My Cute Wife - Bab 405 Dylan He yang Sulit Untuk Ditebak

Melihat rupa Tania yang kecewa itu, Lindsay pun menatap ke arah Bryan, "Kurasa kau juga tidak perlu mengatakan hal-hal yang menakutkan seperti itu."

"Makan." kata Bryan sambil mencoba untuk memasukkan sepotong daging kepiting kecil ke dalam mulutnya, namun tertangkap basah oleh Lindsay.

Wanita itu pun langsung merebut daging kepiting itu sambil berbisik, "Bryan, apa kau tidak merasa, Tasya Liu pasti sengaja dijebak oleh orang lain, dan Tania hanya salah satu pendorong saja."

Pendorong yang memojokkan Tasya sampai ke ujung tanduk.

Tanpa merubah ekspresi wajahnya, Bryan berkata, "Sudahlah, kau tidak perlu mengkhawatirkan masalah seperti ini, aku saja yang mengurusnya."

Ya sudah kalau begitu, karena Lindsay sangat percaya pada Bryan, ia pun tidak bertanya apa-apa lagi, dan memilih untuk melanjutkan makan malam mereka berdua.

Sesampainya di rumah, Alexander pun langsung memeluk paha Bryan dan tak mau melepaskannya, ia melompat ke dalam pelukan pria itu dan berkata, "Wah, ada aroma pasta! Juga steak, ada apa, coba kucium......"

Bryan tak bisa menahan tawanya, ia pun menggendong anaknya itu dan berkata, "Ada kerang juga."

"Betul! Ada kerang juga!" wajah Alexander tampak sangat kesal, "Papa dan Mommy pergi makan enak, tanpa mengajak Alexander!"

"Kita berkencan, untuk apa mengajakmu?" Bryan mengganti sepatunya tanpa menurunkan Alexander dari pelukannya.

"Bukankah Alexander buah hati kesayangan kalian?" wajahnya yang putih dan bulat itu tampak begitu sedih, siapapun yang melihatnya pasti tidak akan bisa mengelaknya.

Tapi tidak dengan CEO Li yang hebat!

Bryan menggendong anaknya ke arah ruang tamu, "Kau harus lebih percaya diri, gantilah kalimat tanyamu itu dengan kalimat afirmatif."

Alexander, "......"

Lindsay, "......" Memang benar-benar ayah kandung, kandung sekandung-kandungnya.

"Buah hati kesayangan Papa adalah Mommy mu, begitupula dengan Mommy mu, buah hati kesayangan Mommy mu adalah Papa."

Alexander pun mengangguk-anggukkan kepalanya dengan lugu, lalu bertanya lagi, "Kalau begitu Alexander apanya Papa dan Mommy?"

"Anak." kata Bryan ketus, "Anak kandung."

Alexander, "......" Aku tidak begitu percaya sih.

Sebelum tidur, Lindsay menyalakan aromaterapi, memasak Lingxian menjadi larutan obat dan ia berikan pada Bryan, "Cepat minum sampai habis."

Bryan masih saja tidak suka dengan aroma obat itu, namun tidak ada pilihan lain, khasiat obat ini juga sangat bagus, oleh karena itu ia pun menahan nafasnya dan langsung menelan obat itu sampai habis.

"Belakangan ini kau terlihat lebih sehat." Lindsay langsung mengambil mangkuk obat itu dan memberi Bryan sebuah gula batu.

Awalnya Bryan tidak mau memakannya, tapi sekarang ia malah bisa menghabiskannya lebih cepat dari siapa pun.

"Hn." Pria itu menekan dadanya dengan pelan, "Nafasku juga jauh lebih lancar."

"Baguslah kalau begitu." Lindsay pun maju ke depan dan mencium bibir Bryan, lalu ia mengerutkan alisnya dan berkata, "Pahit sekali."

Baru saja ia hendak bangkit berdiri, sorotan mata Bryan pun mendalam, ia langsung menarik Lindsay ke dalam pelukannya, lalu menciumnya dalam-dalam.

"Uh, mangkuknya......" dengan refleks Lindsay langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Bryan langsung mengambilnya dan melemparkannya ke meja sebelah ranjang, klontang, ia langsung membungkam bibir Lindsay dengan bibirnya, tak lama ia pun melepaskannya dan berkata, "Tadi sore saat aku menjemputmu, di bawah gedung kantor God Entertainment kau menggodaku, sejak itu aku sudah ingin membereskanmu."

Lindsay menelan air ludahnya, "Aku mau tanya, apa aku boleh mengajukan permintaan agar pinggangku tidak sakit besok?"

Bryan tersenyum pelan, "Permintaan ditolak."

Seorang pria jantan harus melakukan apa yang telah diucapkannya, oleh karena itu keesokan paginya, Lindsay pun tidak bisa bangun dari ranjang, namun ia tidak ada waktu bermalas-malasan, karena gosip tentang Vixon Qin dan Tasya Liu sedang menyebar luas.

Lindsay benar-benar kesal, apa para paparazzi ini tidak punya pekerjaan lain selain membuntuti Tasya?

"Tidak perlu membantah rumor itu." Lindsay segera bergegas pergi ke kantor dan menelepon Clark dengan suara pelan di dalam lift, "Betul, langsung saja umumkan percintaan antara Vixon Qin dan Alice Zhong."

"Hah?" Clark sangat terkejut.

"Clark, sudah setahun lebih aku pergi, Vixon sudah melakukan banyak hal demi perusahaan, aku juga sudah melihat Alice Zhong, ia mendapat dua penghargaan besar dua kali berturut-turut, apa kau masih tidak mengerti apa yang mereka pikirkan?" kata Lindsay terang-terangan, "Sudah tidak muda lagi."

"Sssttt.." kata Clark, "Aku tahu akan hal itu, tapi aku takut ini bisa mempengaruhi kepopuleran Vixon."

"Vixon tidak mungkin tidak menikah selamanya, mereka yang tidak ingin menjadi penggemar Vixon lagi, biarkan saja mereka pergi." lanjut Lindsay.

Clark menganggukkan kepalanya, "Baiklah, kuturuti perkataan Kak Lin."

"Kak Lin, kau kenapa?" ada orang yang mengenali Lindsay dan langsung bertanya padanya.

Lindsay pun segera menegakkan tubuhnya, jangan sampai orang-orang mengatai dirinya disiksa oleh CEO Li yang kejam seperti setan itu, oleh karena itu ia pun tersenyum dan berkata, "Kemarin malam posisi tidurku tidak benar, lalu terkilir."

"Oh begitu." kata orang itu.

Lindsay, "......" Kenapa wajahmu tampak begitu tidak percaya?

Begitu Lindsay sampai di kantor, Tasya langsung berdiri dengan gugup, ia membuka mulutnya dan berusaha menjelaskan, "Maaf ya, Kak Lin, aku tidak tahu ada paparazzi......"

"Tasya." potong Lindsay pelan, ia menyuruh Tasya untuk duduk, lalu menuangkan segelas air dan duduk di hadapannya, sambil meminum air itu Lindsay berkata, "Sudah seperti ini, kau juga harus mengatakan apa yang sebenarnya."

Wajah Tasya tampak gugup seketika, "Kak Lin, aku tidak mengerti......"

"Kau sangat mengerti." kata Lindsay pelan, "Kemarin malam saat aku pergi makan malam, aku bertemu dengan Tania Yum dia memberitahuku, kau adalah wanita yang sangat berbahaya, jangan beri aku alasan kalau kau dan Tania saling bermusuhan dulu, aku bisa melihat, Tania memang sangat membencimu, bukan hanya tidak akrab denganmu saja, satu lagi, perkataanmu yang dulu pernah kau katakan kelihatannya memang sangat sempurna, tapi sebenarnya banyak sekali yang tidak masuk akal, misalnya, dengan EQ dan kecantikanmu, kalaupun kau tidak mau menerima Kenny Cao, tetap saja ada banyak pria-pria kaya yang mau mengejarmu, tapi kau sama sekali tidak memilih mereka, kau juga tidak begitu tertarik pada dunia entertainment, apa tujuanmu sebenarnya?"

Lindsay menelan air ludahnya, lalu melanjutkan, "Dari dulu aku sudah merasa ada yang tidak benar, sekarang akhirnya aku mengerti, kau." Lindsay menatap Tasya dengan tajam, "Menganggap semua orang sebagai anak caturmu, sebagai penopangmu."

Anak catur, penopang, dua kata yang Lindsay katakan ini sungguh sangat tepat.

Tasya menarik nafasnya dalam-dalam.

Lindsay, "Apa kau bisa bicara sekarang? Aku bisa membuangmu hanya dengan satu kata saja."

"Jangan." Tasya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kak Lin, aku benar-benar tidak ada cara lain."

"Kemarin malam, aku yang sengaja membocorkan posisiku pada paparazzi." mata Tasya pun merah seketika, "Aku hanya ingin membuat orang itu mengerti, setelah meninggalkannya, hidupku akan sangat amat tenang dan bahagia."

"Orang itu juga yang menyuruh Tania untuk menjebakmu?" tanya Lindsay.

"Benar, kurasa Kak Lin juga sudah curiga dari awal, kenapa setelah Tania membuat masalah dengan orang sebanyak itu, ia masih tetap saja bisa berdiri tegadk di dunia entertainment."

Lindsay, "Tania adalah kesayangan......"

"Bukan." Tasya menggelengkan kepala, "Tania hanyalah seekor anjing miliknya saja, ia tak peduli pada hidup atau mati Tania, oleh karena itu, biarpun Tania hancur berantakan, ia tetap akan menyerangku, aku tidak mau menjual tubuhku, oleh karena itu aku selalu tidak bisa menemukan kesempatan yang bagus, sampai akhirnya aku bertemu dengan Kak Lin."

"Siapa orang itu?" tanya Lindsay langsung.

"Dylan He."

"Dylan He?" Bryan menoleh ke arah Randy, "Dari Kota Ning sebelah itu?"

"Benar, ia bisa dibilang petinggi baru di Kota Ning, dan dia adalah pria yang langsung menggunakan kedudukannya itu untuk berbuat kotor." setelah dipikir-[ikir, Randy pun mendeskripsikan pria itu dengan tiga kata, "Sulit untuk Ditebak."

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu