My Cute Wife - Bab 426 Semuanya Adalah Balasan

Di dalam ingatan Tasya Liu, masa-masa paling gelap dalam hidup bukanlah saat tidak makan kenyang atau tidak mengenakan cukup pakaian di masa kecil, melainkan dianggap musuh oleh Dylan He, tinggal di ruang bawah tanah yang gelap, terkadang saat suasana hati Dylan He tidak baik, dia bahkan tidak makan sekalipun, selanjutnya walaupun pria itu melepaskannya, namun juga tidak membiarkannya hidup enak.

Seberapa besar cinta yang dulu diharapkan, seberapa besar juga kekecewaan di belakangnya.

Tasya Liu tidak mengerti, kenapa Dylan He langsung berubah seperti orang lain begitu Ruby Xie meninggal, atau mungkin, yang Dylan Xie selalu sukai adalah Ruby Xie, hanya mencintai kecantikan dirinya saja, sekarang orang yang dicintai tidak ada lagi, jadi dia tiba-tiba tersadar?

Hanya menebak seperti ini saja, hati Tasya Liu sangat sakit.

Menyimpan dalam waktu lama, akhirnya membuatnya menjadi benci.

Sebenarnya kali ini dia bertekad melepas tangan Dylan He, setengahnya karena semena-mena, setengahnya menyesal, paling tidak saat terjatuh, dia merasa tidak seharusnya melakukan ini, namun Tasya Liu tidak pernah mengira, Dylan He ternyata ikut terjun.

“Aku menemanimu...” Ucapan yang dikatakan Dylan He terus bergema di telinganya, Tasya Liu menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Lindsay Chu, dia merasa dia dan Dylan He akhirnya berjalan sampai akhir, bila terus bersama, mungkin hanya tersisa luka yang tidak ada akhirnya.

“Apa yang kamu inginkan?” Tanya Lindsay Chu.

“Aku akan merawatnya, merawatnya sampai dia baik.” Tasya Liu berkata pelan : “Semua yang terjadi dulu, anggap impas.”

Lindsay Chu mengernyit, dia mengerti maksud Tasya Liu, namun tidak berbicara banyak, ada beberapa jalan harus dijalani memutar baru mengerti apa yang diri kita inginkan.

Sedangkan di sisi lain, orang tua Keluarga Xie walaupun membenci karena Dina Xie memaksa putri sulungnya meninggal, tapi bagaimanapun juga hanya tersisa satu putri ini, mungkin Dina Xie harus berada di penjara beberapa tahun, sedangkan opini publik di internet seperti salju di musim dingin yang banyak menyerang Keluarga Xie, akhirnya, tekanan Ayah Xie sangat besar, tidak tahan dengan kecaman publik, juga tidak bisa melawan beban di hatinya, dia menjual semua hartanya dan menyumbangkan untuk amal, bisa dibilang perlahan menjadi tenang.

Ayah Xie masih ingin bertemu Tasya Liu lagi, namun Tasya Liu tanpa ragu menolaknya, dia tidak ingin memiliki hubungan apapun lagi dengan Keluarga Xie.

Hari ini orang tua Keluarga Xie pergi mengunjungi putri mereka dan memberi pesan padanya, saat mereka keluar dari dalam, di pintu berdiri seorang anak muda dengan badan yang tegap, wajahnya tampan, sedang merokok, matanya berbinar saat melihat mereka, namun tidak membawa sedikitpun maksud baik.

Ayah Xie menjadi waspada, dia akan membawa Ibu Xie pergi.

“Kenapa terburu-buru?” Sean Tan membuka mulut.

Ayah Xie melotot pada Sean Tan : “Siapa kamu?”

Sean Tan tertegun sebentar, tersenyum berkata : “Apa sudah melupakanku? Aku ingatkan sebentar, Darwin Tan, apa sudah ingat?”

Melihat biji mata Ayah Xie yang bergetar, Sean Tan semakin gembira : “Sepertinya sudah teringat.”

Bibir Ayah Xie gemetar : “Kamu, kamu adalah....”

“Aku adalah anak Sean Tan, juga orang yang mengeluarkan skandal Dina Xie.” Jawab Sean Tan.

Ayah Xie seketika tersadar : “Orang di dalam video adalah kamu!”

“Aku.” Sean Tan mengakui dengan terus terang : “Sayang kalian tidak memiliki bukti.”

Ibu Xie bersembunyi di belakang Ayah Xie, tidak berani berkata sepatah kata pun.

Di tahun itu setelah Ruby Xie meninggal, Keluarga Xie mengandalkan kekuasaan Dylan He, Ayah Xie berubah menjadi investor real estate, kehidupannya semakin lama semakin baik, sedangkan saat membongkar salah satu tempat, ada seorang warga yang tidak puas akan kontrak yang tidak adil tersebut, dia tidak bersedia pergi, sedangkan Ayah Xie yang sudah dibutakan oleh keuntungan meminta orang untuk membongkar paksa, sebenarnya dia membongkar dua rumah di sebelahnya untuk menakut-nakuti mereka, siapa tahu karena sudah berusia lama, struktur bangunan itu sudah rusak, bila kehilangan tiang maka akan runtuh seluruhnya, di dalamnya tinggal seorang ayah dan anak, ayah tersebut saat itu langsung meninggal, hanya sempat melindungi anak itu dalam dekapannya.

Sedangkan Ayah itu adalah Darwin Tan.

“Kamu kira Ayahku sangat serakah pada uang ganti rugi pembongkaran itu?” Tatapan Sean Tan mengerikan, “Membuat Ayahku celaka demi sedikit uang itu, hutang ini aku ingat selama 17 tahun, bisa dibilang menunggu sampai kalian membayarnya. Tidak heran kalian, Keluarga Xie bisa terpuruk sampai ke langkah ini, putri sulung bunuh diri, putri bungsu mendekam di penjara, semua harta habis, semuanya adalah balasan.”

Seluruh tubuh Ibu Xie bergetar, namun tetap membalas : “Kami memiliki prosedur hukum yang legal untuk membongkar saat itu! Kematian Ayahmu hanyalah kecelakaan!”

“Kecelakaan?” Sean Tan menggertakkan giginya : “Selanjutnya dia, Watson Xie, apa yang dikatakannya di saat makan? ‘Sangat bagus dia mati, membuatku tidak perlu memikirkan cara, sebenarnya aku juga sudah menebak, rumah itu sangat bobrok seperti itu, sudah seharusnya mati dari dulu.”

Seiring Sean Tan menyelesaikan ucapan ini, Ayah Xie berlutut di tanah dengan suara “Bruk”, dengan terisak berkata : “Ini balasan! Balasan!”

Melihat kedua orang berambut putih itu menangis memeluk kepala, hati Sean Tan menjadi lega, dia memadamkan rokoknya, berbalik pergi dan tidak kembali lagi.

Perhatian dan salam dari penggemar untuk Tasya Liu di internet dibiarkan untuk diurus sendiri olehnya, Lindsay Chu melihat semuanya perlahan menjadi tenang, tidak bisa tidak menghela napas.

“Kenapa?” Brian Li mendongakkan kepala dari setumpuk dokumen, melihat ke arah istrinya.

“Suamiku, menurutmu bila Tasya Liu tidak bersama dengan Dylan He...”

“Maka itu juga hal yang tidak ada jalan keluarnya.” Sebenarnya Brian Li tidak terlalu ingin membicarakan hal ini, karena awalnya dia juga pernah sangat menyakiti Lindsay Chu, dia sendiri adalah

contoh negatif yang paling pas.

“Benar juga, bagaimanapun ini adalah masalah hubungan orang lain.” Lindsay Chu mengangguk.

“Jangan urus mereka lagi, nanti sore aku harus mendiskusikan kerja sama, kamu temani aku.” Brian Li mengalihkan pembicaraan.

Lindsay Chu tengkurap di atas sofa : “Apa tidak apa-apa bila aku pergi?”

Brian Li : “Mereka semua membawa pendamping wanita.”

“Kalau begitu aku pergi, tidak bisa membiarkan suamiku malu.” Selesai bicara Lindsay Chu bangkit berdiri, “Aku pergi ke mall di sekitar sini, membeli rok yang pantas, rok ini terlalu pendek.”

Menyinggung pendek, CEO Li juga merasa begitu, sebenarnya bila bisa, dia akan membungkus Lindsay Chu dari kepala sampai kaki, hanya menyimpannya untuk dia lihat sendiri.

Brian Li mengeluarkan dompet, mengambil sebuah kartu dan menyodorkan pada Lindsay Chu : “Gesek punyaku.”

Lindsay Chu : “Aku punya.”

Brian Li bertekad : “Gesek punyaku.”

Harus dikatakan, cara ini kuno atau tidak? Kuno! Tapi menggoda tidak? Lindsay Chu menerima kartu itu, berarti sangat menggoda.

Sedangkan pengeluaran di mall, tidak peduli dalam level apapun, Lindsay Chu sudah bisa membeli dengan menutup mata, pokoknya dia mampu membelinya.

Lindsay Chu berjalan mengelilingi dua kali, pada akhirnya memilih sebuah rok panjang melebihi lutut berwarna unggu kehitaman, panjangnya pas di pergelangan kaki, dipadukan dengan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam, kelihatan berkelas.

“Pergelangan kaki Anda sangat cantik.” Pelayan di toko ini bisa dibilang sudah pernah melihat tidak sedikit orang kaya, banyak yang cantik dan berkelas, namun tamu di depan matanya ini sangat menonjol dalam berbagai aspek, dilihat-lihat sangat familiar.

“Apa iya?” Lindsay Chu tersenyum, dia berputar di depan cermin, dia sendiri juga lebih puas.

“Eh? Aku merasa rok ini sangat bagus.” Ada orang yang berbicara.

Lindsay Chu melalui cermin melihat mereka menunjuk pada rok yang dikenakannya, dia juga tidak memasukkannya ke dalam hati.

Wanita yang berjalan bersamanya juga menilai sebentar Lindsay Chu, akhirnya dengan sedikit mendongakkan dagunya berkata : “Kalau begitu ayo coba.”

Pelayan segera menunjukkan ekspresi tidak enak : “Maaf, ini adalah edisi yang disesuaikan, di toko kami hanya ada satu.”

“Satu?” Wanita itu melihat Lindsay Chu.

Lindsay Chu tersenyum pada pelayan : “Aku sangat menyukainya, tolong dibungkus.”

“Bungkus apanya? Berapa harganya sehingga kamu langsung membungkusnya?”

Pelayan : “18800.”

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu