Awesome Guy - Bab 401 : Pura Pura Hamil??

“Ooo…..” Sania Liu mengusutkan wajahnya, mengambil ponsel dan menghubungi nomor yang ada di berkas tersebut.

Vonny Long terus melanjutkan mengurus berkas kantor, seperti tidak mengetahui Bos nya yang sedang khawatir dan panik setelah keluar dari penjara.

……

Eric Bai membawa Friska Li ke rumah yang lain.

Sampai saat itu, Eddy Bai keluar untuk mengurus sesuatu, hanya ada Erin Wu.

Erin Wu mengetahui menantunya datang, merasa sangat senang, keluar untuk menyambutnya,dengan sangat ramah menggandeng tangan Friska Li masuk keruang tamu.

“Sini sini,ayo duduk, mau minum apa?”

Friska Li merasa sedikit tidak aman, menghadapi mertua yang begitu ramah,dan pertama kalinya bertemu, dia tidak tahu harus bagaimana menghadapinya,hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan sungkan,mengikutinya.

“Air putih saja….”

Erin Wu tidak menyetujuinya, “Minum air putih? Wanita harus baik terhadap diri sendiri, aku yang ambil keputusan,minum the bunga saja!”

Selesai bicara, Erin Wu langsung menyuruh pengurus rumah untuk membuatkan the bunga, dia sendiri masih menarik tangan Friska Li dan berbicara dengannya.

“Kamu sepanjang jalan kesini pasti kelelahan ya? Lapar tidak? Mau makan sesuatu tidak?”

Friska Li dengan tersenyum menjawab: “Tidak lelah,juga tidak lapar,akuu….”

Erin Wu memotong pembicaraan Friska Li, “Benar? Atau aku suruh pengurus rumah untuk membuatkan sedikit makanan saja.”

“Benaran tidak usah, aku datang karena Galvin Bai.” Friska Li segera mengatakannya.

Erin Wu tertegun, perasaan senang itu seketika menghilang, “Friska, sebenarnya kami juga mengkhawatirkan dia,tapi….. ini memerlukan persetujuan dari senior keluarga Bai.”

“Maksudnya? Friska Li tidak mengerti.

Erin Wu menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, Eric Bai bersuara, “Walaupun keluarga Bai mempunyai kuasa tinggi, tapi didalamnya sangat rumit, kalau harus memutuskan hal yang besar dan mempengaruhi keluarga Bai,harus melewati persetujuan dari senior yang mempunyai hak paling tinggi,baru bisa mengambil keputusan.”

“Menyelamatkan anak sendiri, masih harus mendapatkan persetujuan dari senior?” kalau gitu apa nasib semua orang dikeluarga ini harus berada ditangan para senior itu.

Di Keluarga besar ini, memang seperti ini, hanya saja Friska Li tidak pernah mengalaminya, tidak, walaupun keluarga Li kecil,tapi orang sekitarnya juga banyak,hanya saja Friska Li sekarang tidak mempunyai banyak ingatan tentang itu.

Erin Wu memang sedikit terkejut dengan Eric Bai, dia bisa mengatakan semuanya dengan begitu jelas, tapi yang dikatakannya memang kenyataannya.

“Friska,jadi,kami juga tidak ada cara lain…..” Erin Wu sangat tidak berdaya.

Friska Li merasakan sekali lagi perasaan yang masih punya harapan sampai putus asa, sejak kemarin, dia merasakan itu berkali kali,pergi memohon pada orang,tapi sama sekali tidak mendapatkan jawaban,semuanya tidak punya cara.

Saat ini, Eric Bai berkata: “Aku punya satu ide,bisa kita coba.”

“Ide apa?” Friska Li sudah berencana untuk pergi,mendengar perkataan Eric Bai, seketika terdiam.

Erin Wu juga melihat kearahnya, “Kamu punya ide?”

“Bu,Keluarga Bai hanya menginginkan seorang penerus, aku sekarang benar benar tidak mempunyai kesempatan, hanya tersisa kakakku,kakakku sekarang masuk karena masalah ini,tapi kakakku mempunyai kakak ipar!”

“Hanya mengatakan kakak ipar sedang hamil, mereka pasti akan mempertimbangkannya.” Eric Bai berkata dengan tenang.

Erin Wu dan Friska Li bersamaan tertegun, “Hamil?”

“Benar.” Eric Bai menganggukkan kepala, “Kakak ipar mempunyai anak, bukankah berarti keluarga kita sudah mempunyai penerusnya? Dengan begini, posisi kepala keluarga Bai tidak akan jatuh ketangan anak paman ketiga yang bodoh itu,bukankah begitu?”

Ekspresi Wajah Erin Wu jadi kaku, langsung merasa bersalah pada Eric Bai, “Anakku, kamu memang sangat baik, Ayah Ibu yang berhutang padamu……”

“Aku tidak apa apa, Bu kamu tidak usah terlalu menyalahkan diri sendiri.” Eric Bai dengan tersenyum menjawab.

“Tapi, aku tidak hamil…..” Friska Li berkata dengan suara rendah,tidak hanya begitu,dia bahkan tidak pernah satu kamar dengan Galvin Bai!

Erin Wu mendengar perkataannya ini,menepuk pahanya, “Iya, Friska Li belum hamil,gimana bilangnya?”

Eric Bai mendengar ini berkata dengan nada yang tenang, lalu membawa ekspresi tidak menolak, “Aku dan Ibu sama sama tahu kakak ipar hamil,iya kan ma?

Erin Wu melihat sekilas Eric Bai, langsung tahu maksudnya, “ Iya, Friska sudah hamil.”

Friska Li tertegun, sudah mengerti, tapi sangat tidak enak hati, jadi menundukkan kepalanya,juga tidak melihat Eric Bai melihat dimatanya ada keanehan.

Sudah mempunyai rencana, Erin Wu langsung tidak diam dan menarik tangan Friska Li ke Villa Keluarga Bai.

Villa Keluarga Bai ada di pinggiran kota, luas tanah sangat besar, rumah juga sangat besar, model rumah sedikit kuno, karena dibuat sudah lama, juga sudah cukup terlihat latar belakang keluarga Bai.

Diluar Villa itu, Erin Wu dan Friska Li berdiri disana, meminta untuk bertemu dengan para senior, tapi mereka semua tahu tujuan kedatangannya, jadi dengan cepat menolaknya.

Erin Wu masih bilang menantunya sedang hamil, tapi masih tidak mendapatkan persetujuan dari para senior, bahkan ada satu senior yang sudah berumur 60 an tahun berkata istri anak dari paman ketiga itu juga sedang hamil.

Erin Wu dan Friska Li dari kejauhan tertegun.

Saat ini, Friska Li bertanya pada Erin Wu, “Bu, kalau para senior bersedia menyelamatkan Galvin Bai, apa Galvin Bai bisa tetap hidup?”

“Ini…..” Erin Wu tidak berani memberi kepastian, “ bisa menunda eksekusinya.”

Friska Li berpikir sesaat, terakhir dia mengepalkan tangannya, “Baiklah, aku akan tunggu disini, menunggu sampai para senior bersedia bertemu denganku, meskipun hanya menunda eksekusinya,aku juga bersedia.”

Erin Wu langsung teringat dirinya dulu dan Eddy Bai, sekali gigit giginya, “Baik,Ibu akan menemanimu disini.”

Jadi diluar Villa, mertua dan menantu berdua menunggu diluar dengan keras kepala.

………

Setelah tiga hari, di Villa keluarga Bai sudah tidak terlihat bayangan Erin Wu dan Friska Li, karena mereka pingsan.

Eric Bai menyuruh orang untuk mengurus Erin Wu dan Friska Li,lalu menyuruh orangnya sendiri datang.

“Obat ini, berikan pada Friska Li.” Eric Bai berkata dengan tenang.

“Baik,Tuan.” Orang itu menganggukkan kepala dengan hormat, “Tapi,Tuan, jika seperti ini terus, Galvin Bai meskipun mendapatkan bantuan dari Keluarga Bai,juga tidak bisa bertahan hidup lama, obat ini……”

Eric Bai tersenyum dengan puas, “tentu saja demi kehilangan segalanya, aku tidak punya keturunan,Galvin Bai juga tidak boleh mempunyai keturunan.”

Orang itu tahu, obat ini bisa membuat wanita tidak bisa hamil, memberikan pada Friska Li obat ini, meskipun aka nada keajaiban, Galvin Bai dilepaskan, dia juga tidak akan bisa mempunyai keturunan.

“Kalau begitu…..bukankah istri Rendy sedang hamil?”

Eric Bai menjawab dengan nada rendah, “Bohongan.”

“Hanya agar Keluarga Bai tidak membantu Galvin saja.” Eric Bai menambahkan perkataannya, “Terlebih lagi,obat ini bukan hanya ada satu.”

“Maksud Tuan, Istri Rendy juga…..”

Eric Bai tersenyum, tidak menjawab tapi artinya memang seperti itu.

......

Sudah lewat setengah bulan, Vonny Long dan Sania Liu masih terus mencari pengacara.

Pengacara yang di undang adalah pengacara yang baru lulus S2, dan dia seorang wanita, namanya Nabilla Dong.

Mereka mengira mungkin Nabilla Dong ini juga akan sama seperti pengacara yang sebelumnya, menolak mereka,tapi ternyata dia menerimanya.

Vonny Long tertegun, “Kamu menerimanya?”

“Iya.” Nabilla Dong menganggukkan kepalanya, “tidak peduli hasilnya bagaimana, pasti tetap harus membayarnya,bukankah begitu? Tujuanku adalah mencari uang.”

Vonny Long akhirnya menghela nafas, ternyata memang ada orang seperti ini, “Baiklah, berkas berkaitan akan aku berikan padamu, tolong kamu besok pergi ke Provinsi Bei untuk melihat tahanan, bertemu sebentar dengan walinya.”

“Tidak masalah.” Nabilla Dong menganggukkan kepalanya.