Perjalanan Selingkuh - Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)

Aku menyikat gigiku dengan bersih, setelah wangi, baru keluar.

Dan Steven sudah tertidur lelap, aku sangat ingin menghentikan peperangan dengannya, dan itu berakhir dengan kegagalan.

Keesokan pagi harinya, ketika Steven bangun, aku sudah membuka mata.

Aku melihatnya membungkuk dan mengambil bajunya dilantai, Otot dan kulitnya yang berwarna madu, memberi rasa berdebar di bawah pancaran sinar matahari.

Aku diam-diam bangkit dari tempat tidur, memeluk pinggang Steven, gigiku berada di punggungnya dan mengigitnya dengan ringan.

Steven menoleh, mengerutkan kening menatapku, dan bertanya: “Kenapa? Mau lagi?”

Aku sibuk menggelengkan kepala, dan tersenyum, sekarang kakiku sudah lemas, bagaimana mungkin mau lagi?

“Melampiaskan amarahku.”

Aku mundur selangkah, mengambil pakaianku dan mengenakannya.

Setelah aku berpakaian rapi, Steven juga sudah memakai jam tangannya, dan dasinya juga sudah dipakai dengan rapi.

“Mana buku nikahku?”aku menjulurkan tanganku pada Steven dengan malu.

Steven menyipitkan mata memandangku, matanya hitam seperti tinta, kemarahannya perlahan meningkat.

Dia tersenyum sinis: “Kamu benar tidak bisa melupakan benda itu.”

Aku menatapnya dengan wajah aneh, setelah beberapa saat, aku tertawa senang, “Apakah Presiden Steven cemburu?”

Steven menatapku sambil tersenyum dan berkata, “Linda, apakah kamu yakin ingin bermain-main denganku dengan statusmu yang sudah menikah sekarang?”

Meskipun Steven tulus begini, dia masih dapat membuat hatiku berdetak cepat.

Aku merasa diriku sangat tidak berguna, didepan Steven sangat tidak menggoda.

Aku memalingkan mataku dan tidak memandangnya: “Apakah Presiden Steven peduli dengan statusku yang sekarang?”

Steven jalan mendekat beberapa langkah, dan menatapku: “Jason adalah orang Justin, dia bukan bawahanku, dan juga bukan temanku, untuk apa aku mengkhawatirkan dia.”

“Jason memiliki hubungan dekat dengan keluarga Himura.” aku diam-diam mengingatkannya.

Mendengar perkataanku, tatapan mata Steven tampak dingin, wajahnya tampak tertutup lapisan es, dan tersenyum sinis, “Hanya karena memiliki hubungan dengan Justin Himura.”

“Kebencianmu pada Justin, tidak seharusnya melibatkannya, Jason adalah orang yang sangat baik.”

Sejujurnya, orang yang paling aku merasa bersalah adalah Jason, jadi, sekalipun Steven mengatakan satu kata tidak baik tentangnya, aku tidak tahan untuk tidak menyangkalnya.

“Kak Jason mu begitu baik, kamu dengannya tidak......”Steven menatapku dengan bahaya, terakhir membalikkan punggung dan berbisik beberapa kata ditelingaku: “pernah berhubungan?”

“Steven, kamu anggap semua orang sama sepertimu!” setelah diinterogasi oleh Steven, amarah dihatiku naik, langsung mendorong bahunya, lalu marah, dan pergi.

Tapi saat jalan sampai di depan pintu, baru teringat, buku nikahku masih belum diambil, lalu balik badan, dan berkata sekali lagi pada Steven: “Kembalikan buku nikahku.”

Steven tersenyum sinis, dia mengambil satu buku merah dari dalam laci, dan langsung melemparnya padaku: “Pergilah! Aku harap sore nanti bisa melihat itu berubah menjadi sampul hijau.”

Sampul hijau? Bukankah itu surat cerai?

Aku tidak tahu Steven sudah mengetahui niatku untuk cerai dengan Jason, atau, dia berharap aku bercerai.

Pertama-tama, mungkin itu artinya disekitarku masih ada orang yang mempedulikanku, atau mungkin juga orang itu sangat memahami gerak-gerikku.

Yang kedua, Steven mungkin tahu niatku, tapi dia sendiri tidak menyadari, aku berpikir yang tidak-tidak.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu