My Cute Wife - Bab 127 Selamat Datang

Bryan Li tertidur selama tiga hari dan akhirnya baru terbangun. Tampaknya dia sebelumnya telah menghabiskan banyak tenaganya ketika pergi ke perusahaan, dan sekarang dia sedang pelan-pelan membayarnya.

Hanya saja itu telah menakuti Lindsay Chu.

Lucas Pei pun sampai bersumpah tiga kali, dan Lindsay Chu baru dapat merasa sedikit lega.

"Aku bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa mengacaukannya. Penyakit di tubuhnya sangat banyak." Lucas Pei pernah menyarankan Lindsay Chu dengan berkata, “Aku sudah melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuhnya. Selain cedera kali ini, semua organnya menunjukkan tanda-tanda kelemahan, dimana seharusnya disebabkan karena terlalu lelah dan kekurangan tidur untuk waktu yang lama. Linlin, ini adalah beban yang sangat berat pada tubuhnya. Kamu harus membantunya untuk menyesuaikannya kembali.”

Justru perkataan inilah yang membuat Lindsay Chu selain menjadi sangat cemas selama tiga hari, juga membuat beragam makanan bergizi

Ketika Bryan Li bangun, Lindsay Chu kebetulan sedang membaca resep makanan. Lalu Lindsay Chu merasa ada yang menarik ujung pakaiannya. Dia menundukkan kepalanya, mendapatkan matanya menatap ke sepasang mata hitam yang sedang tersenyum itu.

Lindsay Chu tiba-tiba ingin menangis.

Lucas Pei mengatakan bahwa cedera kali ini sangat fatal. Hanya pada saat terakhir itulah Bryan Li baru mulai memiliki keinginan untuk bertahan hidup, untuk siapa, Lindsay Chu tentu yang paling jelas mengetahuinya.

"Selamat datang." Lindsay Chu meletakkan barang-barang di tangannya, dengan lembut masuk ke dalam pelukan Bryan Li.

“Ya.” Senyum Bryan Li.

Pada sore hari, Edward Chu datang ke rumah sakit dengan menggendong Jackson. Anak itu sangat berpengertian. Meskipun dirinya akhir-akhir ini jarang bertemu ibunya, tetapi dia tidak menangis maupun membuat keributan, dimana membuat orang-orang tenang.

Begitu melihat sang anak, Bryan Li lekas berusaha untuk bangkit berdiri.

"Jangan bergerak!" Lindsay Chu menahannya. Lalu dia meletakkan bantal di belakang pria itu dan pelan-pelan membantunya duduk.

Begitu melihat Lindsay Chu, Jackson dengan senang mengulurkan tangannya. Mata kecilnya melihat ke sekelilingnya, dan akhirnya jatuh pada tubuh ayahnya.

Biarkan langit-langit sebagai saksinya, semenjak kapan CEO Li pernah gelisah? Apalagi ketika orangnya adalah seorang anak.

"Ih ya~" Jackson melambaikan tangan kecilnya, seolah-olah sedang ingin mengetahui siapakah pria ini.

Lindsay Chu dengan lembut berkata, “Ini adalah Ayah."

"Ih ya~"

Lindsay Chu pun tertawa. “Dia masih belum bisa berbicara."

"Ya." Bryan Li memandangi anak itu. Hatinya pun penuh dengan kelembutan.

Pada saat ini, Jackson tiba-tiba mencondongkan tubuhnya, dimana ternyata ingin pergi memeluk Bryan Li. Edward Chu pun agak terkejut. Meskipun Jackson tidak takut pada orang, tetapi dia tidak akan mengambil inisiatif untuk menjadi akrab orang yang belum pernah dijumpainya, dan dia malah sangat akrab dengan Bryan Li.

"Ah?" Lindsay Chu yang melihat pun ingin menangkap anaknya, tetapi ada sepasang tangan yang lebih cepat darinya, yaitu tangan Bryan Li yang menangkap Jackson, dimana matanya berbinar-binar menatap sang anak.

Bryan Li merasa bahwa anak di pelukannya ini lebih indah dari apapun yang ada di dunia ini.

“Imut sekali,” gumam Bryan Li.

Lindsay Chu menolehnya. “Delapan puluh persen wajah anak ini mirip denganmu. Apakah kamu sedang memuji dirimu sendiri atau memuji Jackson?"

Bryan Li pun menunjukkan senyum konyolnya. “Memuji dua-duanya."

Hati Lindsay Chu tiba-tiba melembut. Dia masih ingat anak pertamanya… Bryan Li terpaksa menikahi Lindsay Chu, tetapi dirinya juga tidak bersedia memilikinya. Sekarang lebih baik, dimana dirinya tampak seperti ayah yang baik hati.

“Nama anaknya Alexander, bukan?” tanya Edward Chu.

Bryan Li masih memiliki kesan yang baik pada paman yang satu ini. "Betul."

"Nama yang bagus, jauh lebih bagus dari pemberian Linlin.”

"Ya?" Bryan Li pun terkejut. Bukankah Lindsay Chu masih belum menamai anaknya?

Wajah Lindsay Chu tiba-tiba memerah, lalu dengan suara tinggi berkata, "Kak!"

Edward Chu terbatuk pelan. “Kalian bertiga silahkan mengadakan reuni keluarganya. Aku akan pergi dulu. Jika ada sesuatu, hubungilah aku." Dia mengatakannya sambil maju untuk mengelus pipinya Jackson. “Paman akan agak malaman datang menjemputmu."

Jackson memeluk tangannya Edward Chu sambil mengeluarkan gelembung air liur di bibirnya.

Edward Chu sedikit pun tidak keberatan. Hanya saja ketika dia akan menarik kembali tangannya, dia bersamaan dengan Bryan Li berbisik, “Nama yang diberi Linlin adalah Jack Chu.”

"Aku mendengarnya!" Lindsay Chu meraung. Kedua pria itu pun tertawa.

Setelah keluar dari kamar sakit, senyum pada wajah Lindsay Chu juga tidak memudar.

"Sebegitu bahagianya, kah?" tanya Levana An.

Edward Chu menatap mata Levana An. Jantungnya tiba-tiba “berdebar”. Seketika terlintas di benak gambaran kejadian semalam, yaitu dirinya menyelamatkan wanita yang ganas itu, dimana terlihat sangat berbeda dengan penampilan lembutnya pada saat ini. "Kenapa kamu tidak masuk untuk melihat-lihat?"

“Tidak perlu.” Levana An menggelengkan kepalanya. Matanya pun tampak agak lega. “Yang penting kamu mengetahui mereka baik-baik saja. Selain itu, aku agak takut pada CEO Li."

Omong kosong. Malam itu, ketika wanita ini mengangkat pedangnya, membunuh para pemberontak, dia jelas-jelas tampak tidak takut.

“Aku lapar. Bagaimana denganmu?” tanya Levana An.

Ini hanyalah ajakan untuk menunjukkan sopan santun saja. Tapi siapa yang akan mengira bahwa Edward Chu malah mengangguk kepalnya. "Aku akan mentraktirmu makan."

"Baiklah." Levana An melewati Edward Chu, dimana membawakan sebuah aroma dingin.

Edward Chu tampak agak bingung. Malam itu, dia hampir saja ditabrak oleh seseorang, dan Levana An yang telah menyelamatkannya. Ketika wanita ini bersandar padanya, Edward Chu dapat mencium aroma sejenis ini.

Hati Edward Chu yang selalu tenang selama beberapa tahun pun mulai mengombak.

Bryan Li tidak tampak bersemangat. Setelah bermain selama satu jam dengan Jackson, dia pun menjadi sangat lelah. Untungnya kedua ayah dan anak ini telah lelah. Lindsay Chu sambil melotot Bryan Li sambil membujuk Jackson untuk tidur. Kemudian, dia menempatkan sang anak di samping Bryan Li.

Angin sepoi-sepoi bertiup melalui luar jendela, membawa aroma rumput segar yang melekat di ujung hidung untuk waktu yang lama. Lindsay Chu memandang kedua ayah dan anak ini, lalu dia,-diam mengatakan pada dirinya bahwa dia tidak akan lagi kehilangan mereka.

Lindsay Chu memintakan semua catatan medis Bryan Li dari Riley Sun. Dalam situasi ini, Riley Sun tidak berani menyembunyikannya. Dia pun menyerahkan barang itu kepada Lindsay Chu. Setelah memikirkannya selama setengah harian, dia pun berbisik, "Nyonya, sebelum kecelakaan itu, anoreksia CEO Li semakin parah lagi. Dimohon bantuannya untuk lebih memperhatikannya."

Lindsay Chu mengambil catatan medis dengan tangan gemetar. Bulu mata Lindsay Chu sedikit terkulai, "Aku tahu."

Ketika Lindsay Chu masuk kembali, di bangsal sudah bertambah dua orang.

Paman dan keponakan sedang duduk berhadapan satu sama lain. Ada beberapa tumpukan dokumen yang berada di atas meja kecil yang terletak di hadapan Bryan Li. Setelah hening sejenak, Bryan Li mulai membuka suaranya, “Untuk perluasan pasar Eropa yang kali ini, aku sudah membaca laporannya. Kamu telah melakukannya dengan sangat baik."

Justin Li juga tidak tahu harus berkata apa. Dia sudah terbiasa dengan kritikan dan ketidakpuasan Bryan Li. Ini adalah pertama kalinya dirinya dipujinya.

"Justin, kamu sudah dewasa." Bryan Li dengan nada rendah berkata, “Dalam beberapa tahun ini, meskipun aku selalu menentangmu, tetapi itu semuanya demi mempertajamkan kemampuanmu. Kamu tidak pernah membuat orang mengecewakan."

Justin Li mendongak menatap Bryan Li. “Apa maksudmu, Paman Kedua?"

Bryan Li mengangkat tangannya dan seorang pengacara di sebelahnya membawakan meterai kemari. " Justin, aku telah mengajarimu semua yang bisa kuajari. Sekarang sudah saatnya dikembalikan kepada pemilik asalnya. Aku akan mengembalikan Li's Corp yang ditinggalkan ayahmu padamu."

“Paman kedua...” Justin Li pun terkejut.

"Ada banyak orang yang siap membuat masalah di Keluarga Li, tetapi berdasarkan kemampuanmu saat ini, kamu pun bisa mengatasinya." Bryan Li tanpa ragu menyegel beberapa dokumen tersebut, menyerahkan aset seratus miliar RMB kepadanya, "Aku tentu tidak bisa menemanimu seumur hidup."

Tenggorokan Justin Li seketika terasa tercekik dan matanya terus menatap dokumen-dokumen itu. Semenjak dia masih kecil, ibunya mengatakan kepadanya bahwa semua yang harta yang ditinggalkan ayahnya direnggut oleh Bryan Li. Dia berpikir itu masuk akal. Bryan Li begitu hebat sampai pernah meninggalkan bayangan gagah di hati muda Justin Li. Tapi karena ini, orang yang melamarnya berkurang, makanya membuatnya merasa semakin tidak adil, apalagi masalah yang berkaitan dengan Lindsay Chu.

Tetapi sampai hari ini, Justin Li baru dapat melihat dengan jelas bahwa Paman Kedua sama sekali tidak tertarik dengan aset Keluarga Li. Sebaliknya, dia telah melakukan banyak hal untuk Keluarga Li dan dirinya sendiri.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu