My Cute Wife - Bab 432 Sekalinya Mengandung Akan Bodoh Selama Tiga Tahun

Randy menarik nafasnya dengan dalam : “Nyonya, dimana anda sekarang?”

Lindsay tidak mengatakan sepatah katapun.

Bryan yang baru saja ingin berkata, lalu terdengar suara dari Alexander : “Mommy, berdirilah di dalam dan jangan mengejutkan adik kecil.”

Otak Bryan terlihat bingung, dia seperti mengetahui sesuatu tetapi tebakan itu seperti menghilang, Bryan berkata : “Dimana sekarang?”

Lindsay yang mendengar suara ini, terkejut dan menghempaskan telepon genggamnya.

Alexander yang melihat mommy tidak berani berkata lalu mengambil telepon genggam ini : “Papa.”

“Alexander, kamu dan mama berada dimana?”

“Sedang berada di bandara kota Bin dan baru saja keluar.”

“Untuk apa kalian ke kota Bin? !” Bryan berkata.

“Memberikan kejutan kepada papa.” Alexander menghindari tangannya Lindsay dan berkata : “Papa, mama mempunyai adik kecil sekarang.”

Bryan tidak berkata.

Alexander menjelaskan : “Maksudnya hamil.”

Dalam waktu lima detik ini otak Bryan seketika berhenti lalu berkata : “Alexander, berikan teleponnya kepada mama.”

Alexander memberikannya : “Papa ingin berbicara denganmu.”

Lindsay mulai memutarkan bola matanya, anak kandungnya! Kandung!

“Halo sayang.” Lindsay berkata.

“Lindsay.” Bryan berkata : “Kamu berani membawa seorang anak yang berada di perutmu tanpa berkata lalu menuju ke kota Bin, akan ku habisi kamu!”

Randy menutup mulutnya, dalam hati dia berpikir jika nyonya sangat berani!

“Bukan seperti itu, awalnya aku tidak berencana seperti itu, tetapi karena kamu menuju ke kota Bin, dan aku yang tidak ingin mengatakan semua ini lewat telepon, lalu ketika Alexander memberi ide untuk menuju ke kota Bin dan mencari kamu.”

Alexander : “...” Tidak lupa untuk menngkhianati aku, ibu kandung, kandung.

Bryan menarik nafasnya dengan dalam, lalu meminta Randy memesan tiket tercepat, dan menuju ke bandara.

“Jika aku tidak salah mengingat, di dekat sana ada hotel bintang lima.”

“Hotel Paradiso?”

“Benar, lalu bukalah kamar presiden disana, dan laporkan nomor kamarnya kepadaku, kemudian tunggulah aku disana dengan manis.”

Lindsay : “Yang biasa saja, aku dan Alexander...”

“Lindsay!”

“Aku mengerti sayang! Aku dan putraku akan menunggu kedatanganmu!”

Setelah menutup teleponnya, Lindsay melihat Alexander, begitu juga dengan Alexander yang melihat ke arah Lindsay.

Lindsay : “Hmm.”

Alexander : “He.”

Putra dan ibunya ini terlihat retak begitu saja.

Tetapi setibanya di kamar, Lindsay dan Alexander kembali akur.

Alexander melepaskan sepatunya Lindsay, kemudian memeriksa Lindsay dengan seksama, “Mommy apa yang akan kamu jelaskan ketika papa datang?”

Lindsay menunjuk ke arah perutnya : “Didalam ini adalah emas papamu, dia bisa memarahi aku tetapi akankah dia berani memukulku?”

Alexander merasa benar.

Lalu meminta resepsionis mengantarkan buah, Lindsay berbaring di sofa sambil menemani Alexander menonton tom and jerry, kemudian ibu dan putranya ini terus saja tertawa.

“Sayang, mangga ini enak.”

“Biasa saja, aku merasa lengkeng ini lebih enak.”

“Aku ingin mencobanya.”

Seiring berjalannya waktu, tiga jam telah berlalu, lalu dari bagian resepsionis menghubungi jika tuan “Bryan” mencarinya.

“Iya, biarkan dia masuk.” Lindsay segera berdiri sambil melihat ke arah Alexander.

Lindsay : “...”

Dalam dua menit, bel di pintu telah berbunyi dan hal ini membuat detak jantung Lindsay berdetak dengan kencang, tetapi gerakan tangannya terlihat ragu, orang di luar pintu itu adalah Bryan, untuk apa dia merasa takut.

Bryan melihat ke arah Lindsay, sebuah hatinya telah memutuskan.

Dia berjalan kedalam ruangan, sambil menutup pintu dengan tatapan di tubuh Lindsay, lalu memegang pundak wanita ini, sambil melihat dia dari atas ke bawah, dengan tubuh yang khawatir juga dengan nada yang serak : “Bagaimana perasaanmu?”

“Baik-baik saja.” Lindsay berkata.

“Sungguhkah ada janin disana?” Bryan kembali bertanya.

Lindsay menggandeng tangannya ke ruang tamu, lalu mengeluarkan tes kehamilan dari tasnya, dengan perlahan memberikannya di tangan Bryan, “Lihat.”

Bryan mengambilnya, lalu melihatnya berkali-kali dengan tatapan semakin berkilau dan meletakannya, lalu memeluk Lindsay.

“Ah!” Lindsay terkejut.

“Terkejut?” Bryan mengentikan gerakan ini.

Lindsay memeluk lehernya Bryan dengan wajah memerah.

Kali ini Bryan tidak memperdulikannya lagi, lalu memeluk Lindsay sambil memutarkan tubuhnya, dengan sangat bahagia.

Bryan memang menginginkan seorang anak, walaupun dia lebih mengharapkan anak perempuan, tetapi anak laki-laki juga tidaklah buruk, sebenarnya beberapa hari yang lalu dia sendiri telah memimpikan hal ini, dan kenyataannya mimpi ini menjadi nyata!

“Sayang.” Bryan memeluk Lindsay : “Aku sangat mencintai kamu.”

“Gombal.” Lindsay tersenyum.

Di seberang sana, Alexander sambil memakan lengkeng sambil dengan tenang melihat ini, hatinya sungguh merasa nyaman.

Jika bukan karena tolakan dari Lindsay, Bryan ingin membawa Lindsay untuk memeriksanya kembali, tetapi sebelumnya dokter telah mengatakan jika semua ini baik-baik saja.

Lalu Bryan menghubungi Edward, “Kami akan tidur dirumahmu.”

Edward mengangguk : “Tidak masalah, kalian ada di kota Bin? Tetapi, kenapa tiba-tiba datang?”

“Susah di jelaskan.” Bryan berkata : “Tetapi ada kabar gembira.”

“Katakan.”

“Aku akan menjadi papa lagi.”

Edward : “... Aku merasa sangat perih.”

40 menit kemudian, Levana menjemput Lindsay, sambil memeluk Alexander, “Astaga, anaknya siapa ini yang begitu mengemaskan?”

“Halo bibi.” Alexander berkata dengan manisnya : “Bibi jadi semakin semakin cantik!”

Levana sungguh merasa bahagia, “Ayo! Bibi akan memberikan kamu makanan yang lezat.”

“Pelan lah.” Edward merasa sayang dengan adiknya, lalu berkata kepada Bryan : “Kamu ini, sudah tahu mengandung masih saja berkeliaran, apakah susah dengan berada di rumah?”

Lindsay tersenyum, dia malu untuk mengungkapkan jika dirinya akan mengejar suaminya dimanapun, tetapi hasilnya malah menjadi kosong.

“Jangan memberi ide lagi kak, jika kamu memberi ide lagi maka dia akan menjadi bodoh.” Bryan tidak bisa memegang dia maka dari itu dia membantunya untuk menganti sepatunya dan berkata : “Wanita hamil akan menjadi bodoh dalam tiga tahun.”

Lindsay melihatnya : “Katakan lagi? !”

“Apakah tidak bodoh?” Bryan memeluk Lindsay lalu berkata dengan jujur : “Biasanya kamu sangat pintar, lalu kenapa dengan hari ini? Bahkan dengan tidak yakin apakah perjalanan aku akan berada di kota Bin atau tidak, dan untung saja aku belum pergi, jika aku seketika menganti perjalanan, apa yang akan kamu lakukan.”

Lindsay tidak berkata lalu memeluk Jolie.

“Semoga seorang anak perempuan.” Lindsay terlihat sangat iri : “Bagus jika anak perempuan, dia akan menjadi lebih penurut.”

“Sudahlah, jika seperti kakak iparmu, kamu bisa membayangkan hal ini.” Edward berkata dengan pelan.

“Apakah kamu mengatakan jika aku ini jahat? !” Levana yang mendengar ini bergegas keluar.

Edwar segera berkata : “Tidak, aku dengar kamu salah mendengarnya!” Setelah itu dia memberikan tatapan kepada Lindsay dan hal ini membuat Lindsay tertawa.

Dengan jarangnya bisa berada di kota Bin, maka bermain dulu lah beberapa hari di tempatnya Edward.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu