My Cute Wife - Bab 451 Bayi Dan Kamu Akan Baik-Baik Saja

Menunggu orang tersebut keluar dan pergi jauh, wajah Cindy Su masih memerah dan tersipu malu.

Alex Feng ialah orang bodoh , mengerutkan alis, dengan sangat serius bertanya: “Kenapa, tidak nyaman kah? Wajah mu begitu merah?”

Ia mengatakan sambil mengangkat tangannya menyentuh Cindy, dan menyadari sekujur tubuh wanita ini sangat tegang, bagian yang disentuh oleh dirinya bagaikan dilewati oleh arus listrik, bulu kuduknya langsung berdiri.

Tatapan Alex mendalam, dia mendengar bahwa pada masa kehamilan ibu hamil kadang-kadang bisa merasakan sebuah ketertarikan yang sangat kuasa, ia pun berkata dengan suara rendah: “Disini tidak efisien, kita bicarakan saja saat pulang.”

Wajah Cindy tercengang, ia mengangkat kepala dan berhadapan dengan tatapan Alex yang membara itu, seketika ia penuh dengan amarah, tidak peduli dengan yang lain ia pun langsung dengan ganas memukul bahu pria itu , tentu saja bagi Alex seperti gelian.

“Bisa tidak kamu sedikit lebih serius?!” Cindy pun marah.

Alex semakin tercengang: “Aku cukup serius.....”

Cindy berjalan ke arah bioskop, tidak ingin mempedulikan Alex.

Alex sambil mengambil daging panggang sambil menjerit Cindy: “Kamu tunggu aku! Jangan berlari sembarangan!”

Kedua orang itu tiba di depan pintu dan menyantap daging panggang tersebut, jika dibawa keatas aroma nya akan terlalu kuar. Pada akhirnya Cindy tidak bisa menghabiskan 1 tusuk, Alex pun dengan sangat alami menerimanya, menyelesaikannya dengan cepat dan mudah, “Cukup pas jika kita naik ke atas sekarang.”

“Tunggu sejenak.” Cindy mencari tisu di tas nya, “Wajah mu ternodai cabai.”

“Dimana? Disini?” Alex pun mengelap nya dengan sesuka hati.

Cindy sungguh tidak tahan melihatnya: “Jangan bergerak.”

Ujung jari wanita tersebut indah, seperti satin sutra, dengan aroma semerbak bunga melati yang ringan.

Alex tidak bergerak, membiarkan Cindy mengelapnya hingga bersih.

“Sudah selesai.” Cindy tersenyum.

Hati Alex damai dan tenang, ia menggandeng tangan Cindy: “Ayo kita naik lift.”

Setibanya di bioskop, tempat duduk Alex mereka ialah baris keempat bagian tengah, tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang, pengalaman menonton terbaik,Alex mengingatkan Cindy: “Jika merasa suaranya terlalu besar dan tidak nyaman, maka kita pergi.”

“Ya.” Wajah Cindy menyetujuinya, namun dalam hati berpikir bagaimana pun juga tetap harus menonton sampai habis, jika tidak barulah akan merasa tidak nyaman.

Alex juga membeli berondong jagung, dan memesan segelas milk-tea hangat untuk Cindy, baru saja duduk tidak sampai 2 menit, sepasang pasangan yang sedang bertengkar berdiri di samping barisan ini, kelihatannya sang pria tidak memilih tempat duduk dengan baik, dan bagaimana pun juga pacarnya enggan duduk disana.

Tidak mempunyai keberanian,Alex memasukkan sebuah berondong jagung kedalam mulutnya, dia mendengar si wanita tersebut memaki “sampah”, dalam hatinya berkata apakah tadi pagi tidak cuci gigi? Masalah sebesar apa hingga memarahi orang seperti ini? Berganti menjadi diri sendiri tidak peduli kamu pria atau wanita, harus memberikan pelajaran kepada pihak tersebut.

Tetap saja orang disisi yang tidak merepotkan, membandingkan keduanya, Alex merasa Cindy sudah sangat baik.

Baru saja berpikir demikian, pria itu pun berjalan kemari, kelihatannya ingin mengganti tempat duduk dengan Alex, namun tidak menunggu orang itu bersuara, Alex pun langsung menatapnya dengan dingin, seperti sebuah baja dingin melewati tenggorokannya, jangan katakan pria itu, wanita yang mengikuti di belakang juga terkejut, langsung menarik pacarnya dan pergi.

Kebiasaan yang sudah biasa, Alex tertawa mengejek, mengambil tangan Cindy dan memainkannya, hati yang begitu dewasa, telapak tangan lembut dan halus.

Cindy pun tersipu malu lagi.

Film tersebut dimulai dengan sangat cepat, karena setengah tahun yang lalu ialah film trending yang ditonton dan menjadi perhatian oleh banyak orang, oleh karena itu efek spesial dan jalan ceritanya sangat bagus, Alex menonton selama beberapa menit, ujung matanya melirik menyadari Cindy bergerak, ia pun langsung melihatnya, mendekat lalu bertanya dengan suara ringan: “Badan mu terasa tidak enak kah?”

Tidak menunggu Cindy menjawab, 1 tangannya dengan sangat lancar memijat pinggul belakang wanita tersebut, dan ternyata sesuai dugaan sedikit kaku.

“Sini.” Alex menyimpan kembali spakbor yang digunakan untuk meletakkan barang, agar Cindy bisa bersandar dalam pelukannya, wanita itu awalnya enggan, namun pelukan ini nyaman dan hangat, belum beberapa menit ia pun sudah bisa diajak kompromi , secara diam-diam setuju Alex memijat pinggulnya, dirinya pun menguyah berondong jagung, pengalaman menonton pun semakin baik.

Alex sudah senang, hal kecil, pun cukup bisa menikmatinya.

2 jam lebih, Cindy menontonnya dengan sangat mendalami, Alex terus memijit bagian pinggul dan juga kaki, jujur, tidak begitu menderita seperti yang dibayangkan.

Film itu selesai, Alex menahan Cindy , tunggu setelah orang yang pergi sudah cukup banyak barulah ia memapah wanita tersebut bangkit, dengan khawatir berkata: “Apakah dibagian kaki masih terasa tidak enak?” Duduk begitu lama, tentu saja ada sedikit hiperemia.

“Masih bisa.” Cindy bergerak sesaat.

Sebuah kenikmatan yang jarang didapatkan, Cindy sangat senang, wajahnya memerah, bibirnya memancarkan sebuah senyuman.

Hubungan dengan Alex benar-benar semakin membaik, meskipun tidak tahu kenapa tiba-tiba sikap pria ini berubah, namun bagi Cindy, sudah tidak ada lagi keberanian dan kepentingan untuk bertanya lebih jauh lagi.

“Masih ada tenaga tidak?” Tanya Alex, “Aku akan membawa mu pergi bermain di Waterpark.”

“Ok.” Cindy menyetujuinya.

Alex pun melihatnya lagi, dalam hati berpikir ini baru sampai dimana? Masih belum melihat pemandangan yang sangat indah di dunia ini, pun sudah begitu puas?

Alex tidak tahu, hati Cindy hanya sebesar itu, bagi Cindy seluruh yang ada di hadapannya itu sangatlah berharga , karena dari awal apa yang ia dapatkan tidak lah banyak, dan wataknya juga tidak serakah.

Orang-orang di Waterpark juga banyak, Alex dengan hati-hati menjaga Cindy, tiba di tempat penyewaan sampan.

“Kebetulan ada 1 keluar, kalian mau gabung sampan?” Bos itu tersenyum dan berkata.

Sampan disini sama seperti yakatabune itu, biasanya bisa menampung 6 sampai 8 orang, oleh karena itu kebanyakan ialah gabung sampan dengan orang lain.

Alex menggelengkan kepala: “Tidak gabung.”

“Tidak gabung?” Bos itu sedikit terkejut: “Anak muda, harganya tidak murah!”

Alex sedikit kesal, mengunjungi dan mengambil paket yang digunakan untuk membujuk anak gadis, tidak mempertimbangkan masalah pada kenyataannya, jika dari awal tahu maka akan pergi ketempat yang berkelas, tidak akan ada kerepotan yang seperti ini, bisa melihat sikap Cindy yang menatap ke tengah danau dan penuh dengan pengharapan, Alex pun menghela nafas: “Benar, tidak gabung.”

Musim semi Kota Nan tidak tiba begitu cepat, namun musim dingin juga tidak terlalu dingin, saat ini kebetulan ialah hari yang sangat hangat, Cindy dipapah naik oleh Alex , dengan semangat berkata: “Apakah kamu bisa mendayung sampan?”

“Bisa” Alex tegas dan yakin, sebenarnya tidak begitu bisa, namun asalkan bisa bergerak maka bukanlah masalah.

Dengan usaha Alex, kedua orang itu akhirnya tiba di tengah danau, Alex sendiri mengira romantis, menunjuk ke sebuah pohon dedalu berkata, “Tunggu ketika musim semi benar-benar tiba, air ini seperti ditutupi oleh selapis salju putih, sangat indah.”

Musim semi benar-benar tiba.... Tatapan Cindy seketika menjadi sangat larut, dia sekarang hidup sehari dan berkurang sehari, benar-benar tiba pada saat itu, takutnya tidak bisa bangun lagi.

“Cindy .” Alex memegang dagu wanita itu, dengan suara yang mendalam, “Apa yang kamu pikirkan?”

Cindy sedikit panik: “Bukan apa-apa.”

“Jangan biarkan aku melihat tatapan itu lagi.”Kata Alex dengan suara dingin.

Cindy menundukkan kepala: “Ya.”

“Aku akan memberimu obat yang terbaik, mencari dokter yang paling baik.” Alex berkata sepatah demi sepatah: “Bayi dan kamu, akan baik-baik saja.”

Cindy haru dan ingin menangis, lalu mengangguk-anggukkan kepala.

“Tolong! Tolong!” Sebuah jeritan yang tajam menghancurkan atmosfer yang hening.

Alex mengikuti arah suara tersebut dan melihat, terlihat seorang anak kecil tidak tahu kapan jatuh ke dalam air, sedang berusaha sekuat tenaga untuk naik, jelas-jelas tidak bisa berenang, ibu dari anak itu berdiri di tepi sambil menjerit hingga suara serak, dan anggota keluarga lain yang berada di atas kapal sedang sibuk menanggalkan baju.

“Tunggu aku disini.” Alex menepuk-nepuk tangan Cindy, membuat keputusan dengan cepat, ia langsung melompat ke dalam air.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu