My Cute Wife - Bab 437 Ayah Dari Janin Ini

Perkataan ini seperti menusuk seseorang, wanita ini seketika berdiri lalu menunjuk ke arah Lindsay : “Apakah kamu sedang mengutuk aku! Apakah kamu sedang mengutuk aku? !”

Pertanyaan yang tidak bersahabat ini membuat Lindsay tidak menaikan pantatnya : “Ada beberapa hal yang mungkin lebih baik di dengarkan saja, kamu sendiri juga merasa tidak berani ketika mengatakan hal ini di depan orang nya bukan? Aku hanya ingin bertanya, apakah kamu tahu siapa nama dan keluarga dia? Jika tidak tahu, aku juga tidak bermaksud apapun, cuman jika berbicara dengan tanpa bukti lalu berkata jika ibu hamil ini adalah seorang selingkuhan, sungguh perkataan ini sangat tidak enak di dengar.”

“Siapa kamu? Kenapa bisa mengatakan hal ini? !” Wanita ini menaruh tangannya di pinggang, “Kenapa aku tidak memiliki bukti? Aku sering melihat orang seperti ini, aku mengatakan dia itu...”

“Sudahlah!” Beberapa temannya menahan lalu menunjuk ke arah perutnya : “Ada yang mendengar, jangan katakan lagi!”

Seketika wajah wanita ini memerah lalu melihat ke arah Lindsay tanpa berkata.

Setelah melakukan pemanasan, Lindsay berdiri dan menuju ke kamar mandi, siapa sangka jika dia bertemu dengan wanita ini.

“Terimakasih.” Dia berkaya

Lindsay : “Ya?”

“Kamu membantu aku untuk mengatai mereka.” Wanita ini tersenyum dengan hangat, “Margaku Su dan namaku Cindy Su.”

“Nama yang sangat menarik, apakah kamu tinggal di daerah Jiangnan?” Lindsay memegang tangannya, “Kamu bisa memanggil aku Lindsay.”

Cindy tidak begitu peduli ketika Lindsay tidak mengatakan nama lengkapnya, menurut dia setiap orang mempunyai rahasianya, dan begitu juga dengan dirinya yang memiliki rahasia besar : “Iya, orangtua ku berasal dari daerah Jiangnan.”

“Lindsay, janinmu sudah berapa bulan?” Cindy dengan pelan menyentuh perutnya Lindsay dengan hati-hati dan gerakan ini membuat kedua orang ini terlihat dekat.

Lindsay yang melihat Cindy itu mulai menyukainya, seperti musim hujan di daerah Jiangnan, dan air yang mengalir seperti masuk kedalam hati, “2 bulan 4 hari, atau mungkin 6 hari, dokter berkata mungkin tidak akan lebih dari 2 hari.”

Cindy tertawa : “Apakah seakurat itu?”

“Perkataan suamiku.” Lindsay juga terlihat tidak bisa apa-apa, dengan CEO Bryan ini siapa yang berani tidak pasti, dia pasti akan mengejar dokter untuk mengurangi kesalahan.

“Bagus sekali.” Cindy memegang pinggangnya, lalu terlihat ingin beristirahat.

Lindsay dengan segera membawanya duduk, “Kenapa?”

“Pinggangnya terasa sakit.” Cindy berkata, dengan suara yang kecil ini tetapi terdengar jelas, seperti seekor kucing yang tertangkap begitu lemas, sama halnya ketika bertemu dengan Fiona seperti tidak bisa tertandingi.

Lindsay yang melihat wajah Cindy terlihat pucat lalu bertanya : “Apakah tidak bisa tidur dengan nyenyak?”

“Iya, kata dokter aku kekurangan berolahraga, dan malam kaki ku sering keram, dan membuat tidurku tidak bisa nyenyak.” Cindy menjelaskan.

“Oh seperti itu.” Lindsay kembali berpikir, “Aku mempunya caranya, apakah kamu mau mencobanya? Aku sendiri juga sering menggunakannya, dan tidak akan berbahaya bagi anak.”

Cindy mengangguk : “Baik.”

Lindsay terkejut : “Gadis bodoh, secepat itu percaya dengan orang lain?”

“Aku percaya kepada kamu.” Cindy memperlihatkan mata polosnya, dan siapa yang berani membohongi dia?

“Mulutnya mereka tidak bisa melihat orang yang baik tetapi kamu berbeda, kamu hanya mendengarkan mereka dengan polos dan tidak peduli dengan lidah orang lain.” Cindy berkata dengan pelan : “Matamu juga sangat bersih.”

Lindsay memegang dadanya kata ‘bersih’ ini seperti membuat dia tidak bisa menerimanya tetapi seperti hampir mati dengan perkataan Cindy.

Lalu Lindsay dan Cindy saling bertukar nomor telepon, setelah malam ia kembali, Lindsay mengambil dupa yang ia simpan, sambil menambahkan obat langka ini untuk di berikan kepada Cindy.

“Apakah kamu tidak bisa tidur?” Bryan yang melihat Lindsay menyentuh ini, hatinya merasa tidak nyaman dan segera bertanya.

“Tidak, aku baik-baik saja, aku bertemu dengan seorang gadis di kelas yoga, dan aku sendiri terbilang menyukainya, lalu tubuhnya seperti sedang tidak sehat karena tidak bisa tidur.” Lindsay berkata kepada Bryan : “Aku membawakan sedikit dupa untuknya.”

“Iya, sepertinya kamu memang menyukainya.” Bryan sambil memegangnya : “Dupa ini seperti rahasianya kamu.”

Lindsay tersenyum, keesokan harinya dia membawakan ini ke kelas yoga untuk Cindy, “Cukup satu saja, kamu pasti bisa tertidur dengan nyenyak.”

“Terimakasih.” Cindy menyimpannya lalu meletakan ke dalam tas.

“Hmm.” Seorang wanita yang berdebat dengan Lindsay melihat hal ini, da mendengus dengan dingin.

Lindsay menarik Cindy untuk duduk lebih jauh.

Cindy sendiri merasa sungkan : “Sepertinya mereka tidak menyukai kamu karena aku, Lindsay jangan karena aku membuat hubunganmu dengan mereka menjadi kaku, aku lihat kamu tidak berbicara dengan mereka.”

“Ya sudah jika tidak berbicara, awalnya hanya menganggukan kepala saja.” Lindsay berkata dengan pelan.

Kenapa orang itu tidak menyukai Cindy? Karena di tubuhnya tidak menggunakan barang mahal, karena semua merek mahal ini membuat Lindsay terkejut, untung saja CEO Li rela membelikan barang-barang itu untuk dirinya, jika tidak mungkin dirinya adalah orang pertama yang mendapatkan tatapan sinis ini, dan tidak mungkin dia bisa mendengarkan semua gosip itu bukan?

“Lindsay.” Cindy melihat dengan serius : “Aku merasa kita hidup dengan polos, tanpa peduli dengan tatapan orang lain.”

“Kita hidup bukan untuk di perlihatkan kepada orang lain.” Lindsay tersenyum : “Mari kita lakukan yoganya.”

Cindy dengan bahagia : “Iya!”

Tiga hari berlari, wajah Cindy terlihat lebih memerah, dan hari ini dia tidak sependiam itu, ketika dia melihat Lindsay datang kemudian berkata, “Lihatlah, apakah aku terlihat lebih membaik?”

Lindsay melirik : “Benar! Lebih membaik! Warna matamu juga membaik.”

“Lindsay, dupamu itu sangat berguna.” Cindy tersenyum dan berkata : “Aku bahkan tidak bisa tertidur dengan nyenyak selama dua bulan.”

“Tetapi dengan ini saja tidak bisa.” Lindsay menarik Cindy untuk duduk, “Kamu harus memeriksa kondisi tubuhnya di rumah sakit, pasti ada sesuatu yang salah hingga membuat kamu terus merasa keram dan lagi, kamu yang selalu memikirkan bebanmu itu harus di hilangkan, setidaknya kamu harus memikirkan kandunganmu.”

Cindy merasa lebih membaik dan apa yang dikatakan Lindsay dia akan menurutinya : “Iya!”

Setelah melakukan yoga biasa mereka menyediakn tempat makan untuk kesehatan janin tetapi rasanya tidak bisa di bayangkan maka dari itu jika Lindsay tidak kembali dan makan dirumah maka ada Randy yang mengantarkan makanan.

Hari ini Lindsay sengaja meminta Iva membuatkan dua porsi makanan, gadis ini sangatlah kurus, bahkan jika dilihat punggunya itu hanya berisikan tulang saja.

“Cobalah, suamiku meminta seseorang untuk mengantarkan ini.” Lindsay membuka kotak makannya.

“Wah! Wangi sekali.” Cindy menarik nafasnya dengan panjang, dan jarang sekali dia merasa lapar, “Aku akan makan dengan lahap! Lindsay, jika kamu memiliki waktu kosong berkunjunglah di toko bukuku.”

Ini adalah pertama kalinya Cindy menceritakan dirinya, lalu Lindsay bertanya : “Kamu mempunyai toko buku?”

“benar, jalan Ningxi Gumo nomor 339, itu adalah toko pamanku, tetapi karena pamanku telah meninggal tahun lalu, dan dia sendiri tidak memiliki saudara disini maka dari itu dia memberikan toko itu kepadaku.”

Lindsay berpikir dan bertanya : “Lalu dimana ayah dari anak ini?”

Bukan bertanya ‘dimana suamimu’ tetapi ‘dimana ayah dari anak ini’, karena Lindsay sendiri dapat melihat, Cindy menjaga janin ini seorang diri.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu