Awesome Guy - Bab 465 Memulai Percakapan

Di sisi lain, Sania Liu juga berkeliling. Tangannya menggenggam segelas anggur merah untuk membaurkan diri.

Sania Liu mengenakan pakaian yang biasa saja hari ini, namun ia tidak bisa menyembunyikan perawakannya yang cantik. Oleh karena itu walaupun ia berada dalam upacara pernikahan semacam ini, tidak akan ada orang yang merasa ‘aneh’ terhadapnya.

Itu sebabnya Sania Liu bertemu dengan seseorang yang membuka percakapan.

“Halo wanita cantik, namaku David Ma. Senang berkenalan denganmu.” Seorang pria muda yang mengenakan setelan jas berwarna gelap berdiri di depan Sania Liu, dengan tersenyum memperkenalkan dirinya.

Sania Liu hanya meliriknya sekilas lalu tidak mengacuhkannya. Ia kemudian berjalan menghindar dari pria itu lanjut melangkah maju

David Ma tersenyum kaku saat melihat sikap Sania Liu, ia merasa sedikit canggung dan malu. Ia kemudian mengejar Sania Liu, “Wanita cantik, bagaimana kalau kita saling mengenal satu sama lain? Siapa tahu kita bisa menjadi teman di masa depan!”

Sania Liu menghentikan langkahnya dan berujar santai: “Tidak perlu.”

Jangan kira Sania Liu tidak tahu maksud terselubung dari pria ini.Bukan hanya sekali dua kali ia berhadapan dengan situasi seperti ini.

Begitu mendengarnya, raut David Ma terlihat sedikit malu. Tapi ia tetap bersikukuh, “Wanita cantik, karena aku sudah memperkenalkan diri, bagaimana kalau kamu memberitahuku namamu? Kalau tidak, betapa ruginya aku!”

“Tidak tertarik.” Sikap Sania Liu masih dingin dan datar, ia mulai sedikit tidak sabar.

Setelah selesai bicara, Sania Liu pun pergi ke tempat lain. Tapi setelah berkeliling sejenak, ia masih tidak bisa menemukan apapun. Matanya pun menangkap sosok Galvin Bai, sehingga ia menghampiri pria itu dengan senang.

David Ma adalah tipe orang yang tidak senang hati jika tidak mendapat yang ia mau, sehingga ia langsung menyusul.

Tapi ia justru melihat Sania Liu yang tadi bersikap acuh tak acuh padanya kini malah berdiri di seorang pria dan berbincang dengan pria itu sambil tersenyum tulus.

David Ma tidak bisa menahan amarahnya.

Ia sudah bersikap begitu baik saat mengajak Sania Liu mengobrol, tapi wanita itu malah menyahutnya dengan sikap dingin. Ia awalnya mengira memang begitulah karakter Sania Liu, tapi siapa sangka ternyata sama sekali bukan begitu!

David Ma pun mengamati pria yang berada di sisi Sania Liu. Pakaiannya biasa saja, ia juga terlihat seperti pegawai kedai. Karena David Ma belum pernah melihat pria itu sebelumnya, ia pun menyimpulkan bahwa pria itu hanyalah pemuda biasa.

Bagaimana mungkin orang biasa seperti pria itu bisa dibandingkan dengan dirinya?

Tentu saja ini tidak bisa dibiarkan!

David Ma pun berdiri diantara mereka berdua sambil memegang segelas anggur, “Wanita cantik, kita bertemu lagi.”

Ketika Sania Liu melihat sosok David Ma lagi, ia pun memutar bola matanya, “Maaf, aku tidak mengenalmu.”

“Tidak masalah. Aku sudah bilang namaku David Ma, bukan? Siapa namamu, wanita cantik?” tanya David Ma sambil tersenyum, ia sama sekali tidak terlihat tidak nyaman.

Galvin Bai menatap mereka berdua dan langsung paham bahwa pria itu sedang berusaha mengajak mengobrol.

Sania Liu tidak ingin bicara pada David Ma, sehingga ia menyahut: “Aku sama sekali tidak ingin mengenalmu. Lagipula, caramu memulai percakapan itu sangat payah dan tidak kreatif.”

David Ma melirik pria di sampingnya, otaknya memutar rupa Sania Liu yang barusan sedang tersenyum, ia pun menjadi tidak senang hati, sangat teramat tidak senang!

Akhirnya David Ma menoleh ke arah Galvin Bai, “Halo, aku David Ma. Aku bekerja di sebuah salon kecantikan. Aku memiliki sangat banyak pelanggan, kebanyakan dari mereka kurang-lebih seperti keluarga Ye. Orang-orang dilingkaran ini bisa dikatakan semuanya terkenal.”

Raut wajah Galvin Bai menunjukkan tanda tanya, untuk apa pria itu memberitahukannya soal ini?

David Ma kemudian bertanya: “Entah dimana tuan ini dibesarkan? Atau apakah keluarga tuan memiliki perusahaan?”

Galvin Bai sontak mengernyitkan alisnya, sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan itu, “Aku tidak mengenalmu.”

Jadi, tidak ada keharusan untuk memberitahu informasi tentang dirimu sendiri kepada orang lain.

Sania Liu tidak dapat menahan senyumnya saat melihat hati David Ma yang dipermalukan. Pria itu kemudian membangkitkan semangatnya dan mengganti topik pembicaraan, “Apa kalian berdua datang bersama? Aku belum pernah melihat kalian di daerah ini sebelumnya. Kalian pasti bukan penduduk setempat?”

“Benar.” Sania Liu mengangguk.

Melihat si wanita cantik yang akhirnya menjawab serentetan pertanyaannya pun membuat semangat David Ma sontak terbang, “Aku adalah penduduk lokal. Kalau kalian membutuhkan bantuan apapun, langsung hubungi saja aku. Ini kartu namaku.”

Setelah bicara, David Ma pun mengeluarkan selembar kartu dari dalam kantongnya dan memberikannya pada Sania Liu serta Galvin Bai.

David Ma mengira bahwa dengan melakukan ini dan sudah bersikap sedemikian sopannya, pasti mereka akan memberitahukannya nama mereka, bukan?

Tapi ternyata harapan David Ma terlalu muluk.

Setelah mendapatkan kartu nama itu, Sania Liu dan Galvin Bai tetap tidak memperkenalkan diri. Ini karena identitas dan nama mereka tidak boleh sampai ketahuan, terlebih lagi Galvin Bai.

Sekarang ini Galvin Bai adalah selebriti di lingkaran ini, selebriti yang sedang diburu untuk dibunuh.

Galvin Bai menyahut santai: “Terima kasih. Kalau ada waktu kosong, kami akan mampir untuk berkunjung.”

“Ayo pergi kesana!” Sania Liu tiba-tiba menarik lengan Galvin Bai.

Tatapan David Ma sontak menjadi datar saat melihat itu, dan tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya, “Tunggu. Kalian adalah sepasang kekasih?”

Galvin Bai diam-diam melepaskan gandengan lengannya.

Sania Liu menatap Galvin Bai dengan tidak puas, lalu menatap David Ma: “Benar, kami adalah sepasang kekasih.”

“Kamu...” Galvin Bai baru saja hendak memintanya untuk tidak berbicara omong kosong, namun tangan Sania Liu sudah melingkarinya lagi dan ia berujar lembut: “Ayolah, kamu tidak perlu malu-malu begitu~”

Galvin Bai merinding, bulu kuduk di sekujur tubuhnya sontak berdiri.

Ketika David Ma melihat ini, ia mengira mereka adalah pasangan muda yang masih dimabuk cinta. Ia sama sekali tidak menyadari betapa Galvin Bai tidak ingin berada sedekat ini dengan Sania Liu, “Wanita cantik, menurutku seorang wanita harus mencari seorang pria yang bisa diandalkan. Jangan mencari pria yang tidak berguna karena yang rugi itu kamu sendiri.

“Maksudmu, ia tidak bisa diandalkan?” Sania Liu menunjuk Galvin Bai.

David Ma mengangguk, “Pekerjaan pria ini pasti biasa-biasa saja, bukan? Kalau begitu, gajinya tidak terlalu tinggi dan ia pasti tidak bisa memberikanmu kehidupan yang layak. Wanita secantik dirimu pasti akan kesusahan kalau terus bersama dengannya!”

Sania Liu memutar bola matanya.

Di sisi lain, Galvin Bai tersenyum. Ternyata David Ma ini ingin membandingkan mereka berdua, lalu menunjukkan pada Sania Liu bahwa ia memiliki uang dan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik pada wanita itu?

Ini membuat Galvin Bai teringat akan Habert Liu. Bukankah Habert Liu juga memiliki cara pikir seperti ini?

Tapi pada akhirnya, Habert Liu pun gagal.

David Ma ini juga tidak mungkin bisa berhasil. Walau tentu saja, Sania Liu juga bukanlah wanitanya.

“Aku memang pengangguran saat ini.” sahut Galvin Bai santai.

David Ma terkejut saat mendengarnya dan semakin semangat membujuk Sania Liu, “Lihat, bagaimana bisa memiliki gaji kalau tidak punya pekerjaan? Bagaimana mungkin ia bisa membelikanmu tas atau peralatan kosmetik?”

Sebagai pemilik salon kecantikan, David Ma memahami wanita. Bagi wanita, yang paling penting adalah tas, peralatan kosmetik, dan penampilan diri sendiri.

Tentu saja ketiga hal ini membutuhkan uang, uang dalam jumlah yang besar!

Sania Liu tidak tahan lagi, “Siapa bilang aku butuh dibelikan tas atau peralatan kosmetik? Kamu sudah tidak waras, ya? Terus menerus menggangguku, dalam kondisi seperti ini apa kamu tidak bisa lihat aku sudah tidak sabar? Kenapa kamu bebal sekali?”

Memang benar-benar karakter Sania Liu, ia tidak ragu untuk berbicara terang-terangan!

Raut wajah David Ma menunjukkan seolah-olah ia habis ditampar, panas terbakar. Tidak peduli seberapa besar keinginannya untuk berbincang dengan wanita cantik, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau ditolak mentah-mentah seperti ini. Rasanya harga diri dan wajahnya dicampakkan ke atas tanah dan diinjak-injak.

“Tahu tidak apa yang kamu lewatkan? Jangan salahkan aku karena aku tidak memberitahumu! Akulah yang bisa memberikan apa yang kamu inginkan, bukan pria tidak berguna seperti dia!”

“Lihat saja, pada akhirnya kamu akan tetap datang mencariku!”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu