Perjalanan Selingkuh - Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
"Pengalaman kerjaku nol, aku ke sana bisa kerja apa?" aku mengangkat alisku dan memandangnya.
"Bisa menjadi asistenku." Jason menjawab tanpa berpikir sama sekali.
Sepertinya dia sudah mempertimbangkan hal ini dengan sangat lama.
"Tidak perlu, aku tidak ingin mengandalkan siapapun lagi." aku menjawab dengan datar.
Setelah kali ini Steven menyuruhku berhenti, ini adalah kesimpulan yang kudapatkan setelah berpikir semalaman, alasan kenapa aku begitu mudah dikontrol orang lain, tidak lain itu karena aku tidak mempunyai kemampuan, sedangkan aku yang tidak mempunyai kemampuan ini malah menjadi asisten presdir, ini adalah masalah yang paling besar.
"Jika kau ingin mengandalkan diri sendiri juga boleh, aku bisa membantumu, membantumu belajar dari awal, seperti waktu kita kecil, jika kau tidak ingin keluar dari duniamu sendiri, maka aku yang akan membawamu masuk ke dalam duniaku." Jason menatapku sambil berkata seperti itu.
Perkataannya membuatku tertegun.
Sementara itu, aku mengingat kembali masa kecilku, dia yang memegang tanganku dan membawaku keluar dari ketakukan dan kepanikanku.
Jika Jason tidak berada di perusahaan Justin, mungkin saja aku bisa tergoda akan tawarannya, tetapi karena itu adalah di perusahaan Justin, jadi tidak peduli seberapapun menggodanya tawaran yang diberikan, aku harus menolaknya.
Aku tidak ingin aku dan Steven sampai di tahap tidak bisa kembali lagi.
"Tidak perlu, seharusnya kau tahu alasanku menolakmu." aku mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan serius.
Karena dia mengungkit masa lalu, akhirnya aku tidak lagi bersikap seperti orang asing seperti sebelumnya terhadapnya.
Aku berpikir, aku juga bukan orang yang baik, Jason sangat baik denganku, tetapi sekarang aku benar-benar mengabaikannya demi pria yang kucintai.
"Jason, kau tidak berhutang padaku, juga tidak perlu membantuku." Aku menatapnya dengan sungguh-sungguh.
Membuang kemarahanku terhadap dia yang tidak menepati janjinya dahulu, sekarang aku pelan-pelan sudah tenang, juga sudah bisa menghadapinya dengan tenang.
Jason menatapku dengan terkejut, sama sekali tidak terlihat ekspresi lega di wajahnya, senyuman di wajahnya pelan-pelan berubah menjadi senyum pahit, dia berkata dengan muram : "Aku lebih memilih kau menyalahkanku."
"Aku tidak menyalahkanmu, sebaliknya, saat itu kau yang sudah membantuku, hanya saja sangat disayangkan saat ini aku tidak mempunyai apapun untuk membalasmu." sambil berkata, aku menertawakan diriku sendiri.
"Linda, aku lebih suka kau memanggilku kakak, aku juga berharap kita bisa kembali seperti dulu, ayo ikut denganku ke perusahaan Justin! Apapun yang kau inginkan, aku bisa membantumu." Jason menatapku dengan sedih, nada bicaranya terdengar gigih dan serius.
"Aku menginginkan Steven." aku berkata sambil menatapnya.
Dia tertegun, aku tiba-tiba tertawa melihat ekspresinya : "Apa yang aku inginkan, tidak ada orang yang bisa membantuku."
"Kau benar-benar begitu menyukainya?" Jason bergumam dan menatapku dengan terkejut.
Menurutku aku pasti sudah gila, makanya bisa mengucapkan hal seperti itu, mungkin ini adalah keinginanku yang paling dalam saat ini, jadi berkata seperti itu tanpa berpikir.
Akhirnya Jason pergi, dia tetap tidak menyerah untuk membujukku ke perusahaan Justin, tetapi aku sudah bertekad, aku bisa pergi ke manapun, tetapi tidak akan pergi ke perusahaan Justin, meskipun Jason adalah general manager di sana, bisa memberikanku pekerjaan yang baik dan memberikanku kesempatan belajar yang lebih banyak di sana.
Setelah Jason pergi, aku memberitahu Moli aku mau pergi keluar.
Aku ingin mencari pekerjaan yang lain, lalu mengundurkan diri dari pekerjaan di perusahaan Steven, aku berjalan di siang bolong, melihat di pusat perbelanjaan sedang mencari karyawan, aku ke sana untuk bertanya.
Setelah aku mengelilingi beberapa pusat perbelanjaan, akhirnya aku menemukan sebuah toko yang kekurangan karyawan.
Di sini menjual pakaian wanita kelas atas, itu adalah sebuah merek terkenal di dunia dan juga merupakan merek bikinan dalam negeri, namanya adalah Glamorous.
Meskipun aku tidak lama bekerja di perusahaan Steven, tetapi aku sudah mempunyai sedikit wibawa seorang pekerja kantoran elit, ditambah lagi beberapa bulan belakangan ini aku sudah belajar banyak hal dari Adit, aku lulus tes wawancara dengan nilai yang hampir sempurna untuk pekerjaan karyawan toko.
"Kau bertanggung jawab di konter ini, pekerjaanmu adalah merekomendasikan pakaian yang cocok untuk pelanggan, selain itu, kau harus sering-sering membaca majalah perusahaan kita, harus mengenali produk kita dengan menyeluruh, dan juga, kau harus lebih memperhatikan tentang fashion, lebih baik jika kau bisa belajar mencocokkan pakaian."
Manager menyuruhku untuk menulis poin-poin yang penting yang harus diingat mengenai pekerjaanku, aku mengingatnya satu demi satu.
Hari pertama, ada senior yang membantuku, aku juga tidak perlu mengerjakan apapun, hanya perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan pekerjaan dan produk perusahaan saja.
Saat tidak ada orang, aku membaca sebuah majalah yang tebal, di dalam majalah semuanya adalah pakaian dari Glamorous, serta gambar dan berita dari berbagai peragaan busana.
Ini adalah pertama kalinya aku berhubungan dengan dunia ini, jadi aku bagaikan spons, tidak berhenti menyerap pengetahuan dari sana, perhatianku semuanya kupusatkan di sana, bahkan aku sudah sangat jarang merindukan Steven.
Pada malam hari saat pulang kerja, aku memberitahu Adit soal aku mau mengundurkan diri.
Adit menatapku lama dengan ekspresi yang rumit : "Aku perlu melaporkan hal ini kepada direktur Steven."
"Aku sudah menulis surat pengunduran diriku, kau berikan saja kepadanya!" aku menyerahkan surat pengunduran diri yang sudah kusiapkan kepada Adit.
"Linda, aku mendukung keputusanmu, lelaki semua sama, jika kau selalu berkeliaran di sekitarnya, dia malah akan mengabaikan kebaikanmu." Sisi menatapku dengan pandangan menggurui dan mengangguk.
Aku tertawa pahit, ini bukan trikku untuk mendapatkan Steven, aku hanya tidak ingin hidupku dikendalikan lagi oleh orang lain.
Jika aku ingin bisa bersama dengan Steven, maka setidaknya aku harus berada di posisi yang sejajar dengannya, bukannya selalu mengharapkan belas kasihannya.
Aku tidak tahu apakah Adit memberikan surat pengunduran diriku kepada Steven atau tidak, tetapi selama beberapa waktu ini Steven tidak pernah menghubungiku.
Dalam sekejap mata setengah bulan sudah berlalu, sepertinya Steven sudah melupakanku sama sekali.
Jika bukan karena Adit yang memberitahuku kabar mengenai David, aku sudah hampir melupakannya.
Adit memberitahuku, David belakangan ini terus menggelapkan uang perusahaan, kurang lebih sudah mencapai 4 miliar lebih.
Aku berdiskusi dengan Sisi, karena David mempunyai uang, kalau begitu dia harus terus memberikan tekanan pada kasus gugatan Joni, meminta keluarga Joni untuk membayar uang kompensasi.
Setelah Sisi sibuk selama 4 sampai 5 hari karena kasus ini, akhirnya dia bisa menyelesaikan masalah ini, aku terpaksa mengatakan kalau Ling Ling benar-benar mempunyai kemampuan.
Aku menghela napas di depan Sisi : "Menurutmu, jika aku mempunyai setengah saja dari kemampuan Ling Ling, apakah aku bisa mendapatkan Steven?"
Sisi tertawa : "Kau tahu tidak kenapa David terus menerus memberikan Ling Ling uang?"
Aku menggelengkan kepalaku, sesungguhnya aku tidak mengerti, David tidak bisa dibilang orang yang royal, waktu itu saat masih bersama denganku, kami hidup hemat, kenapa bisa begitu royal terhadap Ling Ling? Apakah karena aku memang orang yang tidak berguna.
"Sangat mudah, karena Ling Ling bagaikan investasi benda berharga yang dibeli oleh David dengan jumlah uang yang besar, meskipun pada akhirnya dia menyadari itu adalah barang palsu, dia tetap tidak rela membuangnya." Sisi menjawabnya dengan terus terang.
Kalau begitu, apakah seorang wanita sudah berbuat benar jika menghabiskan uang prianya? Apakah orang bodoh sepertiku ini sudah ditakdirkan untuk tidak dihargai.
Aku sangat tertekan sehingga aku ingin sekali minum satu botol anggur sampai mabuk.
Setelah itu aku langsung menarik Sisi untuk pergi ke bar minum-minum, dulu aku adalah seorang anak yang baik, setelah menikah, aku juga selalu menjadi istri yang baik, lalu bercerai dan memberikan hatiku sepenuhnya kepada Steven, aku sekalipun belum pernah berbuat bebas seperti yang aku inginkan.
Ini adalah pertama kalinya aku pergi ke tempat seperti ini, suara musik yang memekakkan telinga dan juga gadis-gadis muda yang meliukkan pinggulnya dan menari dengan panas di lantai dansa, semua ini terlihat sangat baru bagiku.
Sisi menarikku untuk duduk di konter bar dan berkata kepada bartender : "Buatkan kami satu gelas 'Pelupa Perasaan' dan satu gelas 'Sang Penggoda'.
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraPernikahan Kontrak
JennyIstri ke-7
Sweety GirlCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeIstri kontrakku
RasudinPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya