My Cute Wife - Bab 452 Hati-Hati Tidak Mengantarmu Lagi

Beberapa tahun ini Alex tidak berlatih dengan sia-sia, adakalanya berlatih berjalan di ujung pisau selama beberapa hari berturut-turut, tidak mau berenang di dalam air dingin karena terlalu mudah.

Dia menarik anak kecil itu, tidak mencari saudara di atas perahu yang tidak masuk akal itu, namun mengantar anak tersebut ke ibunya yang berada di tepi danau, ibu dan anak tersebut saling berpelukan, dan menangis.

Namun tidak selang beberapa detik, ada orang yang menjerit: “Dimana anak muda itu?”

Suara ini tidak keras, cukup di dengar oleh Cindy, seketika otaknya bergema “buzz”, mencondongkan badannya menatap ke danau : “Alex! Alex!”

Detik berikutnya, sebuah kepala muncul dari danau, dengan percikan air yang jarang , dengan sangat cepat ia mencium Cindy , Cindy hanya merasa bibirnya basah, tidak sempat untuk merespon apapun, lalu melihat Alex lagi, seketika ia lega, dan duduk: “Kamu mengejutkan ku!”

“Apa yang kamu takutkan?” Alex menopang pada geladak kapal dengan gesit dan membalikkan badan, kemudian ia melihat wajah Cindy berubah pucat, menutup perut dan duduk di tempat awal dan tidak bergerak.

“Ada apa?” Alex langsung mendekat.

“Sakit perut.” Kata Cindy dengan suara rendah.

“Tunggu tunggu!” Alex mengenakan jaket penahan dingin, saat ini barulah ia memeluk Cindy, lalu mengayuh dengan 1 tangan, saat ini kecepatannya sangat cepat, dalam waktu 2 menit pun sudah menepi, kemudian ia memapah wanita itu keluar.

1 keluarga anak kecil yang ditolongnya tadi semua nya berjalan kemari, kelihatannya ingin berterima kasih pada Alex, namun Alex menggendong Cindy, dengan sangat cepat menghilang di kerumunan orang.

“Sangat sakit kah?” Alex Feng melihat kening Cindy penuh dengan keringat yang bercucuran, seperti merasakan apa yang dirasakan oleh Cindy, hatinya gemetar: “Salahkan aku! Mengejutkan mu! Jangan takut, kita akan segera ke rumah sakit.”

Tenang untuk beberapa saat, Cindy pun sudah merasa membaik, melihat Alex begitu gugup, ia memegang kera baju pria tersebut dengan erat, dengan sendirinya tidak bergumam.

Kelembutan ini jarang terlihat, meskipun bukan berhadapan dengan diri sendiri,Cindy juga sudah puas.

Dan dokter perawatan baru saja selesai makan malam, masih belum sempat untuk duduk dan meminum teh, ia pun sudah dijerit keluar dengan panik dan cemas oleh seorang suster, ia mengatakan bahwa pasien kamar 206 sudah kembali! Terjadi masalah!

Dokter perawatan menarik nafas mendalam, berjalan menuju 206.

Sekali dokter melihat warna muka Cindy pun tahu bahwa masalah nya tidak besar, jarang Alex begitu gugup.

“Kamu cepat periksa disini! Cepat periksa!” Alex menarik lengan dokter: “Ia mengatakan perutnya sakit.”

Dokter tersebut mengatakan “Oh”, dengan santai dan tidak panik menekan perut Cindy, dan bertanya: “Sakit tidak?”

Alex langsung menepuknya: “Kamu pelan lah sedikit!”

Dokter:“……” Kamu saja?

Ekspresi Cindy memerah: “Masih OK.”

“Terkejut kah?”Dokter bertanya lagi.

Kali ini yang menjawab ialah Alex: “Ya ya.”

Dokter pun merasa tertarik: “Bukan kah kamu membawanya pergi bermain? Kenapa menjadi seperti ini?”

Alex geram: “Apakah sekarang saat nya untuk bertanya hal ini?”

Dokter tersebut batuk sesaat, “Kamu keluar dulu, aku akan memeriksanya.”

Didalam kamar terdapat peralatan dasar, setelah pemeriksaan, dokter menenangkan Cindy: “Masalahnya tidak besar, dan kebalikannya, jantung si janin sudah lebih stabil, ini mungkin berkaitan dengan mood bahagia mu, dan juga sering pergi berolahraga, lanjutkan.”

“Benarkah?” Cindy kegirangan,

Yang juga ikut kegirangan masih ada Alex, setelah ia mendengar pamitan ia pun membawa dokter ke sudut ruangan yang tidak ada orang, tidak berani membiarkan Cindy mendengarnya: “Jadi ini dokter.....”

Seketika ekspresi wajah dokter tersebut pun menjadi mendalam: “Aku hanya bisa mengatakan, pada akhirnya apakah keajaiban terjadi atau tidak, yang terpenting ialah tergantung pada kalian”

Hati Alex mendalam, seketika juga ia mengerit, tidak ada yang semudah itu, manusia, sudah berbuat salah tentu saja harus membayar harganya, “Baik, terima kasih dokter.”

Di sisi lain, Lindsay Chu sedang berbaring di atas sofa di kamar CEO ET, Bryan dengan hati-hati memijat kaki nya yang sedikit membengkak, dibandingkan dengan Alex yang baru saja berkecimpung dalam hal seperti ini, CEO Li mempunyai pengalaman yang dikumpul ditambah dengan cinta yang ditambah sehari demi sehari,Lindsay juga mendapatkan manfaat nya.

“Betul, disana, suami ku kamu pijat lah lebih keras.” Lindsay memejamkan mata, mengerutkan alis mata: “Lebih keras lagi.”

Bryan tidak sanggup, “Tidak bisa lebih keras lagi, hari itu kamu merasa ringan dan pelan, pada akhirnya menekan hingga keluar sebuah bekas darah.”

“Kondisi kehamilan aku memang seperti ini, namun sama sekali tidak sakit.” Jelas Lindsay.

Bryan tidak bergumam, hati nya sakit bisa tidak?

“Suami ku, semalam Cindy mengirimkan pesan pada ku, ia mengatakan bahwa hari ini Alex mau membawanya pergi bermain. “Kata Lindsay.

“Ya.” Dalam hati Bryan berpikir apakah saat hamil ingatan juga bisa menurun? Perkataan ini sudah dikatakan oleh Lindsay padanya sebanyak 3 kali, “Apakah ada mengatakan mereka pergi kemana?”

“Tidak.” Lindsay berpikir: “Bryan, kamu desaklah Alex untuk masalah anak ini, agar ia bisa lebih awal mengatakan yang sebenarnya dengan keluarganya, untuk menghindari masalah yang lebih banyak.”

“Sudah tahu.”

Dan masalah ini begitu kebetulan, dan setelah hari kedua Bryan mendesak Alex, disaat Alex tidak pulang ke kediaman keluarga Feng, Ayah Feng mengatur sebuah perjodohan untuknya, khawatir Alex menolak, Ayah Feng masih belum mengatakan yang sebenarnya, namun mengajak orang tersebut ke kantornya sendiri, secara formalitas mengatakan bahwa ada hal yang ingin didiskusikan dengan Alex.

Bisa membuat ayahnya sendiri mengatakan “diskusi” 1 kata ini, temperamen Alex pun menjadi lembut , mengira sebuah masalah besar, setelah menjaga Cindy hingga tidur ia pun langsung bergegas kesana, siapa yang tahu sekali membuka pintu ia pun melihat seorang wanita duduk di atas sofa, dan juga wajahnya sangat akrab, seketika ia pun was-was , merasa ada niat lain dibalik ini.

Wanita itu bernama Lina Chen, putri dari Keluarga Chen Materials, parasnya cukup cantik, seperti itu, berdasarkan fakta Alex tidak mungkin mempunyai gambaran terhadapnya , memang pada sebuah acara makan malam, ia sudah mendengarnya desas-desus wanita ini di luar negeri, seketiak ia sangat terkejut, membayangkan dirinya tidak sebaik yang lain.

Apakah datang untuk perjodohan? Pikir Alex dalam hati.

What the fuck! Pasangannya adalah Lina Chen? Alex berpikir lagi.

Ibu Feng juga ada disana, sekali melihat ekspresi Alex yang dengan hati-hati dan sangat ingin menyingkirkannya, dalam hatinya pun menghela nafas mendalam, ia jelas bahwa masalah hari ini secara tidak sengaja pasti gagal.

Ayah Feng tidak putus asa, bangkit dan memperkenalkannya pada Alex: “Ini adalah putri dari...”

“Aku sudah tahu.” Alex duduk di samping Ibu Feng, secara tidak terlihat menari ibunya ke sisinya sendiri, tersenyum: “Dengar-dengar banyak masa lalu Nona Chen di Negara A, reputasi yang begitu terkenal.”

Seketika , senyuman yang lembut dan pemalu di wajah Lina pun menjadi canggung, wajahnya memerah.

Dia benar-benar memikirkan ide Alex, yang penting ialah Keluarga Feng tidak buruk, persyaratan dari Alex juga sangat berkembang, dan dirinya beberapa tahun ini mempunyai pemikiran untuk hidup tenang dan stabil, benar-benar terlalu banyak bermain dulunya, tapi masalah menjadi seorang istri dan ibu yang baik ini bukan lah hal yang bisa terjadi sesuai yang dia inginkan , setidaknya Alex disini tidak bisa.

Ibu Feng ialah orang yang sangat teliti, beberapa detik yang singkat, dari perkataan putrnay dan juga ekspresi wajah Lina Chen, ia dengan akurat menyadari ada yang tidak beres, Ibu Feng menekan tangan anaknya, lalu menggeleng-gelengkan kepala pada Ayah Feng.

Ayah Feng tidak mengerti, namun selalu percaya pada Ibu Feng, oleh karena itu ia pun menghilangkan niat untuk menindak-lanjutinya, hanya mengatakan untuk makan bersama.

Namun Lina sudah tidak bisa menunggu, ia begitu ingin senantiasa melompat untuk bertanya pada Alex, sebenarnya apa yang diketahuinya! Dan juga mulut siapa yang berbicara sembarangan seperti ini?!

“Itu , paman bibi, masih ada sedikit urusan di rumah ku, tidak bisa makan bersama.” Lina tersipu malu.

Alex tetap duduk dan bahkan tidak bergerak sedikit pun: “Hati-hati tidak mengantar mu lagi.”

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu