My Cute Wife - Bab 485 Dia Sudah Merasa Hampa Dari Awal

Setahun yang lalu Stella di paksa untuk keluar dari kota Xinghai, keluarga Huang mengandalkan Stevanus untuk memproteksi dari mempermainkan dirinya dengan kejam dan tanpa batas, dalam kehidupan ini Stella juga bertekad mengembalikan Stevanus kepada Nayara dan tidak pernah menginjakkan kaki diantara mereka.

Stella tahu bahwa Stevanus bakalan tidak menyukai diri ini, dia dan Nayara adalah takdir yang telah di tetapkan, selain sifat dingin dan benci dari Stevanus, tidak ada apapun lagi.

Bukankah tidak salah untuk menjaga diri sendiri?

Begitu keluarga Huang mendesak, Stella pun meninggalkan kota Xinghai, lalu dia berlibur hingga ke negara Fujia, dan disinilah dia mengenal Steven.

Jauh sebelum Lindsay.

Waktu itu Stella memecahkan vas di toko antik, itu adalah hadiah dari pantai seberang lautan yang diberikan khusus kepada Steven, ini bukanlah masalah uang, setidaknya di negara Fujia barang Steven sangat berkelas, pada saat itu bos sangat ketakutan bahkan dia menganggap Stella dalam masalah yang besar lalu tanpa sengaja Steven lewat dan menyadari bahwa Stella berada di pojokan layaknya seekor burung puyuh.

Steven tidak melihat ada rasa takut di dalam mata wanita ini, keseluruhan ekspresi tampak datar, ini yang membuat Steven sangat tertarik.

Mungkin ini waktu luang buat Steven untuk mengarang certia dengan memberikan sebuah penawaran tinggi yang membuat Stella tidak sanggup dan menyuruh orang untuk kembali ke keluarga Ji.

Seperti memelihara seekor kucing dan anjing.

Tetapi Stella sangat istimewa, tatapan matanya selalu tenang, dan emosinya tidak terdeteksi, lambat laun Steven menyadari bahwa ketakutannya bukan benar ketakutan dan kesukaannya juga bukan benar kesukaan, dia seperti masuk ke dalam ujung ini, pada saat itu juga dia menatapnya dengan dingin, juga pada di saat itu Steven mengetahui bahwa Stella bisa melakukan ilmu meracik aroma terapi, dirinya sangat marah ketika tahu Misela sangat mempengaruhi ini, dirinya sungguh merasa hal semacam ini tidak pantas di dunia.

Pada malam ketika Stella di ikat, Steven baru pertama kali melihat bahwa pihak lawan merasa tidak ketakutan seperti terikat atau tidak, hidup atau mati ini tidak penting baginya.

Setiap hari ada yang mengantarkan makanan untuk Stella, Steven tahu bahwa jika wanita ini hendak pergi itu hanya masalah waktu saja, karena cara menyihir wanita ini sangat tinggi.

Tetapi selama 4 hari lamanya, Stella tidak bergerak seperti dia tampak senang tinggal di tempat suram yang tidak dipancari oleh sinar matahari, suatu malam Steven minum beberapa anggur, tidak tahu mengapa dia pergi ke ruang bawah tanah untuk menemui Stella lalu mendengar wanita itu berbicara dengan lembut : “Hari ini dapur membuatkan kue kacang dan rasanya enak sekali, aku menyisakan dua potong, mau mencobanya?”

Lelucon, Steven itu orang seperti apa, apakah dia akan memakan makanan seperti ini?

Tetapi dia benar memakannya.

Karena Steven masuk jadi lampu di bawah tanah dinyalakan, pada saat itu Stella melihat wajah Steven dan bertanya: “Sudah berapa hari kamu tidak tidur?”

Dulu hubungan mereka terbilang aneh seperti teman berbincang-bincang saja, Steven dengan tidak sabar berkata : “Setiap harinya hanya tidur dua atau tiga jam saja.” Dia juga adalah orang, tidak mungkin bisa bertahan selamanya tetapi jika tertidur mimpi buruk tidak akan ada habisnya.

Tetapi setelah kejadian itu Steven tidak bisa mengingatnya lagi, dia hanya mengingat tangan Stella sangat lembut dan seperti ada sebuah sihir yang menghampiri juga itu adalah malam ternyenyak bagi Steven, di dalam mimpinya tidak ada lagi bayangan cakar dan gigi lagi tetapi matahari yang bersinar dengan aroma padang rumput.

Ketika Steven membuka matanya dia melihat Stella tertidur dengan tenang, Stella sendiri bukanlah wanita tercantik yang pernah dijumpainya tetapi pada saat ini Steven mendengar suara pecahan balok es dari dalam hatinya.

Keesokan sorenya, Steven melepaskan Stella.

Stella juga mulai membantu Steven untuk mengatasi mimpi buruknya, perlahan perasaan cinta ini mungkin sudah muncul pada saat ini atau sudah ada terlebih dahulu.

Setelah meninggalkan Stevanus, Stella menyadari bahwa dunia luar jauh lebih luas, dunia ini tidak hanya ada satu Stevanus saja, dan juga masih ada Steven.

Dibandingkan dengan Stevanus yang memiliki pandangan yang dingin dan memiliki kata-kata yang kejam, sejujurnya dia merasa Steven jauh lebih mempesona...

Stella harus mengakui bahwa hatinya yang hampa itu akhirnya sekali lagi kembali berdetak dengan kencang.

Tetapi seketika Stella terbangun dari harapannya yang berlebihan, dia seperti orang yang sekarat lalu mengapa dia tidak ingin melepaskan Steven? Orang pertama negara Fujia, orang yang berkuasa di keluarga Ji, memiliki masa depan yang menjanjikan, bukankah dia bisa menginginkan wanita seperti apapun? Mungkin kebaikan dari Steven terhadap dirinya adalah benar tetapi Stella seperti merasa percaya dan tidak, mungkin saja suatu hari nanti Steven juga akan bertemu orang yang mengetarkan hatinya? Kemudian secara alami akan merasa semua ini sebuah kesalahan saja.

Sebagai generasi ketiga, Stella sangat rapuh terhadap banyak hal tetapi ini adalah titik rasa sakit yang tidak akan pernah bisa disembuhkannya.

Meskipun begitu Stella tidak pernah memutuskan untuk meninggalkannya dan meneruskannya hingga suatu malam dimana dia dan Steven tidur bersama, pria itu meletakkan satu tangan diatas kepalanya dan menatap nya sambil tersenyum, Steven berkata: “Stella, kita menikah saja.”

Saat itu Stella masih tidak tahu apa maksud dari perkataan yang keluar dari mulut Steven, dia hanya berpikir untuk melarikan diri.

Stella benar-benar ingin melarikan diri.

Alasan mengapa dia bisa mempertahankan ingatan di 3 kehidupan itu adalah karena matanya, sepasang mata yang bisa melihat masa depan dan masa lalu yang tidak akan terlupakan olehnya, tetapi sesuatu yang bertentangan dengan langit harus dibayar dengan harga yang sesuai, umur Stella semakin lama semakin pendek setiap saatnya, di kehidupan kedua setelah Stevanus tiada dia pun ikut pergi, Stella selalu bisa menggunakan ilmu meracik aroma terapi, dia selalu bisa teknik dengan kedua buah mata merahnya yang tidak akan pernah dilupakannya, tetapi Stella merasa bersalah dengan kebersamaan Stevanus dan Nayara di kehidupan kedua, bagaimanapun harus memberikan sebuah amanah untuk mereka, dan mendoakan mereka.

Kehidupan kali ini, dia masih mencintai Stevanus tetapi sepertinya cinta nya ini bisa menghilang begitu saja dengan angin sepoi-sepoi.

Berkat Stevanus juga, Stella akhirnya mengerti mencintai seseorang bukanlah menjadi dia miliknya sendiri tetapi memberikan kepada dia dunia yang cerah.

Tetapi dia bukanlah kehidupan Steven, dari awal dia telah merasa hampa.

Steven adalah orang yang bertekad dan terampil, ilmu meracik aroma terapi milik Misela yang pada level itu tidak mampu membuat dia merasa gila dan tidak tahu pria seperti apa dia ini, demi menghapus ingatan Steven terhadap dirinya, Stella telah mengorbankan jiwa dari kedua matanya untuk menuju ke level yang tertinggi, dengan pengorbanan ini maka hidupnya akan semakin singkat, biasanya dia menggunakan kedua mata ini untuk membuat orang lain merasa bingung, bagaimanapun hampir 90% kekacauan di dunia ini, dan ketika menginginkan Steven untuk melupakan seseorang, akan membuat dia dengan rela memasuki surga.

Stella melakukannya, dia melarikan diri dan pulang ke negaranya kemudian menemukan suatu tempat lalu memakai ilmu meracik aroma terapi untuk membuat dirinya tidak sadarkan diri, lalu menggunakan ini untuk merawat diri sendiri, tetapi siapa sangka Stevanus malah mencarinya kemana-mana, Stella sendiri tidak menyangka dan dirinya tidak memalsukan identitasnya sendiri, lalu Stevanus membawanya di sisinya.

Beberapa bulan kemudian, Stevanus menemukan Lindsay dan menyelamatkan jiwa seseorang.

Stella perlahan membuka matanya, tubuhnya sendiri belum pulih sepenuhnya, tubuhnya sendiri masih sangat sakit, dia kembali mengehelakan nafasnya, di lubuk hatinya ini dia sungguh tidak menyangka jika suatu hari akan ada perasaan seperti ini menimpanya.