My Cute Wife - Bab 430 Jebakan

Karena tatapan dokter inilah, bagaimanapun Bryan Li menjelaskan kemudian, Lindsay Chu tetap tidak percaya.

“Benar tidak apa-apa, tidak usah dengarkan apa kata dokter.” Bryan Li menggenggam tangan Lindsay Chu.

Lindsay Chu marah, ”Kamu masih bisa bicara seperti itu?! Orang lain tidak mengenalmu, apa aku masih tidak mengenalmu? Bersikeras seperti itu, di hadapan orang luar tidak apa-apa berpura-pura kuat, tapi apa maksudmu menyembunyikannya dariku?”

Hari ini yang mengemudi adalah supir yang lain, hatinya gemetar mendengarnya, ya Tuhan, ada orang yang memarahi CEO Li! Dia melihat sebentar melalui kaca spion, lalu ingin mengusap kedua matanya, karena sangat jelas kalau CEO Li sangat menikmati.

Hati Bryan Li melunak, nada suaranya berubah menjadi lebih lembut : ”Kalau begitu lain kali aku akan memberitahu semuanya padamu, bagaimana?”

Tanpa disangka, kemarahan Lindsay Chu menjadi lebih besar, “Barusan aku membohongi kamu, Bryan Li! Benar saja kamu memang menyembunyikan sesuatu dariku!”

Bryan Li:“……” Dia masih bisa jatuh dalam perangkap orang lain?

Bryan Li sedang berpikir, tiba-tiba supir berteriak dengan sangat takut : ”Hati hati Tuan, Nyonya!”

Sebelum Lindsay Chu sempat bereaksi, dia sudah dipeluk erat Bryan Li, lutut bagian bawah sudah ditutupi oleh lengan panjang pria itu, terdengar suara gesekan yang memekakkan telinga, mobil berbelok tajam, lalu tiba-tiba kemudian menabrak sabuk hijau di samping.

“Brian?! Brian!”Lindsay Chu sangat panik.

“Tidak apa-apa.” Bryan Li menepuk punggung Lindsay Chu, dengan lembut menenangkan namun raut wajahnya sangat buruk.

Wajah supir pucat pasi, bergegas menjelaskan : ”Tuan, aku juga tidak menyangka nenek ini bisa menyerbu tiba-tiba.”

“Tiba-tiba? “Bryan Li berkata dengan nada dingin.

Lindsay Chu melihat ke luar jendela, ini adalah jalur kendaraan bermotor sedangkan lampu merah berada sangat jauh di depan, pejalan kaki memang tidak seharusnya menyebrang di sini.

Tidak lama kemudian, ada seorang pria dan wanita yang keluar dari samping, sang wanita bergegas memapah nenek tua itu, sedangkan pria itu mengetuk jendela mobil dengan keras, Lindsay Chu memperhatikan tatapan pria itu sangat gembira seperti menemukan sepotong daging besar, Bryan Li berkata dengan suara serak, ”Ini pasti jebakan.”

Bryan Li berpesan pada supirnya : ”Jangan dibuka, langsung telepon polisi.”

Pria yang berada diluar mengetuk jendela mobil berkali-kali dengan tidak sabar, sedangkan barusan Bryan Li melindungi Lindsay Chu, setengah tubuhnya terbanting ke kursi depan, jari tengah kirinya sedikit lecet, tidak parah, namun sedikit berdarah, Lindsay Chu semakin melihatnya semakin marah, dia mengusap pil yang tersembunyi di pergelangan tangannya, setelah pria itu berkali-kali mengetuk jendela mobil, dia membuka pintu mobil.

Bryan Li tidak menghentikannya.

“Hei hei hei? Apa yang kamu lakukan? Ingin berkelahi?” Melihat Lindsay Chu yang marah, pria itu tidak tahan langsung mundur beberapa langkah dan berkata, setelah berbicara dia baru menyadari dia adalah seorang wanita, bahkan wanita cantik, kemudian kembali mendengus dingin : “Aku beritahu kamu! kalian menabrak ibuku! Cepat ganti rugi!”

Selesai berbicara, sebuah mobil polisi datang mendekat dari jauh.

Karena waktunya sangat kebetulan, ekspresi pria itu langsung berubah : ”Kalian melapor pada polisi?”

Lindsay Chu tidak bicara omong kosong lagi, dia menarik kerah pria itu, bubuk beraroma wangi melayang ke ujung hidungnya, seketika ekspresi wajahnya berubah.

“Lindsay Chu!”Bryan Li berkata dengan sedikit marah, belajar dari siapa? Bahkan berkelahi?

Polisi lalu lintas sepertinya sudah mengetahui sesuatu sebelumnya, sikapnya sedikit berhati-hati, dia memeriksa SIM dan KTP supir, juga tidak berani melihat ke belakang, kemudian berkata dengan pelan pada Lindsay Chu : ”Di sekitar sini ada kamera pengawas, serahkan semuanya kepada kami, Anda bisa pulang dahulu sambil menunggu pemberitahuan.”

Lindsay Chu memandang pria yang sedang diinterogasi oleh polisi lalu lintas itu sangat bekerja sama menjawab pertanyaan, kemudian melihat rupa wanita tua itu yang seketika menjadi lincah, dengan sedikit jijik kembali ke dalam mobil dan membanting pintu.

“Nanti beritahu Randy Song untuk mengatur bawahan dan mobil.” Lindsay Chu berkata.

Bryan Li menghela nafasnya, merangkul pundak Lindsay Chu : ”Sudah tidak merasa merepotkan ?”

“Tidak.”

Dulu saat Bryan Li bepergian, di depan dan belakang serta kanan dan kirinya selalu ada empat mobil yang mengikuti, tapi Lindsay Chu merasa sangat merepotkan, jadi Bryan Li meminta Randy Song untuk menyingkirkannya, biasanya bepergian hanya menggunakan satu mobil yang tidak terlalu menonjol, sejujurnya, seorang CEO ET Corp’s yang hebat, namun tidak memiliki gengsi, bila diketahui orang akan menjadi lelucon, namun Bryan Li tidak peduli dengan ini semua, lelucon apapun tidak sepenting keinginan Lindsay Chu.

Bryan Li sedikit marah karena Lindsay Chu tadi berkelahi, namun saat sampai di pintu depan rumah Bryan Li menggenggam tangan Lindsay Chu, seketika keduanya berbaikan seperti awal, bahkan tak ada satu kalimat omong kosong pun.

Pada akhirnya masalah wanita tua itu diserahkan pada Randy Song untuk dibereskan, membuktikan memang ini adalah jebakan.

“Jadi, orang macam apapun ada, jangan masukkan dalam hati, untung saja tidak terjadi apa-apa.” Levana An menghibur Lindsay Chu di telepon, mulutnya sepertinya sedang mengunyah makanan sehingga bicaranya tidak begitu jelas : ”Ditambah, kamu tiba-tiba berkelahi, bisa dimaklumi kalau CEO Li marah.”

Lindsay Chu mengorek hiasan kelinci putih di baju tidurnya : ”Pokoknya aku tidak ingin melihatnya galak padaku.”

“Kalau begitu kamu marahi dia lagi!” Ekspresi Levana An seakan ini sudah seharusnya.

Tawa Lindsay Chu menghilang : ”Kehidupan kakakku di rumah pasti sangat sulit bukan?”

“Itu sangat tidak mudah untuk dilalui!” Di dalam ruang pribadi di sebuah klub mewah, Edward Chu mengeluh kepada Bryan Li, lalu melihat wajah adik iparnya begitu tenang, hatinya frustrasi : “Kamu di rumah…Linlin tidak akan mencari masalah denganmu bukan?”

Bryan Li menyesap anggur merah, sembari tertawa dia balik bertanya : ”Kenapa Linlin ingin mencari masalah denganku?”

“Misalkan saat suasana hatinya tidak baik, sedang datang bulan, saat kegilaannya sedang kambuh, seperti ini!” Wajah Edward Chu menjadi bengis : ”Tidak?”

Bryan Li berpikir dengan serius : ”Tidak. Biasanya Linlin memiliki banyak urusan, apalagi saat baru memulai membawa orang baru, kami berdua hanya bertemu saat pagi dan malam, tidak ada waktu untuk saling menyayangi, mana ada waktu untuk bertengkar?”

Edward Chu tidak mau kalah : ”Aku menemukan letak masalahnya, itu semua karena Linlin jarang ada di rumah! Jadi kalian tidak memiliki konflik.”

“Sadarlah, Kakak ipar.” Bryan Li tanpa ampun menentangnya : “Tidak peduli posisi apapun, aku dan Linlin tidak akan bertengkar.” Tapi bicara sampai sini, Bryan Li tetap merasa aneh, kemudian bertanya kepada Edward Chu : ”Apa Levana An benar-benar tidak masuk akal saat marah?”

“Masuk akal? CEO Li, apakah cara berbisnismu sudah terukir hingga ke tulang? Mengira bisa menggunakan akal sehat untuk membicarakan semuanya? Apa wanita adalah makhluk yang bisa mendengar akal sehat?” Edward Chu menenggak segelas anggur dengan cepat, ”Malam ini temani aku minum, tentu saja kamu jangan minum, kalau tidak nanti Linlin akan memarahiku.”

Mendengarnya, Bryan Li meletakkan gelas anggurnya perlahan, menganggap tidak terjadi apapun.

“Sudahlah, melihat kamu tidak hentinya mengeluh, namun di hatimu hanya ada Levana An.” Bryan Li kembali berkata : ”Coba pikirkan, Levana An melahirkan seorang putri yang sangat lucu untukmu.”

Seketika Edward Chu menjadi bangga : ”Itu, putriku sangat lucu.”

“Jadi dua hari ini kenapa kau dan kakakku bertengkar?” Lindsay Chu bertanya.

“Aku sedang datang bulan, suasana hatiku tidak baik.” Jawab Levana An.

Lindsay Chu mengeluarkan suara tawa “Pfft”, kemudian tertawa sebentar dan berhenti.

Tunggu, datang bulan….Dia segera mengambil kalender di kepala tempat tidur, kemudian membalikkan halaman sebelumnya, tanggal dua belas, tapi sekarang sudah tanggal dua puluh dua, sudah telat sepuluh hari?!

Tiba-tiba jantung Lindsay Chu berdegup kencang : ”Levana An, aku ada urusan, aku tutup dulu, nanti kita bicara lagi!” Selesai berbicara, dia sembarangan mengambil mantel dan mengenakannya, lalu keluar membeli alat tes kehamilan.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu