Awesome Guy - Bab 681 Pertunjukan Kembang Api

Mata Friska Li berkilat sangat senang, begitu juga dengan hatinya. Ia begitu bahagia.

Sebenarnya dalam kurun waktu ini, ia mengubah dirinya. Ia ingin membuat dirinya sendiri menjadi lebih kuat supaya bisa membantu Galvin Bai, dan selama proses pembentukan ini, ia sudah melewati begitu banyak cobaan.

Di mata orang lain, Friska Li adalah sosok wanita yang sangat tangguh, cerdas, dan juga tenang.

Tapi di hadapan Galvin Bai, ia masih menjadi seorang gadis kecil. Apalagi sekarang Galvin Bai menyalakan kembang api di setengah bagian kota demi dirinya, membuat ia merasa dilingkupi oleh kembang api.

Ia seolah-olah menjadi gadis lemah lembut yang mendambakan cinta.

Di saat yang bersamaan, terdengar seruan dan jeritan bahagia yang meramaikan suasana malam ini di tengah jalanan kota, di taman, dan di alun-alun.

Semua orang pasti bertanya-tanya, siapa itu Friska?

Mereka pasti merasa iri dengan wanita bernama Friska ini.

Tapi, pertunjukan belum selesai.

Tangan Galvin Bai yang semula terbuka tiba-tiba menutup terkepal.

Tidak lama kemudian, kembang api kembali meledak menghiasi langit.

Kali ini kembang api meluncur dari sisi lain Kota C, luncurannya terjadi terus-menerus seperti barusan.

Dengan begitu, saat ini seluruh langit Kota C diwarnai oleh kembang api.

Terakhir, beberapa patah kata pun muncul.

VONNY, SELAMAT ULANG TAHUN!

Vonny Long benar-benar tercengang.

Ia sontak bangkit berdiri dari kursi rodanya dengan rasa bahagia, menatap kata-kata yang terpatri di langit. Suasana hatinya tidak bisa kembali tenang untuk waktu yang cukup lama.

Sesuai ucapannya sebelumnya, orang-orang di sekitarnya sudah pergi jauh meninggalkannya. Sudah lama sekali sejak ulang tahunnya dirayakan bersama dengan orang lain, karena tidak ada satupun yang ingat atau merasa peduli.

Tapi Galvin Bai ingat.

Jadi kemarin malam, ia diam-diam menghubungi Kenly Lin dan meminta pria itu untuk membantunya melakukan hal ini.

Galvin Bai lalu berujar: “Aku ingin semua orang tahu bahwa aku mencintai istriku.”

“Aku juga ingin semua orang tahu bahwa besok adalah hari ulang tahun Vonny dan semua orang akan merayakannya.”

Inilah benda yang ia pesan secara online kemarin malam.

Vonny Long dan Friska Li hanya diam terpaku.

Hati mereka berdebar-debar senang, perhatian mereka benar-benar terpusat pada kembang api yang penuh menghiasi langit.

Tepat pada saat itu, Galvin Bai pun berjalan ke hadapan Kenneth Sun dan berujar datar: “Bukankah kamu bilang kamu punya uang? Kamu juga bertanya berapa banyak yang aku inginkan, bukan? Kalau begitu, aku akan menjawabmu. Aku ingin 200 milyar.”

Kesadaran Kenneth Sun pun kembali dan ia tidak percaya Galvin Bai akan mengucapkan hal seperti itu padanya, “Kamu serius?”

Pria itu bisa memenuhi seluruh langit kota dengan kembang api, tentu saja harta yang ia miliki tidaklah sedikit. Untuk apa Galvin Bai meminta 200 milyar padanya?

Apa jangan-jangan ia benar-benar ingin bercerai dengan Friska Li?

Tapi kalau ia memang ingin bercerai dari Friska Li, untuk apa pula ia melakukan hal semacam ini?

Kenneth Sun benar-benar tidak mengerti.

Tapi Galvin Bai dengan cepat menjelaskan padanya.

“200 milyar untuk membeli nyawamu. Bagaimana?”

Kenneth Sun sontak menyahut, “Apa!?”

“Kamu terlalu banyak menonton drama TV brengsek! Berani-beraninya menginginkan nyawaku?! Apa kamu tidak tahu Kota C adalah wilayah kekuasaan aliansi bisnis? Orang kaya baru sepertimu berani-beraninya mencoba unjuk gigi?”

“Aku beritahu ya, di Kota C ini aku…”

DUAKK!!

Sebelum Kenneth Sun dapat menyelesaikan ucapannya, Galvin Bai sudah mengangkat kakinya dan menendang pria itu sampai terpental jauh.

“ARGHH!”

Kenneth Sun pun melayang mundur beberapa meter, tangannya mencengkeram perutnya yang tertendang dan mengaduh kesakitan.

Galvin Bai mengambil beberapa langkah dan berjalan menghampiri, lalu menginjak kepala Kenneth Sun dan sambil mendengus dingin berujar: “Aku lelah dengan hari-hari dimana harus membunuh dan berkelahi, aku juga sudah lelah dengan persaingan dan permainan politik. Hari ini aku ingin benar-benar berpisah dengan semua itu dan mengakhiri segala sesuatunya.”

“Tapi bangsat sepertimu malah memprovokasiku dan berani-beraninya ingin menyentuh wanitaku?”

“Tidak boleh kurang sepeser pun dari 200 milyar. Pulang dan beritahu ayahmu, kalau tidak aku akan mencabut nyawamu!”

Galvin Bai lalu berjongkok setelah mengucapkan itu, kemudian menepuk wajah Kenneth Sun sebanyak dua kali. Ia lalu tersenyum dan berujar, “Aku akan mengingatkanmu akan satu hal. Semua orang bilang aku ini tidak waras dan selalu melakukan hal-hal yang gila, cukup ingat saja satu pernyataan ini.”

Setelah selesai berujar, Galvin Bai pun mendengus dingin: “Pergi sana!”

Baik Friska Li maupun Vonny Long masih memusatkan perhatian mereka pada ledakan kembang api yang indah, sehingga tidak satupun dari mereka melihat apa yang terjadi.

Ledakan kembang api yang menawan itu berlangsung selama 10 menit sebelum akhirnya berhenti.

Suasana yang ditinggalkan setelah ledakan kembang api pun menjadi tenang dan langit kembali menjadi gelap. Bau samar asap kembang api memenuhi udara.

Tepat pada saat sampai di depan pintu masuk rumah sakit, tiba-tiba terdengar letusan suara yang disusul dengan pita-pita warna warni yang melayang.

Sekumpulan orang kemudian berjalan menghampiri mereka sambil membawa sebuah kue tiga tingkat yang sangat besar.

Friska Li bereaksi lebih dulu dan membalikkan tubuhnya untuk menatap Vonny Long dengan senang: “Selamat ulang tahun, Vonny!”

“Selamat ulang tahun!”

Semua orang yang lain mengucapkannya bersama-sama.

Diantara orang-orang itu, terdapat pula Kenly Lin yang sudah banyak membantu.

Vonny Long menatap pemandangan ini dengan hati yang bahagia. Kedua tangannya gemetar, sepasang matanya pun berkaca-kaca. Akhirnya ia tidak lagi dapat menahannya dan air matanya pun mengalir deras seperti uang tanpa seri.

Ini adalah hari ulang tahun yang paling berkesan sepanjang hidupnya.

Semua orang tertawa dan bergembira, walaupun terlihat sedikit tidak pantas karena dilakukan di rumah sakit.

Dan selain Avel Qin, tidak ada satu orang pun yang menyadari keberadaan sosok seseorang di sudut terpencil pintu masuk rumah sakit.

Avel Qin menyadari kehadiran seseorang itu, lalu berjalan menghampiri dan bertanya sambil tersenyum: “Masih tetap mengkhawatirkan putramu?”

Seseorang itu sedikit membalikkan tubuhnya, menunjukkan wajahnya yang serius namun juga tampan. Orang ini adalah Eddy Bai.

Eddy Bai menatap Avel Qin lekat-lekat dan berujar: “ Memang benar-benar mirip.”

Avel Qin tercenung bingung sesaat, lalu langsung menyahut, “Cih! Mirip gundulmu!”

Setelah berujar begitu, Avel Qin pun tidak lagi berniat untuk mempedulikan Eddy Bai sehingga ia membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi.

Eddy Bai kemudian berujar pelan: “Bukankah kamu datang untuk membalaskan dendamnya?”

Avel Qin tidak memutar kepalanya dan terus melangkah maju sambil berujar santai: “Aku tidak memiliki waktu luang untuk melakukan itu, lagipula bukankah dendam itu sudah dibalaskan oleh putramu?”

“Jordan hanyalah putra yang dibuang, bukan ia dalang yang berada di balik layar. Kamu harus tahu soal ini.” Nada suara Eddy Bai masih tetap datar dan tenang.

Avel Qin sedikit terkejut ketika mendengarnya, lalu ia membalikkan tubuhnya dan menunjuk ke arah Eddy Bai sambil berujar dingin: “Aku peringatkan, jangan tarik kami dan membuat kami terlibat bersama, atau aku akan menghancurkanmu!”

Eddy Bai hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh.

Avel Qin mendengus dingin: “Kalau kamu punya waktu luang seperti ini, lebih baik jaga dan urus putramu baik-baik. Ia sudah memprovokasi Kenneth dan ini bukanlah hal yang akan berlalu sendirinya dengan mudah.”

“Kenedy paling hebat dalam menutupi kesalahan orang lain dan ia tidak mungkin melepaskan masalah ini begitu saja begitu ia tahu.”

Eddy Bai hanya tersenyum mendengar pernyataan itu dan tidak mengucapkan apa-apa.

......

Ucapan Avel Qin tidaklah salah.

Setelah Kenneth Sun dihajar Galvin Bai, ia bahkan tidak berani untuk mengemudikan mobil sportsnya. Ia menyelinap keluar dari pintu belakang dan memesan taksi untuk pulang menemui ayahnya.

Ketika ia sampai di rumah, ia pun menangis dan meraung-raung.

Kenedy Sun yang berusia 50 tahun pun bergegas menuruni tangga dalam balutan pakaian tidurnya ketika ia mendengar tangisan putranya, seorang pengawal wanita yang cantik mengikutinya dari belakang.

Kenedy Sun sontak bertanya khawatir: “Putraku, ada apa?”

Kenneth Sun menyerbu masuk ke dalam dekapan ayahnya dan meraung-raung: “Ayah, putramu ini dihajar seseorang! Ayah harus membalasnya untukku!”

Begitu mendengar aduan Kenneth Sun itu, Kenedy Sun pun menjadi marah, “Siapa orang di Kota C yang berani-beraninya menghajar putra Kenedy Sun? Jesjes, cepat selidiki! Siapa orang yang berani-beraninya melukai putraku?”

“Baik.” Setelah merespon, pengawal wanita cantik di belakang Kenedy Sun itu pun membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu