My Cute Wife - Bab 189 Orang Memalukan Di Abad Ini

Orang yang berkumpul semakin lama semakin banyak dan Adelle Jiang pun tidak bisa menahan malunya. “Nyonya Wu, tanyakan saja putramu. Bukankah dia yang ingin bersama Lia kami? Kalau tidak, kenapa dia harus begitu terburu-buru? Aku masih belum memintamu untuk membayarnya. Lia kami adalah seorang perawan yang tak tersentuh. Bagaimanapun itu, keluarga kaulah yang mendapatkan keuntungannya!”

Hensen Wu awalnya sedang memikirkan cara untuk berkomunikasi dengan ibunya, tapi ketika mendengarkan perkataan Adelle Jiang, dia seketika menyeringai dingin sambil berkata, “Kenapa? Kamu ingin meninggalkan semua tanggung jawabmu? Bukankah waktu itu kamu yang melihat reputasi buruk Lia Jiang dan merasa bahwa masa depannya suram, makanya kamu memberikannya kepadaku?”

Lia Jiang menatap Hensen Wu. “Omong kosong apa ini?!”

“Aku berbicara omong kosong." Hensen Wu pelan-pelan menyalakan sebatang rokok, lalu meniupkan asap rokoknya. "Kamu sendiri yang memberi tahuku nomor kamarnya. Kita seharusnya bisa mengetahuinya melalui meja resepsionis."

Wajah Lia Jiang memerah. Saking marahnya, napasnya pun terengah-engah, tapi dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Nyonya Wu pun tampak begitu semangat, seakan seperti ayam jago dalam perkelahian. Dia seketika menjadi sombong dan berkata. "Semuanya sudah mendengarkannya, kan? Ini adalah rumor yang menuduh orang tidak bersalah! Kan sudah dibilang bahwa pertengkaran suami istri CEO Li dengan Keluarga Li ada hubungannya denganmu. Aku awalnya tidak mempercayainya, tetapi ketika melihatnya sekarang, memang seperti itu! Orang seperti dia ini pergi kemanapun akan tetap menjadi brengsek!”

Di meja resepsionis terdapat catatannya. Adelle Jiang yang salah. Setelah mendengar paruh kedua kalimat Nyonya Wu, dia pun tanpa ragu-ragu mengarahkan tembakan ke arah Lindsay Chu yang sedang bersandar di pintu. “Kamu yang bicara sembarangan?"

"Siapa yang mendengarnya?" Lindsay Chu pun tersenyum. “Harus ada buktinya."

Perkataannya tidak luput dari kata "bukti". Ini pun supaya membuat Adelle Jiang juga merasa sedih dan marah, tetapi malah tidak ada cara untuk meminta bantuan orang-orang.

“Kamu jangan menuduh orang yang tak bersalah!" Nyonya Wu dengan marah berkata, "Semua lingkaran memalukanmu itu tahu bahwa kamu puas dengan dirimu sendiri dan bahkan mengira dirimu begitu hebat."

Lia Jiang pun dihadang oleh Hensen Wu. Meski begitu, dia merasa dirinya telah diekspos, seakan dirinya sedang ditelanjangi dan berdiri di bawah sinar matahari, dimana tidak ada sedikit pun jejak kehormatan yang tersisa.

Pada saat ini, Hensen Wu menggenggam tangan dingin Lia Jiang. Dia tidak berbalik, melainkan masih menatap Adelle Jiang dengan waspada.

Hati dingin Lia Jiang tiba-tiba kembali merasa sedikit kehangatan.

Adelle Jiang pada akhirnya menjatuhkan satu kalimat berupa "Dasar memalukan. Cepatlah pakai pakaianmu dan keluarlah", lalu dia bergegas keluar dari kerumunan. Dia pun bisa merasakan tatapan tajam yang penuh sarkasme di belakangnya. Tidak peduli bagaimana dengan Keluarga Li, tapi ini merupakan pertama kalinya Adelle Jiang dipermalukan di luar.

Dia segera menerobos keluar, sama sekali tidak memperhatikan gerobak, yang memiliki lima lapis kue, yang sedang datang kemari.

Ketika Adelle Jiang menyadarinya, dia pun jatuh ke dalam kue tersebut. Seluruh tubuhnya dibungkus dengan krim dan hampir saja tak bisa bernapas. Pelayan yang mendorong kereta juga terkejut. Dia pun segera memundurkan dirinya. Kemudian Adelle Jiang yang baru saja berdiri dan masih terhuyung-huyung terjatuh lagi, tapi arahnya kali ini berlawanan dan dia langsung jatuh masuk ke dalam air mancur.

“Ha ha ha ha...” Adelle Jiang mendengarkan tawa arogan Levana An di atas kepalanya. Dia pun merasa telah kehilangan mukanya.

Dia menyeka wajahnya dengan air kolam, lalu mendongak melihat banyak orang yang sedang berdiri di teras lantai dua. Mereka memandang rendah dirinya dan semuanya pada tertawa, tertawa dengan ejek dan riang. Sedangkan dirinya tampak seakan berada di panggung besar dan menjadi satu-satunya badut untuk orang di atas sana.

Adelle Jiang akhirnya tidak bisa menahan dirinya dan menjerit.

Jamuan Teh pada malam ini, untuk waktu yang lama telah menjadi lelucon para kalangan elit.

Adelle Jiang pun dikirim ke rumah sakit pada malam itu.

Mobil melaju hingga sampai ke depan pintu vila. Elena Li mendorong buka pintunya dan turun ke bawah, lalu dia melambaikan tangan Lindsay Chu sambil tersenyum. "Aku pulang dulu, ya. Aku masih harus telepon adikku. Wow, aku senang sekali.”

Lindsay Chu dengan tak berdaya berkata, "Kalau ada sesuatu telepon saja ya, Bibi."

Ketika Lindsay Chu mengeluarkan kuncinya, pintu depannya terbuka. Bryan Li berdiri di pintu masuk sambil memegang ganggang pintunya, seolah-olah dia sudah lama menantikannya. Cahaya oranye bersinar di kepalanya, dimana membuat hati Lindsay Chu meleleh melihatnya.

"Ada apa?" Bryan Li dengan tatapan yang mendalam berkata, "Kamu terlihat bahagia.”

"Sangat bahagia." Lindsay Chu melangkah ke depan, melingkari lengan pria itu. "Adelle Jiang pada hari ini di Jamuan Teh benaran sangat memalukan!”

"Kamu yang melakukannya?" Bryan Li terlihat sedang mendengarkan dengan serius, tetapi dia malah memikirkan hal lain.

Lindsay Chu minum segelas air, lalu berbicara dengan napas terengah-engah. “Dari mana? Aku paling banyak hanya membantu menambah minyak saat dia yang mencari masalah sendiri.”

Bryan Li menarik Lindsay Chu duduk. “Benarkah?"

Lindsay Chu baru menyadari ada yang aneh dengan nada bicara Bryan Li. Dia tertegun menatap pria itu dan berkata, "Kenapa?”

Bryan Li mengangkat tangannya, merapikan rambut pixie Lindsay Chu, lalu dengan suara yang sudah serak berkata, "Kamu jarang sekali memakai warna yang cerah."

Lindsay Chu secara tidak sadar bertanya, "Bagus tidak?"

"Bagus." Bryan Li dengan tulus memujinya. "Begitu mendorong buka pintunya, aku sungguh takjub melihatnya."

Lindsay Chu merasa agak malu. "Ini sudah malam. Aku akan menggantinya." Tapi begitu dia bangkit berdiri, Bryan Li langsung menahan pinggangnya, sehingga dia seketika jatuh lagi ke dalam pelukan pria itu. Mendengarkan bunyi napas dari atas kepalanya, Lindsay Chu tentu telah mengetahui maksudnya.

Dia pun mengangkat kepalanya dan mencium bibir Bryan Li.

Sekali api dinyalakan, maka akan mustahil untuk dipadamkan.

Bryan Li menggendong Lindsay Chu dan pergi ke balkon. Hari ini kebetulan adalah tanggal 15. Bulan tampak begitu indah, menyinari jelas rumput dan pepohonan di halaman.

Di bawah cahaya rembulan ini, Bryan Li menjadi semakin menginginkan Lindsay Chu.

Dia sangat mencintai wanita ini.

Pada hari kedua di perusahaan, Bryan Li baru mengetahui maksud Lindsay Chu ketika mengatakan "Adelle Jiang itu memalukan”.

"Dia benaran sakit karena marah?" tanya Bryan Li.

Riley Sun mengangguk kepalanya. "Beritanya akurat. Kudengar itu adalah infark otak ringan. Justin semalam langsung pergi menemaninya."

Bryan Li tersenyum tipis. "Nyonya kami memang hebat.”

“…” Riley Sun pun terdiam. CEO Li, kamu tampak bangga sekali, ya.

Hensen Wu juga tidak tahu harus berkata apa. Nyonya Wu juga menghela napasnya, diam-diam menyetujui hubungan mereka. Tapi setelah kejadian malam itu, Adelle Jiang sangat ingin menghapus semua yang berhubungan dengan Keluarga Wu dari benaknya. Dia berbaring di ranjang dan dengan histeris memarahi Lia Jiang. "Ka-kamu dasar tidak berguna! Kamu lihatlah apa yang telah dilakukan keluarga itu kepadaku dan kamu masih ingin bersama Hensen Wu? Sia-sia aku membesarmu selama beberapa tahun ini!”

Lia Jiang terus terdiam, membiarkan Adelle Jiang melemparkan barang-barang ke tubuhnya. Hanya ketika dia mendengar kalimat terakhir itu, dia baru mengangkat kelopak matanya, dimana matanya dipenuhi dengan amarah. Dia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia menggigit bibirnya, memutuskan untuk menahannya.

"Ow, aku kesal sekali." Adelle Jiang langsung merasakan sakit kepala begitu tekanan darahnya naik. Semua drama sepanjang malam itu dengan gila memasuki otaknya, dimana membuatnya malu dan sangat marah!

"Keluarlah! Kamu keluarlah!” Dia memejamkan matanya, dengan lemah menunjuk ke arah pintu.

Lia Jiang tanpa ragu membalik tubuhnya dan pergi. Tetapi dia tidak menyangka begitu membuka pintu, dia akan bertemu Lindsay Chu. Ketika dia tersentak, Lindsay Chu berbisik, "Jika kamu tertarik, tunggulah aku di taman lantai bawah."

Lia Jiang menatap dalam mata Lindsay Chu.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu