan tangan untuk mengambil kantong tresbeut, dengan tidak sabar membukanya, dengan usaha membagikan 1 potong kepada putranya, lalu langsung memasukkannya ke dalam mulut, akhirnya, bagian di lambung yang terasa kosong kemarin malam pun sudah terisi penuh, begitu nyaman.

Dagu Lindsay diletakkan di dagu Bryan, melahapnya dengan perlahan: “Enak.”

“Masih ada rasa strober.” Kata Bryan.

“Benarkah?” Lindsay langsung mencarinya: “Kenapa hari ini tahu untuk membeli 2 jenis rasa?” Bagaimana pun juga CEO Li sama sekali tidak ada pengetahuan tentang hal ini, sangat kaku, membeli sesuai dengan apa yang disuruh.

“Dibeli Randy.” Nada bicara Bryan terdapat sebuah tawa: “Lagipula nyonya tidak membiarkan ku untuk pergi ke tempat yang ramai.”

“Mengkhianati ku?!” Lindsay dengan galak mengigit pancake stroberi.

“Ini tidak pengkhianatan apa?” Bryan tertawa lepas: “Randy tidak sanggup menyembunyikan apa-apa di hadapan ku.” Sambil berkata, dia pun menepuk-nepuk punggung Lindsay: “Apakah wanita yang hari itu membuat mu merasa tidak nyaman?”

Pertanyaan yang sederhana, namun Lindsay sangat jelas dengan temperamen Bryan, asalkan ia menganggukkan kepala, maka Bryan tidak akan melakukan apa-apa, “Tidak, temperamen ku saat hamil aneh, hari itu kamu berbicara hingga membuat dia pucat, kekesalan dalam hati ku dari awal sudah sirna, jangan asal-asal membuat gila.”

“Tahu.” Bryan mengambil tangan Lindsay yang 1 lagi yang kosong itu dan memainkannya, jari telunjuknya ternodai sedikit mentega, Bryan mengambilnya dan mengecupnya dalam bibir hingga bersih.

“Ada apa?” Lindsay tertawa “geli” : “Sangat geli.”

“Sudah menyusahkan nyonya.” Bryan menghela nafas, mengelus-elus perut kecil Lindsay yang: “Apakah sangat menderita?”

“Tidak.” Lindsay membalikkan lengan sang pria: “Sangat bahagia.”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu