My Cute Wife - Bab 443 Tidak Berbohong

Suara "Prank", Lindsay melempar sendok ke atas meja, sehingga terdengar suara keras, dia melihat ke arah wanita itu, kemudian dengan dingin berkata, "Pertambangan Golden, benarkan?"

Wanita ini terkejut, kemudian dengan ekspresi cemooh berkata, "Bukannya kamu sudah tahu usaha keluargaku?"

"Maksudku adalah jika kamu berani omomg kosong lagi, besok perusahaanmu akan bangkrut, apakah kamu percaya atau tidak?" Lindsay bertanya.

Temperamen dia sangat hebat, setelah hilang sisi yang lembut dan sopan, ternyata terlihat mengerikan.

Ekspresi wanita semakin jelek, "Aku tidak takut, jadi kamu tidak perlu mengambil hal ini mengancam aku!"

Lindsay berkata, "Kalau begitu kamu biarkan aku mendengar omong kosongmu lagi."

Setelah melihat tatapan Lindsay yang ingin memakan orang, wanita langsung takut, dia dengan kesal mengambil alat makannya dan pergi.

Lindsay menengadahkan kepala lalu melihat mata Cindy yang merah, dia bergegas memegang tangannya, "Tidak apa-apa, Cindy, kamu dengar perkataan orang dekat saja, jangan dengar omong kosong orang lain."

Sebenarnya perut Cindy merasa sakit, tetapi dia tidak ingin membuat Lindsay khawatir, jadi menyimpan air matanya, lalu memberitahu dirinya harus kuat, jadi menganggukkan kepala: "Iya."

Tetapi kenyataan adalah Cindy adalah orang yang lemah, dia seperti air di Daerah Jiang Nan, sangat jernih dan kurang momentum.

Khawatir mereka akan cari masalah, jadi Lindsay menyampaikan hal ini pada Bryan.

Hari ini kelas duluan berakhir, Lindsay dan Cindy adalah orang terakhir yang keluar dari tempat yoga, karena ada yang mengangkat papan iklan pergi, jadi Alex diwaktu pertama tidak melihat orang lain, hanya memperhatikan Lindsay, jadi dengan senang memanggil, "Kakak ipar!"

Alex tidak tahu kenapa Lindsay marah pada dirinya, tetapi cara terbaik untuk melawan wanita adalah mengaku kesalahan, jadi Alex datang ke tempat yoga, juga membawa 36 bunga carnation arti bunga ini adalah kakak ipar seperti ibu. Jika memberi bunga sejenis mawar, Bryan bisa dalam waktu lima menit datang kemudian memutuskan kepalanya.

Cindy terkejut sejenak, suara ini......

Dan Lindsay juga sangat kaget!! Dia menengadahkan kepala untuk memastikan orang itu adalah Alex, setelah memastikan diwaktu pertama ingin menarik Cindy lari, tetapi tidak sempat lagi, papan iklan sudah diangkat pergi dan Cindy yang berdiri di belakang juga terlihat jelas.

Sekejap itu, ekspresi Alex langsung berubah.

Masih perlu ditanyakan? Apa perlu bukti lagi? Semua ini sudah cukup menyatakan ini.

Lindsay pertama kali melihat ekspresi marah Alex, pria melempar bunga, mata seperti ada api, bergegas berjalan ke sini, tampaknya seperti ingin menelan Cindy.

Cindy menelan ludah, bergegas bersembunyi di belakang Lindsay.

"Kamu berdiri di sana!" Lindsay berteriak.

Alex marah, Lindsay lebih marah darinya.

"Kamu jangan kemari!" Lindsay memang melihat Alex berhenti, tetapi terus mencibir mulut, dalam hati juga takut, dia berbalik badan memeluk Cindy, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, kita pulang dulu."

Alex berteriak, "Kakak ipar! Sebaiknya kamu jauh darinya, dia adalah penipu!"

Lindsay bisa merasakan tubuh Cindy menjadi kaku, sehingga membuatnya ingin memarahi Alex.

"Sialan......" Lindsay menolehkan kepala, jarang berkata kasar.

Cindy tiba-tiba memegang tangan Lindsay dan wajahnya lebih pucat dari awalnya, "Lindsay, Lindsay lihat aku......apa ada darah......" Selesai mengatakan kata ini, dia sudah kehilangan kesadaran.

Lindsay bergegas menggandengnya, tetapi dihalang perutnya, di saat sedang panik, ada orang yang lebih cepat daripadanya.

Alex bergegas memegang Cindy, langsung memeluk orang itu, gerakan juga sangat kasar.

Sedetik kemudian tatapan Alex terlihat panik, dia dengan pelan mengangkat satu tangan lalu melihat tangannya yang penuh darah, sekejap kepala berbunyi suara "Weng": "Hei, Cindy kamu jangan bercanda, Cindy? Cindy!"

Jika bukan karena hamil, Lindsay pasti menendangnya, "Untuk apa kamu diam? Cepat antar ke rumah sakit!"

Lindsay duduk di belakang dan Cindy dengan penuh keringat dingin bersandar di kakinya.

Mulut Cindy bergerak, tapi suara sangat kecil, sehingga Lindsay perlu mendekatinya untuk mendengar suaranya, kemudian mengerti bahwa dia mengatakan, "Aku tidak berbohong."

"Aku tahu kamu tidak berbohong, Cindy, tenang sedikit." Lindsay membujuknya.

Alex dari kaca spion melihat mereka, tatapan terlihat kesal.

Ternyata Cindy sedang hamil, anak siapa? Pemikiran Alex sangat kacau, tetapi dalam hati tahu jelas, ini anaknya......hanya saja tidak bersedia mengakui.

Dokter dan suster sudah menunggu di depan pintu, saat mobil sampai Cindy langsung dijemput, Lindsay turun dari mobil dan mengikuti mereka.

Alex masih ada ketenangan jadi berkata, "Kakak ipar jangan lari, kamu......"

"Kamu diam!" Lindsay dengan marah berkata, "Lihat perbuatan baikmu!"

Alex memegang kepala, benar-benar kesal.

"Pasien mengeluarkan banyak darah, perlu operasi!" Kata dokter.

Lindsay menjadi panik, bergegas mengejar, "Dokter, dokter harus menjamin keselamatan pasien!"

Ada suster menghalang dia, "Aiya, kamu jangan buat kerusuhan, kamu sedang hamil, untuk apa berlari?"

Tetapi Lindsay sangat takut, tubuh dia ada darah Cindy, sangat mengerikan.

Lindsay tidak mempedulikan Alex, hanya dengan panik menunggu di depan ruang operasi, lalu melihat Alex yang masih terkejut, kemudian menggelengkan kepala.

Dokter juga keluar dan mengambil satu daftar, "Siapa keluarganya? Tanda tangan di sini."

Bryan tidak memberi Lindsay melihat, hanya dengan marah berkata pada Alex: "Bocah berngsek! Apa kamu berdiri di sana untuk melihat pemandangan?!"

Alex seperti bangun dari mimpi, bergegas ke depan lalu menandatangani namanya, di atas tertulis "Pemberitahuan kritis", kata ini terus berputar dipemikirannya, siapa yang kritis? Apakah Cindy? Bagaimana mungkin? Semenjak mengenal wanita itu, Alex merasa dirinya hidup di dalam kebohongan, jelas-jelas saat berpisah, dia masih baik-baik, kenapa tiba-tiba kritis?

"Keluarga harus membuat persiapan hati, kondisi pasien sangat bahaya." Setelah dokter mengatakan kata, dia masuk ke dalam ruang operasi lagi.

Lindsay menarik nafas dan bertanya pada Alex, "Apa yang kamu lakukan?"

"Anak, anak......" Kata Alex.

Lindsay dengan tatapan tajam melihat ke sana, "Apa yang ingin kamu tanyakan? Apa ingin bertanya anak itu punyamu atau bukan?"

Alex tidak bisa berbicara, hari itu di dalam gedung yang berbau jamur itu, dia melihat mata Cindy yang jernih, tatapan itu selain ada senyum, juga ada persahabatan, kenapa dia bisa seperti itu? Sambil berbohong sambil dengan tatapan itu melihatnya. Monster dalam hati juga keluar, Alex tidak mempedulikan perlawanan Cindy, hanya memaksa dia melakukan hubungan cinta. Hari kedua bangun, sampingnya sudah tidak ada orang, hanya tersisa mata yang merah.

Alex tahu, dirinya adalah pria pertama Cindy, juga tahu satu-satunya pria dia. Jika dengan keberanian Cindy, dia sama sekali tidak berani mencari orang lain.

Alex mengira seumur hidup ini tidak akan bertemu lagi, tidak disangka......

Setelah menunggu satu jam, dokter juga keluar, dia melepaskan masker, kata pertamanya adalah pasien sudah melewati masa kritis, Lindsay belum sempat menghela nafas lega, sudah mendengar dokter berkata, "Apa kalian tahu dia tidak cocok untuk hamil?"

Alex terkejut.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu