My Cute Wife - Bab 54 Adegan Spektakuler

Saat Bryan Li mengeluarkan cibiran itu, tiba-tiba Lindsay Chu teringat sesuatu.

Keesokan siangnya ia menghubungi Inneke Fan, karena mereka hendak membicarakan masalah gaji, sikap Inneke Fan menjadi lebih sopan, ia takut jika ia membuat Lindsay Chu marah, Lindsay Chu tak akan membayarnya.

Setelah mendengar Lindsay Chu berkata mereka telah cukup lama saling kenal dan ia telah mentransfer gajinya ke rekeningnya, barulah Inneke Fan menjadi lebih santai, mungkin ia masih punya kesempatan untuk kembali bekerja di kafe ini.

“Inneke Fan, saat aku pergi, apakah Tuan Song sering datang ke kafe?” tanya Lindsay Chu.

Inneke Fan terdiam sejenak, lalu setelah merasa ini bukanlah masalah besar, ia menjawab dengan jujur, “Iya, ia datang setiap hari.”

“Kalau begitu sepertinya ia sangat menyukaimu.” Lindsay Chu mengatakan kalimat yang paling ingin didengar oleh Inneke Fan, “Apakah ia menanyakan secara mendetail tentang dirimu?”

Inneke Fan merasa girang, “Kak Lindsay, bisakah kau mencomblangkanku?”

Lindsay Chu berpura-pura merasa sungkan, “Kemarin malam sepulang dari kafe aku merenungkannya, kau masih muda, wajar jika kau menyukai seseorang, tapi aku benar-benar tak ada hubungan apapun dengan Tuan Song.”

Begitu mendengarnya, Inneke Fan segera berkata, “Awalnya ia menanyakan tentang diriku, lalu kami mengobrolkan berbagai topik, Tuan Song bilang...” Inneke Fan tiba-tiba berhenti.

“Ia bilang apa?” tanya Lindsay Chu.

“Tuan Song bilang Kak Lindsay membuka kafe ini dengan susah payah, ia menyuruhku membantumu, jika ada masalah segera hubungi dirinya kapan saja.” Sampai sini, Inneke Fan mulai merasakan ada sesuatu yang janggal, lalu suaranya menjadi lebih lirih, “Lalu ia memberiku kalung ini, katanya sebagai tanda terimakasih padaku.”

Rasa cinta sangat mudah membuat orang salah menginterpretasikan, apalagi jika orang yang kita sukai melakukan sesuatu yang romantis pada kita, tapi tetap saja bisa terlihat ada sesuatu yang janggal. Setelah mengatakannya, Inneke Fan meneteskan air mata dan nada bicaranya menjadi sedih, “Kak Lindsay, apakah ia sedang memperdayaku?”

Dalam hati Lindsay Chu berpikir, rupanya ia masih bisa menyadari bahwa ia sedang memperdayanya, ia tidak sebodoh itu.

Lindsay Chu menghibur Inneke Fan lalu menutup telepon, ia memasukkan nama Inneke Fan ke dalam daftar blacklist, ia telah mendapatkan apa yang ingin diketahuinya. Jackson Song bersikap baik pada Inneke Fan bukan karena ia menyukainya, tapi karena ia ingin memata-matainya.

Tapi kenapa? Lindsay Chu tak habis pikir, seluar biasa apakah dirinya sampai-sampai Jackson Song tak rela melepaskannya?

Saat memikirkannya lagi, dalam hati Lindsay Chu menjadi muram, mungkin masalah foto itu memang ada hubungannya dengan Jackson Song, ia mulai bisa melihat bayangan gelap yang tersembunyi di balik cahaya yang terang benderang itu.

Bagaimana perasaan Jackson Song setelah mengetahui ia kehilangan anaknya? Ekspresi prihatin dan senyum di wajahnya tak pernah sirna.

Bryan Li berdiri diam di luar pintu, ia bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Lindsay Chu dari pintu yang setengah terbuka itu, dan ia juga kurang lebih bisa menebak apa jawaban Inneke Fan, cahaya lampu menyinari wajahnya yang tampak sangat tampan bagaikan sebuah lukisan, ekspresi pria itu tampak dingin, tapi bibirnya perlahan tersenyum.

Ia tak menyangkal bahwa kadang ia memberikan petunjuk pada Lindsay Chu, tapi garis besarnya adalah, Jackson Song lah yang melakukannya.

Ia tak masalah membiarkan Jackson Song menggoyahkan pondasi Keluarga Li, tapi ia takkan membiarkannya mengejar Lindsay Chu.

Sorenya setelah Lindsay Chu menutup kafenya, Riley Sun lah yang datang menjemputnya, Lindsay Chu mengira Bryan Li memerintahkannya mengantarnya pulang, siapa sangka ia malah membawanya ke sebuah rumah jahit custom-made, lalu menyuruhnya berganti pakaian dengan gaun yang telah dipesankan sebelumnya. Saat ini barulah Lindsay Chu mengetahui bahwa Bryan Li sedang menghadiri sebuah perjamuan makan malam dan dengan buru-buru menjemputnya untuk menemaninya.

Lindsay Chu pun bersikap kooperatif.

Lindsay Chu sangat terkejut saat tiba di pintu ruang perjamuan itu, karena ia melihat beberapa wajah yang familiar, wajah-wajah yang selama ini hanya dilihatnya di layar televisi, sangat banyak selebriti terkenal di tempat ini.

Melihat Lindsay Chu terkejut, Riley Sun segera menjelaskan, “Li’s Corp telah membeli saham Brightstar Media, maka CEO Li diundang kemari sebagai pemegang saham utama.”

Lindsay Chu segera mengerti, rupanya Bryan Li telah menjadi penyokong finansial mereka, maka mereka mengundangnya ke perjamuan.

Riley Sun tidak membawanya ke lobi utama, melainkan membawanya ke sebuah kamar di lantai 4 melalui jalan rahasia.

Lindsay Chu terheran, “Di mana Bryan Li?”

Riley Sun tampak canggung, “Maaf, nyonya, CEO Li hanya memberi perintah seperti ini.”

Lindsay Chu manggut-manggut, “Baiklah, aku akan menunggu di sini.”

Di dalam ruangan itu ada TV dan jaringan internet, maka Lindsay Chu juga tak merasa bosan. 40 menit kemudian, pintu tiba-tiba diketuk, Lindsay Chu dengan hati-hati berjalan ke arah pintu dan mengintip dari lensa kecil di pintu.

Begitu ia membuka pintu, pria itu segera merangsek masuk. Kondisi Bryan Li agak janggal, awalnya Lindsay Chu mengira ia mabuk, tapi pria itu tampak sangat panik, mulutnya terus menggumamkan namanya, dan tidak tercium bau alkohol dari mulutnya, saat ia kembali menatap pria itu, Lindsay Chu terkejut, “Apakah mereka memberimu obat?”

Perkataan ini mengembalikan akal sehat Bryan Li, ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan mencubit dagu Lindsay Chu, “Kau juga mengetahui tentang hal ini?”

Lindsay Chu berkata, “Sudah selama ini, mana mungkin masih tak mengerti tentang ini?”

“Apakah ada kau?” kata Bryan Li dengan suara dalam, ia menggenggam tangan Lindsay Chu, lalu menyentuh bagian itu dan berkata dengan getir, “Linlin, bantu aku...”

Ini adalah pertama kalinya Bryan Li memanggilnya dengan nama panggilan masa kecilnya, telinga Lindsay Chu segera memerah, dengan cepat ia melepaskan sabuk pria itu, saat ia menunduk, beberapa juntai rambutnya lepas dari ikatannya dan mendarat di lehernya, Bryan Li menatapnya dalam-dalam.

Akhirnya ia meraung dan mendorong Lindsay Chu ke atas ranjang.

Kesenangan ini datang dan berlalu dengan cepat, membuat Lindsay Chu kelelahan setengah mati, ia megap-megap dan mendesah, teknik Bryan Li sungguh luar biasa.

“Ada apa denganmu?” Lindsay Chu bergumam lirih, “Mereka...”

Sebelum ia selesai berbicara, tiba-tiba pintu kamar itu ditendang hingga terbuka, dan terdengar suara langkah-langkah kaki, sebelum Lindsay Chu menyadarinya, dengan tertegun ia melihat cahaya flash kamera di hadapannya.

Sekelompok wartawan dengan cepat memotret Bryan Li dan dirinya, tapi setelah beberapa saat, mereka menyadari ada sesuatu yang janggal, dan suara jepretan kamera itu perlahan berhenti.

Untungnya Bryan Li dengan sigap telah memeluk Lindsay Chu sejak tadi, sehingga hanya wajahnya seorang yang terlihat.

Bryan Li duduk di kepala ranjang dengan tenang, ia bahkan dengan santai menyalakan rokoknya dan berkata dengan dingin, “Apa maksudnya?”

“Ia adalah...” seorang berkata dengan tercekat.

“Haya, sudah kubilang jangan memotret! Apa yang kalian lakukan? Evelyn Xia dan CEO Li adalah...” seorang pria botak berusia sekitar 40 tahun masuk dengan setengah berlari, meskipun ia memerintahkan mereka untuk berhenti, tapi wajahnya menunjukkan senyuman licik, tapi saat ia melihat apa yang terjadi di dalam kamar, ia tampak jauh lebih terkejut dibandingkan para wartawan itu.

Bryan Li tersenyum dan berkata, “CEO Zhao, rupanya kau juga datang?”

Melihat Bryan Li menatapnya lekat-lekat, lututnya terasa lemas dan ia hampir jatuh terkulai, dan saat ia melihat wanita di sebelah Bryan Li bukanlah Evelyn Xia, ekspresinya menjadi suram, dalam hati ia hanya bisa mengatakan 1 kata ini: habislah.

“CEO, CEO Li, ia adalah...” ia menanyakan pertanyaan yang sama dengan para wartawan itu.

Bryan Li tersenyum penuh kemenangan dan menjawab, “Istriku.”

Lindsay Chu mulai mengerti, sekelompok orang ini datang untuk memergokinya berselingkuh, dan adegan ini seharusnya terjadi antara Bryan Li dengan seorang wanita bernama Evelyn Xia.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu