My Cute Wife - Bab 326 Detoksifikasi Racun

Victoria merasa merinding karena tatapan Steven, merasa ada sepasang tangan transparan yang mencekik lehernya, dia menjadi takut, tetapi dengan senyum terpaksa berkata, "Kak, kita hanya takut kamu dibohongi."

"Ibu angkat." Steven mengabaikan Victoria dan melihat ke arah nyonya itu.

"Ai! Steven kamu katakan."

"Aku ingat dengan kebaikan kamu merawatku, tetapi masalahku kamu tidak perlu banyak tanya." Kata Steven dengan dingin sehingga membuat suasana kamar menjadi dingin.

Setelah mendengar perkataan Steven, nyonya itu terdiam, kemudian bergegas menganggukkan kepala: "Benar, benar, benar, aku tahu, aku hanya khawatir padamu."

"Kak......kenapa kamu berkata seperti ini pada bibi?" Victoria tidak setuju dengan perkataannya.

"Apa kamu pantas memanggil aku kakak?" Kata Steven dengan dingin, sehingga membuat Victoria takut sampai wajahnya pucat, kemudian Steven berdiri, dia sangat tinggi, seperti dewa dan dia dengan tenang melirik orang yang duduk disofa.

Saat Steven tidak tersenyum, dia sangat mengerikan, "Jika lain kali tidak ada masalah, ibu angkat tidak perlu membawa orang yang tidak penting datang ke Keluarga Ji." Dia terdiam sejenak, kemudian berkata, "Karena kesabaran aku, tidak sebaik yang kamu pikirkan."

Nyonya itu seperti bangun dari mimpi, iya meskipun dia ada kebaikan pada Steven, tetapi masalah Keluarga Ji, tidak perlu dia komentar.

Lindsay berdiri di depan pintu dan melihat tiga orang ini kabur.

Benar, memohon hidup ini adalah hal paling penting.

Steven berbalik badan melihat Lindsay dan dengan senyum berkata, "Apa kamu mengatakan pada mereka bahwa kamu menggunakan uangku?"

"Yang aku katakan adalah biaya obat, aku hanya sengaja membuat Victoria marah, karena wanita itu tidak pandai jadi orang." Lindsay tidak berdaya.

Steven berjalan ke depan Lindsay, "Sebenarnya aku bisa......"

Lindsay tahu apa yang ingin dikatakan Steven, jadi memotong pembicaraannya, "Tidak perlu, tidak mahal."

Steven menganggukkan kepala, tidak lama pria ini mengerutkan dahi, bahkan wajah menjadi pucat, juga tidak bisa berdiri stabil, Lindsay bergegas menggandengnya, "Kenapa?"

"Pusing." Steven mengerutkan dahi.

"Bisa jalan tidak?"

Steven menganggukkan kepala: "Bisa." Selesai bicara, dia menutup mata dan pingsan di depan Lindsay.

Setelah melihat ini, Lindsay tertawa, kenapa harus keras kepala?

Racun dalam tubuh Steven, sudah dipaksa keluar oleh Lindsay, sebenarnya setiap saat sangat sakit, tetapi Lindsay tidak pernah melihat dia berteriak sakit dan dia sanggup menahan sakit ini.

Ray berdiri di samping tempat tidurnya, mata juga merah, "Apa tidak ada cara untuk mengurangi rasa sakitnya?"

Lindsay menggigit bibir, "Bisa, tetapi resiko sangat besar."

"Kalau begitu coba saja." Tidak tahu Steven kapan sadar, dia tidak membuka mata, hanya berkata, "Dibandingkan dengan pasra menunggu mati."

Ray menghisap hidungnya, "Bagaimana mungkin bisa mati?"

"Setahuku di belakang villa ini ada kolam air panas." Kata Lindsay.

"Iya, apa kamu mau memakainya?" Kata Ray.

"Iya, obatnya sudah aku siapkan, malam ini mulai." Lindsay melihat ke arah Steven.

Teknik aroma terapi ini, bisa dengan cara wangi mengendalikan hati orang, jadi ingin membuka hati Steven, juga perlu menggunakan aroma terapi.

Kolam air panas ini sangat luas, di bawah adalah batu alami, air ini juga dari pegunungan, Ray membantu Lindsay mengangkat semua barang ke sana, saat matahari terbenam, Steven masuk ke dalam kolam.

Pria hanya memakai celana dalam berwarna hitam, setelah dia mendengar ada suara, dia menolehkan kepala berkata, "Jika kamu tidak nyaman, aku bisa pakai lebih banyak."

"Tidak perlu." Lindsay berjalan ke sana, lalu menggunakan kain hitam menutup mata.

Steven tertawa, "Apa kamu ingin membuat aku mati?"

"Jaga mulutmu." Lindsay duduk di samping Steven, tubuh pria ini sudah sebagian masuk ke dalam air, sekeliling ada hawa air panas, Lindsay tidak bisa melihat, jadi Steven bisa dengan berani menatapnya.

Semakin melihat semakin merasa ada bayangan masa kecilnya.

"Dupa sudah dinyalakan, mungkin agak sakit, kamu harus tahan." Kata Lindsay.

Rambut Steven agak panjang jadi terurai di depan dada, tatapannya penuh dengan kepercayaan: "Aku tahu."

"Mulai." Kata Lindsay.

Awalnya merasa sangat baik, aroma terapi juga sangat wangi, mungkin ada dosis obat bius, jadi saat Steven bersandar dibatu, dia merasa ingin tidur.

Pelan-pelan tidak merasakan apa-apa, hanya masuk ke dalam kegelapan.

Tempat yang familiar juga mengerikan, Steven tahu ini palsu, tetapi dia paling benci saat ini, karena di saat ini dia bukan Steven yang hebat, tetapi anak yang bersembunyi di sudut itu, juga anak yang penuh dengan kepasraan, dia berusaha berubah dirinya menjadi hebat, tetapi semua tidak bisa.

"Semalam kamu tidak patuh, jadi hari ini harus tinggal di sini." Suara lembut wanita ini tidak ada rasa kasihan.

Steven menahan rasa takut ini, lalu dengan dingin berkata, "Sama saja ada patuh atau tidak."

Wanita itu seperti tidak mendengar perkataannya, hanya terus berkata: "Aku sudah mempersiapkan teman untukmu, berharap kalian bisa bermain dengan senang."

"Sasasa" Suara laba-laba dan kalajengking.

Steven berusaha bersandar ke belakang sambil berkata, "Aku akan membunuhmu!"

Kata dia sangat kejam, "Aku akan membunuhmu!"

Steven merasa ada sesuatu yang meraba dilehernya, persiapan hatinya menjadi hancur. Di sini dia bukan apa-apa dan wanita itu hanya memberi dia ketakutan.

"Minggir! Minggir!" Kata Steven dengan takut.

Kenyataannya Lindsay hampir tidak bisa menahannya.

"Kenapa......bukannya ibu sangat mencintai anaknya? Apa salahku?" Steven kembali ke masa kecilnya dan meringkuk di sana.

Dia dengan menangis berkata, "Siapa yang menolong aku......"

Setelah mendengar ini, Lindsay merasa sedih. Dia bergerak dan berbisik pada Steven, "Jangan takut." Kemudian dia memegang tangan pria, lalu mengeluarkan jarum dan menusuk dengan tepat.

Ada suara yang lembut bergema di sekitar sini, "Jangan takut, jangan takut......"

Dalam hatinya menjadi berani, Steven menggerakkan jarinya, kemudian suara "Sasa" itu berhenti, sepertinya semua cacing itu hilang.

Steven memegang dinding yang dingin, kemudian dikegelapan ini berdiri.

"Apa kamu datang menolong aku?" Pertanyaan Steven.

Kenyataannya tangan Lindsay yang ingin menusuk jarum menjadi gemetar, "Iya." Kemudian berkata, "Apa kamu ada mencium aroma bunga?"

Apa? Steven mencium, benar-benar ada aroma bunga sepertinya ada angin yang meniup ke sini, tetapi sini sangat tertutup......dalam hati Steven berpikir, apa di sini ada jalan keluar? Tiba-tiba dia berjalan mengikuti wangi itu dan pelan-pelan berjalan ke sana.

Tidak tahu berjalan berapa lama dia berjalan, akhirnya dia memegang pegangan pintu.

Apa mau keluar? Setelah Steven berpikir seperti ini, dalam hati merasa sangat berharap!

Harus keluar, harus keluar!

Dia membuka pintu, kemudian di luar melihat ada wajah yang dia benci.

Kebencian yang dia tahan selama 20 tahun ini, akhirnya ingin dilampiaskannya!

Lindsay sedang dicekik Steven, gerakan pria ini sangat cepat, dia sama sekali tidak sempat merespon, Lindsay dengan sekuat tenaga membuka kain hitam yang dimata, lalu melihat Steven yang kehilangan kesadaran, kemudian berkata: "Steven......kamu bangun!"

Dia menggunakan sekuat tenaga menamparinya.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu