Perjalanan Selingkuh - Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung

Aku tidak mengerti mengapa Sunni berkata seperti itu. Tetapi hatiku merasa semakin tidak nyaman ketika aku melihat tatapan Weni Demina yang sedang melihatku semakin jijik. "Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu, kamu sekarang cepat keluar dari rumahku" Weni melihat aku dengan jijik dengan nada membenci

"Hal ini adalah salah kami" Darius minta maaf kepada Weni

Tatapan Steven bergeser dari aku dan akhirnya dia melihat kepada Ami, "Dia bukan putri kandungku" Dia berkata dengan dingin. Ami merasa takut dengan tatapan Steven dan memegang tanganku dengan erat sambil bersembunyi di belakangku. Aku berputar balik badanku dan melihat Steven, air mataku mengalir, "Steven, apakah kamu benar benar sudah tidak mau aku?"

Steven melihatku dengan tatapan kacau

"Cepat keluarkan dua orang ini!" Weni memerintah dengan alisnya yang mengerut

Darius jelas tidak ingin Ami pergi, Weni melihatnya dengan tatapan menghina, "Steven pun sudah tidak mengakui anak ini, apakah kamu masih mau mengakui dia?"

Wajah Darius menjadi pucat sesaat dan akhirnya dia menghembuskan sebuah nafas yang panjang sambil melihat Ami. Aku melepaskan diriku dari orang orang yang mau menarik aku dan menggendong Ami. Aku melihat ke mereka dengan dingin : "Tidak perlu kalian usir, kami akan pergi sendiri"

Setelah keluar dari ruang tamu, aku baru meletakkan Ami di lantai. Aku tidak memiliki tenaga sama sekali. Kebanggaan yang aku berusaha tampilkan di depan Darius jelas sudah hancur semua. Rumah Weni sangat besar, karena rumahnya dibangun di pinggiran kota ditambah dengan areanya sangat luas, tanpa disadari kami sudah berjalan di pintu keluar taman.

"Gadis kecil, siapa membuat kamu menangis sampai begitu sedih?" Tiba tiba ada suara yang agak tua berkata di belakangku. Aku menoleh ke belakang dan melihat seorang tua berambut putih yang duduk di atas kursi roda. Dia melihat aku dengan wajah simpati. Aku hanya merasa orang tua ini terlihat sangat ramah sehingga aku mengangguk dan memberikannya sebuah senyuman, "Salam kenal!"

Orang tua itu melihat wajahku dengan kaget. Dia mencoba untuk berdiri dari kursi rodanya dan salah satu tangannya sedang mengulur kepadaku. Aku terkejut dan segera membantu memegang lengannya, "Kakek, perlahan lahan"

"....Siapa namamu?" Dia melihat aku dengan cemas

"Namaku Linda---"

"Linda? Kamu tidak pernah mengganti nama?"

Aku menggelengkan kepalaku dan melihat dia dengan aneh, "Kenapa? Ada apa?"

Tatapan cemas kakek itu hilang dan digantikan dengan kecewa. Dia memberikan sebuah tali merah yang bisa membantu menjaga keamanan kepadaku.

"Sebenarnya tali ini ada pasangannya, tetapi sayangnya hanya sisa satu sekarang"

Setelah berkata, dia memejamkan matanya dan melambaikan tangannya kepadaku, "Gadis kecil kamu pergi saja!"

Melihat kakek itu, hatiku tiba tiba merasa sedih dan air mataku mengalir. Kemudian aku membawa Ami pergi dari sana.

Mungkin karena aku tidak memperhatikan jalan, aku sampai salah jalan. Tetapi akhirnya aku bisa meninggalkan daerah itu dengan mudah seolah-olah aku sangat kenal dengan daerah sana. Setelah meninggalkan rumah Weni, aku dan Ami bermaksud untuk langsung naik pesawat dan pulang ke rumah. Tetapi ada orang yang menghentikan kita ketika kita baru sampai di bandara

"Nona Linda, Bos kita ingin menjumpai kamu" Seorang petugas keamanan yang berpakaian hitam berkata kepadaku

"Aku tidak ingin menjumpainya"

"Apakah kamu tidak ingin mengetahui siapa Bos kita?"

"Tidak!"

Setelah berkata, aku memegang tangan Ami dan berjalan ke arah dalam bandara

"Maaf, walaupun anda pergi, anak kecil ini harus tetap brada di sini" Seorang petugas keamanan menahan tangan Ami

"Apakah kalian mau menculik anak?" Aku bertanya dengan marah. Ami memang bukan putri kandung Steven. Semua ini dirancang olehku karena aku ingin membatalkan pernikahan ini saja.

"Nona Linda, mohon jangan menyusahkan kita" Orang itu langsung menggendong Ami, Ami terkejut dan langsung menangis dengan kuat

"Kalian harus begitu?" Aku melihat orang orang itu dengan dingin

"Ini adalah sebuah perintah. Hanya bisa antar Ami pergi dengan kita atau kalian berdua pergi bersama kita"

Ami bukan anak milik keluarga Steven. Kalau aku membiarkan Ami dibawa pergi oleh mereka, aku mau bagaimana menghadapi Moli? Akhirnya, aku hanya bisa ikut mereka pergi. Aku dan Ami duduk di belakang dengan tidak nyaman. Ami berkata kepadaku sambil menahan air matanya, "Aku mau pulang rumah"

"Iya, Ami, bentar lagi tante akan bawa kamu pulang"

Setelah 30 menit, mobil berhenti di depan sebuah rumah mewah

"Bos, orangnya sudah sampai" Melewati kebun, aku dan Ami dibawa ke rumah Steven

"Lepaskan mereka!" Darius berkata dengan dingin. Orang yang memegang lenganku segera melepaskan pegangannya.

"Biarkan kami pulang" Aku melihat dia dengan tegas

"Kamu boleh pulang. Tetapi anak milik keluargaku harus berada di sini" Darius melihat aku

"Steven tidak mengakuinya" Aku tertawa dengan dingin

"Itu masalah dia"

Darius melihat ke Ami, "Gadis kecil, apakah kamu mau tinggal di sini temani kakek?"

Ami bersembunyi di belakangku dengan takut dan menggelengkan kepalanya, "Tidak boleh. aku mau pulang rumah dan mencari mama"

"Ternyata dia bukan mamamu?" Darius melirik aku dan bertanya kepada Ami sambil senyum.

Ami menyadari dia salah berkata dan langsung menutupi mulutnya sendiri

"Tuan Darius pasti sudah tahu identitasku kan?"

Darius mengangguk, "Linda, baru saja bercerai. Aku tentu saja tahu"

Mendengar kata-katanya, hatiku tenggelam. Keluarga Steven tahu keberadaanku

"Anak ini hanya menemani aku akting. Dia tidak tahu apa apa" Aku berkata kepada Darius

"Aku sudah bilang, kamu boleh pergi. Tetapi dia harus berada di sini"

"Tidak boleh---"

Aku tidak akan membiarkan Ami di sini

"Kalau begitu kamu juga di sini saja"

Darius berteriak ke arah luar, "Bawa mereka pergi istirahat di ruang tidur tamu"

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu