Awesome Guy - Bab 24 Membantunya Untuk Hidup?

Friska Li masih ingin mengatakan sesuatu, namun Galvin Bai telah berucap, “Hanya rumah, ganti saja dengan nama ayah ibu!”

“Baguslah jika kamu sadar!” Sally Liu mendengus.

Friska Li menatap Galvin Bai, merasa bersalah padanya, jelas-jelas Galvin Bai yang membeli rumah ini!

Galvin Bai tersenyum menenangkan, sarat akan tidak masalah.

Sally Liu kembali menarik Albert Li ke bagian mansion yang lain untuk melihat-lihat, seektika, di sisi kolam renang hanya menyisakan mereka berdua.

“Galvin, terima kasih banyak.” mata Friska Li sedikit berkaca-kaca.

Galvin Bai tersenyum berucap: “Terima kasih untuk apa, kamu ini istriku, rumah ini memang aku berikan untukmu, lagi pula kita semua keluarga, atas nama siapapun semuanya akan tetap sama.”

Friska Li yang mendengarnya semakin merasa sedih, seketika dia langsung memeluk Galvin Bai.

Galvin Bai tertegun, lalu sedikit menekan perasaan senangnya yang menggebu, dan memeluk Friska Li dengan pelan.

Friska Li memang cantik, tubuhnya juga bagus, Galvin Bai hanya memeluknya pelan namun dia bisa merasakan pinggang rampingnya, membuatnya tidak bisa mengendalikan diri.

Saat Friska Li bereaksi, dia segera mendorong Galvin Bai, menundukkan kepalanya malu, “Apapun itu, hadiah ulang tahun hari ini, aku sangat menyukainya.”

Pria ini benar-benar telah melakukannya!

Hari ini adalah hari terbahagia seumur hidupnya, ulang tahun yang paling spesial.

Galvin Bai tersenyum berucap: “Baguslah jika kamu menyukainya.”

......

Di dalam sebuah kafe yang terlihat tidak menonjol di tengah kota.

Terdapat dua orang yang duduk di sudut ruangan, terdapat satu gelas kopi di hadapan masing-masing.

“Ini tujuannya, setelah berhasil sepuluh miliar.” salah satu pria di sana mendorong sebuah foto yang ada di tangannya pada pria di seberangnya.

Pria di seberang itu menelitu dengan mata elangnya, “Dua puluh miliar, tidak ada penawaran.”

Pria itu memicingkan matanya, “Apa kamu sedang memerasku?”

“Memerasmu atau tidak, kamu yang mengetahuinya.”

Pria itu menurunkan tatapannya, berpikir sejenak, kembali berucap: “Enam belas miliar.”

“Dua puluh miliar.”

Hingga akhirnya pria itu menggertakkan giginya, “Baik! Dua puluh miliar! Kuharap kamu bisa menyelesaikan misi ini!”

“Cih! Di dunia ini tidak ada misi yang tidak bisa aku selesaikan!”

Pria itu tidak mengelak, kembali berucap: “Galvin, sekarang berada di Kota T, presdir Marquis Group, untuk dokumen lainnya tunggu kamu sampai baru aku mengirimkannya padamu.”

“Hmm.” pria itu meminum sejenak kopinya, lalu bangkit pergi.

Pria itu yang melihat hal ini segera menambahkan, “Lakukan dengan rapi!”

......

Kota T.

Vonny Long yang baru saja menyelesaikan urusannya berjalan masuk ke ruangan besar dengan hak tingginya.

Saat memasuki ruangan itu dia melihat seseorang mengenakan jaket hitam, dan membawa sebuah ransel hitam, tingginya sekitar seratus sembilan puluh sentimeter, wajahnya terlihat menyeramkan, terlihat tidak bukanlah orang yang bisa di ganggu.

Vonny Long yang melihatnya segera menghampirinya resepsionis, menanyakan ada masalah apa.

Setelah resepsionis menjelaskan, orang ini datang untuk mencari presdir, namun tidak membuat janji lebih dulu.

Setelah Vonny Long mengerti dia berjalan menghampirinya, kembali bertanya.

“Tuan, permisi kamu mencari siapa?”

“Presdir, Galvin Bai.” suara pria itu terdengar sangat kuat.

Vonny Long terkejut, tidak banyak orang yang mengetahui jika Galvin Bai adalah presdir di sini, bagaimana bisa orang ini mengetahuinya?

“Tuan, apa kamu sudah membuat janji?” tanya Vonny Long.

Pria itu mejawab: “Belum.”

Vonny Long merasa sedikit bingung, “Tidak membuat janji maka tidak bisa masuk ke dalam.”

Pria itu langsung mengeluarkan selembar foto, “Orang ini yang menyuruhku datang.”

Vonny Long menundukkan kepalanya melihat sejenak, seketika terkejut, bukankah ini Tuan besar? Ayah Galvin Bai!

“Silahkan ikuti aku.” Vonny Long membawa pria itu menuju ruangan presdir.

Di dalam ruangan, Galvin Bai menatap pria yang ada di hadapannya, bertanya: “Ada apa mencariku?”

Pria itu meletakkan fotonya, lalu: “Namaku Macan Putih, Tuan besar yang menyuruhku datang untuk membantumu.”

Galvin Bai melihat sekilas foto Eddy Bai, lalu bertanya: “Membantuku apa?”

“Membantumu untuk hidup!” ucap Macan Putih.

Selesai berucap, seketika Galvin Bai terkejut, apakah masalahnya hingga separah ini?

Membantunya untuk hidup?

Galvin Bai mengerutkan alisnya, berpikir sejenak lalu berucap: “Aku mengerti, tapi, apa kamu yakin bisa?”

Macan Putih yang mendengar hal ini melihat gelas porselen yan ada di atas meja Galvin Bai, berjalan menghampirinya lalu mengambilnya, meremasnya dengan kuat.

Seketika gelas itu pecah.

Galvin Bai dan Vonny Long melebarkan matanya bersamaan, terdiam tidak mengatakan apapun.

Melihat hal ini, Galvin Bai merasa tenang, “Hmm, aku akan meminta Asisten Long untuk menyiapkan tempat tinggalmu.”

“Tidak perlu, aku memiliki tempatku sendiri.” selesai berucap Macan Putih membalikkan tubuhnya untuk pergi.

Galvin Bai segera bertanya: “Di mana dia?”

Yang dia tanyakan adalah Eddy Bai, sebelumnya dia hanya bertelepon dengannya, namun tidak mengetahui di mana dia sebenarnya?

“Amerika.” ucap Macan Putih sambil berjalan, “Karena ada angin topan di laut, dia menunda kepulangannya.”

Selesai Galvin Bai mendengar itu, Macan Putih telah berjalan keluar.

“Angin topan?”

Ini adalah kesempatan yang bagus!

Karena sudah berada di titik bahaya seperti ini, kalau begitu dia juga berada dalam bahaya, sebaiknya dia mengikuti ucapan Eddy Bai, mengembangkan Marquis Group!

Sepertinya dia juga tidak perlu bersembunyi lagi!

......

Saat matahari mulai terbenam, Galvin Bai keluar dari perusahaan, lalu pulang.

Saat pulang, dia menemukan Friska Li, Friska Li sedang mengenakan pakaian tidur sutra berwarna merah muda, menunjukkan lengan dan kaki rampingnya, terlihat sangat bersinar.

“Friska......” detik berikutnya Galvin Bai menelan air liurnya.

Friska Li tidak menyadari hal itu, dan berucap dengan kesal: “Ayah dan ibu sudah pindah ke mansion.”

Galvin Bai kembali tersadar, lalu mengerti, dan berucap: “Bagus juga jika pindah, kita satu keluarga tinggal bersama pasti akan ramai!”

Friska Li mendengus, “Tapi aku tidak ingin tinggal bersama mereka.”

Galvin Bai mengangkat alisnya, detik berikutnya, dia mengira Friska Li ingin tinggal bersamanya, karena tidak ingin diganggu orang tuanya, tentu saja dia tahu, untuk sekarang ini hal itu hanyalah sebuah khayalan.

Alasan Friska Li yang sebenarnya tidak ingin tinggal bersama yang adalah karena Sally Liu!

Berdasarkan sifat ibu mertuanya itu, Sally Liu pasti tidak membiarkan Galvin Bai tinggal di sana, di saat yang sama berharap saat Galvin Bai bercerai dengannya nanti dia tidak akan memperebutkan rumah itu dengan mereka.

Jangan mengatakan soal perceraian dulu, tapi mansion ini, dia juga tidak mempermasalahkannya, anggap saja sebagai menarik hati mertuanya.

“Tidak masalah! Kalau begitu kita tinggal saja di sini.” ucap Galvin Bai tersenyum.

Friska Li memanyunkan bibirnya, “Ibu mengatakan ingin menjual rumah ini, besok dia akan membawa orang untuk melihat rumah.”

Galvin Bai tidak bisa berkata-kata, apa menyuruhnya tidur di jalanan?

Friska Li yang melihat hal ini bertanya: “Bagaimana jika....... kita tinggal di rumah sewa itu?”

Galvin Bai yang mendengar hal ini tersenyum, “Tidak perlu, karena rumah ini sudah tidak bisa ditempati, kalau begitu sebaiknya kita tetap tinggal di mansion saja!”

“Hmm?” Friska Li tidak mengerti, kemudian berucap: “Tapi, ibuku dia......”

Galvin Bai tahu apa yang akan dia katakan, segera berucap: “Friska, kamu gantilah dulu pakaianmu, sekarang kita pergi ke sana.”

“......Baiklah!” Friska Li berpikir sebaiknya dia menggunakan dirinya untuk mengancam ibunya, yang terpenting dia tidak akan membiarkan Galvin Bai tidur di jalanan.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu