Perjalanan Selingkuh - Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)

Fuji datang dengan menenteng tas pakaian transparan di tangannya, menatap Sisi sambil tersenyum.

Lalu dia melirik Adit, senyum ringan dan berkata: “Bukankah ini Adit?”

“Tuan Fuji.” Adit menoleh menatap Fuji, menyapa dengan lemah.

Fuji menyerahkan tas pakaian pada Sisi: “Baju yang dipakai pergi waktu itu, aku sudah mencucinya dan sudah bersih, ini kukembalikan padamu.”

“Tidak usah, buang saja!”

Sisi langsung membuang pakaiannya, jas hitamnya jatuh keluar, Adit memandang pakaian itu dan tatapan matanya menyusut.

Terkejut melihat Sisi lalu menatap Fuji: “Sisi, ka......kalian.”

Sisi maju kedepan, dia jalan ke hadapan Fuji, satu tangannya meraih lengan Fuji, tersenyum pada Adit: “Sesuai yang kamu harapkan, aku sekarang sudah sama dengan Fuji.”

Adit dikejutkan oleh kata-kata ini, badannya mundur selangkah kebelakang.

Sejujurnya, melihat Adit seperti ini, aku sedikit tidak tahan, tapi hubungan dia dengan Sisi bukan urusanku untuk ikut campur, dan bagaimana pun, Sisi adalah teman baikku, tentu saja aku akan berdiri di pihaknya.

Adit tampak tidak percaya, setelah Sisi mengedipkan mata padanya, membawa Fuji masuk ke kamar, menutup pintu, membuat Adit berada diluar.

Baru masuk, Sisi sudah melepaskan genggaman tangannya pada Fuji, dan meliriknya dengan dingin: “Katakanlah! Kali ini kamu datang untuk apa?”

Selesai mengatakannya, tidak menunggu Fuji berkata, dia memainkan alis mata: “Jangan bilang hanya untuk mengantarkan baju saja.”

Fuji menyatukan tangannya: “Kalian para wanita benar-benar suka menyeberangi sungai dan menghancurkan jembatan.”

******(artinya tidak tahu berterimakasih)****

Sisi melihat Fuji dan tersenyum sinis, Fuji akhirnya tidak tahan dan berkata: “Sebenarnya aku datang mencari Linda.”

Sambil bicara, dia menatapku.

“Cari aku?” aku tidak menyangka Fuji datang mencariku.

Fuji menganggukkan kepala.

Lalu Fuji mengambil sesuatu dari saku, itu sebuah giok keselamatan, itu jauh lebih besar daripada Kakek Demina berikan padaku, di tengahnya ada batu permata kecil yang lebih besar dari sebelumnya.

“Ini untukmu.” Fuji menatap giok keselamatan dengan mata yang rumit dan mengulurkan tangannya memberikan padaku.

Seluruh badanku mundur selangkah kebelakang, sambil mengelengkan kepala: “Aku tidak mau, aku tidak bisa menerima ini.”

Terakhir kali aku menerima yang kecil, menyebabkan banyak masalah, kalau aku mengambil yang besar, Weni pasti akan memakanku hidup-hidup.

“Giok keselamatan ini menghilang enam belas tahun yang lalu, itu ditemukan sebelum pamanku meninggal, sebelum dia meninggal dia memintaku menyerahkan padamu.” Fuji menatapku dengan tatapan mata yang rumit.

Aku tidak menyangka kakek Demina sekali lagi memberikan giok keselamatan padaku.

Giok keselamatan ini berwarna hijau, hijau seperti air, sepertinya sama dengan giok keselamatan sebelumnya terbuat dari bahan yang sama, gaya dan pengerjaan tampaknya sangat mirip.

Fuji menatapku seolah bersembunyi dari kentang panas, dia tersenyum lembut dan berkata, “Kamu tahu, berapa banyak orang di keluarga Demina yang mengincar benda ini, dan sekarang kamu menghindar seperti ular dan kalajengking."

****(bersembunyi dari kentang panas : takut dengan hal berbahaya)****

“Kalau begitu aku tidak bisa menerimanya.”

Walaupun barang ini bagus, tapi juga harus memiliki kemampuan untuk menggunakannya! Kalau tidak, itu akan sama seperti anak kecil yang memegang batu bata, ini namanya cari mati!

“Aku benar tidak bisa menerimanya, kalian bebas berikan orang lain, lagipula ini bukan barangku.”Aku sibuk menggelengkan kepala.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu