My Cute Wife - Bab 366 Temperamenku Tidak Terlalu Baik

Dengan langkah lebar Alan segera menghampiri Lindsay Chu, lalu mencengkeram pergelangan tangannya dan menatapnya dari atas ke bawah, “Apakah kau terluka?”

Wajah Lindsay Chu tampak tenang, tapi Fiona Lin yang berdiri tak jauh dari sana menghirup nafas dalam-dalam, wajahnya sangat pucat, seolah hampir pingsan.

Dan Vino dan Salim yang berada tak jauh dari sana sedang berjalan ke arah mereka.

Salim ingin berbicara baik-baik pada Vino, tapi dalam hati merasa dilema, hubungannya dengan Alan cukup baik, dan karena kedua bersaudara ini saling bertolak belakang, maka Vino tak menyukainya. “Eh?” setelah melihat Alan dan yang lainnya, ia tersenyum cerah, “Sudah ketemu, di sini rupanya.” Dan ada gadis cantik itu juga! Sejak awal ia telah mendengar bahwa Ratu mengundang mereka ke istana, hari ini akhirnya ia bertemu dengannya!

Ini adalah pertama kalinya ia menemukan gadis secantik ini, ingin rasanya ia membawanya pulang dan mengaguminya...

Sebelum Salim menyelesaikan perkataannya, Lindsay Chu tiba-tiba bergegas menghampiri seseorang.

Salim memicingkan mata agar dapat melihat lebih jelas, oh, rupanya Frans! Pria malang yang telah begitu lama di friendzone oleh Fiona Lin.

Sebelum Salim selesai memikirkan hal itu, Lindsay Chu telah mulai memukul Frans.

Bahkan Vino yang sejak tadi tampak dingin dan acuh tak acuh, kini tampak terkejut.

Gerakan Lindsay Chu sangat cepat, ia memukul wajah Frans dengan tangan kosong, Frans tampak terkejut dan segera melangkah mundur sambil berusaha menangkisnya. Ia hendak memuntir pergelangan tangan Lindsay Chu dan menjatuhkannya, tapi Lindsay Chu berputar dan berkelit dengan sangat cepat bagaikan belut, dan saat Frans sedang tertegun, dengan cepat Lindsay Chu menendang selangkangannya.

Ekspresi Frans tampak sangat kesakitan.

“Uh...” tanpa sadar, Salim ikut merapatkan kedua kakinya, melihatnya saja ia sudah bisa merasakan sakitnya!

Tapi Lindsay Chu belum selesai, ia menarik kerah baju Frans dan menyeretnya ke arah pohon itu, ia menatap kupu-kupu yang terkapar di tanah itu dan mendengus, “Tidak layak untuk hidup?” setelah berkata, ia menekankan lututnya ke perut Frans.

Mata Frans terbelalak, ia bersandar ke batang pohon itu dan tak mengatakan apapun, berusaha menahan serangan itu dengan wajah memerah, urat-uratnya tampak di dahinya. Ia sangat ahli dalam banyak hal, tapi ia belum pernah berlatih gulat, dan awalnya ia mengira Lindsay Chu hanyalah seorang wanita lemah yang bisa ditanganinya dengan mudah.

Dengan ekspresi dingin, Lindsay Chu berbalik dan memungut busur dan anak panah yang tergeletak di tanah, lalu berjalan ke sebelah Alan yang sedang tertegun, ia menarik busurnya, dan saat melepaskannya, ia berkata, “Aku tak bisa memanah.”

Hati semua orang yang melihatnya mencelos, dalam sekelebat mata, Frans menghindar ke samping, dan terdengar suara anak panah itu menancap di pohon di belakangnya. Keringat dingin mengucur di punggungnya, apakah wanita ini benar-benar ingin membunuhnya?

“Sepertinya kemampuanku sangat amatir,” Lindsay Chu melemparkan busur dan anak panah itu dan berkata dengan tenang, “Kau masih bisa menghindarinya.”

Meskipun biasanya Frans selalu bersikap tenang, tapi ia belum pernah benar-benar menghadapi momen antara hidup dan mati seperti ini, wajahnya memucat dan ia jatuh terduduk ke tanah dengan ekspresi sangat malu. Sebaliknya, Lindsay Chu tampak sangat tenang, Alan sejenak tertegun menatap sosok Lindsay Chu yang cantik dan tanpa cela ini, ia sudah tahu ia bukanlah seorang wanita biasa, tapi kini barulah ia benar-benar menyadari, bahwa sebenarnya Lindsay Chu sangatlah kuat, tidak setiap keluarga bisa mendidik putrinya menjadi seperti ini, latar belakang keluarganya pastilah sangat hebat.

Menurut perkataan pelayan kemarin, Lindsay Chu berasal dari sebuah keluarga terpandang di China, kini setelah memikirkannya, latar belakangnya sepertinya tak terlalu sederhana.

“Aku tak tahu bagaimana kau bisa menganggapku mudah untuk diusik,” Lindsay Chu tersenyum manis, “Tapi kuberitahu kau, temperamenku tidak terlalu baik, jika ada yang mengusikku, aku akan membuatnya merasa jauh lebih terusik, aku akan selalu membalas dengan lebih kejam.”