My Cute Wife - Bab 57 Dalam Hatiku Ada Kamu

Peristiwa ledakan mobil di jalan layang itu menjadi topik pembicaraan terpanas, tapi bukan hal ini yang dipedulikan oleh Lindsay Chu, melainkan sebuah nama di dalam daftar korban meninggal: Evelyn Xia.

Beberapa saat yang lalu merebak skandal tentang Evelyn Xia dan Jackson Song, ia sangat ingin menggunakan kejadian ini untuk menaikkan popularitasnya lagi, tapi kini ia malah mati terlalap api.

Evelyn Xia tidaklah terlalu terkenal, maka hanya sedikit berita tentangnya di internet, dan tak ada yang mempedulikannya.

Tak lama kemudian, penyebab kecelakaan itu juga telah ditemukan. Lindsay Chu berkeringat dingin saat membacanya: ada masalah pada mobil Evelyn Xia, terjadi kebocoran di tangki bahan bakarnya yang menyebabkan ledakan, maka terjadilah ledakan beruntun ini.

Seorang artis sepertinya pastilah bersikap lebih hati-hati dalam berkendara dibandingkan orang biasa pada umumnya. Bagaimana bisa terjadi kebocoran di tangki bahan bakarnya?

Dan beberapa hari kemudian, Jackson Song mengumumkan bahwa ia telah bertunangan.

Wanita di foto itu tidak terlalu cantik, tapi ia tampak sabar dan ramah, sekilas ia tampak seperti calon istri dan ibu yang baik.

Lindsay Chu berusaha meyakinkan diri sendiri, mungkin ia terlalu banyak berpikir.

3 hari kemudian, Joseph Bai mengundang Bryan Li dan Lindsay Chu untuk makan bersama di Hotel Seaside, mereka berdua dengan senang hati menyetujuinya.

Sharon Yu menunggu Lindsay Chu di pintu, melihat mereka mengobrol sambil berbisik-bisik, maka Bryan Li naik lebih dulu.

Setelah Bryan Li pergi, Lindsay Chu bertanya, “Di mana Yuna?”

“Ia pergi bersama kakeknya, kakeknya tak dapat menahan rasa rindu setelah beberapa hari tak bertemu dengannya.” Sharon Yu menggandeng lengan Lindsay Chu, “Lain kali akan kukenalkan padamu.”

Lindsay Chu mengangguk, saat ia mendongak, tiba-tiba ia melihat Riana Qu menghampirinya.

“Nyonya Li.” Riana Qu menyapa Lindsay Chu lalu menatap ke sekelilingnya, “Apakah CEO Li tidak ikut?”

“Ia di atas.” Jawab Lindsay Chu sambil tersenyum.

“Oh begitu, baiklah Nyonya Li, aku masih ada urusan, aku pergi dulu.”

“Baiklah.”

Saat menatap sosok Riana Qu dari belakang, Sharon Yu dengan yakin berkata pada Lindsay Chu, “Ia menyukai Bryan Li.”

Lindsay Chu terkejut, “Bagaimana kau tahu?” ia juga merasa seperti itu.

“Ia menatapmu seperti menatap seorang musuh, tidakkah kau merasakannya?” Sharon Yu merengut, “Aku sudah sangat sering bertemu kejadian seperti ini, aku tak mungkin salah.”

Lindsay Chu bergumam, “Jadi Tuan Bai...”

“Apakah menurutmu tidak ada gadis-gadis cantik di sekitarnya?” Sharon Yu tampak agak kesal, “Aku harus bersusah payah untuk mempertahankan posisiku sebagai ‘istri sah’ ini.”

Lindsay Chu tertawa, “Ini pasti tidak mudah untukmu.”

“Aku serius, kau juga tahu seperti apa Bryan Li, meskipun ia telah mempunyai istri pasti masih banyak wanita yang berusaha memperebutkannya, kau tak boleh mengacuhkannya.” Sharon Yu menasihati.

“Apakah Tuan Bai mempedulikan para wanita itu?”

Sharon Yu merenungkannya lalu menjawab, “Sampai saat ini belum pernah.”

“Benar, masalah ini tergantung sikap mereka, bukan kita.” Kata Lindsay Chu dengan lembut, tentu saja ia tahu seperti apa status Bryan Li, bisa dibilang jauh di atasnya, maka pasti akan terjadi hal-hal seperti ini, bagaimanapun ia takkan bisa mencegahnya, jika Bryan Li benar-benar ingin mencari wanita lain, mana mungkin ia akan bisa menghentikannya?

Sharon Yu mendesah, “Kau sangat bijaksana.”

Saat makan, karena tangan kiri Lindsay Chu masih terluka, Bryan Li mengupaskan udangnya untuknya, lalu meletakkannya di mangkuknya. Lindsay Chu diam-diam menatap Joseph Bai dan Sharon Yu, mana mungkin Sharon Yu perlu bersusah payah mempertahankan posisinya, ia bisa melihat Joseph Bai sangat mencintai Sharon Yu.

Tapi mungkin mereka telah melalui banyak hal sebelum akhirnya menikah, meskipun Sharon Yu tak menceritakannya, tapi Lindsay Chu telah melihat luka di pergelangan tangan Sharon Yu, yang sepertinya disebabkan karena ia menyayatnya sendiri...

Acara makan bersama itu tidak sia-sia, Lindsay Chu melihat Bryan Li mulai mengobrol dengan Joseph Bai.

Sementara Sharon Yu dan Lindsay Chu telah menjadi sepasang teman baik, ini adalah suatu perubahan drastis bagi Lindsay Chu, ia telah menemukan pasangan yang tampan dan menyenangkan, tapi selama 23 tahun ini, ia sama sekali tak memiliki teman, maka hal ini membuatnya sangat bahagia.

“Akhir-akhir ini kau lebih sering mengobrol dengan Sharon Yu dibandingkan denganku.” Bryan Li meraih ponsel Lindsay Chu dari tangannya, “Memangnya setiap hari banyak sekali yang diobrolkan?”

Lindsay Chu tak menghalanginya, ia tersenyum, “Iya.”

Bryan Li membacanya sekilas, topik pembicaraan mereka meliputi hewan peliharaan, kosmetik, pakaian, dan tas. Ia mengembalikan ponsel itu ke Lindsay Chu, “Apakah uangmu cukup?” Sharon Yu sering mengiriminya foto barang-barang bermerek, harganya pasti sekitar puluhan ribu RMB.

Lindsay Chu lanjut membalas pesannya, “Cukup.” Ia tak terlalu memikirkannya, “Aku juga tak ingin membelinya, dan aku masih berhutang 200.000 padamu.”

Bryan Li tertegun, tapi untung ingatannya cukup baik, saat Lindsay Chu menyebutkan “200.000” ia segera tahu, yang dimaksudnya adalah uang saku yang ia berikan padanya, rupanya ia selalu menganggapnya sebagai hutang?

Lindsay Chu merasakan bulu kuduknya merinding, ia berhenti mengetik dan menatap Bryan Li dengan ekspresi pura-pura tak mengerti.

CEO Li mengangkat alisnya, “Berpura-pura.”

Lindsay Chu tak tahu harus berkata apa...

“Tidak, saat itu Dennis Du meminta uang padaku, dan kita juga belum saling kenal, bukankah itu namanya aku berhutang...” gumam Lindsay Chu, ia tak berani melanjutkan.

Bryan Li menatapnya lekat-lekat, lalu ekspresi marahnya perlahan berubah menjadi ekspresi tak berdaya, saat itu, ia masih bersikap waspada terhadapnya, tapi bukankah sekarang mereka telah berhubungan baik, mana mungkin di antara sepasang suami istri ada istilah “berhutang” 200.000?

Bryan Li berbaring memunggungi Lindsay Chu tanpa mengatakan apapun.

Lindsay Chu segera berpamitan pada Sharon Yu, lalu mematikan lampu, dan memeluk pria itu dari belakang. Ia tak menyingkirkannya, berarti situasinya tidak begitu parah, Lindsay Chu berusaha menghibur diri.

“Kau marah?” Lindsay Chu bertanya lirih.

“Setiap kali memikirkan kau akan terluka, aku selalu merasa sangat khawatir. Tapi Lindsay Chu, kau masih saja selalu menganggap ada pembatas di antara kita.” Bryan Li perlahan membalikkan badan. “Setelah kau melunasinya nanti, lalu apa yang akan kau lakukan?”

Lindsay Chu tertegun, ia memahami akar masalahnya, ia mendesah, “Aku tak memikirkan tentang hal itu, hanya saja aku terbiasa bergantung pada diri sendiri, karena sejak dulu tak pernah ada orang yang memberiku sebanyak itu dengan sukarela, Bryan Li, kuharap kau mengerti.”

“Mengerti tentang apa?”

“Mengerti perasaan takut kehilanganku.” Lindsay Chu mempererat pelukannya, “Kau tahu, dalam hatiku...”

Bryan Li segera berbalik dan menatap Lindsay Chu, “Kenapa?”

Di tengah kegelapan, mata Bryan Li berkelip bagaikan bintang, Lindsay Chu pun mengungkapkan isi hatinya, “Dalam hatiku ada kamu.”

Setelah mengatakannya, wajahnya memerah, Bryan Li mengecup keningnya dan berkata dengan serius, “Dalam hatiku juga ada kamu.”

Meskipun bukanlah tiga kata “aku cinta kamu” itu, tapi hal ini sudah cukup bagi Bryan Li, hanya ada 1 orang yang bisa memasuki hati Lindsay Chu, dan dengan ini, bukankah berarti ia telah berhasil menggeser posisi Justin Li dalam hatinya?

Justin Li selalu berkata dengan angkuh, bahwa ia anak ingusan ini takkan bisa mengalahkannya.

Dua hari lagi Sharon Yu dan Joseph Bai akan kembali ke Kota Yun, maka hari ini Lindsay Chu mengajaknya ke mall, mereka berdua terus berbelanja.

“Lindsay Chu?” tiba-tiba terdengar suara lembut Jackson Song.

Lindsay Chu menatapnya dan melihat ada seorang wanita di sisi Jackson Song, dan wanita itu adalah tunangannya, Anna Jiang.