Awesome Guy - Bab 171 Dokter Pribadi

Jika dia salah menusukkan jarumnya, maka, nyawanya akan terancam.

Kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit berharap kalau Sania Liu akan melakukan kesalahan, jika itu terjadi, maka Sania Liu tidak akan bisa membayar nyawa orang walaupun dia berlutut meminta maaf sambil menangis sekalipun.

Saat ini, kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit ini benar-benar telah melupakan kalau mereka juga adalah seorang dokter, hanya karena persoalan kecil, mereka tidak memikirkan nyawa seseorang lagi, di manakah kode etik paling dasar mereka sebagai seorang dokter?

Galvin Bai mengeratkan kepalan tangannya, dia berdoa di dalam hatinya, dia harus siuman, asalkan dia siuman, dirinya akan langsung menambah uang, tidak peduli berapa banyak uang yang harus dikeluarkan, mereka harus dapat menemukan pelaku pembiusan tersebut.

Setelah beberapa saat, Sania Liu menusukkan jarumnya, dia menghela napasnya dan berkata : “Kita tunggu dulu! Seharusnya dia akan siuman setelah setengah jam.”

Setelah mendengarkan ucapannya, kepala rumah sakit pun tidak bisa menahan diri untuk menyindir, “Huh! Setengah jam, apakah kamu tahu berapa banyak nyawa pasien yang dapat diselamatkan dalam setengah jam? Masih saja ingin menunggu selama setengah jam, jika nyonya Bai tidak siuman dalam setengah jam, kamu telah menunda waktu penyelamatan nyawa yang paling kritis, apa yang akan kamu lakukan jika itu terjadi?”

“Jika jarum yang ditusukkan ini bermasalah, kamu harus bertanggung jawab.” Ucap direktur rumah sakit.

Sekilas, Sania Liu melirik raut wajah kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit yang tidak ingin bertanggung jawab itu, dia mendengus : “Kalian tenang saja, jika muncul permasalahan, aku akan mempertanggung jawabkannya sendiri, tidak ada hubungannya dengan rumah sakit kalian!”

“Huh! Rumah sakit apaan! Sama sekali tidak ada rasa tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa orang!”

“Kamu!” Wajah kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit tersebut memerah mendengar ucapan dari Sania Liu.

Galvin Bai tidak ikut campur dengan pertengkaran di antara mereka, dia hanya terfokus kepada Friska Li, dia sedang menunggu saat-saat di mana Friska Li akan membuka matanya.

Sania Liu menyadari raut wajah Galvin Bai, hatinya tergerak.

Tidak terasa, setengah jam pun telah berlalu, orang-orang yang berada di kamar pasien juga tidak pergi, ada yang berniat untuk menonton, juga ada yang sedang mengharapkan keajaiban, yang pasti, semua orang sedang menunggu.

“Sudah siuman!”

Tidak tahu siapa yang telah melontarkan kalimat tersebut, pandangan semua orang langsung terfokus ke sana.

Bulu mata Friska Li tampak bergerak, dengan perlahan-lahan dia membuka matanya, di saat yang sama, bahkan semua anggota tubuhnya juga kembali pulih secara perlahan-lahan.

Semua orang tertegun!

“Dia benar-benar telah siuman!”

“Sangat ajaib!”

“Dokter jenius!”

Yosep sangat kagum dengannya, umurnya masih sangat muda, namun ilmu pengobatannya sangat hebat, bahkan menguasai pengobatan tradisional dan pengobatan modern, benar-benar orang yang sangat luar biasa!

Kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit tersebut tercengang, mereka tampak canggung.

“Bagaimana mungkin?”

“Bahkan dokter Yosep tidak bisa mengobatinya, namun dia bisa membuatnya tersadar hanya dengan beberapa jarum saja?”

Dan Sania Liu hanya berkata dengan datar : “Pengobatan modern akan membuang banyak tenaga aliran darah pasien, sedangkan pengobatan tradisional akan memperbaiki tenaga aliran darah pasien, sangat jelas permasalahan wanita ini terletak di tenaga aliran darahnya.

“Pengobatan modern dan pengobatan tradisional memiliki kelebihan mereka masing-masing.”

Kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit tersebut tidak bisa berkata-kata lagi.

Perhatian Galvin Bai hanya tertuju kepada Friska Li, dia adalah orang pertama yang menyadari kalau Friska Li telah siuman, dia bergegas mendekatinya.

“Friska!”

Friska Li menggerakkan kepalanya dengan pelan, dia melihat Galvin Bai yang sedang panik, dia menyadari kalau dirinya telah jatuh pingsan, dan Galvin Bai sangat mengkhawatirkannya, dia pun berkata sambil tersenyum kecil, “Aku tidak apa-apa.”

Setelah mendengar perkataannya, hidung Galvin Bai terasa perih, tampaknya, dia akan menangis, namun, dia tidak boleh melakukannya.

“Iya, kamu sudah tidak apa-apa.” Jawab Galvin Bai menganggukkan kepalanya.

Sania Liu yang berada di sebelah juga mengatakan : “Tubuhnya masih sangat lemah, aku menyarankanmu untuk dirawat di rumah sakit dulu, akan lebih mudah untuk menanganimu jika terjadi sesuatu.”

Setelah mendengarkannya, Galvin Bai mengiyakannya tanpa mengangkat kepalanya, mendadak, dia terpikirkan dengan sesuatu : “Apakah kamu dokter di rumah sakit ini?”

Sebenarnya, itu hanyalah sebuah kalimat basa-basi, bisa dilihat dari pakaiannya dan percakapannya dengan kepala rumah sakit barusan kalau dia bukanlah dokter di rumah sakit ini, pertanyaannya hanyalah sebuah isyarat untuk kepala rumah sakit agar mempekerjakannya di rumah sakit ini, karena hanya dirinya saja yang dapat mengobati penyakit Friska Li.

Saat ini, Yosep langsung memberikan penjelasan : “Nona ini ke rumah sakit untuk melakukan wawancara kerja.”

Namun Yosep tidak melanjutkan kalimatnya, apalagi sebelumnya, wawancara kerja itu tidak berjalan mulus.

Galvin Bai juga bisa menebaknya, setelah sesaat dia berpikir, dia berkata kepada Sania Liu : “Apakah aku bisa mempekerjakanmu sebagai dokter pribadi untuk Friska?”

“Maaf, aku akan menolaknya.” Ucap Sania Liu menolak.

Dia tidak bisa menjadi sebagai dokter pribadi begitu saja setelah begitu lama melakukan pembelajaran, dia juga memiliki ambisi dan mimpinya sendiri, bagaimana dia akan bisa mewujudkan mimpinya hanya dengan menjadi sebagai dokter pribadi saja?

Semua orang tercengang.

Dia adalah presdir dari Marquis Group!

Bagaimana bisa dia menolak untuk menjadi dokter pribadinya?

Sania Liu hanya merasa kalau Galvin Bai tidak terlihat asing baginya, dia sama sekali tidak terpikirkan dengan identitasnya Galvin Bai, oleh sebab itu, dia langsung menolaknya secara gamblang.

Galvin Bai merasa sangat kecewa setelah mendengar ucapannya, sekarang, hanya Sania Liu yang dapat menyelamatkan Friska Li, jika Friska Li jatuh pingsan lagi seperti ini, dan tidak ada Sania Liu, apakah Friska Li akan......

Dia tidak berani memikirkan hal itu.

Saat ini, akhirnya kepala rumah sakit membuka mulutnya, “Dia mempekerjakanmu sebagai dokter pribadi, karena dia menghormatimu, kamu jangan bersikap tidak tahu diri!”

“Bahkan orang lain tidak memiliki kesempatan untuk menjadi dokter pribadi dari presdir Bai!”

Sania Liu menyadari dua kata “presdir Bai” itu, ada sesuatu yang melintas di benaknya, namun dia tidak menangkap maksud dan artinya, dia pun berkata : “Setuju atau tidak setuju itu adalah permasalahanku, apakah ada hubungannya dengan kalian?”

“Aku merasa kalian tidak memiliki kemampuan dan merasa iri dengan kesempatanku ini!”

“Kamu!” Kepala rumah sakit itu mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah Sania Liu, “Kamu hanyalah seorang gadis kecil, apakah kamu pantas untuk mengajariku?”

Sebenarnya, mereka merasa iri hati, dengan identitas Galvin Bai, jika bisa menjadi dokter pribadinya, tentu bayarannya akan jauh lebih tinggi daripada bekerja di rumah sakit, dan pekerjaannya akan sangat santai, siapa yang tidak menginginkan itu?

Sania Liu melengkungkan bibirnya, dia terdiam, namun maksud hatinya dapat terlihat dengan jelas.

Di saat yang sama, Friska Li tiba-tiba mengatakan : “Suamiku, aku ingin pulang.”

Dia tidak ingin tinggal di kamar pasien yang dingin ini lagi.

Galvin Bai terkaku untuk sesaat, kemudian dia menganggukkan kepalanya dan berkata : “Baik, kita akan pulang.”

Selesai mengucapkan kalimatnya, pandangan semua orang tertuju kepadanya, kepala rumah sakit berkata : “Presdir Bai, dengan kondisi nyonya Bai, sebaiknya dia dirawat di rumah sakit saja.”

“Betul! Presdir Bai, di rumah sakit akan lebih praktis kalau terjadi sesuatu secara tiba-tiba, kami masih bisa melakukan pertolongan.” Ucap direktur rumah sakit menyetujui.

Yosep tampak ragu-ragu ingin berbicara, namun, pada akhirnya dia hanya bisa menghela napasnya.

Sekilas, Galvin Bai melirik mereka, “Melakukan pertolongan? Kali ini, siapakah yang telah melakukan pertolongan?”

Kepala rumah sakit dan direktur rumah sakit seolah-olah tersedak, mereka tidak bisa berkata apa-apa.

Sania Liu memandang Friska Li, kebetulan, Friska Li juga sedang menatapnya, dia tersenyum kecil, “Terima kasih sudah menyelamatkanku.”

Sania Liu termenung untuk sesaat, dia tidak sepenuhnya menolak Galvin Bai : “Aku tidak menyetujui untuk menjadi dokter pribadimu, namun untuk beberapa waktu, kamu bisa mencariku kapan saja kamu membutuhkanku.”

“Terima kasih!” Galvin Bai menyimpan nomor kontak dari Sania Liu, lalu membawa Friska Li pulang.

Di dalam perjalanan, tiba-tiba Friska Li menanyakan : “Suamiku, jika aku mati......”

Belum sempat Friska Li menyelesaikan ucapannya, Galvin Bai langsung memotong kalimatnya : “Jangan bicara sembarangan, kamu tidak akan mati, kamu akan memiliki umur yang panjang.”

Friska Li tersenyum tanpa suara, apakah dia tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya sendiri? Dia sudah tidak akan bisa bertahan lama.

“Jika aku mati, kamu menikah lah dengan orang lain!” Friska Li berpikir, jika dirinya telah tiada, perjalanan hidup Galvin Bai masih panjang, harus ada orang yang menjaganya di sisinya.

Setelah mendengarnya, Galvin Bai terkaku, dia mendadak terisak, kemudian dia mengambil napas dalam-dalam : “Aku Galvin Bai, seumur hidupku, aku hanya akan memiliki Friska Li sebagai istriku satu-satunya.”

Setelah kalimat itu dilontarkan, suasana di dalam mobil menjadi sunyi.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu