My Cute Wife - Bab 150 Jangan Berharap

Masih saja wajah dalam ingatannya yang susah dibedakan gendernya, waktu sepertinya tidak meninggalkan jejak di wajahnya.

Lautan orang berlalu-lalang, di antara Lindsay Chu dan pria itu bagaikan terbelah menjadi duania tersendiri.

Tentu saja, dalam hati Lindsay Chu sama sekali tidak memiliki kegirangan karena bertemu dengan kenalan lama, jika bisa, dia selamanya tidak ingin bertemu lagi dengan Harold Gu .

Kemudian, alarm dalam hati Lindsay Chu berbunyi, dia berbalik badan dan ingin kabur.

“Takut apa? Aku pun tidak akan memakanmu.” Harold Gu berkata, masih dengan nada malas yang bercampur dengan rasa dingin.

Lindsay Chu mundur dua langkah, dan menyeringai, “Siapa tahu? Lagi pula yang Tuan Gu lakukan kepadaku waktu dulu, tak terlupakan!”

Dalam mata Harold Gu terlintas perasaan yang tidak bisa dibaca oleh Lindsay Chu, lalu dia berkata tersenyum, “Jatuh dari tempat yang begitu tinggi, tidakkah patah kaki atau tangan?”

Omong kosong! Lindsay Chu mengumpat dalam hati, apakah dia buta?

“Besar sekali nyawamu, dengar-dengar kamu melahirkan seorang anak untuk Bryan Li?”

Karena sudah berkata tentang ini, maka Lindsay Chu pun ingin berhitung dengan Harold Gu, “Berkat Tuan Gu, awalnya kembar.”

Senyuman Harold Gu memudar sedikit, “Lalu?”

“Hanya satu yang hidup.” Lindsay Chu mencibir, “Mestinya kamu sangat bangga bukan?”

“Lindsay Chu, tidak peduli kamu percaya atau tidak, waktu itu aku….” Harold Gu menjadi serius, dan mengulurkan tangan ke arah Lindsay Chu. Namun, sebelum menyentuhnya, Lindsay Chu berseru tegas, “Jangan sentuh aku!”

Harold Gu perlahan-lahan menarik kembali tangannya, dan mengangguk tanpa ekspresi, “Baik, aku tidak sentuh.”

“Minggir!” Ketika berjalan melewati Harold Gu, Lindsay Chu menabraknya dengan keras.

Jika bukan karenanya, bagaimana mungkin dirinya diculik ke atas tebing? Lalu bagaimana mungkin Bryan Li akan melakukan keputusan seperti itu? Dirinya tenggelam ke dalam laut, dan kehilangan anak, serta saling menyiksa dengan Bryan Li selama satu tahun. Setiap hal berkaitan dengan Harold Gu, Lindsay Chu tidak sampai membencinya hingga ke dalam tulang, tetapi pasti tidak akan senang melihatnya. Sebenarnya Lindsay Chu sangat ingin menikam Harold Gu, tetapi mengingat pengalaman sebelumnya, lebih baik pergi saja.

Lindsay Chu menyetir pulang ke rumah, dan dia menelepon Bryan Li di tengah perjalanan, takut Harold Gu akan menghentikannya di tengah jalan, tetapi sepanjang jalan aman-aman saja.

“Kamu jangan keluar.” Bryan Li menyadari ada yang tidak beres dan hendak pergi keluar untuk mencarinya, tetapi dihentikan oleh Lindsay Chu, “Aku sudah melihatmu.”

Bryan Li mendongak, dan melihat mobil Lindsay Chu melesat masuk. Setelah Lindsay Chu mematikan mobil dan turun, dia bergegas menyerbu ke dalam pelukannya

“Kenapa?” Bryan Li mengusap rambut Lindsay Chu dengan pelan.

“Aku bertemu dengan Harold Gu.” kata Lindsay Chu.

Sekujut tubuh Bryan Li menjadi tegang, “Apa yang dia lakukan?”

“Tidak ada, hanya berbincang sebentar denganku.” Lindsay Chu berkata dengan nada benci, “Melihatnya pun aku marah! Dia masih berkata dengan nada aneh bahwa nyawaku besar.”

Mata Bryan Li berubah gelap, sedang mempersiapkan badai, tetapi suaranya sangat lembut, “Tentu saja, tidak akan ada yang terjadi pada Linlin aku ke depannya.”

Harold Gu…. Bryan Li mendesah dalam hati, benar saja, jika tidak mengakhirimu, maka aku benar-benar tidak bisa hidup dengan aman dan tenteram.

Setelah kembali tenang, Lindsay Chu membicarakan masalah kakak beradik dari keluarga Mu itu kepada Bryan Li, sekaligus mengeluarkan setelan pakaian tidur sekeluarga yang masing-masing dengan motif Pikachu, Winnie The Pooh, dan Doraemon.

“....” Bryan Li berkata, “Jangan berharap!”

Lindsay Chu tidak menghiraukannya, melainkan pergi mencuci pakaian sekeluarga dan mengeringkannya. Pada malam hari, CEO Li muncul di depan pintu kamar dengan wajah suram, di atas pakaian tidurnya bergambarkan pikachu dalam berbagai gaya yang imut.

Lindsay Chu melihatnya, dan tertawa terbahak-bahak.

Bryan Li menarik napas dalam-dalam, “Kapan bisa dilepaskan?”

Lindsay Chu berkata dengan wajah polos, “Ketika sudah robek.”

Bryan Li, “....”

Lindsay Chu menarik Bryan Li yang ingin mati dan duduk, lalu mengisyaratkannya untuk melihat dia dan Jackson, “Pakaian sekeluarga loh, tidak baguskah jika kita bertiga memakai seperti ini?”

Jackson merangkak ke samping Bryan Li, gambar Pikachu di badannya juga ikut bergerak, di belakangnya masih ada ekor kuning yang berbentuk sambaran petir. Melihatnya, hati Bryan Li melunak tak tertahankan. Dia melihat lagi pada Lindsay Chu yang rambutnya tergerai sebatas pundak, dia juga seperti anak kecil mengenakan pakaian tidur seperti ini, hatinya pun semakin melunak.

Dilihat dengan cermat… masih lumayan bagus, CEO Li mulai menikmatinya.

Lindsay Chu memeluk lengan Bryan Li, dan berkata girang, “Benar bukan?”

Bryan Li mengangkat sudut bibir, lalu menahannya kembali, “Lumayan.”

Malam itu, mereka bertiga mengenakan pakaian sekeluarga dan tidur berpelukan.

Ketika Edward Chu menelepon, Lindsay Chu sedang menyiapkan makan siang. Kata abang, dia ingin meminta bantuan dirinya, mengingat mereka sedang menikmati bulan madu yang hanya sekali dalam seumur hidup, dia pun setuju dengan tanpa ragu, “Katakan saja, ada apa?”

Setelah mendengarnya, Lindsay Chu mulai galau.

Kenapa setelah satu tahun lebih, dan sudah berganti kota, masih bisa bertemu?

Pesta minunm teh.

Kegiatan sosialisasi yang paling dibenci Lindsay Chu, tidak ada yang lain! Dia harus berkelana di antara para nyonya ternama memakai heels setinggi 15cm, dan mendengarkan mereka mengeluhkan tentang kehidupan, serta harus berlagak sopan dan elegan.

“Abang, dengan nama burukmu itu, kalaupun Levana An tidak hadir juga tidak apa-apa.” Lindsay Chu mengeluh.

“Omong kosong.” Edward Chu tidak senang, “Abangmu ini orangnya sangat tegak dan baik, jika acara biasa ya sudahlah, tetapi tidak sedikit tetua yang akan hadir pada hari itu, Nyonya CEO atau Nona dari Chu’s Corp, mesti ada salah satu yang hadir, kalau tidak, akan menjadi bahan omongan orang, ke depannya yang rugi juga Levana An.”

Lindsay Chu terdiam, abangnya benar-benar baik sekali kepada Levana An.

Perkataan pun sudah diucapkan seperti itu, bisakah Lindsay Chu menolaknya? Tidak bisa.

Dibanding dengan Lindsay Chu yang seperti akan naik ke tempat pengadilan, nyonya dan nona lainnya sangat inisiatif. Ketika Lindsay Chu tiba di tempat yang sudah ditetapkan pada hari itu, matanya langsung buram karena berbagai wanita yang berdandan cantik.

Lindsay Chu samar-samar ingat dengan beberapa nyonya dari orang inti keluarga Chu, dia bergegas maju dan menyapa mereka. Meskipun dia tidak bisa berkata menjilat, tetapi dia mendengarkan dengan sabar dan lembut, tak lama kemudian pun membuat hati mereka senang.

“Abang dan kakak ipar masih dalam bulan madu, setelah kakak ipar pulang nanti, aku pasti akan menyuruhnya mengunjungi bibi sekalian.” kata Lindsay Chu sambil tersenyum.

“Aduh, untuk apa mencemaskan hal ini? Pesta minum teh diadakan setiap bulannya, lain kali baru menemui Levanna juga sama saja.”

Ah? Pesta minum teh di kota Bin diadakan setiap bulannya? Di kota Nan juga hanya sekali dalam satu kuartal saja.

Lindsay Chu menjilat bibirnya sendiri, merasa iba dengan Levana An.

Setelah selesai dengan mereka, Lindsay Chu berdiri dengan bosan, lalu dia menoleh, dan melihat ibunya Hanny Mu beserta Hanny Mu dan Nancy Mu.

Lindsay Chu samar-samar ingat, ibunya Hanny Mu bernama Faren Xu, sangat handal dalam mengurus rumah. Tentu saja, dia juga cantik, meskipun sudah berusia empat puluhan tahun, tetapi keanggunannya masih ada, kalau tidak, juga tidak bisa menggantikan posisi dari ibunya Nancy Mu.

Faren Xu menggandeng tangan Hanny Mu, sedangkan Nancy Mu mengikuti di belakang mereka dengan kalem sambil menundukkan kepalanya, tidak terbaca ekspresinya.

Semua hadirin di sini tidak ada yang identitasnya melebihi Lindsay Chu, Faren Xu pun sangat pandai bersosialisasi, segera menyapanya dengan muka senyum.

“Oh, kamu.” Hanny Mu juga sangat senang melihatnya.

Lindsay Chu mengangguk, semenetara Faren Xu langsung menegur dengan suara rendah, “Kenapa begitu tidak sopan?”

“Tidak ada.” Lindsay Chu melambaikan tangannya, “Sifat Nona Mu ceria, aku sangat menyukainya.”

Perkataan ini berhasil menyenangkan Faren Xu, dia menutupi bibirnya yang tersenyum kecil, dan tatapannya kepada Hanny Mu penuh dengan kasih sayang, “Nyonya Li berlebihan.”

Lindsay Chu memperhatikan bahwa Nancy Mu mendongak sebentar, lalu menurunkannya lagi, mirip sekali dengan latar belakang.

Apakah tidak masalah jika pilih kasih seperti ini? Lindsay Chu berpikir dalam hati, Nancy Mu bukanlah karakter kecil.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu