Awesome Guy - Bab 595 Aku Ingin Menjadi Sayapmu, Menjadi Pelindungmu

Karena baru sekarang Galvin Bai tahu bahwa Friska Li juga terluka, ia pun sangat menyalahkan dirinya dan hatinya terasa sakit.

Tapi mereka tidak terlalu mempedulikannya karena kepergian si kapten kapal membuat mereka semakin menghargai satu sama lain.

Galvin Bai memapah Friska Li untuk bangkit berdiri dan sekali lagi saling membenamkan diri dalam pelukan, mereka memejamkan mata dan merasakan keberadaan satu sama lain.

Orang-orang yang melihat pun perlahan-lahan meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kabin kapal.

Kapal pesiar itu mengubah arah pelayaran, kembali ke jalur pulang.

Mereka berdua berdiri diatas dek, saling berpelukan dalam diam. Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Galvin Bai lalu berujar dengan sangat sungguh-sungguh: “Sayang, kita tidak akan terpisah lagi.”

“Ya.” Friska Li mengangguk setuju.

Galvin Bai tiba-tiba melepaskan Friska Li dan berkata: “Kalau begitu bersumpahlah.”

Ia bersikap seperti ini karena sebelumnya Friska Li mengatakan ingin bercerai dan ingin memutuskan semua hubungan dengannya sampai tuntas. Hal ini membuat sebuah kenangan buruk dalam hati Galvin Bai dan membuatnya sangat teramat tidak tenang.

Friska Li mencubit kecil lengan Galvin Bai yang tidak terluka kemudian merengut: “Kekanak-kanakan!”

Galvin Bai tersenyum dan kembali sekali lagi mendekap Friska Li dalam pelukannya.

Tiba-tiba sesuatu terbersit dalam benak Friska Li dan ia mengernyit, “Oh ya, sayang, terjadi hal kecil saat kamu tidak ada beberapa hari ini.”

“Ada apa?” tanya Galvin Bai.

“Kota B akan membangun sebuah jalur kereta cepat baru menuju ke kota H dan di dekat jalur kereta cepat kota H ada tanah dengan luas ratusan hektar yang masih harus dibangun. Orang aliansi bisnis pasti akan memberikan projek ini kepada salah satu tendor untuk mengerjakannya.”

Galvin Bai langsung merasa senang dan berkata: “Bagus sekali! Jangan beritahu orang lain tentang hal ini. Bagaimana aku bisa lupa kalau istriku adalah pemimpin aliansi bisnis provinsi Bei?”

Friska Li kembali menghela napas, “Mana mungkin semudah yang kamu katakan? Di aliansi bisnis, bukan hanya perkataanku seorang saja yang mutlak. Apalagi beberapa hari ini aku terus sibuk mencari keberadaanmu sehingga aku tidak pergi ke aliansi bisnis.”

“Waktu mereka menelepon dan bertanya padaku, aku langsung mengatakan untuk diputuskan oleh mereka di rapat saja.”

“Lagipula tanah disana adalah milik kita, pada akhirnya nanti juga masih membutuhkan persetujuan pemilik. Siapa yang akan mendapat pekerjaannya tergantung dari pemilik tanah.”

Galvin Bai malah acuh tak acuh mendengarnya, “Terserah mau kasih siapa, yang jelas kita tidak kekurangan uang.”

Friska Li memelototi Galvin Bai sekilas kemudian ia berujar dengan serius: “Sayang, aku harus pergi ke kota C.”

“Apa?” Galvin Bai termangu, “Kenapa? Untuk apa?”

Friska Li mengatupkan bibirnya: “Ini adalah keputusan dari atas, mereka menyuruhku bertukar posisi dengan Louis.”

Raut wajah Galvin Bai terlihat sangat tidak mengerti, “Kenapa harus kamu? Lagipula jika dilihat dari kondisi yang sekarang, bukankah tidak peduli siapapun yang menjadi pemimpin aliansi bisnis provinsi Bei bisa bertukar posisi dengan Louis?”

Friska Li menggeleng, “Aku tidak tahu soal ini.”

Galvin Bai mengernyitkan alisnya, ia memeluk Friska Li dan tidak melepaskan tangannya, “Kalau begitu, boleh tidak kamu tidak usah pergi? Kita tidak usah mengerjakan hal ini.”

Friska Li menatap Galvin Bai, kemudian menggelengkan kepalanya dan berujar dengan sungguh-sungguh: “Sayang, kekuasaan wakil aliansi bisnis kota C jauh lebih besar daripada setiap pemimpin aliansi bisnis provinsi Bei.”

“Lagipula...”

Friska Li berhenti sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya: “Sayang, aku tidak ingin terlalu biasa-biasa saja, aku juga tidak ingin menjadi bebanmu. Aku ingin menjadi sayapmu, menjadi pelindungmu.”

Dengan kematian Jordan Cong, keluarga Cong pasti tidak akan menyerah dan diam begitu saja.

Rencana keluarga Lin juga sudah terbongkar. Eddy Bai memberitahu Friska Li untuk mengingatkan Galvin Bai agar berhati-hati.

Friska Li juga sudah bisa menebak kenapa dirinya tidak bisa melahirkan keturunan untuk keluarga Bai, hal ini ada hubungan dengan kepergiannya waktu itu ke keluarga Bai di kota C.

Jadi, tidak bisa jika Galvin Bai tidak ingin bertarung dalam hal ini.

Karena jika ia tidak bertarung, ia akan kehilangan nyawanya.

Sekarang Friska Li sudah mengerti semuanya. Ia sudah memilih pria ini, itu sebabnya ia tidak bisa membiarkan matanya terbuka lebar menatap Galvin Bai ditindas orang lain dan tidak melakukan apapun.

Jadi, ia harus bertambah kuat.

Setelah mendengarkan ucapan Friska Li, Galvin Bai pun merasa sangat tersentuh dan juga bingung. Ia mengeratkan pelukannya dan berkata: “Sayang, kamu bukan bebanku. Kamu adalah seluruh motivasiku.”

Tanpa Friska Li, Galvin Bai tidak akan mampu untuk bertahan lagi dan lagi didalam keputusasaan dan bertahan sampai akhir. Mungkin tanpa wanita itu sekarang ia sudah mati.

Friska Li juga mengerti perasaan Galvin Bai, tapi ia jauh lebih mengerti kalau ia harus berubah menjadi lebih kuat. Oleh karena itu ia berkata sambil tersenyum pada Galvin Bai: “Sayang, kalau kamu ambil projek ini, kamu bisa langsung mengambil alih semua harta properti keluarga Bai di kota C. Begitu saatnya tiba, kamu boleh langsung mendatangi kota C dan mencariku disana.”

Mendengar perkataan itu, Galvin Bai pun memicingkan matanya. Mengambil projek ini.

Jika ingin mengambil projek ini, maka halangan terbesarnya sepertinya adalah Perusahaan Ye.

Dulu memang bisa dianggap sebagai sebuah batu halangannya, tapi sekarang Galvin Bai sama sekali tidak memandang Perusahaan Ye.

Karena ia memiliki uang dalam jumlah besar, uang yang menumpuk layaknya gunung.

Pintu masuk tempat mereka turun dari tebing sudah diledakkan dan dihanguskan oleh Alvis Zhao, tidak ada seorangpun yang bisa kesana. Kalau begitu, lubang keluar dari lubang pohon itu akan menjadi tempat masuk mereka.

Semua orang-orang Alvis Zhao sudah dibereskan, jadi orang yang mengetahui hal ini hanya tersisa Galvin Bai dan Fanny.

Sebenarnya Galvin Bai sudah pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tidak peduli rahasia apapun yang Fanny miliki, untuk apa ia takut dengan orang-orang itu saat ia memiliki uang sebanyak ini? Asalkan ia bisa membunuh Fanny, maka selesai sudah ratusan perkara lainnya.

Tapi pada akhirnya, Galvin Bai tetap tidak membunuh Fanny.

Karena ia masih ingin mengetahui rahasia yang belum diungkapkan Fanny itu.

Pada dasarnya, rasa ingin tahu seseorang akan tertarik jika ada sebuah masalah dan hanya ada sedikit dari hal itu yang diketahui. Tapi kalau tidak mengetahuinya sampai akhir, benak pun akan terasa gatal dan sangat ingin tahu kelanjutannya.

Seperti itulah yang Galvin Bai rasakan. Apalagi, bagaimanapun juga Fanny adalah seorang gadis. Kalau ia menyuruh dirinya sendiri untuk membunuh, sepertinya ia benar-benar tidak akan sanggup.

Galvin Bai kembali berpikir, sepertinya ia harus memikirkan cara yang lebih baik untuk membereskan hal ini.

Ia sama sekali tidak memberitahu Friska Li perihal uang ini. Galvin Bai bukannya ingin menyembunyikan sesuatu, hanya saja ia merasa tidak perlu memberitahunya.

Lagipula, ia sendiri masih bergumul untuk memakai uang itu atau tidak?

Kalau ia tidak menggunakannya, maka segala sesuatunya akan tetap sama seperti semula. Jika ia dan Fanny tidak angkat bicara, tidak akan ada seorang lain yang tahu.

Kalau ia memakainya, Galvin Bai takut setiap hari dirinya akan berubah. Berubah sampai menjadi bukan lagi seperti dirinya.

......

Beberapa hari ini Friska Li terus berada di kota B mencari Galvin Bai. Semangatnya tidak pernah kendur, dari awal sampai akhir ia sama sekali tidak menyerah untuk mencari sampai pada akhirnya Galvin Bai memberikan posisi keberadaannya di forum rumah sakit.

Galvin Bai menundukkan kepalanya untuk menatap Friska Li, dengan penuh perasaan yang campur aduk di hatinya ia semakin menundukkan kepalanya dan mencium Friska Li.

Bibir mereka baru saja saling bersentuhan dan ketika Galvin Bai bersiap untuk bergerak lebih mendalam, Friska Li malah mendorong Galvin Bai dan berkata dengan pelan: “Jangan keterlaluan, banyak orang diatas kapal!”

Galvin Bai sontak terdiam.

Barulah sekarang Galvin Bai menyadari ada banyak orang diatas kapal. Tadi kenapa ia tidak tahu saat memeluk Friska Li?

......

Galvin Bai mengantarkan Friska Li ke kabin kapal untuk beristirahat, sedangkan ia sendiri pergi mencari Ricky Su.

Setelah Ricky Su menerima telepon dari Michael Zhang, ia segera pergi mencari Vonny Long.

Luka di tubuh Vonny Long belum sepenuhnya membaik, ia masih dalam masa pemulihan. Tapi setelah ia mengetahui hal ini, tanpa menghiraukan Denis Feng yang mencoba menghentikannya, ia pun langsung meninggalkan rumah sakit lalu menyewa kapal pesiar ini.

Ricky Su membawa serta beberapa orang dan bergegas datang.

Di tengah perjalanan saat ia menemukan bangkai kapal, Ricky Su mengira bahwa Galvin Bai dan yang lainnya terkena malapetaka. Hatinya langsung merasa sedih.

Bukan sedih karena ia memiliki perasaan mendalam terhadap Galvin Bai, melainkan sedih karena ia tidak memiliki penghasilan lagi.

Saat ia sedang bersedih hati, tiba-tiba terdengar sebuah suara, “Hei! Kenapa termangu bodoh begitu? Cepat tarik aku naik!”

Kesadaran Ricky Su kembali dan ia melihat sosok Drake Xu yang mengenakan baju pelampung. Setelah itu, Ricky Su pun menarik Drake Xu naik ke atas kapal. Hitung-hitung ia telah menyelamatkan nyawa Drake Xu.

......

“Ceritakan kabar terbaru akhir-akhir ini.” ujar Galvin Bai.

Ricky Su langsung menjawab dengan hormat: “Direktur, belakangan ini Marquis Group memberitakan berita penjualan. Resort Chujiang juga sedang dipromosikan.”

“Oh ya, Habert telah diselamatkan. Katanya sepertiga dari ususnya dibuang dan ia tetap hidup. Tapi ia tidak memperkasuskan perkara ini, ia juga dibawa kabur oleh seseorang dan entah pergi kemana.”

“Selain itu di kota B, Bella sudah menjadi lebih dekat dengan orang-orang aliansi bisnis. Dua hari yang lalu aku bahkan melihat ia dan wakil pimpinan aliansi bisnis masuk ke dalam sebuah hotel dan kemarin pagi baru keluar.”

Sebelum Galvin Bai pergi, ia sudah menyuruh Ricky Su untuk menaruh lebih banyak perhatian dalam mengawasi Marquis Group dan kondisi Perusahaan Ye.

Di kota T, Galvin Bai sudah mengandalkan Quartz Group sebagai batu pijakan dan pondasinya. Tapi Marquis Group dimiliki oleh Bram Ye dan hal ini sangat sulit diterimanya. Ia sangat tidak senang dengan hal ini.

Tentu saja Ricky Su tidak akan bisa mengetahui mengenai kondisi di kota B, tapi Galvin Bai sudah mengaturnya. Ia menyuruh mata-mata Michael Zhang yang ada disana untuk selalu melaporkan segala sesuatu yang ia ketahui kepada Ricky Su.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu