My Cute Wife - Bab 125 Tersadar

Begitu turun dari pesawat, Justin Li langsung bergegas ke rumah sakit.

Lindsay Chu berpapasan dengannya di ujung koridor, saat itu ia sedang pergi mengambil termos. Begitu ia melihat Justin Li, ia langsung merasa anak bocah yang angkuh dalam memorinya itu tiba-tiba sudah besar saja.

Wajah Justin Li tetap tampan seperti dulu, namun sifat kekanak-kanakkannya sudah hilang, sekarang ia terkesan gagah dan bisa diandalkan.

Di belakang Justin Li, ada pasangannya, Megan Bai.

Megan Bai tersenyum menganggukkan kepala pada Lindsay Chu. Ia tidak berjalan maju, seakan ingin memberikan ruang bagi Justin Li dan Lindsay Chu untuk berbicara dengan leluasa.

“Lama tidak bertemu.” Lindsay Chu menyapa lebih dulu.

Jakun Justin Li bergerak sedikit, ia memandang lurus-lurus wanita di depannya itu. Beberapa lama kemudian, barulah ia bergerak, berjalan ke arah Lindsay Chu dan memeluknya, ia berbisik pelan di telinga Lindsay Chu, “Tidak bisakah kau sesekali mengabari kalau memang masih hidup?”

Lindsay Chu memeluknya, “Maaf, sudah membuat kalian khawatir.”

Pelukan itu sangat singkat. Setelah melepaskan pelukannya, Justin Li mengulurkan tangan pada Megan Bai, lalu menariknya ke sebelah dirinya, “Tidak perlu kukenalkan lagi, bukan? Ini istriku, Megan.”

Mata Lindsay Chu bergerak, “Tentu saja.” Ia tahu, Justin Li sudah sepenuhnya menerima Megan Bai, kalau tidak ia tidak akan berbicara seperti itu.

Wajah Megan Bai memerah, ia berbicara pada Lindsay Chu, “Senang melihatmu baik-baik saja.”

Ekspresi wajah Justin Li meredup, “Bagaimana dengannya?”

Bryan Li masih tidur dengan tenang. Sudah hampir lewat sepuluh hari, ia tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Melihat pria yang kurus hingga sulit dikenali itu, hati Justin Li dipenuhi kegundahan. Awalnya ia kira dirinyalah yang paling mencintai Lindsay Chu, namun belakangan ia baru paham, yang ia cintai adalah dirinya sendiri, karena ia sudah terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan, makanya ia tidak ikhlas menerima kehilangan. Sedangkan cinta Bryan Li terhadap Lindsay Chu barulah benar-benar cinta hingga ke tulang-tulangnya.

“Dokter bilang ia akan segera sadar.” Lindsay Chu berkata pelan. Ia duduk di samping ranjang, dengan lembut menggenggam tangan Bryan Li, “Aku tahu ia sangat lelah, jadi tidak apa-apa tidur lebih lama sedikit.”

Megan Bai memandang kedua orang itu, ujung hidungnya terasa panas.

Sesudah membesuk Bryan Li, sudah saatnya membicarakan masalah serius.

“Kepemimpinan Paman kedua telah membawa keluarga Li ke sebuah kesuksesan yang baru, namun tidak semua orang menghargainya, malah ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan besar.” Justin Li membuka suara.

Lindsay Chu mengangguk, “Aku tahu.” Ada terlalu banyak orang-orang semacam John Li, mereka tidak peduli seberapa banyak yang sudah kau berikan pada mereka, yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana cara memuaskan hati mereka yang tamak. Mereka menghormati Bryan Li, namun juga sangat menakuti Bryan Li. Sungguh tidak mudah mendapat kesempatan ini, jadi sudah sewajarnya mereka berharap bisa membuat dewa yang selama ini diagung-agungkan itu jatuh ke dalam lumpur.

“Tapi aku sudah kembali.” Kepercayaan diri dalam pandangan mata Justin Li masih tetap ada. “Mau berurusan dengan Li’s Corp? Mereka tidak pantas.”

Beberapa hari kemudian, hal yang tidak Lindsay Chu duga-duga terjadi.

John Li tak disangka berhasil menghasut tiga orang pemegang saham lama Li’s Corp. Jika dijumlahkan, total saham yang mereka pegang sebanyak tiga puluh persen dari Li’s Corp.

Tiga puluh persen bukanlah angka yang kecil.

John Li sepertinya sudah mempersiapkan dengan matang. Ia sekali lagi menelepon Riley Sun, menyuruhnya menyampaikan pada Lindsay Chu ajakannya untuk kembali berdiskusi baik-baik.

Lindsay Chu tentu saja langsung maju, dan bersamanya ada juga Justin Li.

Bertemu dengan Justin Li, John Li sempat terkejut sejenak, namun sejurus kemudian ia menyunggingkan senyum puas, membuat Justin Li ingin memberi salam pada wajah pria itu dengan tinjunya.

“Ini surat wasiatnya.” Lindsay Chu langsung mengeluarkan kartu asnya, “Tidak tahu bagaimana pendapat Tuan-tuan sekalian.”

“Tarik saham.” Salah satu dari mereka berujar.

Justin Li menyipitkan matanya, mereka berencana untuk...

Menatap tepat ke mata John Li, Lindsay Chu akhirnya paham, ia berencana untuk menghancurkan semua pihak.

Kalau kehilangan tiga puluh persen saham sekaligus, akan berakibat fatal untuk Li’s Corp. Lindsay Chu tidak ingin melihatnya seperti itu.

“Bolehkah saya bertanya kenapa?”

Seorang pria tua berusia enam puluhan menatap Lindsay Chu dengan tenang, “Kalau kau boleh memilih untuk melanjutkan Li’s Corp setelah CEO Li meninggal, kami juga boleh memilih untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan Li’s Corp. Kau baru berusia dua puluh tahunan, kami ini memang tidak sebanding dengan CEO Li, tapi juga tidak mungkin kami menerima instruksi dari seorang bocah sepertimu. Kalau saham sudah hancur di tanganmu, kami sudah tidak sempat lagi menariknya.”

Perkataan itu sangat realistis.

Lindsay Chu memahami kegundahan mereka. Kondisi Bryan Li sekarang di antara hidup dan mati, mereka tentu ingin mencari keuntungan, bukan merugi. Terlebih lagi harus berurusan dengan perempuan yang tidak pernah terdengar namanya sebelumnya, lebih baik kalau mereka memilih ulang pohon yang memang sudah besar. Dan lagi, dengan tidak adanya saham tiga puluh persen itu, posisi Li’s Corp tidak akan unggul lagi. Tiga orang ini akhirnya akan memiliki rasa superior dari menentukan hidup matinya Li’s Corp.

Sedangkan pemikiran John Li lebih sederhana lagi, ia tidak peduli Bryan Li sadar tidak sadar, yang penting hal ini harus berhasil! Secara dirinya memang tidak bisa merebut Li’s Corp, setidaknya ia harus membuat situasi jadi sulit dan memalukan untuk Lindsay Chu. Kalaupun suatu hari Bryan Li tersadar kembali, ia juga tidak bisa kembali ke masa lampau. Urusan nanti biarlah diurus nanti.

Kondisi dunia bisnis selalu berubah-ubah, siapa tahu ketika Bryan Li membuka mata nanti, sudah ada perubahan lain lagi.

John Li berpikir demikian dan sudah sangat antusias.

Justin Li yang sedari tadi tidak bersuara tiba-tiba membuka mulutnya, “Ketiga Tuan tidak memercayai Bibi kedua saya, kalau dengan saya bagaimana?”

Dengan munculnya pernyataan seperti itu, ketiga orang di hadapan mereka terlihat sedikit bimbang. Mereka paham betul, bagaimanapun masalah keluarga Li itu, Justin Li tetaplah orang yang akan mengambil kendali di masa depan nanti, hanya saja...

“Nyonya Li bersedia memberikan semuanya pada Justin?” Seorang pria tua bertanya.

“Tentu saja. Semua yang saya lakukan adalah untuk kebaikan Li’s Corp, demi keuntungan semua pihak.” Lindsay Chu menganggukkan kepala.

Sebenarnya, mereka semua sudah salah paham.

Aset yang ditinggalkan Bryan Li untuk Lindsay Chu, tidak ada hubungan yang signifikan dengan Li’s Corp. Ayah Li sejak awal berniat menunjuk Justin Li untuk menjadi penerus keluarga Li. Melihat dari temperamen Bryan Li saja, ia bisa terus membantu dan membantu, namun ia sama sekali tidak bisa mengambil dan menagih orang untuk menggantikannya. Semua yang ia tinggalkan untuk Lindsay Chu adalah aset-asetnya dari luar negeri, hasil kerjanya selama bertahun-tahun, namun hal ini tidak mungkin Lindsay Chu jabarkan pada mereka, kalau tidak John Li akan merusuh lagi, setiap harinya ia hanya memikirkan cara-cara untuk menghabisi Bryan Li.

“Tuan-tuan sekalian tidak perlu mendengarkan perempuan ini, ia hanya asal bicara, mana mungkin ia memberikan semua miliknya?” John Li sudah mulai kebingungan.

“Aku bisa menuliskan surat serah terima.” Lindsay Chu langsung menjawab.

“Kau!” John Li begitu marah hingga seluruh wajahnya memerah.

Lindsay Chu bahkan tidak sudi menatapnya sekalipun.

“Kalau sudah begini,” ada seorang lagi yang buka suara, “Justin Li, kau masih begitu muda, bisakah kau menjamin kau bisa lebih baik dari Bibi keduamu?”

“Saya akan berusaha sekuat tenaga.”

Lawan bicaranya menggelengkan kepala, “Ini saja tidak bisa meyakinkan saya.”

“Kalau ditambah dengan saya, bagaimana?” Terdengar suara yang jernih dan lembut dari ambang pintu. Edward Chu berjalan masuk dengan percaya diri, berdiri di samping Lindsay Chu, “Saya Edward Chu, pemegang Chu’s Corp kota Bin saat ini. Lindsay ini adik saya. Karena ia ingin mendukung Li’s Corp, sayalah pendukung terbesarnya.”

Ekspresi wajah orang-orang itu langsung berubah.

Nama Edward Chu tidak lagi asing di telinga mereka. Chu’s Corp beberapa tahun ini maju pesat. Kalau mereka bertempat di kota Nan, mereka bisa disandingkan dengan Li’s Corp.

Dalam sekejap situasi langsung berubah.

John Li mundur selangkah, pandangan matanya sayu, ia berpikir dalam hatinya, habislah sudah. Keuntungan yang menggiurkan seperti ini, bagaimana mungkin rubah-rubah tua ini melepaskannya?

Benar saja, seorang lagi buka suara, “Oh? CEO Chu, toh, mau bergabung, sekalian saja investasi?” Ini jelas rencana untuk menarik Edward Chu ikut masuk air.

Semua yang dikatakan Edward Chu tidak ada gunanya. Hanya jika mereka sudah melihat transfer uang masuk ke rantai operasional Li’s Corp, barulah mereka akan percaya. Nantinya kalau untung, untung bersama, rugi juga rugi bersama, tidak percaya bahwa kalau sampai terjadi sesuatu, Edward Chu hanya akan berpangku tangan.

Mereka ini sekarang sedang memaksa Edward Chu dan Lindsay Chu.

“Napsu kalian memang besar, ya.” Mendengar suara yang berat dan serak itu, kepala Lindsay Chu langsung berdenging dan terasa seperti akan meledak.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu