Perjalanan Selingkuh - Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?

Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?

"Pengalaman kerjaku nol, aku ke sana bisa kerja apa?" aku mengangkat alisku dan memandangnya.

"Bisa menjadi asistenku." Jason menjawab tanpa berpikir sama sekali.

Sepertinya dia sudah mempertimbangkan hal ini dengan sangat lama.

"Tidak perlu, aku tidak ingin mengandalkan siapapun lagi." aku menjawab dengan datar.

Setelah kali ini Steven menyuruhku berhenti, ini adalah kesimpulan yang kudapatkan setelah berpikir semalaman, alasan kenapa aku begitu mudah dikontrol orang lain, tidak lain itu karena aku tidak mempunyai kemampuan, sedangkan aku yang tidak mempunyai kemampuan ini malah menjadi asisten presdir, ini adalah masalah yang paling besar.

"Jika kau ingin mengandalkan diri sendiri juga boleh, aku bisa membantumu, membantumu belajar dari awal, seperti waktu kita kecil, jika kau tidak ingin keluar dari duniamu sendiri, maka aku yang akan membawamu masuk ke dalam duniaku." Jason menatapku sambil berkata seperti itu.

Perkataannya membuatku tertegun.

Sementara itu, aku mengingat kembali masa kecilku, dia yang memegang tanganku dan membawaku keluar dari ketakukan dan kepanikanku.

Jika Jason tidak berada di perusahaan Justin, mungkin saja aku bisa tergoda akan tawarannya, tetapi karena itu adalah di perusahaan Justin, jadi tidak peduli seberapapun menggodanya tawaran yang diberikan, aku harus menolaknya.

Aku tidak ingin aku dan Steven sampai di tahap tidak bisa kembali lagi.

"Tidak perlu, seharusnya kau tahu alasanku menolakmu." aku mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan serius.

Karena dia mengungkit masa lalu, akhirnya aku tidak lagi bersikap seperti orang asing seperti sebelumnya terhadapnya.

Aku berpikir, aku juga bukan orang yang baik, Jason sangat baik denganku, tetapi sekarang aku benar-benar mengabaikannya demi pria yang kucintai.

"Jason, kau tidak berhutang padaku, juga tidak perlu membantuku." Aku menatapnya dengan sungguh-sungguh.

Membuang kemarahanku terhadap dia yang tidak menepati janjinya dahulu, sekarang aku pelan-pelan sudah tenang, juga sudah bisa menghadapinya dengan tenang.

Jason menatapku dengan terkejut, sama sekali tidak terlihat ekspresi lega di wajahnya, senyuman di wajahnya pelan-pelan berubah menjadi senyum pahit, dia berkata dengan muram : "Aku lebih memilih kau menyalahkanku."

"Aku tidak menyalahkanmu, sebaliknya, saat itu kau yang sudah membantuku, hanya saja sangat disayangkan saat ini aku tidak mempunyai apapun untuk membalasmu." sambil berkata, aku menertawakan diriku sendiri.

"Linda, aku lebih suka kau memanggilku kakak, aku juga berharap kita bisa kembali seperti dulu, ayo ikut denganku ke perusahaan Justin! Apapun yang kau inginkan, aku bisa membantumu." Jason menatapku dengan sedih, nada bicaranya terdengar gigih dan serius.

"Aku menginginkan Steven." aku berkata sambil menatapnya.

Dia tertegun, aku tiba-tiba tertawa melihat ekspresinya : "Apa yang aku inginkan, tidak ada orang yang bisa membantuku."

"Kau benar-benar begitu menyukainya?" Jason bergumam dan menatapku dengan terkejut.

Menurutku aku pasti sudah gila, makanya bisa mengucapkan hal seperti itu, mungkin ini adalah keinginanku yang paling dalam saat ini, jadi berkata seperti itu tanpa berpikir.

Akhirnya Jason pergi, dia tetap tidak menyerah untuk membujukku ke perusahaan Justin, tetapi aku sudah bertekad, aku bisa pergi ke manapun, tetapi tidak akan pergi ke perusahaan Justin, meskipun Jason adalah general manager di sana, bisa memberikanku pekerjaan yang baik dan memberikanku kesempatan belajar yang lebih banyak di sana.

Setelah Jason pergi, aku memberitahu Moli aku mau pergi keluar.

Aku ingin mencari pekerjaan yang lain, lalu mengundurkan diri dari pekerjaan di perusahaan Steven, aku berjalan di siang bolong, melihat di pusat perbelanjaan sedang mencari karyawan, aku ke sana untuk bertanya.

Setelah aku mengelilingi beberapa pusat perbelanjaan, akhirnya aku menemukan sebuah toko yang kekurangan karyawan.

Di sini menjual pakaian wanita kelas atas, itu adalah sebuah merek terkenal di dunia dan juga merupakan merek bikinan dalam negeri, namanya adalah Glamorous.

Meskipun aku tidak lama bekerja di perusahaan Steven, tetapi aku sudah mempunyai sedikit wibawa seorang pekerja kantoran elit, ditambah lagi beberapa bulan belakangan ini aku sudah belajar banyak hal dari Adit, aku lulus tes wawancara dengan nilai yang hampir sempurna untuk pekerjaan karyawan toko.

"Kau bertanggung jawab di konter ini, pekerjaanmu adalah merekomendasikan pakaian yang cocok untuk pelanggan, selain itu, kau harus sering-sering membaca majalah perusahaan kita, harus mengenali produk kita dengan menyeluruh, dan juga, kau harus lebih memperhatikan tentang fashion, lebih baik jika kau bisa belajar mencocokkan pakaian."

Manager menyuruhku untuk menulis poin-poin yang penting yang harus diingat mengenai pekerjaanku, aku mengingatnya satu demi satu.

Hari pertama, ada senior yang membantuku, aku juga tidak perlu mengerjakan apapun, hanya perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan pekerjaan dan produk perusahaan saja.

Saat tidak ada orang, aku membaca sebuah majalah yang tebal, di dalam majalah semuanya adalah pakaian dari Glamorous, serta gambar dan berita dari berbagai peragaan busana.

Ini adalah pertama kalinya aku berhubungan dengan dunia ini, jadi aku bagaikan spons, tidak berhenti menyerap pengetahuan dari sana, perhatianku semuanya kupusatkan di sana, bahkan aku sudah sangat jarang merindukan Steven.

Pada malam hari saat pulang kerja, aku memberitahu Adit soal aku mau mengundurkan diri.

Adit menatapku lama dengan ekspresi yang rumit : "Aku perlu melaporkan hal ini kepada direktur Steven."

"Aku sudah menulis surat pengunduran diriku, kau berikan saja kepadanya!" aku menyerahkan surat pengunduran diri yang sudah kusiapkan kepada Adit.

"Linda, aku mendukung keputusanmu, lelaki semua sama, jika kau selalu berkeliaran di sekitarnya, dia malah akan mengabaikan kebaikanmu." Sisi menatapku dengan pandangan menggurui dan mengangguk.

Aku tertawa pahit, ini bukan trikku untuk mendapatkan Steven, aku hanya tidak ingin hidupku dikendalikan lagi oleh orang lain.

Jika aku ingin bisa bersama dengan Steven, maka setidaknya aku harus berada di posisi yang sejajar dengannya, bukannya selalu mengharapkan belas kasihannya.

Aku tidak tahu apakah Adit memberikan surat pengunduran diriku kepada Steven atau tidak, tetapi selama beberapa waktu ini Steven tidak pernah menghubungiku.

Dalam sekejap mata setengah bulan sudah berlalu, sepertinya Steven sudah melupakanku sama sekali.

Jika bukan karena Adit yang memberitahuku kabar mengenai David, aku sudah hampir melupakannya.

Adit memberitahuku, David belakangan ini terus menggelapkan uang perusahaan, kurang lebih sudah mencapai 4 miliar lebih.

Aku berdiskusi dengan Sisi, karena David mempunyai uang, kalau begitu dia harus terus memberikan tekanan pada kasus gugatan Joni, meminta keluarga Joni untuk membayar uang kompensasi.

Setelah Sisi sibuk selama 4 sampai 5 hari karena kasus ini, akhirnya dia bisa menyelesaikan masalah ini, aku terpaksa mengatakan kalau Ling Ling benar-benar mempunyai kemampuan.

Aku menghela napas di depan Sisi : "Menurutmu, jika aku mempunyai setengah saja dari kemampuan Ling Ling, apakah aku bisa mendapatkan Steven?"

Sisi tertawa : "Kau tahu tidak kenapa David terus menerus memberikan Ling Ling uang?"

Aku menggelengkan kepalaku, sesungguhnya aku tidak mengerti, David tidak bisa dibilang orang yang royal, waktu itu saat masih bersama denganku, kami hidup hemat, kenapa bisa begitu royal terhadap Ling Ling? Apakah karena aku memang orang yang tidak berguna.

"Sangat mudah, karena Ling Ling bagaikan investasi benda berharga yang dibeli oleh David dengan jumlah uang yang besar, meskipun pada akhirnya dia menyadari itu adalah barang palsu, dia tetap tidak rela membuangnya." Sisi menjawabnya dengan terus terang.

Kalau begitu, apakah seorang wanita sudah berbuat benar jika menghabiskan uang prianya? Apakah orang bodoh sepertiku ini sudah ditakdirkan untuk tidak dihargai.

Aku sangat tertekan sehingga aku ingin sekali minum satu botol anggur sampai mabuk.

Setelah itu aku langsung menarik Sisi untuk pergi ke bar minum-minum, dulu aku adalah seorang anak yang baik, setelah menikah, aku juga selalu menjadi istri yang baik, lalu bercerai dan memberikan hatiku sepenuhnya kepada Steven, aku sekalipun belum pernah berbuat bebas seperti yang aku inginkan.

Ini adalah pertama kalinya aku pergi ke tempat seperti ini, suara musik yang memekakkan telinga dan juga gadis-gadis muda yang meliukkan pinggulnya dan menari dengan panas di lantai dansa, semua ini terlihat sangat baru bagiku.

Sisi menarikku untuk duduk di konter bar dan berkata kepada bartender : "Buatkan kami satu gelas 'Pelupa Perasaan' dan satu gelas 'Sang Penggoda'.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu