Awesome Guy - Bab 720 Aku Akan Selalu Menemanimu

Michael Zhang memeriksa nomor itu, lalu sedikit mengernyit dan berujar, “Ini adalah nomor sekali pakai. Lokasi tepatnya tidak bisa diketahui, tapi...”

“Tapi apa?”

“Walaupun aku tidak bisa mencari tahu lokasi persisnya, tapi kurang lebih aku tahu bahwa nomor ini berasal dari Kota C.” jawab Michael Zhang.

Galvin Bai mengangguk begitu mendengar jawaban Michael Zhang dan menyahut, “Itu sudah cukup.”

Informasi ini sudah cukup.

Ada beberapa orang dan beberapa hal yang harus ia bereskan.

Dan ada beberapa dendam yang harus ia balaskan!

Galvin Bai mendengus dingin, “Siapa sebenarnya orang-orang ini? Asalkan aku pergi, mereka pasti akan menunjukkan diri!”

Michael Zhang mengangguk begitu mendengarnya, “Kalau begitu, aku akan bersiap-siap.”

Maksud Galvin Bai adalah ia akan pergi ke Kota C untuk membereskan orang-orang ini, jadi Michael Zhang harus bangkit berdiri dan bersiap-siap.

Tapi Galvin Bai menggeleng: “Kamu tidak perlu ikut kali ini.”

Sekarang Michael Zhang, Drake Xu, dan Darwin Chen sudah menetap di Kota T dan mereka sudah memiliki keluarga.

Jadi Galvin Bai sama sekali tidak berencana untuk membawa mereka ikut berasmanya, apalagi mungkin saja ia tidak akan pulang selama beberapa hari dalam kepergiannya ke Kota C kali ini. Kalau sampai terjadi kejadian berbahaya, bagaimana ia bisa menjelaskannya pada keluarga mereka?

Dengan keputusan itu, Galvin Bai pun pulang untuk mendiskusikannya dengan Friska Li.

Tapi ia barulah ia bilang bahwa ia ingin berbicara dengan Friska Li, tanpa mengucapkan apapun Friska Li masuk kedalam kamar dan diam berpikir disana.

Friska Li duduk diatas sofa dan menatap Galvin Bai dalam diam.

Sebenarnya, Galvin Bai sedang berpikir bagaimana caranya memberitahu Friska Li. Apalagi, belum lama waktu berlalu semenjak ia mengatakan bahwa ia akan menjauhkan diri dari segala perselisihan ini dan menjalani hidupnya dalam persembunyian. Tapi sekarang ia menyesali ucapannya itu dan harus menelan ludah sendiri, membuatnya tidak tahu harus bagaimana harus mengutarakan maksudnya.

Paket yang ia terima barusan hanyalah salah satu alasan dari keputusannya kali ini, namun bukan itu alasan utamanya.

Alasan utamanya adalah karena Ketua Dao tahu bahwa Galvin Bai pasti tahu berita tentang emas itu. Jadi walaupun ia berencana untuk jauh-jauh dari ketua Dao, keinginannya itu pasti tidak akan terkabul.

Friska Li menatap Galvin Bai sejenak, lalu akhirnya bicara duluan: “Sayang, aku sudah bilang bahwa aku akan selalu mendukungmu apapun yang kamu lakukan.”

Galvin Bai menghela napas dengan tidak berdaya ketika mendengar ucapan Friska Li dan berujar: “Istriku, selama ini aku tidak pernah mengejar apapun secara agresif selain dirimu.”

Friska Li mengangguk singkat dan memeluk Galvin Bai, “Aku tahu.”

Galvin Bai balas memeluk istrinya lalu berujar dengan suara berat: “Aku jelas-jelas tidak memintanya, tapi orang-orang ini memaksaku untuk pergi. Jadi aku berpikir, kalau memang begitu, aku akan mengejarnya dan aku akan melakukannya!”

“Eric tidak ingin aku pergi ke Kota C, jadi aku justru akan pergi ke Kota C!”

“Ketua Dao ingin mengetahui rahasia gua emas, maka aku tidak akan memberitahunya melainkan menutup mulutnya selamanya!”

“Bagi mereka yang menginginkan kematianku, maka aku akan hidup dengan sebaik mungkin! Aku akan menunjukkan betapa indah kehidupanku pada mereka!”

“Tapi dalang dibalik semua ini sepertinya adalah perbuatan satu orang di belakang, ia mengundang konflik diantara aku dan orang-orang ini. Kalau benar begitu, maka aku akan mengikuti jalan yang telah ia pilih! Aku akan menginjak semua orang ini, satu per satu, dibawah kakiku. Aku mau lihat bagaimana ia masih mampu menghadirkan musuh untukku!”

“Istriku, aku ingin bertarung untuk napasku!”

Friska Li hanya mendengarkan ucapan Galvin Bai dan terdiam untuk waktu yang lama.

Galvin Bai mengira Friska Li merasa susah hati dan juga khawatir, ia bahkan mengira Friska Li akan membujuknya.

Tapi ternyata tidak.

Friska Li hanya mengangguk dan berujar: “Baiklah, aku akan selalu menemanimu dalam apapun yang kamu lakukan.”

Galvin Bai menghembuskan napas lega. Ini lebih mudah dari apa yang ia bayangkan, tapi ia sama sekali tidak menyadari ekspresi Friska Li yang tegang.

Dan karena sekarang mereka sudah memutuskan untuk pergi ke Kota C, ada banyak hal yang harus mereka urus sebelum berangkat.

Galvin Bai akan menyerahkan Flex Group pada Eric Wang.

Ia kemudian menandatangani kepemilikan sebuah mall atas nama Drake Xu.

Ketika mall itu resmi dibuka, Galvin Bai memaksa Drake Xu mengenakan setelan jas yang membuatnya terlihat tidak natural.

Saat ini mereka sedang berdiri di lantai lima mall, menatap pembukaan yang ramai di bawah sambil bersender pada pegangan.

Galvin Bai pun bertanya: “Sudah bertemu dengan Fanny?”

Drake Xu menggeleng singkat, lalu menjawab dengan wajah tanpa ekspresi, “Sepertinya ia tidak mau bertemu denganku.”

“Bagaimana denganmu?” tanya Galvin Bai.

Drake Xu menolehkan kepalanya dan menatap Galvin Bai, lalu menjawab sambil tersenyum, “Selama aku tahu ia baik-baik saja, maka aku akan merasa tenang.”

“Ayah!”

Sebuah suara terdengar dari sumber yang tidak begitu jauh.

Dwi Yang sedang berjalan menghampiri bersama Nico Xu yang masih membawa tas sekolahnya. Nico Xu merasa sangat senang dan menghempaskan dirinya masuk ke dalam pelukan Drake Xu lalu berujar gembira: “Ibu bilang mall ini mulai sekarang akan menjadi milik kita, apa itu benar?”

Drake Xu mengelus kepala putranya lalu menatap Dwi Yang.

Dwi Yang mengangguk singkat, tapi ada rona malu menghiasi wajahnya.

“Nilainya masuk ke dalam peringkat 10 teratas. Aku bilang padanya akan memberikan sebuah kejutan, jadi...”

“Ya, bagus sekali.” Drake Xu terlihat sangat bahagia. Walaupun lekung senyumnya tidak terukir jelas tapi terlihat jelas bahwa senyumnya itu tulus. Kejadian kecil ini membuat Galvin Bai pun merasa sangat iri.

Tapi Galvin Bai merasa dirinya terlalu berlebihan, ia tidak perlu iri seperti itu dan disaat yang bersamaan mengerti mengapa Fanny tidak datang menemui Drake Xu.

Galvin Bai tersenyum lalu menepuk pundak Drake Xu: “Aku pergi dulu, ada urusan.”

Galvin Bai membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju lift, diikuti oleh Drake Xu, “Kamu mau pergi ke Kota C?”

“Kamu dengar dari siapa?” tanya Galvin Bai sambil tersenyum.

Drake Xu menyahut: “Intuisiku.”

Galvin Bai tersenyum sambil meninju Drake Xu pelan, “Wanita-lah yang mengandalkan intuisi, pria sepertimu intuisi apa yang kamu andalkan?”

Lift pun datang dan Galvin Bai berjalan masuk. Ia lalu melambai pada Drake Xu. Pintu lift pun menutup perlahan dan lift meluncur turun.

Di dalam lift, Galvin Bai tiba-tiba berujar: “Aku tahu kamu tidak ingin merusak ketenangan hidup yang kakakmu susah payah dapatkan.”

“Tahu apa kamu, brengsek?”

Suara Fanny terdengar dari sudut lift.

Sedari tadi Fanny bersembunyi di sudut lift dan Drake Xu sama sekali tidak melihatnya.

Galvin Bai melirik sekilas padanya dan berujar datar, “Kamu ini hanya seorang gadis kecil, masih ingin menyembunyikannya dariku?”

Fanny sontak menjadi marah begitu mendengar Galvin Bai menyebutnya sebagai gadis kecil dan secara spontan mengangkat kakinya untuk menendang pria itu.

Galvin Bai dengan sigap menghindar, “Iya, iya aku mengaku salah, tidak cukupkah? Kalau begitu aku minta maaf.”

Mendengar itu, Fanny pun membalas mendengus dingin dan memelototi Galvin Bai.

Lift pun meluncur turun ke lantai satu. Tepat ketika pintu lift akan terbuka, Galvin Bai tiba-tiba berujar: “Mungkin sebenarnya kamu tidak akan merusak ketenangan hidup kakakmu.”

“Mungkin kamu adalah salah satu bagian dari hidup yang tenang itu.”

Fanny sontak termangu.

Pintu lift pun terbuka. Galvin Bai berjalan keluar dan berujar, “Pikirkanlah baik-baik, asal jangan terlalu lama. Bagaimanapun juga, hidup seseorang hanya bertahan dalam beberapa dekade. Kalau kamu sampai melewatkannya, maka tidak akan ada lagi kesempatannya. Ingin mengubahnya pun tidak bisa karena sudah terlambat.”

Fanny terpekur diam dan bahkan sampai lupa untuk keluar dari lift.

Bukankah ucapan ini sebenarnya ditujukan untuk Galvin Bai sendiri? Sebelumnya ia selalu merasa bahwa adik perempuannya masih kecil dan ia masih memiliki waktu untuk membawanya menikmati hidupnya. Tapi setelah adik perempuannya tiada, Galvin Bai menyadari bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa menunggu waktu.

......

Di kantor Sania Liu di Rumah Sakit Wolong.

Sania Liu membawa Friska Li masuk, lalu meletakkan mesin B-ultrasound di depan Friska Li. Ia kemudian berujar serius: “Ini adalah sebuah masalah yang sangat serius.”

Begitu mendengarnya, Friska Li sontak menjadi gelisah.

Friska Li mengira ia mengidap semacam penyakit, sehingga ia merasa sangat gelisah. Tapi tepat pada saat itu, Sania Liu tiba-tiba tertawa, “Kenapa kamu gelisah begitu?”

Friska Li tercenung sesaat, lalu kesadarannya kembali. Ia pun memutar bola matanya dengan marah, “Kamu menakutiku!”

Setelah puas tertawa Sania Liu baru kembali melanjutkan: “Sebenarnya, ini adalah sebuah berita yang bagus.”

“Berita bagus apa?” Friska Li bertanya penasaran lalu mengeluh: “Aku merasa sangat tidak nyaman beberapa hari belakangan ini, apa mungkin jangan-jangan…”

Perkataan Friska Li pun mendadak terhenti, ia lalu menatap Sania Liu dengan terkejut.

Sania Liu balas mengangguk padanya dan berujar, “Sesuai dengan yang kamu pikirkan. Kamu hamil dan...”

“Dan apa?” tanya Friska Li setengah termangu.

Sania Liu tetap tertawa: “Anakmu kembar.”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu