Awesome Guy - Bab 101 Tidak Konsisten

“Baguslah jika pergi! Hanya mengganggu di sini!” Steven Li membalikkan tubuhnya, ingin masuk ke dalam rumah, kebetulan bertemu dengan Kevin Li.

Sedangkan Kevin Li, kebetulan melihat semua kejadian tadi.

Kevin Li berusia sama dengan Friska Li, mereka lebih muda tiga tahun dari Steven Li, putra dari Toni Li anak kedua di keluarga Li, tahu jika Steven Li yang selalu disayang, jadi dia selalu mengikuti Steven Li.

“Kakak, ada apa tadi?” tanya Kevin Li.

Steven Li mendengus dingin, “Bukan apa-apa, hanya mengusir keluarga lalat, cih! Entah kenapa lalat itu sangat tidak tahu malu seperti ini? Bahkan berani datang ke rumah keluarga Li?”

Kevin Li yang mendengar hal ini raut wajahnya berubah seketika.

Kakek Li menyuruh keluarga mereka untuk menghubungi keluarga Friska Li, dan Kevin Li adalah orang yang menghubungi mereka.

Steven Li tidak menyadari raut wajah Kevin Li, langsung berjalan masuk ke dalam.

Kevin Li menenangkan perasaannya sejenak, kemudian ikut berjalan masuk.

Di dalam mobil, Friska Li merasa sedikit bingung, “Ternyata Ayah sama sepertimu, disuruh pergi maka langsung pergi.”

Galvin Bai tersenyum, “Dia bahkan sudah mengusir kita, jika masih tidak pergi, maka tidak tahu malu namanya.”

Setelah kembali ke mansion, Albert Li memanggil Galvin Bai untuk pergi ke balkon, sedangkan Friska Li pergi ke dapur membantu Sally Liu memasak.

Di balkon, Albert Li duduk di kursi santai, menatap pemandangan, berucap dengan tenang: “Sudah harus bergegas.”

“Apa?” Galvin Bai tidak mengerti.

Albert Li berucap dengan tenang: “Perusahaan Li.”

Galvin Bai yang mendengar Perusahaan Li terdiam sejenak, lalu tersenyum berucap: “Ayah, apa yang kamu katakan? aku tidak mengerti.”

Albert Li menatap Galvin Bai sejenak, lalu berucap: “Baguslah jika tidak mengerti, tidak mengerti juga memiliki sisi positif tersendiri.”

Selesai berucap Albert Li kembali berucap: “Badai akan tiba, harus membuat persiapan lebih dulu.”

Galvin Bai benar-benar tidak terlalu mengerti akan maksudnya, “Apa maksudnya?”

Namun Albert Li tidak mengatakan apapun lagi.

......

Mansion keluarga Li.

Di ruang makan, terletak beberapa meja, di setiap mejanya telah terisi penuh, hanya satu meja yang masih belum terisi.

Saat tepat pukul tujuh, semua orang tiba di tempatnya tepat waktu, kemudian menatap lekat Kakek Li.

Posisi Kakek Li adalah yang tertinggi di dalam keluarga, acara keluarga seperti ini, jika dia tidak mengatakan apapun, siapa yang berani mengangkat alat makan mereka?

Lalu setengah jam telah berlalu, Kakek Li masih belum mengatakan apapun.

Anggota keluarga Li mulai merasa tidak bisa menahannya.

“Ada apa ini?”

“Tidak tahu!”

“Sepertinya sedang menunggu orang!”

“Menunggu siapa? Bukankah ini acara keluarga?”

“......”

Steven Li juga mulai merasa lapar, mengandalkan dirinya yang biasanya selalu disayangi Kakek, membuka suara lebih dulu bertanya: “Kakek, semua orang sudah berkumpul, ayo kita mulai!”

Handi Li mendelik pada Steven Li, kemudian kembali menundukkan kepalanya melihat jam tangannya.

Tatapan Kakek Li jatuh pada beberapa tempat yang kosong, berucap dengan datar: “Tunggu sebentar lagi.”

Steven Li ingin mengatakan sesuatu, namun karena mendapatkan delikan dari Handi Li, dia hanya bisa memilih untuk duduk kembali menunggu.

Satu jam telah berlalu.

Dua jam telah berlalu.

Semua orang mulai kehabisan kesabarannya, bahkan waktu makan malam telah berlalu.

Steven Li pun merasa seperti itu juga, tubuhnya yang sedikit berisi, di jam seperti ini telah merasa sangat kelaparan.

“Kakek, sudah jam segini......” ucap Steven Li tidak bisa menahannya lagi.

Kakek Li yang mendengar hal ini melihat jam sejenak, sedikit mengerutkan alisnya, “Ada apa ini? Toni, bukankah aku menyuruh kalian menghubunginya?”

Toni Li yang mendengar hal ini segera menjawab: “Kami sudah memberitahunya!”

Eric Li yang melihat hal ini berucap: “Tidak mungkin kan jika mereka yang tidak ingin datang?”

“Seharusnya tidak mungkin?” tebak Handi Li.

Kakek Li mengerutkan alisnya, jika benar-benar tidak ingin datang, kalau begitu keluarga Li......

“Bagaimana mungkin? Kita ini keluarga, bagaimana bisa tidak datang?” Toni Li segera berucap.

Semua orang yang mendengar hal ini segera teringat akan sesuatu, satu per satu raut wajah mereka sedikit berubah, kemudian menundukkan kepalanya, tidak berani mengatakan apapun.

Awalnya semua orang tidak mengerti Kakek Li ingin menunggu siapa, sekarang akhirnya mereka mengetahuinya, namun tidak ada yang berani bersuara.

Awalnya masalah itu, semakin membesar, sekarang Kakek Li membuat acara keluarga, dan juga menunggu keluarga Albert Li, tidak perlu ditanyakan lagi apa maksudnya.

Beberapa saat kemudian, Steven Li kembali berucap: “Kakek, sudah jam segini, bagaimana jika makan dulu?”

“Ayah, bagaimana jika makan dulu?” tanya Handi Li.

Semua orang menganggukkan kepalanya, semua orang sudah merasa sangat lapar.

Kakek Li yang mendengar hal ini berucap dengan tegas: “Tunggu! Jika mereka masih belum datang maka tidak akan dimulai.”

Selesai berucap, semua orang tidak berani mengatakan apapun.

Kemudian semua orang yang duduk saling berdekatan bergumam dengan pelan.

“Sudah selama ini masih belum datang, pasti tidak akan datang!”

“Benar! Jika terus menunggu seperti ini, hingga besok pagi pun juga tidak akan datang!”

“......”

Setengah jam kembali berlalu.

Erick Li mulai tidak tahan berucap dengan marah: “Keluarga Albert Li ini benar-benar keterlaluan, semua keluarga telah menunggu keluarganya, hingga semalam ini, jika tidak datang, seharusnya dia memberitahu lebih dulu!”

“Diam!” Kakek Li menggebrak meja, “Hari ini harus menunggunya!”

Erick Li tidak berani mengatakan apapun lagi.

Saat ini, sekujur tubuh Steven Li bergetar karena terkejut.

Semua perhatiannya tertuju pada makanan, bahkan tidak berpikir kenapa Kakek Li ingin menunggu orang, dan siapa yang ditunggunya?

Kemudian setelah mendengar kata “Albert Li” tadi, seketika dia mengerti.

Kakek Li telah mengatakan acara keluarga, tentu saja semuanya anggota keluarga Li, sekarang anggota keluarga Li telah berkumpul semuanya, selain keluarga Albert Li yang dia usir tadi.

Saat ini, Kevin Li melihat sejenak Steven Li, seketika merasa sedikit ragu.

Tiba-tiba Handi Li berucap: “Ayah, bagaimana jika kita meneleponnya?”

Kakek Li terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepalanya berucap: “Hmm.”

Handi Li segera mengeluarkan handphonenya, menelepon Albert Li, lalu menyalakan speaker.

Baru saja berdering beberapa saat, sambungan telepon langsung diputus oleh seberang sana.

Raut wajah Kakek Li dan Handi Li mulai menggelap.

Handi Li kembali meneleponnya.

Kali ini sambungan telepon telah tersambung.

“Apa ada masalah?”

Handi Li tertawa berucap: “Albert, acara keluarga malam ini, kenapa kamu tidak datang? Apa ada urusan penting lainnya?”

Di seberang telepon, saat mendengarnya Albert Li tahu apa yang terjadi, akhirnya berucap dengan datar: “Tidak ada urusan penting apapun.”

“Ini......” Handi Li merasa sangat canggung.

Albert Li berucap dengan tajam: “Aku ingat saat mengusir kami, telah mengatakan tidak akan membiarkan kami masuk ke dalam rumah keluarga Li, dan sekarang meneleponku menyuruhku untuk menghadiri acara keluarga, benar-benar selalu tidak konsisten.”

Kakek Li dan Handi Li langsung menggelapkan raut wajah mereka bersamaan.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu