My Cute Wife - Bab 448 Aku Temani Kamu

Bryan sangat suka pada sikap Alex yang cemas ini.

Bagaimana mengatakan kata itu? "Awalnya pria tidak mempedulikan wanita itu, akhirnya demi mendapatkan wanita itu melakukan hal yang banyak", setelah diamati beberapa hari, Bryan tidak merasa sikap dan pemikiran Cindy bisa membohongi dirinya.

Setelah menerima tatapan pertolongan Alex beberapa kali, bahkan terlihat sedikit memohon, akhirnya Bryan merasa tidak tega, jadi mengambil tissue lap mulutnya, kemudian bertanya, "Seingatku pesan di Rumah sakit Pertama provinsi ini, kan?"

"Iya." Lindsay dengan cepat mengerti, "Tingkat terlalu tinggi tidak aman, jadi pesan di lantai dua, kebetulan bisa keluar berjalan-jalan. Angka juga sangat beruntung, 206."

Cindy merasa bingung, apa angka ini sangat beruntung?

Alex, "!!!" Kakak, kakak ipar, terima kasih atas penciptaan kembali!

Selesai makan Alex tidak bisa menemukan alasan untuk tinggal di sini, jadi dengan pelan berjalan sampai pintu, saat sampai perbatasan ruang tamu, dia tidak tahan untuk menoleh kepala berkata pada Cindy: "Kamu jaga baik anak ini."

Juga jaga diri sendiri dengan baik.

Cindy merasa sangat senang, pertama kali dia mendengar Alex berbicara tanpa ada rasa permusuhan, bahkan ada rasa perhatian, apakah ini menyatakan dia mulai menerima anak ini? Cindy tidak berharap ada masa depan dengan Alex, tetapi ini adalah anak Keluarga Feng, jika bisa kembali ke keluarga, maka adalah hal baik.

Cindy dengan senyuman menganggukkan kepala: "Iya."

Dalam hati Alex merasa sedih, dalam hati berkata wanita bodoh.

Selesai Cindy makan malam, dia merasa ngantuk, Lindsay menemani dia jalan sebentar, tetapi tidak mengatakan masalah Alex, kemudian mengantar dia ke tempat Elena, setelah melihat dia tidur nyenyak, baru kembali.

Malamnya, Lindsay dengan Bryan bersamaan di dalam kamar mandi, lebih tepatnya adalah CEO Li mengatakan khawatir istrinya jatuh, jadi ingin menjadi pengawal, Lindsay tidak bersedia, sehingga langsung digendong masuk ke dalam kamar mandi.

Saat ini Lindsay memakai jubah duduk dikursi, lalu pria yang biasanya angkuh sedang berlutut di samping kakinya dan dengan serius memijat kakinya.

"Bagaimana sekarang? Masih pegal?" Lindsay bertanya.

"Sudah lebih baik." Ini lebih baik dibanding saat menghamili Alexander, Lindsay sangat puas, "Bryan, menurutmu apa yang akan dilakukan Alex?"

"Apa yang bisa dilakukan?" Bryan berkata, "Menangis untuk memohon maaf."

Sebenarnya ada hal yang Bryan tidak ingin katakan pada Lindsay, sepertinya kondisi Cindy sekarang, mungkin setelah melahirkan anak......dan ini adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidup, bahkan tidak ada kesempatan untuk tutupi, jika orang ada kemampuan mungkin dapat mencegah perpisahan, tetapi tidak bisa mencegah kematian.

"Makan banyak." Bryan tiba-tiba mengerutkan dahi, "Kaki sepertinya kecil sedikit."

Lindsay tertawa, "Memang seperti ini."

Bryan menengadahkan kepala melihat tatapan lembut wanita ini, sekejap menjadi tidak tahan, tetapi teringat Lindsay sedang hamil, jadi menahan rasa nafsu ini, tidak apa-apa, waktu masih panjang.

Pagi-pagi Cindy sudah pindah ke rumah sakit, bangsal VIP memang berbeda, apapun ada, setelah beberapa waktu ini bergaul dengan Lindsay, Cindy merasa dirinya menikmati hidup baik, sebelumnya barang yang baik ini hanya bisa diberikan kedua adiknya, dia bahkan tidak ada hak untuk mendapatkan, setelah berpikir seperti ini, dia merasa seumur hidup ini sudah hidup cukup.

Sebelumnya banyak orang mengatakan sikap Cindy sangat lembut, bahkan sangat pengecut, dirinya juga mengakui hal ini, tetapi tidak bisa berubah, dia tidak sehebat Lindsay, dia memang cantik tetapi apapun tidak bisa, sejak kecil lingkungan hidupnya membuat dia bersikap bersabar, meskipun terkadang hal itu tidak bisa disabari, malahan selangkah demi selangkah dipaksa.

Biarkan seperti ini saja, dalam hati Cindy berpikir, meskipun pengecut, tetapi demi anak ini, dia juga merasa berharga.

Sianganya Cindy ke restoran makan, merasa masih ada tenaga jadi berencana berjalan-jalan di taman, Lindsay beberapa saat ini sedang masuk kelas yoga, Bibi Elena ada reouni, jadi Cindy tidak ingin merepotkan dia.

Saat keluar dari gedung rumah sakit, sudah bisa melihat anak-anak dari belakang berlari ke sini, Cindy tidak sempat bersembunyi jadi terdorong, sekejap hatinya menjadi panik, baru memegang perut, sudah dipeluk oleh dada yang lebar. Ada orang dari belakang memeluknya, juga menggandeng tangannya, kemudian dari bagian leher tercium aroma yang familiar, sekejap tubuh Cindy menjadi kaku.

Alex sekali lagi menyentuh Cindy, setelah terjadi hubungan waktu itu.

Jelas-jelas bukan dua kali ini saja.

Dia bisa mencium wangi bunga melati ditubuh wanita itu, sama dengan aroma yang mengelilingi dia ketika dia terluka, jadi kenapa bisa salah mengenal orang? Juga kenapa tidak mendengar penjelasan dia?

Penyesalan dan kesakitan hati membuat Alex tenggelam, bahkan dia tidak bisa mengendalikan rasa ini.

Cindy menolehkan kepala, "Kamu ya."

"Iya." Alex menjawab, menundukkan kepala melihat beberapa anak ini, "Bisakah kalian jalan dengan stabil?"

Mungkin ekspresi dia sangat mengerikan, jadi salah satu gadis mundur dua langkah ke belakang dan mata memerah.

Ibu gadis ini bergegas maju ke depan, dia diwaktu pertama menggendong anak ini, lalu dengan kejam melihat Alex, kemudian melihat perut Cindy yang besar, sehingga merasa dirinya salah, "Maaf, anak ini tidak menyakitimu, kan?"

"Tidak apa-apa, anak kecil sangat lucu, aku......" Cindy belum selesai bicara, sudah merasakan pinggangnya dipegang Alex, seperti digendong dan dibawa pergi.

"Aih?" Suara kaget Cindy, langsung memegang kerah baju Alex, seperti terpikir sesuatu, jadi bergegas lepaskan.

Gerakan ini membuat Alex kesal, dia menatap Cindy, ekspresi tidak senang, "Kenapa, apa kamu tidak bisa menerima sentuhanku?"

"Bukan." Cindy menjadi panik: "Bukannya kamu yang katakan tidak boleh aku memegangmu."

Alex merasa seperti dipukul orang, sampai tulang juga sakit, ini termasuk apa? Dosa yang dibuat sendiri, memang

"Lain kali boleh." Alex meletakkan Cindy, tetapi tangan kanan masih memegang pinggangnya.

Cindy dengan hati-hati melihat Alex, "Apa yang kamu katakan."

"Aku bilang lain kali boleh." Alex mengulangi perkataan ini lagi.

Setelah ketenangan yang sangat lama, Cindy dengan katawa berkata, "Terima kasih."

"Iya?" Alex menatap dia.

Cindy bertanya, "Apa aku boleh menanggap ini sebagai kamu sudah bisa menerima anak ini?"

Hati Alex sudah busuk seperti tanah liat, "Telah lama menerimanya." Jadi dia mengira dirinya perhatian padanya, karena anak ini?

"Baguslah." Cindy dengan puas tertawa, juga tidak tahan berjanji pada Alex, "Anak ini akan patuh, tidak akan membuatmu repot, kamu tidak perlu begitu perhatian, tunggu kamu sudah menikah, asalkan......"

"Cindy." Alex tanpa ekspresi memotong pembicaraan dia, "Aku tidak ingin marah, lain kali jangan bilang lagi."

Cindy bergegas diam, "Maaf."

Alex tidak bisa melampiaskan emosinya, apa yang dialami pada orang di depan ini, kenapa setiap masalah bisa dilakukan dengan hati-hati, anak dia, bagaimana dia tidak perhatian?

"Ingin jalan-jalan ke mana?" Alex berkata lembut, "Aku temani kamu."

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu