My Cute Wife - Bab 382 Tetap Saja Berpikiran Tertutup

Lindsay Chu menatap pria itu dengan serius dan lama sekali, dia menemukan sedikit jejak krim pengoreksi wajah yang merekah, dia menghela nafas lalu duduk disamping Bryan Li, kemudian memegang tangan pria itu dan menggosok telapak tangannya beberapa kali.

Didalam tidurnya, Bryan Li merasakan sesuatu dan secara perlahan merapatkan ujung jarinya.

Kenapa jelas-jelas orang yang seharusnya berada di negara Hua kota Nan bisa muncul disini? Ketika Lindsay Chu memikirkan masalah ini hatinya merasa lega.

Tentu saja itu karena dia merasa khawatir, bahkan jika Bryan Li berjanji ribuan kali, juga tidak akan membiarkan Lindsay Chu sendirian berada ditempat yang berbahaya, karena aroma terapi itu Lindsay Chu tidak bisa menerima penampilan aslinya, jadi dia yang mengubah penampilannya.

“Bukankah sangat bodoh? Lindsay Chu bergumam, “Jelas-jelas satu bulan lagi akan sembuh.”

Selesai mengatakan, Lindsay Chu menekan denyut nadi Bryan Li, kemudian alisnya berkerut dan menegang, dalam istilah pengobatan Cina, penyusutan terbesar defisiensi limpa dan paru-paru, terutama disebabkan oleh masalah jantung.

Mata Lindsay Chu memerah, lalu mengendus dengan keras, dia langsung mengambil kartu kamar Bryan Li dan turun kebawah.

Didalam supermarket, Lindsay Chu akan melemparkan sesuatu kedalam keranjangnya, melempar sampai setengah, dia berhenti disudut yang tidak ada orang, dia membungkuk perlahan dan terisak dengan memegangi lengannya.

Apa yang kamu lakukan….. ini semua sudah berlalu, dirinya sendiri yang tidak ingin melepaskan, biarpun sudah rujuk dengan Bryan Li, tawa juga rasa sakit yang berlalu juga harus diakhiri, jika tidak, bagaimana teknik aroma terapi Misela Xi bisa mempengaruhi bidang ini? Tapi apakah ini benar-benar terpengaruh?

Ini adalah Bryan Li…..

Pria itu dengan sangat hati-hati mengubah identitasnya dan mendekatinya, tampaknya semua berjalan dengan lancar, tetapi dia masih menyiksa dirinya sendiri.

Lindsay Chu dari awal sudah mengetahuinya, Bryan Li kejam terhadap musuh tetapi lebih keras terhadap diri sendiri.

“Nona, apa anda baik-baik saja?” petugas supermarket itu berjalan kearahnya dan bertanya dengan prihatin.

Lindsay Chu dengan bergegas berdiri, menyeka air matanya dan menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa.”

Dia hanya….. terlalu sakit hati, penyesalan datang, untuk sementara waktu dia tidak bisa mengendalikan suasana hatinya.

Ketika Bryan Li terbangun, seluruh ruangan dipenuhi dengan aroma kaldu, sejujurnya gaya makanan manis dinegara A sudah hampir membuat dia makan sampai muntah, juga beberapa hari ini dia mengikuti istrinya memperbaiki pola makannya, hanya saja dia tidak bisa memberi tahu istrinya.

Bryan Li tidak tahu kenapa akhir-akhir ini gula darahnya rendah, dia menahan rasa pusingnya dan bangkit, kemudian bersandar dipintu dapur dan menatap Lindsay Chu sambil tersenyum.

Setelah memastikan bahwa Joe Wan adalah Bryan Li, Lindsay Chu menjadi lebih perhatian padanya, seperti sebelumnya, biarpun wajah pria itu berubah, tetapi perubahan yang amat kecil padanya bisa langsung Lindsay Chu perhatikan.

Melihatnya Lindsay Chu meletakkan barang yang ada ditangannya lalu pergi memegang Bryan Li: “Tuan Wan…..” panggilan seperti ini masih sedikit tidak terbiasa: “Apa kamu pusing?”

Bryan Li mengerutkan alisnya, dia merindukan kelembutan wanita ini lalu dia mengangguk.

Coba berpikiran lebih terbuka, lagipula itu adalah dirinya sendiri.

Tetapi tetap saja berpikiran tertutup…..

“Tunggu aku akan membuatkanmu secangkir air madu.” Lindsay Chu membawa Bryan Li duduk diatas sofa: “Aku membuat sup burung dara, kamu terlihat sedikit lemah, malam ini minum lebih banyak.”

Bryan Li hanya tersenyum, sekarang dia berperan sebagai pria bodoh, masalah yang begitu besar harus dia telan didalam perut, tetapi sejujurnya, istrinya tiba-tiba begitu baik pada Joe Wan, dia menjadi tidak nyaman.

Dimeja makan, Lindsay chu berkata sambil mengambil sayur untuk pria itu: “Besok aku akan pergi kesebuah pertemuan, tidak bisa kembali pada siang hari, terpaksa kamu harus pergi kerestoran, sebisa mungkin memesan yang tidak berlemak, malam ini aku akan membuatkan makanan yang enak untukmu.”

Dan perubahan sikap Lindsay chu membuat Bryan Li sedikit…..curiga.

Tidak mungkin!

Bahkan jika Bryan Li terbunuh, dia juga tidak percaya bahwa Lindsay Chu akan menyukai orang lain.

Tetapi bagaimana bisa menjelaskan situasi yang sekarang?

Bryan Li menemui jalan buntu.

Suasana hatinya yang berubah secara alami dirasakan oleh Lindsay Chu, tetapi ini sepantasnya! Meskipun dia sangat mencintai Bryan Li, tetapi tidak mungkin dia tidak marah karena sudah menyembunyikan identitasnya, jelas-jelas tahu sendiri awalnya tidak tahu dia tidak bisa digoda siapapun, tetapi bumi itu terus berputar, sendiri juga sudah seharusnya berdiri di atas, Lindsay Chu berpikir dalam hati demikian.

Bryan Li menganggukkan kepalanya dengan keras lalu mengetik diponselnya: Kamu urus saja urusan mu.

Lindsay Chu menahan tawa dan memberinya semangkuk sup burung dara, “Minum habis.”

Ini pertama kalinya, Bryan Li memakan masakan Lindsay Chu, tidak ada rasa.

Sebenarnya jika bukan mengenai Lindsay Chu, Bryan Li pasti bisa menyadari ada sesuatu yang salah, hanya bisa mengatakan orang yang terlalu peduli terkadang malahan tidak bisa melihat dan menyadarinya.

Pertemuan Dawton akan diadakan disebuah restoran kelas atas, Lindsay Chu berdandan rapi, memakai jas putih yang memperlihatkan tubuhnya yang indah, rambutnya diikat, fitur wajahnya yang tajam, saat berjalan dia tampak sangat tinggi.

Dokter kerjaan, setelah pelayan memeriksa surat undangan, dengan segera membiarkan Lindsay Chu masuk.

Dua hari ini masuk keluar hotel Lindsay Chu tidak bertemu dengan Dawton, seharusnya dia sibuk dengan masalah pertemuan ini.

Ada banyak orang dipertemuan ini, bahkan Lindsay Chu masih bisa melihat dokter yang memakai jas panjang.

Dawton berjalan keluar dari belakang dan tercengang saat melihat Lindsay Chu, dia melangkah maju dan bertanya: “Ternyata kamu adalah dokter kerjaan? Aku dengar-dengar kamu telah menyembuhkan sakit kepala ratu.”

Mendengar ini Lindsay Chu sedikit terkejut: “Apa kamu mengenal saya?”

“Sebelumnya saya hanya tahu ada orang seperti itu, hari ini kebetulan bertemu.” Dawton tersenyum dan berkata: “Aku pernah melihat mu di Red River Hotel.”

Lindsay Chu terkejut, dia tidak menyangka bahwa penglihatan Dawton sangat baik, oleh karena itu dia merendah : “Saya yang gagal tidak mengenali orang yang hebat, apa kabar tuan Dawton.”

“Baik baik.” Dawton berjabat tangan dengan Lindsay Chu dan memuji: “Memang benar penampilan dan temperamen anda sangat luar biasa.” Dawton berkedip, secara keseluruhan dia tidak kaku, wajahnya langsung menjadi hidup: “Pada saat ini ada delapan puluh persen pria sedang diam-diam mengawasimu.”

Lindsay Chu tersenyum malu-malu: “Terima kasih banyak tuan.”

“Saya ingat marga nona Chu?” Dawton bertanya.

“Benar, nama saya Lindsay Chu.”

Dawton mengobrol lagi dengan Lindsay Chu, karena masih ada beberapa teman lama yang dia harus temui, dia meminta Lindsay Chu untuk mencari sebuah tempat istirahat, nanti dia akan datang, pasti ingin berdiksusi dengan Lindsay Chu mengenai masalah sakit kepala ratu, bagaimanapun juga Dawton sudah mencoba berbagai metode tetapi gagal menyembuhkannya.

Disaat Dawton pergi, ada seseorang yang berkata dengan dingin: “Apakah mencari dokter untuk bertanya obat, masih melihat penampilan?”

Lindsay Chu berbalik dan melihat tiga wanita dua pria, mereka tampak masih sangat muda sekitar umur dua puluh tiga atau empat, ada tanda yang sama dibagian dada, polanya seperti rumput kering.

Didunia medis juga ada seorang pemimpin yang membentuk barisannya sendiri, melihat pihak lain penuh dengan percaya diri, Lindsay Chu tahu bahwa beberapa orang ini pasti adalah murid-murid dari sekolah terkenal, dia mengambil jalan putar.

“Hei?” melihat Lindsay Chu mau pergi, wanita yang tadi berbicara memanggilnya: “Kamu dari sekolah mana?”

“Tidak dari sekolah manapun.” Lindsay Chu menjawab.

Wanita itu melihat Lindsay Chu dari atas kebawah, melipat tangannya dan mendengus: “Jadi benar kamu masuk karena penampilanmu?”

“Celsea Bai, ayo kita pergi.” salah satu pria dengan temperamen tinggi mengerutkan kening, seperti pemimpin mereka.

Wanita itu segera tersenyum dan berteriak: “Baik kak.” Dan mengikuti dari belakang.

Marga Bai? Lindsay Chu memiliki beberapa pikiran.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu