My Cute Wife - Bab 389 Ibu dan Anak Sama-Sama Baik Hati

Yang pertama terpancing adalah Vino. Tanpa memedulikan hinaan Lindsay Chu barusan, ia berbalik badan dan menatap Steven Ji: “Kamu gila? Steven Ji, kamu dan Sarah Ai……”

“Tidak ada pertunangan.” Steven Ji mengerutkan kening dan menyela. Pria itu lalu berjalan mendekat dengan mata yang tertambat pada Lindsay Chu, lalu mengajukan tawaran: “Aku bisa membantumu. Kamu tahu, bahkan di negara A, membawa pergi seseorang sama sekali bukan urusan rumit buatku.”

“Ada syaratnya?” tanpa Lindsay Chu dengan alis terangkat.

Perangai Steven Ji misterius: “Kamu tahu apa yang kuinginkan.”

Gore Qi memandang Vino dengan cemas: “Lihat…...”

“Steven Ji!” Vino menekankan kata demi kata, “Sarah Ai sangat mencintaimu, mengapa kamu malah melakukan ini?”

“Aku datang ke Negara A bukan untuk Sarah Ai. Aku harap kalian mengerti ini.” Steven Ji menggunakan nada bicara yang menenangkan untuk membicarakan sesuatu yang penting dan bergemuruh, “Terus, kalian orang-orang Negara A terlalu bergantung padaku. Kalau kalain menyerahkan Lindsay Chu padaku, aku bisa memberikan kalian lebih banyak.”

Lindsay Chu diam sembari sesekali menengok ke pintu.

“Kamu sedang menunggu seseorang?” Steven Ji terkekeh dalam, “Menunggu Bryan Li kah?” Ia tidak keberatan sama sekali: “Vino dan rekan-rekannya hanay butuh waktu singkat untuk merebut barang-barangmu. Kalau pun Bryan Li punya sayap untuk terbang kemari dari China, kamu yakin dia bakal keburu mencegah?”

“Diam, jangan banyak bicara kamu.” Si wanita bertutur terbuka, “Bahkan jika aku hari ini dapat mempertahankan Lingxian hari ini, kamu tetap tahu apa yang ingin aku lakukan dengannya dan bakal mengambilnya dariku dengan cara apa pun. Steven Ji, aku lebih merasa aman dengan gabungan orang-orang lain dibanding denganmu.”

Alis Steven Ji merosot: “Lindsay Chu, kamu dan Bryan Li tidak punya masa depan. Kalian……”

“Kapan kebiasaanmu yang suka asal bicara ini bisa sembuh?” Sebuah suara yang dalam dan intimidatif seketika membuat raut Steven Ji berubah drastis.

“Suamiku.” Lindsay Chu bangkit berdiri dan memanggilnya dengan manis.

Bryan Li melangkah masuk. Jas hitam dan sepasang kakinya yang panjang membuat semua orang merasa inferior dan tertindas. Sekali melihat dirinya, Vino langsung merasa berada dalam bahaya.

Tunggu, tunggu! Lindsay Chu barusan memanggilnya apa?”

Si pria melewati kerumunan dan tiba di sisi istrinya. Ia dengan alami merangkul pinggangnya, kemudian bertanya penuh perhatian, “Ketakutan?”

“Tidak.” Lindsay Chu bersandar di pelukannya tanpa mau lepas. Dengan sokongan Lingxian dan keintiman mereka sekarang, si wanita merasa sangat terhubung dengan Bryan Li. Daritadi tidak berjumpa dengannya, ia bahkan sudah merasa kangen. Ia sudah sama sekali tidak jijik padanya.

Yang paling terkejut adalah Steven Ji: “Bagaimana bisa…...”

“Aku sudah bilang, kamu sama sekali tidak paham bagaimana caranya mencintai seseorang.” Lindsay Chu melanjutkan dengan dingin, “Steven Ji, apa urgensimu untuk selalu cari masalah dengan kami?”

Steven Ji menatap Riley Sun, yang berdiri di sebelah Bryan Li. Ia tahu suami Lindsay Chu itu datang kemari bukan tanpa persiapan, sebab segala kemungkinan pasti sudah dipikirkan olehnya.

“Bryan Li, masa depan masih panjang. Kita lihat saja nanti apa yang ada di depan,” ajak Steven Ji tidak acuh.

Bryan Li sedang dalam suasana hati yang baik sekarang. Ia menanggapi ancamannya dengan singkat saja: “Baik, aku menantikannya.”

Melihat Steven Ji pergi, Frans tidak punya keberanian lagi. Ratu pernah bercerita padanya, latar belakang Lindsay Chu sangat kuat. Walau begitu, ia sama sekali tidak menyangka bahwa seorang Steven Ji saja akan menyerah dengan bekingannya, yakni Bryan Li. Dia itu orang nomor satu di Negara Fujia loh padahal……

“Kalian mau langsung pergi…...” Steven Ji menyapukan pandangan ke semua orang di depannya: “Atau mau aku lenyapkan satu-satu?”

Vino ingin bertutur sesuatu, namun Frans bicara duluan untuk menyetopnya: “Baiklah, kamai pamit dulu.”

“Heh?” Trevor Bai panik: “Bagaimana dengan Lingxian?”

“Lingxian?” Bryan Li bertanya dengan senyuman penuh kemenangan: “Tunggu keluarga Bai lenyap dari muka bumi, masihkah kamu terpikir tentang Lingxian?”

Trevor Bai merasa tubuhnya kaku dan dingin. Ketika dia tersadar lagi, Gore Qi sudah menariknya pergi dari hotel.

“Guru…...” Hati Gore Qi masih dilanda ketakutan.

Trevor Bai menggelengkan kepalanya dengan putus asa: “Sungguh tidak bisa dilawan orang yang satu itu.”

Di hotel, Lindsay Chu memeluk pinggang Bryan Li: “Sayangku, kamu hebat. Walau ada di kamar, kamu tetap tahu apa pun yang terjadi di luar.”

“Kalau tidak tahu, mana layak aku jadi suamimu?” tanya si pria dengan senyum.

“Stop.” Whitney Bai muncul dari samping, “Aku terkesima setengah mati pada kalian.”

Di sebelah Whitney Bai ada Jacob Chen, sementara di belakang Jacob Chen ada sesosok tubuh kecil yang terus berusaha sembunyi.

“Alexander Jing!” Lindsay Chu pura-pura terkejut: “Kamu kok menggendut sih? Gendut sampai Paman Chen bahkan tidak sanggup menyembunyikannmu.”

“Mama, jangan asal bicara!” Seperti titik terlemahnya diinjak, Alexander Jing melompat keluar dengan galang: “Aku baru timbang berat kemarin. Beratku malah berkurang satu kilo.”

“Bertambah satu kilo kali.” Jacob Chen mengoreksi dengan santai.

Mata si anak seketika berkaca-kaca, “Paman Chen…...”

Seorang Bryan Li bahkan tidak sanggup menahan tawa.

Lindsay Chu menghampiri Alexander Jing dan menciumnya berkali-kali dengan penuh cinta. Ketika mendongak, ia menjumpai Dawton dan istrinya berdiri tidak jauh darinya sambil tersenyum.

“Aku kemari untuk pamit denganmu.” Dawton bertutur sambil tersenyum: “Istriku sudah sembuh, jadi aku akan membawanya pulang.”

“Kalau begitu, tinggalkan kontakmu padaku. Setiap beberapa waktu, aku akan mengirimkan dupa aroma terapi pada kalian.”

Dawton mengangguk dan menyerahkan selembar catatan pada si wanita: “Lingxian adalah sesuatu yang luar biasa. Orang-orang hanya tahu aku mempersembahkannya pada raja Negara A bertahun-tahun yang lalu, namun tidak tahu bahwa aku sebenarnya punya dua, salah satunya ya yang kamu miliki sekarang. Trevor Bai dulu sangat was-was seseorang ingin mencurinya, jadi membantuku menyembunyikannya, namun sekarang ia mungkin bisa melakukan segalanya demi putrinya. Kurasa, orang-orang tidak lama lagi akan tahu kamu pegang Lingxian.” Dawton bertutur dengan nada kebapakan, “Teman Kecil, kamu tidak salah punya Lingxian, yang salah adalah orang-orang yang akan memperebutkannya. Jaga diri baik-baik.”

Kelar bicara, seperti terpikir sesuatu, Dawton menoleh ke Bryan Li: “Tuan hebat sekali, sungguh.”

Yang dipuji mengangguk: “Terima kasih, terima kasih.”

“Sama-sama.” Dawton pamit untuk yang terakhir kali: “Langit sangat tinggi dan lautan sangat luas. Kalau punya takdir yang sama, kita pasti akan kembali berjumpa.”

“Sangat berkharisma ya.” Whitney Bai mengamati bayangan tubuh Dawton dan istrinya yang menjauh, lalu tersadar ada banyak mata yang mengamati mereka, “Ayo bicara di atas saja.”

Sekembalinya ke kamar Bryan Li, Chloe Jian menuangkan air untuk semua orang sambil menanyai Riley Sun: “Evan Jiang dan kawan-kawan apa kabar?”

“Mereka menjalani hidup yang normal, juga sudah menetap secara permanen. Berhubung lagi bangun pabrik obat, mereka sedikit sibuk.” Riley Sun tersenyum.

“Hebat.” Lindsay Chu memercayai efisiensi kerja Riley Sun, namun juga khawatir dengan statusnya yang masih lajang: “Lalu, dalam beberapa bulan terakhir, apa kamu menemukan wanita yang kamu sukai?”

Wajah si pria tersipu: “Nyonya, apa maksudmu berkata begini?”

“Dua puluh delapan tahun.” Lindsay Chu berkata dengan sungguh-sungguh, “Tidak muda lagi.”

Siapa yang menyangka, setelah si wnaita kelar bicara, Riley Sun tidak bergerak untuk waktu yang lama. Bryan Li mengamatinya lekat-lekat dan menyadari wajahnya memerah. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Benar-benar sudah menemukannya?”

Menghadapi mata penuh penantian semua orang, si pria mengangguk malu: “Iya.”

“Siapa?” tanya Lindsay Chu dengan antusias.

“Nyonya ingat gadis yang membalut lukaku dulu?” Riley Sun melanjutkan, “Aku suka mamanya.”

Lindsay Chu terhenyak, begitu pun Bryan Li.

“Mengapa?” tanya Bryan Li dengan rasa penasaran yang makin menjadi-jadi.

Riley Sun bertutur serius: “Karena putrinya baik hati, ibunya pasti juga baik hati.”

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu