Perjalanan Selingkuh - Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat

Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat

"Aku tidak peduli denganmu, kamu juga jangan urusi urusanku." aku dengan dingin menatapnya.

“Kamu adalah istriku, kenapa aku tidak boleh peduli? Atau kamu sedang melakukan sesuatu di belakangku?" wajah David dipenuhi dengan tatapan yang menakutkan, jika saja aku mengakuinya, David akan langsung membunuhku.

"David, apakah kamu tidak merasa bersalah mengatakan itu?" aku menyindirnya dengan tajam sambil menatapnya.

"Linda, masalahku dengan Ling Ling adalah salahku, tapi kesalahanku ini adalah kesalahan yang semua pria dapat lakukan."

Mendengar kata-kata memalukan David, aku sudah sangat malas menjawabnya, membalikkan badanku dan pergi tidur,laki-laki melakukan kesalahan dapat dengan mudah untuk dilupakan, bagaimana dengan wanita?

Keesokan harinya saat aku pergi bekerja, supervisor menyebut namaku dan memujiku, dalam kata-katanya seakan-akan aku adalah penyelamat kantor dari krisis yang terjadi, memujiku hingga aku tak kenal diriku sendiri lagi.

Tapi tidak dapat disangkal, perasaan seperti ini, membuatku terasa seperti tubuhku terbang mengambang, layaknya berjalan di atas awan, berjalan dengan sangat cepat, melihat segala sesuatu yang indah.

Akan tetapi kebahagiaan ini, sudah menghilang di sore hari.

Karena aku menyadari, yang tertipu hanya pelanggan dibawah tanggung jawabku, hatiku mulai panik tanpa alasan.

Setelah pulang kerja, supervisor membawa beberapa orang polisi
Wajah supervisor tidak lagi menunjukkan adaya kagum, tetapi malah terlihat kemuakan.

"Pak Polisi, saya adalah pegawai intern di perusahaan ini, Linda."

Pegawai intern, kata-kata ini membuat mereka sangat jelas, sehingga dapat membuktikan bahwa kontribusiku dengan perusahaan ini tidak besar.

"Kamu adalah Linda?"

Aku mengangguk, hatiku mulai panik, sebagai seorang warga yang baik, tiba-tiba ditanya oleh polisi beberapa pertanyaan, terasa seperti aku melakukan suatu kesalahan.

"Oke, kalau begitu mari ikut kami."

Dengan begitu, aku berjalan di tengah mereka dan keluar.

Rekan kerjaku kebingungan melihatku, awalnya mereka masih belum mengerti, tetapi aku mendengar supervisor mengatakan:"Linda sudah bekerja sama dengan perusahaan itu untuk menipu kita..."

Mendengar kata-kata itu, aku langsung mendorong polisi di sekitarku, dan menghadap kepada supervisor ku dan berkata:"Tidak, aku benar-benar tidak bekerja sama dengan mereka."

Supervisor dengan dingin menatapku, nada bicaranya penuh dengan kemuakan:"dari semua orang di perusahaan ini, hanya data pelanggan-pelangganmu yang terbongkar, dan juga saat menangkap mereka, ditemukan sebuah buku rekening yang tertulis adanya transfer sejumlah uang ke rekeningmu."

Seluruh tubuhku terasa campuraduk, kedua kakiku terasa lemas, hampir tidak kuat untuk berdiri.

Polisi yang ada di sampingku membantu berdiri dengan rasa kasihan, semua rekan kerja melihatku dengan tatapan muak dan jijik.


"Aku tidak tahu...Aku benar-benar tidak tahu."

Air mata di wajahku, memburamkan tatapanku, di telingaku hanya terdengar suara rekan kerja yang berkata-kata kasar.

Dalam tatapanku yang buram, terlihat Ling Ling yang sedang berdiri di pintu masuk untuk mengantarku, tatapannya menunjukkan kebahagiaan melihatku mendapatkan musibah seperti ini.

"Ling Ling, ini kamu kan, kamu yang membuat ini semua?"

Aku tidak tahu darimana datangnya kekuatan ini, aku melepaskan diri dari polisi, lalu berlari ke arah Ling Ling.

Kegilaanku menarik kewaspadaan polisi, awalnya mereka khawatir terhadapku, tapi kali ini, mereka setelah menarikku, mereka memasangkan borgol di tanganku.

Aku dipaksa masuk ke dalam mobil polisi tanpa rasa hormat.

Pada akhirnya aku dikunci di dalam ruangan interogasi, kejadian ini terjadi begitu cepat, saking cepatnya aku tidak sempat untuk merespon apapun.
Aku teringat Steven, aku ingin meneleponnya, pada saat seperti ini aku tidak dapat menemukan ponselku. Mungkin tertinggal di kantor!

Polisi yang duduk di hadapanku memegang sebuah buku catatan, bertanya padaku:"Bagaimana kamu dapat membongkar data perusahaan dan berhubungan dengan pembohong itu?"

"Aku tidak tahu."

"Aku tidak tahu---"

Aku tidak tahu bagaimana proses introgasi ini, hampir semua pertanyaan aku tidak tahu jawabannya. Di pikiranku, selain kata tidak tahu, aku tidak tahu harus menjawab apa.

Aku pun tidak tahu bagaimana ada orang yang melakukan ini padaku, aku merasa sangat kacau.

Karena aku menolak untuk mengatakan yang sebenarnya, polisi menganggapku sebgai orang yang keras kepala, perlakuannya sangat buruk, karena malam hari tidak ada orang rumahku yang mengantar makanan, penjaga di sini memberikanku semangkuk mie, tapi dalam keadaan seperti ini aku tidak ada nafsu makan sama sekali.

Setiap detik di sini, sangat menyengsarakan untukku, tekanan mental membanjiriku, aku seperti ini memecahkan kepalaku, akupun tidak tahu kapan Ling Ling merencanakan ini.

Aku mendengar pembicaraan dua orang polisi di luar:"Sudah memberi tahu keluarganya belum?"

"Sudah, kira-kira sebentar lagi sampai."

Tidak lama kemudian, David datang, di dalam ruangan hanya ada aku dan David.

Yang tidak terduga, David berkata:"Lin, hanya jika kamu bersedia mengundurkan diri keluar dari perusahaan, aku baru dapat membantu membebaskanmu."


Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu