Perjalanan Selingkuh - Bab 136 Bertemu Sisi (1)

“Bisakah ?”

“Apabila kamu ingin masuk dari pintu utama, kamu juga tidak bisa ketemu dengan dia, jangan khawatir, percayalah kepadaku.” Fuji berkata dengan ekspresi yang meyakinkan.

“Tetapi ini tinggi sekali, Bagaimana cara memanjat ke atas?”

Sejujurnya, selain memanjat tembok pada saat masa sekolah, hingga saat ini aku belum pernah benar memanjat.

Tetapi demi jumpa dengan Sisi, meskipun harus memanjat tembok juga harus rela.

“Kamu boleh menginjak bahuku, tetapi, kamu harus membantu aku memberikan kertas kecil kepada dia.” Sambil berkata, Fuji melipat kertasnya menjadi ukuran kecil dan menyelip di telapak tanganku.

“Apa yang kamu tulis?” Aku bertanya karena tidak bisa menahan rasa penasaran.

“Kamu tidak perlu tahu, simpan kertasnya dengan baik.” Fuji berkata kepadaku dengan ekpresi serius.

“Fuji, kamu sudah berusia tiga puluh tahun! Masih bertingkah laku seperti anak kecil.”

Meskipun mulutku berkata seperti itu, tetapi tetap menyimpan kertasnya di dalam saku, aku sangat curiga, tujuan Fuji malam ini membawa aku kesini untuk membantu dia menyampaikan pesan.

Fuji menjongkokkan badan, agar aku bisa menginjak bahunya.

“Tunggu sebentar.”

Aku memegang tembok, dalam hati sangat gugup.

“Kamu berat sekali, tunggu apa lagi!”

Fuji menggunakan semua tenaganya untuk berdiri, aku berhasil meraih bagian atas tembok, dadaku tepat di bagian atas tembok.

“Lebih tinggi lagi, aku tidak bisa naik ke atas.”

“Ya Tuhan, bahuku serasa sudah mau patah, kamu cepat!”

Setelah aku naik ke atas, Fuji langsung terlentang di tanah, menatapku dengan terengah-engah : “Jangan lupa kasih kertasnya. “

“Aku tahu itu, tetapi ini tinggi sekali, bagaimana aku bisa turun!” aku merasa tertekan.

“Lompat sendiri! Yang di bawah sana adalah tanaman semak? Tidak akan rusak.” Fuji berkata dengan nada menertawakan.

Meskipun di sini ada lampu jalan, tetapi jaraknya sangat jauh, sangat gelap, aku tidak bisa melihat apa yang tertanam di bawah, apabila itu adalah tanaman semak, aku juga tidak takut.

Mengambil keputusan, langsung melompat ke bawah.

Tetapi setelah aku lompat, baru tau aku dikerjai olehnya.

Mengapa Fuji tidak memberitahu aku tanaman yang di bawah adalah bunga mawar! Pantatku, Tanganku, sakit sekali.

Aku menahan rasa sakit, keluar dari tanaman semak, mencabut beberapa duri dari badanku, telapak tangan juga berdarah.

Tetapi, luka kecil seperti ini aku juga tidak peduli, berdasarkan ingatan menyelinap ke arah sana.

Pada saat itu, aku sengaja menoleh dan melihat kamar yang ditempati Sisi, tidak susah untuk mencari lagi.

Aku mengambil batu kecil dari tanah, saat aku dibawah, mengambil batu kecil dan melempar ke jendela di lantai dua.

Terjatuh di tanah dan menimbulkan bunyi kecil, aku melihat gorden jendela terbuka, Sisi membuka jendela, melihat aku yang dibawah.

“Sisi——”

Membentuk tanganku seperti bentuk terompet, berteriak ke arah Sisi.

Sisi sangat senang, tetapi dia meletakkan jari di mulut dan mendengus shh...

“Sisi, Kamu sedang berbuat apa di jendela? Benda apa yang tadi menabrak jendela?” Terdengar suara Ibu Sisi dari kamar, aku buru-buru bersembunyi di pojok.

“Ma, sepertinya itu hanya kucing liar, ma, aku sudah memikirkan dengan matang, aku setuju untuk menikah dengan Evan, sudah cukup lama kamu menemaniku, kembali ke kamar untuk istirahat dulu!”

“Baiklah jika kamu sudah memikirkan dengan matang, sejak kecil hingga sekarang kamu tidak pernah membuat kami khawatir, kamu juga mengetahui kondisi kali ini, aku juga tidak banyak berkata lagi, kami juga demi kebaikkan mu.”

Ibu Sisi mendengus, selesai berkata dan keluar dari kamar.

Setelah Sisi menyembulkan kepala, aku baru keluar dari pojok.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu