My Cute Wife - Bab 319 Tidak Mau Berusaha

Samuel melihat ke arah Ray, tatapan berhenti sejenak, tetapi Ray merasa seperti ditusuk jarum beracun, merasa tidak nyaman, dia dengan tidak nyaman berdiri, lalu berkata pada Lindsay, "Aku datang mencarimu dihari lain."

"Hari lain?" Samuel mengerutkan dahi, "Kamu benar-benar tidak takut ya."

Ray menarik nafas, "Aku bukan diam-diam datang ke sini!"

"Apa kamu bukan? Jika bukan, kenapa tidak di depan suaminya membahas masalah?" Kata Samuel.

Ekspresi Ray menjadi tidak senang, jadi dengan marah berkata, "Suaminya adalah Bryan Li! Bryan Li adalah musuh tuanku! Jika aku katakan, apa dia akan setuju?"

Samuel menjawab "Oh", terus bertanya, "Apa tuanmu adalah Steven Ji?"

"Benar!" Kata Ray dengan tenang dan ekspresi terlihat bangga.

Lindsay: "......"

Setelah mendapat jawaban yang puas, Samuel naik ke atas, sambil berkata pada Lindsay, "Ternyata Steven ingin meminta bantuan kamu? Pegang kesempatan ini dengan baik."

Ray: "......"

Ray dengan ekspresi sedih berkata, "Apa aku salah bicara?"

Lindsay dengan dingin melihatnya, "Apa kamu pernah berkata benar?"

Ray: "......jadi bagaimana? Aku membohongi tuanku untuk datang bertemu kamu, jika tuan tahu, aku pasti kena marah!"

Lindsay dengan kaget berkata, "Apa hanya dimarah saja? Apa dia tidak memukul kamu?" Sebelumnya orang yang melawan Steven, pasti dihukum berat.

"......maksudmu?" Ray tidak senang.

Lindsay benar-benar mengakui kehebatannya, Steven ini dari mana mendapat harta karun ini? Benar-benar membuat orang menakjubkan, bisa hidup sampai sekarang, juga tidak dipukul mati atau tidak membuat Steven susah, benar-benar ajaib!

Lindsay bertanya: "Kenapa dengan Steven? Kenapa harus aku yang menolong dia?"

Ray ragu beberapa detik, kemudian kabur.

Lindsay: "???"

Ray menolehkan kepala dan dengan kejam berkata, "Kamu dengan Samuel pasti sudah membahas dengan baik, sengaja menjebak aku mengatakan sesuatu! Tuan sudah katakan, wanita cantik tidak boleh dipercaya! Kalian licik!"

Lindsay dengan tulus berkata: "Anak, kamu sama sekali tidak perlu dijebak......"

Kelihatannya Ray ingin membereng, tetapi akhirnya tidak berbicara hanya dengan marah pergi.

Lindsay benar-benar dibuat tertawa, Samuel juga, untuk apa dia datang ke sini membuat kerusuhan? Sekarang dia duduk di dalam rumah, tiba-tiba dituduh sekongkol, sudahlah Lindsay naik ke atas. Dia merasa jika Steven bisa menyelesaikan masalah ini, maka tidak perlu mencari dia.

Jika benar-benar perlu......teringat Steven sengaja menggunakan teknik psikolog pada Evan untuk Evan melukai Bryan, dalam hati Lindsay sangat tidak setuju.

Setelah kembali ke kamar Bryan sudah bangun, dari ekspresinya bisa tahu dia dipaksa bangun, tidak perlu pikir sudah tahu Samuel yang menelepon dia, sehingga membuat dia bangun, biasanya tidak apa-apa, malahan semua masalah ini membuat Bryan sangat marah.

Lindsay duduk di samping pria sambil memeluk lehernya, "Apapun tidak dikatakan, Ray hanya mengatakan agar aku menolong Steven, belum menunggu karena apa, Samuel sudah memotong percakapan kami."

Bryan dengan suara serak berkata, "Kemudian?"

"Kemudian bocah itu mengira kami ngerjain dia, jadi pergi." Selesai mengatakan ini, Lindsay tertawa.

"Ada penyakit pergi mencari dokter, untuk apa mengganggu tidur orang." Bryan memeluk Lindsay dan kembali ke tempat tidur.

Malamnya Levana datang ke sini minum sup manis, Samuel juga datang makan, makan sampai setengah ponsel Bryan berdering, Bryan mengangkat telepon, kemudian Lindsay melihat Bryan mengerutkan dahi, dalam hati merasa ada firasat yang tidak baik.

"Iya?" Bryan dengan suara dingin menjawab, "Iya."

Setelah menutup telepon, Bryan menelepon Riley, "Sekarang angin masih tidak kuat, kamu keluar cari Ray Ji, seharusnya dia di jalan yang tidak jauh dari hotel."

Lindsay dengan ekspresi kaget bertanya, "Kenapa?"

"Kata Steven, Ray belum pulang, ditambah cuaca sangat buruk, takut terjadi masalah, kelihatannya dia tahu Ray datang mencarimu, jika begini, maka kita perlu memberi dia alasan yang tepat." Kata Bryan dengan ekspresi tidak peduli.

Lindsay menelan nasi, dalam hati berpikir apa anak nakal ini benar-benar terjadi sesuatu di jalan?

Satu jam kemudian, Riley membawa Ray yang jorok ini kembali.

"Mobilnya mogok." Kata Riley seperti nada melapor perkerjaan, tetapi saat melihat Ray, dia ingin tersenyum, terus berkata, "Dia sudah memperbaiki sangat lama, tetapi tidak bisa diperbaiki, jadi berencana jalan kaki kembali ke villa Keluarga Ji." Riley terdiam sejenak, kemudian menolehkan kepala untuk menahan rasa ingin tertawa dan berkata, "Kemudian aku menemukan dia."

Ray menengadahkan kepala: "Apa kamu sedang menertawai aku?"

Riley berkata, "Tidak ada, aku hanya merasa dari lokasi aku menemukan kamu sampai villa Keluarga Ji masih ada 30 km, Tuan Ray benar-benar tekun."

Ray berteriak: "Apa perlu kamu katakan?"

"Hahaha." Levana memegang mulutnya tertawa.

"Kalian sedang menertawai aku! Kalian belum berhenti menertawai aku!" Ray sangat marah, bahkan Bryan yang dia benci, sekarang ekspresinya tidak seperti biasa kaku!

Samuel dengan senyum berkata: "Sebelumnya aku tidak percaya dengan perkataan Lindsay, sekarang aku percaya."

Baju Ray sangat berantakan, rambut juga berantakan, dia dengan marah menatap Lindsay: "Apa yang kamu katakan?"

Lindsay tidak menjawab, hanya bertanya: "Kamu belum makankan? Apa kamu lapar?"

Ray: "Tidak makan!"

Saat Steven dengan gerombolannya sampai, Lindsay hanya dengan senang membuka pintu, dalam hati Steven merasa tidak baik, kemudian menengadahkan kepala melihat Ray sedang makan dengan senang.

Steven: "......"

Orang yang di belakang: "......" Boss Ray, benar-benar membuat malu!

Saat Ray menyadari Steven datang, dia bergegas meletakkan ayam yang ditangan, juga bergegas menelan makanan, kemudian dengan mulut berminyak berkata, "Tuan, apa kamu datang menjemputku?"

Steven: "......iya." Meskipun tidak ingin akui.

Lindsay menjadi bingung, Ray ini berstatus apa, kenapa Steven bisa begitu melindungi dia? Jika diganti orang lain, Steven pasti sudah membuat kuburan baru untuknya.

"Apa sudah selesai makan?" Steven lebih tinggi dari Ray, dia berdiri di depannya lalu menundukkan kepala melihatnya, sehingga membuat orang merasa tertekan.

Ray dengan tidak rela melirik meja makan, kemudian berkata, "Sudah selesai makan."

Steven menghela nafas, "Selesai makan, ikut aku pulang, jangan ganggu CEO Li."

CEO Li ke depan berkata, "Tidak apa-apa, jika tidak Tuan Ji bisa duduk sebentar untuk istirahat, agar Ray bisa makan lebih kenyang."

"Aku sudah kenyang!" Teriakan Ray.

Steven melepaskan jaketnya dan dengan anggun berkata, "Kalau begitu aku tidak sungkan lagi."

Lindsay berjalan ke depan Ray: "Apa kamu mau makan ayam pedas?"

"Jangan bicara denganku!" Ray menolehkan kepala, tidak lama dia berkata pada Lindsay, "Apakah sangat enak?"

Lindsay dengan tulus tersenyum, anak ini benar-benar polos.

Bryan menuangkan teh buatan Lindsay untuk Steven, bisa membuat hangat dari tenggorokan sampai dalam hati, "Tuan Ji, kamu sudah menunjukkan kelemahanmu, benar-benar tindakan bodoh."

Steven dengan senyum dingin berkata: "Siapa yang melukai Ray siapa yang mati." Dia diam sejenak kemudian berkata, "Apalagi kamu dengan Nyonya Li bukan orang jahat, jika tidak kamu tidak akan membawa Ray kembali dan memberi dia makan."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu