Awesome Guy - Bab 112 Pembunuh

Steven Li yang melihat hal ini, mengetahui masalahnya tidak semudah pemikirannya, akhirnya mulai panik.

“Kakek, Kakek, aku bagaimana? Aku......” dia tidak ingin menjadi direktur toilet.

Galvin Bai tersenyum melihat Steven Li, “Apa posisi ini tidak bagus? Kupikir ini sangat cocok denganmu.”

“Cocok? Kamu sengaja mempermainkanku?” ucap Steven Li dengan marah.

Tiba-tiba Galvin Bai menarik kembali senyumannya, berucap dengan dingin: “Kamulah yang bermain-main!”

Steven Li mendelikkan kedua matanya, tanpa menunggunya berucap, suara Galvin Bai kembali terdengar.

“Bodoh, tidak bisa melakukan hal dengan benar, hanya tahu dirinya yang menjadi prioritas, tidak memiliki kemampuan tapi masih ingin memiliki posisi setinggi itu, jika Perusahaan Li diserahkan padamu, walaupun ada Marquis Group, kamu tetap akan menghancurkan Perusahaan Li!”

“Aku memberimu sebuah jabatan, tidak mengusirmu, sudah termasuk menghargai Kakek, sebaiknya kamu menerimanya, jangan lagi menjilat! Jika tidak, kamu tunggu saja ditendang dari Perusahaan Li!”

Ruang rapat menjadi sunyi senyap.

Akhirnya Galvin Bai mendengus sejenak, “Baiklah, cukup sampai di sini, segera lakukan apa yang aku katakan.”

Selesai berucap Galvin Bai menarik Friska Li keluar dari ruang rapat.

Semua orang saling berpandangan.

Kakek Li menghela napas pasrah.

Setelah Galvin Bai pergi cukup lama, tiba-tiba Steven Li mengangkat kepalanya, berucap memaki: “Galvin! Memangnya siapa kamu? Apa kamu punya hak untuk mengatur masalah Perusahaan Li?”

“Diam!” Handi Li menegurnya, “Apa belum cukup mempermalukan orang?”

“Galvin dia......”

Kakek Li langsung menggebrak meja, “Diam!”

......

Duduk di dalam mobil, Friska Li menolehkan kepalanya bertanya: “Kenapa kamu bisa memutuskan pemindahan jabatan Perusahaan Li? Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?”

Galvin Bai tertawa berucap: “Apa ada? Aku telah melakukan semua yang harus aku lakukan.”

“Cih!” Friska Li memanyunkan bibirnya, “Kalau begitu katakan kenapa aku harus menjadi presdir Perusahaan Li? Dan juga tidak memberitahuku lebih dulu sebelumnya.”

“Sebenarnya, aku membuat keputusan tiba-tiba, tapi kamu memang cocok, sebelumnya bukankah kamu pernah menjadi penanggung jawab proyek Perusahaan Li? Jadi kamu juga lebih mengerti Perusahaan Li, dan lebih mudah untuk mengambil tindakan.”

Friska Li terkejut, “Keputusan tiba-tiba? Tidak, keputusan tiba-tiba yang kamu buat, kamu bisa membuat keputusan tiba-tiba, tanpa mendiskusikannya dengan Marquis Group lebih dulu?”

“Aku ini presdir Marquis Group, aku bisa saja membuat keputusan apapun.”

Friska Li yang mendengar hal ini mendengus berucap: “Sudahlah, kamu kembali memakai alasan ini untuk berbohong padaku.”

Galvin Bai sangat pasrah, identitas ini, benar-benar tidak ada yang mempercayainya, jadi jangan salahkan dia!

Kedua orang itu mengendarai mobil hingga tiba di mansion.

Kemudian baru saja masuk ke dalam, mereka berdua melihat sebuah bayangan hitam yang bersembunyi di balik tembok, kedua orang itu terkejut bersamaan.

Pencuri? Tidak mungkin kan? Ini adalah area Villa Blue Wave Port.

Saat ini, kembali muncul sebuah bayangan hitam, namun dia tidak bersembunyi di balik tembok, tai seperti sedang mencari sesuatu.

Tidak lama kemudian, bayangan hitam itu melihat mobil Galvin Bai dan Friska Li, berjalan mendekat selangkah demi selangkah.

Seketika Galvin Bai dan Friska Li terlonjak, karena mereka mengenal orang ini.

Pembunuh yang ingin membunuh Galvin Bai sebelumnya.

Setelah mendekat, dia melihat sweater hitam yang dikenakannya, dengan rambut yang berantakan, dan kumis yang belum dicukur, terlihat seperti gelandangan.

Namun mereka tahu, dia adalah pembunuh.

Friska Li bertanya dengan tegang: “Apa sebaiknya kendarai mobil pergi dari sini?”

Galvin Bai menggelengkan kepalanya, dia melihat aura pembunuh itu, tidak ada tatapan seperti saat pertama kali yang harus mendapatkan nyawanya, sepertinya kali ini dia tidak berniat untuk membunuh.

Melihat pembunuh itu yang berjalan ke depan mobil, lalu mengetuk jendela mobil.

Galvin Bai mendorong pintu ingin turun, namun Friska Li menahannya, “Galvin!”

“Tenang saja, tidak apa-apa.” Galvin Bai menatap Friska Li menenangkan, lalu membuka pintu turun dari mobil.

Galvin Bai menatap pembunuh yang ada di hadapannya, bertanya: “Datang untuk membunuhku?”

Pembunuh itu menggelengkan kepalanya, “Bukan, aku datang untuk membantumu.”

Galvin Bai mengangkat alisnya, “Membantuku?”

Terlihat jelas, Galvin Bai tidak mempercayainya, pembunuh tidak membunuhnya, tapi datang untuk membantunya? Bagaimana mungkin?

Pembunuh itu berucap menjelaskan: “Membantumu hanya karena aku ingin membunuhmu langsung dengan tanganku, dengan begini aku baru bisa mendapatkan bayaranku.”

Galvin Bai terdiam sejenak, bertanya: “Masih ada yang ingin membunuhku?”

Pembunuh itu tidak membantah, “Tadi aku membantumu mengusirnya.”

Seketika Galvin Bai mulai waspada, ternyata dia mengusir pembunuh lainnya, kalau begitu bukankah selanjutnya dia akan membunuhnya?

Melihat raut wajah Galvin Bai, pembunuh itu berucap dengan tenang: “Tenang saja, aku tidak membunuhmu sekarang.”

“Hmm?” Galvin Bai merasa bingung.

Pembunuh itu berucap dengan tenang: “Aku akan membunuhmu saat orang itu lengah.”

Selesai berucap, pembunuh itu pergi tanpa menolehkan kepalanya.

Galvin Bai terkejut, orang itu? Macan Putih?

Friska Li yang melihat pembunuh itu pergi, akhirnya turun dari mobil, bertanya: “Baik-baik saja?”

Galvin Bai menggelengkan kepalanya, “Baik-baik saja.”

Kedua orang itu masuk ke dalam mansion, Friska Li sedang minum segelas air di ruang tengah, lalu naik ke atas untuk beristirahat.

Galvin Bai duduk di sofa ruang tengah, memikirkan ucapan pembunuh tadi, masih ada orang yang ingin membunuhnya? Apakah orang sebelumnya kembali mencari pembunuh untuk datang, atau orang lain yang mencari pembunuh untuk membunuhnya?

Ck, bahkan hingga datang ke mansion, sepertinya hanya dengan Macan Putih sendiri tidak begitu aman! Sepertinya dia harus mencari dua penjaga, menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan.

Saat ini, Friska Li berjalan hingga ke depan tangga, berucap pada Galvin Bai, “Aku pergi mandi, jika ada sesuatu panggil aku.”

Jika biasanya Friska Li tidak akan berucap seperti ini, namun saat ini tangan Galvin Bai terluka, membuatnya sedikit kesulitan, jadi dia sengaja mengucapkan hal ini.

Galvin Bai menjawab sejenak, kemudian terdengar suara Friska Li yang kembali ke dalam kamar, sedangkan dirinya kembali bersandar di sofa memikirkan masalah yang terjadi.

Saat selesai berpikir dia mengambil handphonenya, menyadari sudah satu jam lebih, dia bahkan curiga apakah dirinya setengah tertidur.

Bangkit berdiri berencana untuk meminum air, tiba-tiba matanya jatuh pada bubuk putih yang terdapat di gelas yang ada di atas meja, seperti bubuk obat yang jatuh, sedangkan air yang ada di dalam gelas......

Dia ingat, saat Friska Li naik ke atas tadi dia sempat meminumnya.

Seketika Galvin Bai mengerutkan alisnya.

Melihat bubuk yang ada di atas meja, Galvin Bai mengambil sebuah kantung plastik, memasukkan bubuk itu ke dalam, kemudian menutupnya, besok dia akan mencari orang untuk menelitinya.

Setelah menyimpan benda itu, Galvin Bai naik ke atas, masuk ke dalam kamar Friska Li.

Galvin Bai mendengar suara air yang mengalir, awalnya dia tidak merasakan apapun, kemudian dia terkejut seketika, ini sudah satu jam lewat, Friska Li masih sedang mandi?

Melangkah hingga ke depan pintu kamar mandi, Galvin Bai mengetuk pintu itu, “Friska?”

Tidak ada jawaban.

“Friska?”

Masih tidak ada yang menjawab.

Galvin Bai mulai merasa panik, tanpa memperdulikan apapun dia langsung mendobrak pintu, setelah mendobraknya tiga hingga empat kali, akhirnya pintu itu terbuka.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu