Awesome Guy - Bab 714 Orang Yang Terpilih

Sepanjang perjalanan, Shanty Liu sesekali melirik Galvin Bai.

Ketika mereka hampir saja tiba di rumah sakit, Shanty Liu pun tidak tahan untuk tidak mendekat ke sisi Galvin Bai. Takut Albert Li bisa mendengar suaranya, ia pun berbisik, “Bagaimana pendapatmu tentang Sania?”

Wajah Galvin Bai pun sontak menjadi kaku dan terlihat sedikit canggung.

Situasinya saat ini adalah adik perempuannya tiba-tiba sakit dan kondisinya sangat kritis. Tapi disaat yang genting seperti ini, pertanyaan yang tidak ada hubungannya seperti itu malah ditanyakan. Kalau orang yang bertanya diganti menjadi orang lain, sepertinya Galvin Bai akan langsung mengamuk.

Kebetulan saja orang ini bisa menyelamatkan adik perempuannya, sehingga Galvin Bai tidak berani terbawa emosi walaupun ia merasa canggung.

Lagipula Shanty Liu mengira Albert Li tidak dapat mendengarnya? Albert Li adalah seorang ahli tingkat satu, mana mungkin ia tidak bisa mendengarnya?

Apalagi Albert Li adalah ayah mertua Galvin Bai. Shanty Liu malah bertanya pertanyaan seperti itu kepada dirinya yang merupakan menantu laki-laki Albert Li di depan ayah mertuanya sendiri, hal ini pun membuat sekujur tubuh Galvin Bai merasa tegang.

Akhirnya Galvin Bai hanya bisa menyahut dengan suara kecil: “Aku sudah menikah.”

Shanty Liu dengan acuh tak acuh menjawab: “Lalu kalau sudah menikah kenapa? Bukankah ada beberapa negara yang mengijinkan adanya poligami? Bukankah negara kita juga menerapkan pernikahan poligami di jaman dahulu? Apa kamu tidak merasa bahagia dengan beberapa istri?”

Galvin Bai semakin merasa canggung dan tidak tahu harus mengucapkan apa.

Shanty Liu kembali berbisik padanya: “Aku rasa Sania menyukaimu, kamu bisa mempertimbangkannya. Sania lumayan cantik, ia juga orang yang baik dan ia memiliki kemampuan dalam bidang medis. Bayangkan saja bisa membawa seorang dokter di sisimu setiap saat! Bukankah itu sangat baik!”

Selama sekitar 10 menit waktu perjalanan yang tersisa, Galvin Bai hanya bisa mendengarkan Shanty Liu yang memberitahunya tentang sisi baik Sania Liu dan keuntungan menikahi wanita itu.

Galvin Bai ingin secepatnya sampai di rumah sakit.

Setelah akhirnya sampai di rumah sakit, Shanty Liu pun pergi ke unit gawat darurat.

Galvin Bai dan yang lain menunggu di luar.

Setelah lebih dari setengah jam berlalu, pintu unit gawat darurat pun akhirnya terbuka.

Shanty Liu berujar: “Sekarang nyawanya sudah keluar dari zona kritis, kita akan terus memantaunya. Kalau malam ini bisa dilewati dengan baik, maka tidak ada masalah.”

Mendengar itu, Galvin Bai pun menghela napas lega sejenak dan berterima kasih pada Shanty Liu.

Friska Li juga berterima kasih padanya.

Shanty Liu melirik sekilas pada Friska Li, lalu menghela napas pendek dan berjalan melewati mereka.

Ketika ia sampai di ujung koridor dan berbelok, ia pun bertemu dengan Albert Li.

Shanty Liu tidak begitu akrab dengan Albert Li dan hanya pernah beberapa kali bertemu dengan pria itu. Tapi ia tahu bahwa Albert Li adalah seseorang yang dekat dengan Galvin Bai, sehingga ia pun mengangguk sopan untuk menyapa.

Albert Li juga balas mengangguk sopan saat melihatnya, lalu mereka berdua pun saling berjalan melewati.

Tapi tepat pada saat itu, Albert Li pun berbisik pada Shanty Liu: “Putriku jauh lebih cantik daripada keponakan perempuanmu dan ia memiliki hubungan yang lebih dalam dengan Galvin.”

Setelah mengucapkan itu, Albert Li lalu langsung berjalan pergi.

Sedangkan Shanty Liu, ia menolehkan kepalanya dan menatap punggung Albert Li yang menjauh dengan terkejut.

“Jelas-jelas aku berujar dengan suara yang sedemikian kecilnya, bagaimana mungkin ia mendengarnya?” gumam Shanty Liu malu.

......

Di dalam kamar rawat, Galvin Bai, Friska Li, dan Sally Liu berdiri di depan ranjang dan menatap adik perempuan Galvin Bai, Jane Bai.

Ketika Albert Li masuk dan melihat ada banyak orang yang berkerumun, ia pun berujar: “Jane baru saja sadar dan tubuhnya masih sangat lemah. Ayo jangan ganggu ia, biarkan ia beristirahat.”

Sally Liu merasa ucapan Albert Li benar, sehingga ia pun berujar pada Galvin Bai dan Friska Li: “Kalau begitu, aku akan pulang dan membuatkan bubur. Besok aku akan membawakannya kesini, kalian jaga Jane baik-baik.”

Galvin Bai langsung berujar: “Tidak perlu, ibu. Aku bisa memesan lewat pesan-antar saja.”

Sally Liu balas menatap dan berujar tidak puas, “Apa kamu tahu seberapa tidak higienisnya pesan-antar? Bagaimana bisa kamu memesan pesan-antar? Orang sakit mana bisa tahan! Lebih baik aku pulang dan membuatkan bubur, besok pagi aku akan mengantarkannya kesini.”

“Jangan berani-beraninya pesan lewat pesan-antar!”

Setelah memperingatkan untuk terakhir kali dan siap untuk pergi, Sally Liu pun melirik sekilas Albert Li yang berada di sebelahnya, “Kenapa kamu masih belum mengambil mobil?”

Albert Li menggeleng dan berujar: “Kamu pulang naik taksi saja, masih ada hal yang harus kubicarakan dengan Galvin.”

Sally Liu sangat merasa tidak puas dan memelototi Albert Li. Tapi ketika Sally Liu melihat raut serius pada wajah Albert Li, ia pun berpikir bahwa mereka mungkin akan membicarakan tentang sesuatu yang serius. Pada akhirnya, ia hanya bisa menggerutu, “Benar-benar merepotkan!”

Setelah berujar begitu, Sally Liu pun berjalan pergi seorang diri.

Mendengar Albert Li memiliki sesuatu yang harus dibicarakan dengannya, raut Galvin Bai pun seketika menjadi serius. Albert Li adalah seorang ahli tingkat satu, ia pasti mengetahui banyak hal.

Kalau sekarang dipikir-pikir lagi, Galvin Bai merasa dirinya benar-benar bodoh.

Albert Li itu bisa berdiri karena didukung oleh keluarga Bai, dan kemudian ia mendirikan Little East Group. Dari sekian banyak orang, kenapa keluarga Bai hanya memilih Albert Li?

Galvin Bai belum pernah memikirkan alasannya sebelumnya, tapi sekarang sepertinya sudah pasti bukan kebetulan semata. Pasti ada alasan khusus dibaliknya.

Galvin Bai lalu berujar pada Jane Bai: “Istirahatlah baik-baik, aku keluar dulu sebentar.”

Jane Bai menatap kakak laki-lakinya dan mengangguk pelan.

Galvin Bai menatap Friska Li sekilas dan istrinya itu menjawab: “Ada aku disini, tenang saja.”

Galvin Bai lalu berjalan keluar dari kamar rawat bersama Albert Li.

Menyisakan Friska Li dan Jane Bai saja di dalam kamar rawat itu.

Ini pertama kalinya Jane Bai bertemu dengan Friska Li, ia merasa sedikit malu. Jejak rasa penasaran dan waspada terlihat dalam mata kecilnya.

Friska Li pun bertanya sambil tersenyum, “Ada yang terasa tidak nyaman? Mau minum air?”

Jane Bai menggeleng pelan.

Friska Li menjulurkan tangannya dan mengelus kening Jane Bai dengan lembut, lalu berujar sambil tersenyum dengan sangat hangat: “Kalau begitu, tidurlah sejenak. Kakak ipar ada disini untuk menemanimu.”

Jane Bai mengerjapkan matanya dan menatap Friska Li, tangisnya tiba-tiba pecah. Ia tidak menangis meraung-raung, melainkan hanya meneteskan airmata dalam diam.

Friska Li terhenyak saat melihatnya, dengan sigap ia mengambil selembar tisu dan mengusap air mata Jane Bai dengan lembut. Tapi detik berikutnya, air mata malah mengalir turun dari mata Jane Bai.

“Ada apa? Apa ada yang terasa sakit? Jangan menakuti kakak ipar begini.” tanya Friska Li dengan khawatir.

“Kakak ipar...” Jane Bai memanggil lirih dalam tangis sesenggukannya.

Tepat pada saat itulah ia mengakui Friska Li sebagai kakak iparnya, karena ia sudah merasakan kehangatan dan kepedulian wanita itu.

“Kakak ipar disini, kakak ipar disini... Kakak ipar akan menemanimu, jadi kamu istirahatlah baik-baik. Jangan menangis lagi.” ujar Friska Li menenangkan dengan suara pelan.

Jane Bai pun akhirnya kembali tenang setelah menangis beberapa saat, ia lalu bertanya pada Friska Li: “Aku tahu kakak tidak pergi ke Kota C karena aku. Kalian pergilah, tidak perlu memikirkanku.”

“Kamu ini bicara omong kosong apa?” Friska Li sedikit terkejut mendengar ucapan Jane Bai, tapi bagaimana mungkin ia akan membiarkankan Jane Bai berpikir begitu? “Tentu saja bukan karena dirimu, jangan berpikir sembarangan.”

Jane Bai menggelengkan kepalanya pelan: “Kakak ipar tidak perlu menghiburku, aku tahu semuanya.”

Friska Li dengan cepat menenangkannya: “Benar-benar tidak seperti yang kamu pikirkan. Sudah jangan pikirkan soal hal ini lagi, kamu istirahatlah baik-baik.”

Mendengar ucapan Friska Li, Jane Bai lalu mengerjapkan matanya dan tiba-tiba bertanya: “Kakak ipar, aku sakit apa? Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?”

“Nanti akan kakak ipar tanyakan, kamu istirahat saja dulu.” jawab Friska Li lembut.

Jane Bai pun menyahut: “Apa kakak ipar bisa menanyakannya sekarang?”

“Baiklah, aku akan pergi bertanya sekarang. Kamu cepatlah tidur dulu.”

Jane Bai balas mengangguk. Friska Li kemudian keluar meninggalkan kamar rawat dan pergi menemui Sania Liu.

.....

Galvin Bai berjalan mengikuti Albert Li ke atap rumah sakit.

Galvin Bai merasa sangat rumit saat ini. Pertama, nyawa adik perempuannya sudah lepas dari ambang kritis dan ia pun bisa menghela napas lega. Tapi kemudian ia juga mengetahui identitas Albert Li, ia tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini.

“Ayah.”

Galvin Bai memanggil dengan pelan.

Albert Li menatap ke kejauhan dan berujar datar: “Aku tahu kamu memiliki banyak sekali pertanyaan yang ingin kamu tanyakan, begitu juga denganku. Aku hanya tahu bahwa kamu adalah orang yang terpilih, tapi aku sama sekali tidak tahu kenapa bisa kamu yang terpilih.”

Galvin Bai pun sontak bertanya: “Orang terpilih apa? Terpilih untuk melakukan apa?”

Albert Li menggeleng pelan, lalu menghela napas dan berujar, “Sekarang belum saatnya kamu mengetahui soal itu.”

“Kenapa?”

Galvin Bai tidak mengerti. Ia bisa mengerti kalau orang lain tidak ingin memberitahunya, tapi kenapa Albert Li tidak bisa memberitahunya? Albert Li adalah ayah mertuanya!

Jadi apa ini berarti bahwa rahasia ini benar-benar sebegitu luar biasanya? Sampai-sampai seorang ahli tingkat satu seperti Albert Li saja tidak berani memberitahunya?

Galvin Bai pun bertanya bingung: “Apa... Apa ada yang ayah takutkan?”

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu