My Cute Wife - Bab 480 Sebuah Tes

Lindsay akhirnya menyadari ada yang aneh, seolah-olah apa yang dia inginkan, maka akan terjadi, awalnya merasa sangat sepi, juga tidak ada angin, kemudian angin meniup ke sini, lalu berpikir apa ular itu akan menggigit dirinya, kemudian digigit, tidak lama berharap ular itu bisa pergi, akhirnya benar-benar pergi.

Seperti sedang bermimpi dan mimpi hanya ada dua kondisi, yang diinginkan akan tercapai atau akan terjadi hal yang ditakutkan, tapi Lindsay mengalami kedua hal ini.

Mimpi tidak bisa merasakan senyata ini.

Maka hanya ada satu kemungkinan yaitu ilmu meracik aroma terapi.

Sekejap itu Lindsay bisa memastikan dinding yang lengket itu berubah menjadi kayu yang padat, Lindsay yakin dirinya masih di tempat tidur.

Stella menggunakan ilmu meracik aroma terapi untuk membuat mimpi ini.

Lindsay sudah sadar, dia menahan nafas, lalu mencium ada aroma yang ringin. Lindsay berkata pada dirinya semua ini palsu.

Suara "Bam", seperti balon pecah, Lindsay menarik nafas merasa rohnya seperti melakukan perjalanan panjang, akhirnya kembali, dia tiba-tiba membuka mata.

Lindsay duduk di tempat tidur dan bernafas.

"Ah? Sudah sadar?" Suara Stella terdengar sedikit kaget.

Lindsay melihat ada gelas yang sudah lama, lalu melempar ke arah Stella.

"Ai ai ai!" Stella bergegas menghindar, "Jangan marah!"

Lindsay sambil menunjuk Stella sambil berkata, "Jika aku tadi tidak tahu ini adalah ilmu meracik aroma terapi, hanya merasa diri sendiri akan mati karena racun ular, maka di dalam kenyataan aku pasti tidak bisa hidup, kan?" Mungkin saja perkataan ini tidak masuk akal, tetapi Lindsay mengira seperti itu juga yakin. Ilmu meracik aroma terapi bisa memperbesar ketakutan seseorang, sehingga seperti kenyataan, benar-benar seperti "Mimpi". Dulunya di luar negri ada satu kasus, hal ini dicoba diseorang tubuh pelaku sehingga membuat dirinya mengira dirinya sedang bunuh diri, kemudian di dalam kamar gelap ini ditaruh suara air mengalir agar menyamar suara aliran darah, akhirnya pelaku itu benar-benar mati, penyebab kematian adalah kekurangan banyak darah, bisa dilihat pembunuh tak terlihat itu datang dari hati manusia.

Stella terdiam sejenak, "Jika benar-benar sampai saat itu, aku akan memaksamu bangun."

Lindsay melempar gelas ke sana lagi.

Stella bergegas menerima: "Jangan, ini adalah kesukaan nenekku, aku baru ambil tadi pagi."

Pagi? Lindsay melihat keluar, baru menyadari cahaya matahari terbenam menyinari seluruh langit, terkadang ada burung melewati pohon, terlihat sangat nyaman, "Aku sudah tidur berapa lama?"

"Dua hari satu malam." Stella membuka tutup panci yang di samping, lalu aroma makanan menyebar.

Perut Lindsay berbunyi "Ku ku", sudah sangat lama, tidak heran tubuhnya tidak ada tenaga.

"Mengundangmu makan, jangan marah~" Stella mengambil mie vegetarian ke depan Lindsay, kemudian bergegas menyamping karena takut dilempar.

Lindsay terpaksa dengan lembut memakan setengah mangkok, kemudian melihat Stella, "Apa kamu sedang mengujiku?"

Stella menganggukkan kepala.

"Bagaimana dengan hasil tes?"

Stella berkata tulus, "Kamu benar-benar jenius."

Lindsay berkata, "Kuliahku sangat biasa......"

"Maksudku dibagian ilmu meracik aroma terapi. Aku sudah memberimu aroma yang berat, jika diganti orang lain......" Saat Stella berkata sampai setengah, dia melihat Lindsay tidak berekspresi, jadi bergegas berkata, "Tidak berat tidak berat! Kamu bangun terlalu cepat."

"Dua hari satu malam, juga termasuk cepat?!" Lindsay tidak tahan untuk beteriak.

"Saat aku belajar dengan nenekku, aku tidur selama lima hari." Stella merasa tak berdaya, "Itu pun nenekku mengatakan aku berbakat."

Lindsay: "......"

"Apa kamu tidak merasa ada yang berbeda?" Stella terus berkata, "Ini bukan hanya tes, juga salah satu cara latihan, ada hal yang tidak bisa aku jelaskan, kamu bisa rasakan sendiri."

Lindsay: "Tunggu aku kenyang dulu."

Stella: "......baik."

Setelah Lindsay kenyang, dia baru dengan serius rasakan......tidak ada perbedaan? Selain tenaganya pulih, hanya merasa tubuh lebih rileks.

Stella memegang kepala, ya sudah seperti ini dulu.

"Ayo kita pergi dulu." Stella menyuruh Lindsay memakai sepatu, dirinya malah jongkok di bawah meja pendek untuk mencari sesuatu, akhirnya mendapatkan satu kartu. Meniup debu di atas, baru dengan bangga berkata, "Tunggu sampai Kota Xinghai, uang di dalam ini sudah cukup buat kita istirahat sementara."

Lindsay memperbaiki perkataannya, "Kamu pulang ke Kota Xinghai, aku kembali ke Kota Nan."

"Sama saja." Stella berkata, "CEO Li sekarang ada di Kota Xinghai."

Lindsay menolehkan kepala melihatnya, "Kenapa kamu bisa tahu?"

"Kamu sudah tidur dua hari, apa tidak memperbolehkan aku mencari informasi?" Stella tertawa, "Di depan pintu rumahmu ada CCTV, jika CEO Li tidak menemukanmu pasti bisa bertanya pada satpam atau memeriksa CCTV, jadi dengan mudah tahu statusku, kedai kopi keberadaan kita waktu itu, juga mudah dicari dan orang yang membawa kita pergi......" Berbicara sampai sini, Stella menunjukkan ekspresi suram, "Mengira tidak ada yang tahu, kali ini Keluarga Huang pasti hancur, Stevanus akan melepaskan mereka, tetapi CEO Li tidak akan."

Lindsay benar-benar penasaran: "Apakah kamu tidak suka Stevanus?"

"Suka." Stella berjawab jujur, "Dulunya suka, sangat suka, suka sampai rela mati deminya, tetapi manusia akan terbangun dari mimpinya."

Lindsay tidak tahan untuk berkata, "Aku melihat......Stevanus sangat peduli padamu."

"Apa kamu tidak pernah mendengar perkataan seperti ini kamu sudah melewatkan waktu bersama denganku, jadi jangan berpura-pura mendekatiku lagi."

Mereka berdua dipinggir jalan menunggu sangat lama, akhirnya menemukan taksi, setelah sampai Kota Xinghai. Supir menatapnya dengan waspada, sehingga membuat Lindsay dengan tidak berdaya duduk di dalam mobil untuk menunggu Stella mengambil uang, selesai bayar mereka masih memakai baju ketika mereka bertemu, sekarang baju sangat kotor, sepatu Stella juga jatuh ditengah jalan, jadi mencari sepatu kain neneknya yang bermodel bunga, sehingga terlihat keren. Saat Lindsay masuk ke dalam toko mewah, Lindsay benar-benar ingin memaksa untuk melihat ke dalam.

Baru melihat beberapa kali, sudah dihalang pegawai toko.

"Kalian......" Pegawai dengan ekspresi rumit dan menghina.

Stella berkata, "Maaf, kami terjadi masalah, jadi ingin membeli baju, kami ini jujur."

Pegawai toko mengikuti di belakang mereka, jika bukan karena melihat tampak cantik dan temperamen baik mereka, mungkin akan diusir keluar.

Lindsay dengan Stella mengambil satu set, memilih dari dalam sampai luar, toko ini sangat lengkap.

"Pilih yang bisa membuatmu terlihat sebagai seorang pemimpin." Kata Stella.

Lindsay dengan suara kecil berkata, "Kamu cepat sedikit!"

Pada saat membayar Lindsay lebih takut daripada saat apapun, takut kartu Stella kosong, takut sampai saat itu akan diusir keluar, untungnya pembayaran berhasil.

"Ayo, cari tempat untuk berdandan." Stella membawa jalan.

Lindsay menatap bayangan wanita ini dan menahan untuk tidak menendang dia.

Saat merendam di kolam air panas, Lindsay menghembus nafas lega, Stella dari kolam lain berenang ke sini, kepala dibungkus handuk, dicambangnya ada dua helai rambut hitam, muka yang pucat ini karena kehangatan air terlihat menjadi merah. Saat bersandar di samping Lindsay, dia terlihat seperti gadis polos, tetapi jika dilihat teliti, maka dari sepasang matanya terlihat sudah mengalami banyak hal sehingga terlihat berat.

Stella tiba-tiba berkata, "Aku akan menceritakan sesuatu padamu."

Lindsay melihatnya, kemudian menganggukkan kepala: "Aku akan serius mendengarkannya."

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu