Awesome Guy - Bab 477 Sebaiknya Memang Kamu Lebih Berhati-Hati

Tekad kuat pun memenuhi tatapan Galvin Bai.

“Habert harus dibereskan terlebih dulu.”

Ia belum pernah membuat perhitungan dengan Habert Liu sebelumnya. Ditambah dengan perbuatannya kepada Vonny Long hari ini dan perbuatannya kepada Friska Li, Galvin Bai tidak menginginkan manusia itu hidup di muka bumi lagi.

......

Di dalam kamar peristirahatan di sebuah vila dengan pemandangan laut.

Begitu masuk, Habert Liu dengan amarah yang meluap pun berkata: “Apa maksud kalian?!”

“Semudah itu melepaskan Galvin?”

Bram Ye menatap Habert Liu dengan geram: “GOBLOK!”

“Brengsek…” Habert Liu yang sedang dibakar amarah sangat ingin menggerakkan tangannya untuk menghajar Bram Ye.

Tepat saat itu juga, Eric Wang maju dan langsung menghadang Habert Liu.

“Tenanglah!”

Habert Liu menepis Eric Wang, “Aku? Tenang? Tenang kepalamu! Jelas-jelas tadi kesempatan yang begitu bagus untuk membereskan Galvin, tapi kalian berdua bangsat malah membantunya bicara!”

“Kenapa? Kalian membelot?”

Eric Wang menjawab dengan tenang: “Bukan membelot, tapi menebus.”

“Menebus?” Habert Liu tidak mengerti, “Menebus apa?”

Eric Wang tidak menjawab dan malah bertanya: “Aku mau tahu, siapa yang lapor polisi?”

Jesslyn Feng pun menundukkan kepala dan menjawab: “Aku..”

Jesslyn Feng bahkan tidak tahu kenapa ia tidak boleh melapor polisi. Tapi melihat sikap Bram Ye, ia tahu bahwa pria itu marah. Kepala Jesslyn Feng tertunduk, ia sangat takut Bram Ye memarahinya.

Mendengarnya, Bram Ye pun berkata: “Bodoh!”

Jesslyn Feng merasa bersalah, namun dengan tidak senang hati ia bertanya: “Kenapa tidak boleh lapor polisi? Ia sudah merusak acara pernikahan kita, kenapa tidak boleh melaporkannya?”

“Lapor polisi? Lalu dengan begitu sekali lagi ia bisa berlindung dibalik polisi?” Bram Ye bertanya kata demi kata, “Kita tetap tidak bisa membunuh bajingan itu!”

Sebenarnya hari ini mereka memang mau membunuh Galvin Bai. Tapi kalau polisi sampai campur tangan, mereka tidak bisa melakukannya.

“Sekarang seharusnya Galvin sudah bersiap untuk kembali ke kota T. Medan pembunuhan baru saja akan dimulai.”

......

Setelah mereka pergi, Galvin Bai langsung pergi ke sebuah hotel dan memesan sebuah kamar premium.

Sampai siang hari tiba, mereka perlu pergi makan dan terlebih lagi perlu mengembalikan tenaga.

Karena sore hari nanti akan ada sebuah medan pertempuran antara hidup dan mati, bagaimana mereka bisa menghadapi lawan kalau tidak bertenaga?

Mereka belasan orang duduk melingkari sebuah meja bundar yang besar, Galvin Bai tidak membiarkan mereka minum bir dan menuangkan teh untuk mereka.

Galvin Bai bangkit berdiri dan mengangkat gelas tehnya, “Saudara-saudaraku, dengan teh yang mewakili bir ini, aku berharap hari ini kita semua bisa bertahan hidup!”

“Tidak. Yang ingin kukatakan adalah hari ini, masing-masing dari kita harus tetap hidup!”

“Ayo, bersulang!”

“Bersulang!”

Mereka semua juga bangkit berdiri. Walaupun bir diganti dengan teh, namun mereka tetap bersulang dan menegak habis teh dalam gelas mereka.

Walaupun mereka merupakan para bandit dan penjahat yang bekerja demi uang semata, namun sampai saat ini mereka semua dapat merasakan mendapatkan sesuatu yang bukan hanya uang saat mengikuti Galvin Bai.

Mereka juga dapat merasakan sebuah perlindungan dan kasih sayang dari seorang atasan kepada bawahan, merasakan pandangan bos mereka yang memandang mereka layaknya saudara sendiri.

Setelah selesai makan, mereka segerombol tidak buru-buru langsung meninggalkan hotel. Galvin Bai menyuruh mereka semua untuk beristirahat sebentar.

Pukul setengah tiga, masuklah panggilan dari Michael Zhang.

“Pesta pernikahan Bram sudah selesai, para tamu juga sudah pergi. Mereka akan segera meninggalkan vila.”

Setelah menutup telepon, Galvin Bai bertukar pandang dengan Ervin Chen dan seketika itu juga pria itu pun langsung mengerti. Ia sontak bangkit berdiri dan membawa seseorang dari mereka pergi dari situ.

......

Pukul tiga. Akhirnya Bram Ye sudah membereskan urusannya dan mereka akan segera pergi.

Bram Ye membawa Jesslyn Feng masuk ke dalam sebuah mobil Bentley.

Sedangkan Habert Liu dan Eric Wang mengikuti mereka berjalan keluar.

Sebelum Bram Ye menyuruh supirnya melajukan mobil, ia mengingatkan Habert Liu, “Galvin belum pergi, kamu harus hati-hati.”

“Ia belum mati?” Poin utama Habert Liu adalah hal ini. Bukankah tadi katanya Galvin Bai sudah dikepung dan dibunuh? Kenapa sudah dua jam berlalu dan Galvin Bai belum mati juga?

Bram Ye menatap Habert Liu sekilas lalu tersenyum dingin, “Jangan bilang aku tidak mengingatkanmu. Galvin adalah orang yang pasti berhasil melakukan apa yang ia katakan!”

Selesai berkata, Bram Ye pun menyuruh supirnya untuk melajukan mobil pergi dari situ.

Melihat kelakuan pria itu, Habert Liu pun mendengus singkat, “Bangsat! Kalau bukan karena tujuan kita kali ini sama, tidak sudi aku mendengarkanmu!”

Di mata Habert Liu, Bram Ye tentu saja tidak ada apa-apanya dengan orang di belakangnya. Kalau bukan orang yang mendukungnya dari belakang menyuruhnya bekerja sama dengan Bram Ye, ia tidak akan begitu tunduk pada Bram Ye dan menekan amarahnya seperti ini.

Dan mengenai Bram Ye yang mengingatkannya untuk berhati-hati terhadap Galvin Bai, hah! Ia sama sekali tidak menghiraukannya.

Galvin Bai sudah dikepung begitu banyak para ahli, memangnya masih ada waktu untuk mengurus dirinya?

Eric Wang yang berada di samping pun menatap Habert Liu. Setelah merenung untuk beberapa saat, ia lalu berkata, “Ternyata kamu bukan orang di pihaknya.”

Habert Liu langsung menoleh dan menatapnya, “Jangan pikir kamu sendiri iya.”

Eric Wang menggedikkan bahunya namun ia juga mengingatkannya, “Yang ia katakan benar, sebaiknya memang kamu lebih berhati-hati.”

“HAH! Hati-hati apanya!” sahut Habert Liu sama sekali tidak peduli, “Keselamatan Galvin saja sulit dijamin, apa mungkin ia bisa datang untuk membunuhku?”

Melihat kondisinya Eric Wang pun tidak bicara lebih banyak lagi, ia membalikkan tubuhnya dan masuk dalam mobil mewahnya sendiri lalu pergi dari situ.

Habert Liu meludah, “Cih! Apa-apaan mereka? Kalau memang sanggup, bunuh saja Galvin sendiri!”

Setelah meluapkan amarahnya, Habert Liu belum juga merasa puas dan menendang mobilnya sendiri. Alhasil, belum juga amarahnya terlampiaskan, kakinya malah merasa sangat sakit.

“Brengsek!”

Hati Habert Liu merasa teramat tidak senang, sehingga ia mengendarai mobilnya pergi ke KTV. Awalnya ia berencana untuk pergi ke bar, namun belum ada bar manapun yang buka di jam yang masih siang seperti ini. Tanpa pilihan lain, ia hanya bisa pergi ke KTV.

Sesampainya disana, Habert Liu yang hanya seorang diri pun memesan beberapa botol bir. Tidak berapa lama berselang, terdengar suaranya yang mulai menegak bir itu dari botol.

“Atas dasar apa?”

“Atas dasar apa aku ini tidak sebanding dengan Galvin?”

“Apalah Galvin? Hanya nasibnya saja yang sedikit beruntung!”

“Sialan! Sebentar lagi ia akan mati, tapi si Friska tetap saja bersikeras mengikutinya!”

“Memandangku sebelah mata ya? Baiklah, biar kulihat. Apa yang akan kamu lakukan setelah Galvin mati?”

“Aku akan menunggu Galvin mati, setelah itu aku akan langsung merebutmu. Kita lihat apakah Galvin akan merayap keluar dari peti matinya!”

“......”

Habert Liu memaki-maki sambil terus minum, meluapkan ketidaksenangan hatinya dan rasa irinya. Tapi tidak ada gunanya, tidak ada gunanya sedikit pun.

Tepat pada saat itu, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu