Awesome Guy - Bab 42 Pemimpin Misterius

Setelah naik mobil kesadaran Friska Li masih belum kembali sepenuhnya, “Kenapa kamu membeli mobil lagi?”

“Supaya mudah untuk pergi bekerja, oh iya, aku membeli sebuah mobil Audi untuk ibu, dengan begini akan mempermudah mereka untuk bepergian, jika di rumah hanya ada satu mobil, jika salah satu menggunakannya, maka yang lainnya tidak bisa menggunakannya.”

“Tiga mobil?”

Galvin Bai mengangguk, melihat Friska Li yang tercengang, terlihat sangat menggemaskan.

Saat Friska Li masih tercengang karena terkejut.

Satu mobil sudah sangat cukup, tapi dia membeli dua mobil lagi!

“Berapa harga mobil ini?”

Galvin Bai berucap dengan santai: “Sepertinya empat miliar, tidak jauh berbeda dengan mobilmu itu.”

“......Kalau begitu mobil ibu?” Friska Li tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

“Semua harganya tidak jauh berbeda, semuanya dengan desain khusus.”

Setelah terkejut, Friska Li mulai merasa khawatir berucap, “Galvin, kamu menghamburkan uang seperti ini, bagaimana jika nanti tiba-tiba memerlukan uang, lalu kita sudah tidak memiliki uang?

Galvin Bai tahu jika dia sedang mengkhawatirkan dirinya, “Bukankah sebelumnya sudah kukatakan? Aku tidak akan membuat orang tuamu kesusahan lagi, barang-barang ini, yang seharusnya dimiliki maka harus dimiliki, kamu tenang saja, suamimu memiliki kemampuan untuk mencari uang.”

Friska Li menatap Galvin Bai dengan tersentuh, hatinya terasa menghangat.

Saat ini Galvin Bai tidak hanya menjadi kepala manajer Marquis Group, bahkan sangat baik pada orang tuanya, seketika membuat sebuah dorongan dalam hatinya, berharap jika dirinya dan Galvin Bai benar-benar sepasang suami istri.

Namun saat memikirkan hal ini, Friska Li kembali merasa sungkan, “Kalau begitu lain kali kamu tidak boleh menghamburkan uang sembarangan.”

“Aku mengerti, aku akan mendengarkan istriku.” ucap Galvin Bai tersenyum.

Friska Li menatap pemandangan yang ada di luar jendela, sudut bibirnya sedikit tersungging.

Kedua orang itu tiba di sebuah restoran barat, memesan steak dan salad.

Selesai makan, Galvin Bai mengantarkan Friska Li kembali ke perusahaan, setelah kembali memahami situasi yang ada, dia langsung pergi mengemudikan mobilnya.

Kembali ke Marquis Group, Galvin Bai memanggil Vonny Long untuk datang, “Bagaimana dengan New West Group?”

Vonny Long merasa sedikit bingung, kenapa presdirnya ini sangat memperhatikan perkembangan New West Group?

Namun dia tetap menjawabnya dengan profesional: “Pagi ini telah didiskusikan dengan petinggi di sana, namun hasilnya sangat tidak masuk akal.”

Galvin Bai mengerutkan alisnya: “Suruh orang untuk memeriksa departemen dalam New West Group, dan juga pemimpin New West Group.”

Setelah Vonny Long keluar, jari Galvin Bai mengetuk sisi meja, memikirkan sesuatu, akhirnya dia bangkit berdiri keluar dari perusahaan.

Setelah Friska Li tiba di perusahaan dia mulai kembali sibuk, beberapa saat kemudian, dia melihat Habert Liu meneleponnya.

Tanpa berpikir panjang, dia langsung mematikan panggilannya.

Tidak lama kemudian, handphonenya kembali berdering.

Friska Li mengerutkan alisnya, hingga akhirnya dengan terpaksa dia mengangkatnya.

“Halo, ada urusan apa?”

Habert Liu tertawa dalam sambungan telepon, “Friska, apa tidak boleh menelepon jika tidak ada urusan?”

Friska Li berucap dengan tidak senang: “Aku sangat sibuk.”

Sekarang ini Perusahaan Li berada di situasi yang mengkhawatirkan, tadi saat dia baru kembali dia mendengar bukan hanya proyeknya yang bermasalah, proyek lainnya dan juga pengoperasian perusahaan juga muncul masalah.

Semua orang sedang sibuk menanganinya, dan tidak memiliki waktu. Ditambah lagi, dia tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan Habert Liu.

“Jika tidak ada apapun aku akan mematikannya.”

Habert Liu segera berucap: “Friska, jangan ditutup dulu, kudengar belakangan ini ada masalah dengan proyek?”

“Bukan urusanmu.” jawab Friska Li dengan tenang, “Aku benar-benar sangat sibuk.”

Setelah menutup telepon, kesadaran Habert Liu masih belum kembali sepenuhnya, kemudian menggelapkan wajahnya, terbesit sebuah kilatan dalam matanya, “Friska, karena kamu tidak bisa membedakan mana yang baik dan tidak, kalau begitu jangan salahkan aku!”

Friska Li mengusap alisnya sejenak, tidak memperdulikan Habert Liu, dan kembali mengurus dokumennya.

Keesokan paginya, Vonny Long datang ke ruangan untuk memberi laporan.

“Kemarin sudah diselidiki, tidak ada masalah dengan yang lainnya, hanya saja pemimpin New West Group sangat misterius, tidak dapat ditemukan identitasnya.”

Galvin Bai mengerutkan alisnya, “Aku mengerti, terus selidiki.”

“Baik, Presdir.” jawab Vonny Long, kemudian kembali berucap: “Presdir, tadi kepala manajer Brilux Group menelepon, mengatakan sangat senang dengan kerja sama sebelumnya, ingin mengundangmu makan bersama.”

Galvin Bai melirik sejenak Vonny Long, biasanya masalah ini dia akan menyuruh Vonny Long untuk mengabaikannya, kenapa hari ini memberitahunya?

“Tidak bisa diabaikan?”

Vonny Long menganggukkan kepalanya, “Selain Brilux Group, masih ada beberapa direktur perusahaan lain, semuanya mengenai soal kerja sama, dan ingin mengundangmu untuk makan bersama.”

Entah sudah berapa banyak undangan acara makan malam yang ditolak Galvin Bai, jadi orang-orang yang penasaran pada presdir Marquis Group bergabung menjadi satu, untuk mengundangnya makan bersama, mereka tidak percaya, dengan orang sebanyak ini, dia tetap akan menolaknya, jika begitu maka bisa dikatakan jika Marquis Group sangat tidak menghargai orang!

“......Aku mengerti, kapan itu?” Galvin Bai yang berpikir sejenak juga merasa tidak pantas untuk menolak, akhirnya dia menerimanya, namun dia tetap hanya bisa pergi sebagai kepala manajer.

“Kyushu Hotel, pukul enam malam.”

“Hmm.” Galvin Bai menganggukkan kepalanya, di saat yang sama benaknya berpikir, pemimpin New West Group sangat misterius seperti ini, pasti sengaja menyembunyikan identitasnya, tidak ingin diketahui oleh banyak orang.

Memikirkan hal ini, Galvin Bai semakin penasaran pada pemimpin ini, dia juga diam-diam merasa, situasi Perusahaan Li sekarang ini ada hubungannya dengan orang ini.

Beberapa saat kemudian, Galvin Bai mengeluarkan handphonenya, menelepon Kakak Pisau.

“Halo, ada apa bos?”

Setelah kerja sama sebelumnya yang menyenangkan, Kakak Pisau menganggap Galvin Bai sebagai investor.

“Bantu aku selidiki pemimpin New West Group, satu miliar.”

“Tidak masalah.” Kakak Pisau langsung menyetujuinya.

......

Pukul lima lewat lima puluh menit, Galvin Bai telah muncul di Kyushu Hotel.

Setelah masuk dan bertanya pada pelayan, dia langsung pergi menuju ruangan VIP yang telah dipesan.

Hanya saja baru saja naik ke atas, dia langsung bertemu dengan Regan Zhao yang keluar dari toilet.

Setelah acara reuni sebelumnya Galvin Bai tidak pernah lagi bertemu dengan Regan Zhao, hari ini Regan Zhao tetap mengenakan jas yang rapi, hanya saja raut wajahnya terlihat tidak terlalu baik, terlihat jelas berbeda dari sebelumnya.

Sedangkan Regan Zhao saat melihat Galvin Bai, seketika amarahnya langsung membawa, sebelumnya mempermalukannya saat membeli mobil, dan juga tamparan saat acara reuni, membuat Regan Zhao sangat membenci Galvin Bai hingga ambang batas!

“Galvin! Kenapa kamu ada di sini?”

Galvin Bai yang tidak ingin berurusan dengan Regan Zhao, akhirnya langsung mengabaikan ucapan Regan Zhao, dan berjalan menuju ruangan VIP.

Namun Regan Zhao tidak melepaskannya, “Galvin! Aku sedang berbicara denganmu, apa kamu tuli?”

Galvin Bai membalikkan tubuhnya berucap menahan senyumannya: “Aku tidak tuli, hanya sedikit buta.”

Jika tidak bagaimana mungkin selama empat tahun di kampus yang sama dia tidak menyadari jika Regan Zhao adalah orang yang seperti ini?

Regan Zhao tentu saja mengerti maksud Galvin Bai, “Galvin! Memangnya kamu sebaik apa? Kamu hanyalah sampah yang munafik!”

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu